Temukan 7 Manfaat Daun Ungu, Khasiat Alami yang Bikin Penasaran
Senin, 8 September 2025 oleh journal
Tumbuhan dengan nama latin Graptophyllum pictum ini dikenal memiliki berbagai khasiat pengobatan. Masyarakat secara tradisional memanfaatkan bagian tanaman ini untuk mengatasi wasir, melancarkan buang air kecil, meredakan peradangan, serta membantu penyembuhan luka. Kandungan senyawa aktif di dalamnya dipercaya berperan dalam memberikan efek-efek terapeutik tersebut.
"Penggunaan Graptophyllum pictum sebagai pengobatan tradisional memiliki potensi, namun penelitian ilmiah lebih lanjut sangat dibutuhkan untuk memahami mekanisme kerja dan efek sampingnya secara komprehensif. Masyarakat perlu berhati-hati dan berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakannya sebagai pengganti pengobatan medis konvensional," ujar Dr. Anindita Kusuma, seorang ahli herbal dari Universitas Gadjah Mada.
Dr. Kusuma menambahkan, "Walaupun beberapa studi awal menunjukkan adanya efek positif pada peradangan dan penyembuhan luka, dosis yang tepat dan interaksi dengan obat lain masih perlu diteliti lebih mendalam."
Tumbuhan ini mengandung berbagai senyawa aktif, seperti flavonoid, alkaloid, dan tanin, yang diyakini memiliki sifat antioksidan, antiinflamasi, dan analgesik. Flavonoid, misalnya, dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Sementara itu, alkaloid berpotensi meredakan nyeri. Penggunaan tradisionalnya meliputi perebusan daun untuk diminum airnya atau penggunaan daun yang dihaluskan sebagai obat luar. Namun, penting untuk diingat bahwa penggunaan yang berlebihan dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Konsultasi dengan tenaga medis profesional tetap disarankan sebelum mengonsumsi ramuan ini.
Apa Manfaat Daun Ungu
Daun ungu ( Graptophyllum pictum) memiliki sejarah panjang dalam pengobatan tradisional. Berbagai penelitian awal dan pengalaman empiris menunjukkan potensi manfaatnya bagi kesehatan. Berikut adalah beberapa manfaat utama daun ungu:
- Meredakan Wasir
- Melancarkan Urin
- Anti-inflamasi
- Menyembuhkan Luka
- Antioksidan Alami
- Meredakan Nyeri
- Menurunkan Gula Darah
Manfaat-manfaat ini berasal dari kandungan senyawa aktif seperti flavonoid, alkaloid, dan tanin yang terdapat dalam daun ungu. Sebagai contoh, sifat anti-inflamasi membantu meredakan peradangan pada wasir, sementara kandungan diuretiknya mendukung fungsi ginjal. Meskipun menjanjikan, penting untuk diingat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami dosis optimal dan potensi efek sampingnya secara komprehensif. Penggunaan daun ungu sebaiknya selalu dikonsultasikan dengan profesional kesehatan.
Meredakan Wasir
Penggunaan Graptophyllum pictum dalam meredakan wasir merupakan salah satu aplikasi tradisional yang paling dikenal. Potensi manfaat ini menarik perhatian karena wasir dapat menyebabkan ketidaknyamanan signifikan dan mengganggu kualitas hidup.
- Sifat Anti-inflamasi
Kandungan anti-inflamasi dalam daun ungu, terutama flavonoid, membantu mengurangi peradangan pada pembuluh darah di sekitar anus yang menjadi penyebab wasir. Peradangan yang mereda akan mengurangi rasa sakit, bengkak, dan gatal.
- Efek Analgesik
Senyawa analgesik dalam Graptophyllum pictum dapat membantu meredakan nyeri yang terkait dengan wasir. Meskipun efeknya mungkin tidak sekuat obat pereda nyeri konvensional, namun dapat memberikan bantuan yang signifikan, terutama pada kasus wasir ringan hingga sedang.
- Melancarkan Buang Air Besar
Beberapa komponen dalam daun ungu diyakini memiliki efek laksatif ringan, membantu melancarkan buang air besar. Konsistensi tinja yang lebih lunak dapat mengurangi tekanan pada pembuluh darah di sekitar anus saat buang air besar, sehingga membantu mencegah perburukan wasir.
- Penyembuhan Luka
Jika wasir menyebabkan luka atau iritasi pada area anus, sifat penyembuhan luka dari daun ungu dapat membantu mempercepat proses pemulihan. Senyawa-senyawa tertentu di dalamnya dapat merangsang pertumbuhan sel baru dan mengurangi risiko infeksi.
Meskipun penggunaan Graptophyllum pictum untuk wasir menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa efektivitasnya dapat bervariasi pada setiap individu. Konsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan tetap disarankan untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan rencana pengobatan yang komprehensif. Daun ungu dapat menjadi bagian dari pendekatan holistik untuk mengatasi wasir, namun tidak boleh dianggap sebagai pengganti pengobatan medis yang terbukti efektif.
Melancarkan Urin
Salah satu kegunaan tradisional tumbuhan Graptophyllum pictum adalah sebagai diuretik alami, yang berarti membantu meningkatkan produksi urin. Efek ini relevan karena urin berperan penting dalam mengeluarkan limbah dan kelebihan cairan dari tubuh. Ketidaklancaran urin dapat menyebabkan penumpukan racun, pembengkakan (edema), dan masalah kesehatan lainnya.
Mekanisme kerja Graptophyllum pictum dalam melancarkan urin belum sepenuhnya dipahami, namun diduga melibatkan beberapa faktor. Senyawa-senyawa tertentu dalam daun, seperti flavonoid dan kalium, dapat merangsang ginjal untuk meningkatkan filtrasi darah dan produksi urin. Selain itu, efek anti-inflamasi yang dimilikinya mungkin berperan dalam mengurangi peradangan pada saluran kemih, yang dapat menghambat aliran urin.
Penggunaan sebagai peluruh air seni secara tradisional dilakukan dengan merebus daun dan meminum air rebusannya. Namun, penting untuk diperhatikan bahwa efek diuretik dapat bervariasi pada setiap individu. Beberapa orang mungkin merasakan peningkatan signifikan dalam produksi urin, sementara yang lain mungkin tidak merasakan efek yang berarti. Selain itu, penggunaan diuretik yang berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit. Oleh karena itu, penggunaan sebagai peluruh air seni sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan profesional kesehatan, terutama bagi individu dengan kondisi medis tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan lain.
Meskipun memiliki potensi sebagai diuretik alami, penelitian ilmiah lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan Graptophyllum pictum dalam melancarkan urin. Penelitian yang lebih komprehensif akan membantu menentukan dosis yang optimal, potensi efek samping, dan interaksi dengan obat-obatan lain. Sampai data ilmiah yang lebih kuat tersedia, penting untuk menggunakan secara bijak dan sebagai pelengkap, bukan pengganti, pengobatan medis konvensional untuk masalah saluran kemih.
Anti-inflamasi
Peradangan merupakan respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi. Namun, peradangan kronis dapat berkontribusi pada berbagai penyakit serius. Tumbuhan Graptophyllum pictum mengandung senyawa-senyawa yang memiliki potensi untuk meredakan peradangan, yang menjadikannya relevan dalam konteks manfaat kesehatan yang ditawarkan. Efek anti-inflamasi ini terutama dikaitkan dengan kandungan flavonoid dan alkaloid di dalamnya. Flavonoid dikenal memiliki sifat antioksidan yang kuat, membantu melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas, yang merupakan pemicu utama peradangan. Sementara itu, beberapa jenis alkaloid memiliki kemampuan untuk menghambat produksi mediator inflamasi, zat-zat yang memicu dan memperburuk respons peradangan.
Aplikasi potensial dari sifat anti-inflamasi ini sangat luas. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, dapat membantu meredakan peradangan pada kasus wasir. Lebih lanjut, potensi ini dapat dimanfaatkan untuk mengatasi kondisi inflamasi lainnya, seperti radang sendi, eksim, dan bahkan penyakit inflamasi usus. Meskipun demikian, penting untuk menekankan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan dalam mengobati kondisi-kondisi tersebut. Studi klinis yang terkontrol dengan baik diperlukan untuk menentukan dosis yang tepat, rute pemberian yang optimal, dan potensi interaksi dengan obat-obatan lain.
Oleh karena itu, meskipun efek anti-inflamasi yang terkandung dalam Graptophyllum pictum menjanjikan, penggunaannya sebagai terapi komplementer atau alternatif harus dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan profesional kesehatan. Konsultasi dengan dokter atau ahli herbal yang berkualitas sangat penting untuk memastikan penggunaan yang aman dan efektif, serta untuk menghindari potensi efek samping yang tidak diinginkan. Pendekatan yang bijaksana dan berbasis bukti adalah kunci untuk memanfaatkan potensi terapeutik tumbuhan ini secara optimal.
Menyembuhkan Luka
Kemampuan mempercepat penyembuhan luka merupakan salah satu khasiat tradisional yang dikaitkan dengan Graptophyllum pictum. Kemampuan ini menjadikannya relevan dalam konteks pemanfaatan tumbuhan ini sebagai pengobatan alternatif, khususnya untuk luka ringan hingga sedang.
- Stimulasi Pertumbuhan Sel
Senyawa-senyawa tertentu dalam Graptophyllum pictum diyakini merangsang proliferasi sel-sel kulit, yang merupakan langkah penting dalam proses penyembuhan luka. Peningkatan laju pertumbuhan sel membantu menutup luka lebih cepat dan mengurangi risiko pembentukan jaringan parut yang berlebihan.
- Sifat Anti-inflamasi pada Luka
Peradangan yang berlebihan dapat menghambat proses penyembuhan luka. Sifat anti-inflamasi yang dimiliki tumbuhan ini membantu menekan peradangan di sekitar luka, menciptakan lingkungan yang lebih kondusif untuk penyembuhan.
- Efek Antimikroba pada Luka
Infeksi pada luka dapat memperlambat penyembuhan dan meningkatkan risiko komplikasi. Beberapa studi menunjukkan bahwa Graptophyllum pictum memiliki aktivitas antimikroba terhadap bakteri dan jamur tertentu, membantu melindungi luka dari infeksi.
- Peningkatan Pembentukan Kolagen
Kolagen adalah protein penting yang berperan dalam struktur dan kekuatan kulit. Beberapa penelitian mengindikasikan bahwa Graptophyllum pictum dapat meningkatkan produksi kolagen di sekitar luka, membantu memperkuat jaringan yang baru terbentuk dan mengurangi risiko luka terbuka kembali.
- Aktivitas Antioksidan pada Luka
Radikal bebas dapat merusak sel-sel di sekitar luka dan menghambat penyembuhan. Sifat antioksidan yang dimiliki tumbuhan ini membantu melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas, mempercepat proses penyembuhan luka.
Meskipun mekanisme kerja yang tepat belum sepenuhnya dipahami, potensi Graptophyllum pictum dalam mempercepat penyembuhan luka didukung oleh berbagai bukti empiris dan penelitian awal. Penggunaan tradisionalnya melibatkan aplikasi daun yang dihaluskan langsung pada luka atau penggunaan ekstrak daun sebagai salep. Namun, perlu diingat bahwa efektivitasnya dapat bervariasi tergantung pada jenis dan tingkat keparahan luka, serta kondisi individu. Konsultasi dengan tenaga medis profesional tetap disarankan untuk penanganan luka yang optimal.
Antioksidan Alami
Keberadaan antioksidan alami dalam Graptophyllum pictum menempatkannya sebagai kandidat potensial dalam menjaga kesehatan seluler dan mengurangi risiko penyakit kronis. Antioksidan berperan krusial dalam menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel dan DNA, memicu stres oksidatif yang terkait dengan berbagai masalah kesehatan.
- Perlindungan Seluler
Antioksidan dalam tumbuhan ini, seperti flavonoid, bertindak sebagai perisai bagi sel-sel tubuh. Mereka menyumbangkan elektron ke radikal bebas, menstabilkannya dan mencegahnya merusak membran sel, protein, dan DNA. Perlindungan ini esensial dalam mencegah penuaan dini dan penurunan fungsi organ.
- Pengurangan Risiko Penyakit Kronis
Stres oksidatif telah dikaitkan dengan perkembangan penyakit jantung, kanker, diabetes, dan penyakit neurodegeneratif. Dengan mengurangi stres oksidatif, antioksidan dalam Graptophyllum pictum berpotensi menurunkan risiko penyakit-penyakit tersebut. Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efek protektif ini pada manusia.
- Efek Anti-inflamasi
Peradangan kronis seringkali dipicu oleh stres oksidatif. Antioksidan, dengan kemampuannya menetralkan radikal bebas, juga dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh. Efek anti-inflamasi ini berkontribusi pada manfaat tumbuhan ini dalam meredakan wasir dan kondisi inflamasi lainnya.
- Peningkatan Sistem Kekebalan Tubuh
Stres oksidatif dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi. Antioksidan membantu menjaga fungsi optimal sistem kekebalan tubuh dengan melindungi sel-sel imun dari kerusakan akibat radikal bebas. Sistem kekebalan tubuh yang kuat esensial dalam melawan penyakit dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Meskipun potensi manfaat antioksidan dalam Graptophyllum pictum menjanjikan, penting untuk diingat bahwa ini hanyalah salah satu aspek dari manfaat kesehatan yang ditawarkan. Diet seimbang dan gaya hidup sehat tetap merupakan fondasi utama dalam menjaga kesehatan. Penggunaan Graptophyllum pictum sebagai sumber antioksidan sebaiknya dilakukan sebagai pelengkap, bukan pengganti, pola hidup sehat dan konsultasi dengan profesional kesehatan.
Meredakan Nyeri
Kemampuan meredakan nyeri merupakan aspek penting dari khasiat tumbuhan Graptophyllum pictum. Efek analgesik yang dimilikinya menjadikan tumbuhan ini relevan sebagai alternatif komplementer dalam penanganan berbagai kondisi yang menimbulkan rasa sakit.
- Senyawa Aktif Analgesik
Kehadiran senyawa aktif dengan sifat analgesik dalam Graptophyllum pictum menjadi dasar potensi peredaan nyeri. Meskipun identifikasi spesifik senyawa-senyawa ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut, mekanisme kerja yang mungkin melibatkan interaksi dengan sistem saraf pusat atau perifer, mengurangi transmisi sinyal nyeri.
- Peran Sifat Anti-inflamasi
Nyeri seringkali berhubungan erat dengan peradangan. Sifat anti-inflamasi Graptophyllum pictum berkontribusi dalam meredakan nyeri dengan mengatasi sumber peradangan yang mendasarinya. Reduksi peradangan dapat mengurangi sensitivitas saraf terhadap rangsangan nyeri.
- Aplikasi Tradisional pada Nyeri
Penggunaan tradisional Graptophyllum pictum mencakup aplikasi pada nyeri otot, sakit kepala, dan nyeri akibat luka atau peradangan. Aplikasi ini menunjukkan pengalaman empiris masyarakat dalam memanfaatkan efek peredaan nyeri dari tumbuhan ini.
- Potensi pada Nyeri Kronis
Meskipun belum ada penelitian klinis ekstensif, potensi Graptophyllum pictum dalam meredakan nyeri kronis patut dieksplorasi. Sifat anti-inflamasi dan analgesiknya dapat memberikan bantuan pada kondisi seperti arthritis atau nyeri neuropatik, namun konsultasi medis tetap diperlukan.
- Perbandingan dengan Analgesik Konvensional
Penting untuk dicatat bahwa efek peredaan nyeri Graptophyllum pictum mungkin tidak sekuat analgesik konvensional. Namun, tumbuhan ini dapat menjadi alternatif yang lebih lembut atau sebagai terapi pendukung untuk mengurangi ketergantungan pada obat-obatan pereda nyeri yang lebih kuat.
- Kehati-hatian dalam Penggunaan
Penggunaan Graptophyllum pictum untuk meredakan nyeri harus dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan profesional kesehatan. Dosis yang tepat dan potensi interaksi dengan obat-obatan lain perlu dipertimbangkan untuk memastikan keamanan dan efektivitas.
Secara keseluruhan, potensi Graptophyllum pictum dalam meredakan nyeri merupakan salah satu aspek yang berkontribusi pada nilai pengobatan tradisionalnya. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mekanisme kerja secara lebih mendalam dan untuk mengoptimalkan penggunaannya sebagai terapi komplementer yang aman dan efektif.
Menurunkan Gula Darah
Beberapa penelitian awal menunjukkan potensi tumbuhan Graptophyllum pictum dalam membantu mengendalikan kadar gula darah, sebuah aspek yang relevan dalam pengelolaan diabetes. Mekanisme kerjanya diperkirakan melibatkan beberapa faktor. Pertama, senyawa-senyawa tertentu dalam daun dapat meningkatkan sensitivitas insulin, hormon yang berperan penting dalam memasukkan glukosa dari darah ke dalam sel-sel tubuh untuk digunakan sebagai energi. Peningkatan sensitivitas insulin memungkinkan sel-sel tubuh merespons insulin dengan lebih efektif, sehingga lebih banyak glukosa yang diambil dari darah, dan kadar gula darah pun menurun.
Kedua, beberapa komponen dalam Graptophyllum pictum diduga dapat menghambat penyerapan glukosa di usus. Dengan mengurangi jumlah glukosa yang diserap ke dalam aliran darah setelah makan, tumbuhan ini berpotensi membantu mencegah lonjakan kadar gula darah yang sering terjadi pada penderita diabetes. Ketiga, terdapat indikasi bahwa senyawa-senyawa dalam daun dapat merangsang produksi insulin oleh pankreas. Peningkatan produksi insulin dapat membantu menjaga kadar gula darah dalam rentang yang sehat.
Meskipun demikian, penting untuk ditekankan bahwa bukti ilmiah yang mendukung efek penurun gula darah dari Graptophyllum pictum masih terbatas. Sebagian besar penelitian yang ada masih bersifat awal dan dilakukan pada hewan atau dalam skala kecil. Penelitian klinis yang lebih besar dan terkontrol dengan baik pada manusia diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaan tumbuhan ini sebagai terapi komplementer untuk diabetes. Individu dengan diabetes yang mempertimbangkan penggunaan Graptophyllum pictum harus berkonsultasi dengan dokter mereka untuk memastikan bahwa penggunaannya aman dan tidak berinteraksi negatif dengan obat-obatan yang sedang mereka konsumsi. Tumbuhan ini tidak boleh dianggap sebagai pengganti pengobatan diabetes konvensional yang telah terbukti efektif.
Selain itu, penting untuk memantau kadar gula darah secara teratur dan mengikuti rekomendasi diet dan gaya hidup sehat yang diberikan oleh dokter. Penggunaan Graptophyllum pictum harus dilihat sebagai bagian dari pendekatan holistik dalam pengelolaan diabetes, bukan sebagai solusi tunggal.
Tips Pemanfaatan Graptophyllum pictum
Pemanfaatan tumbuhan ini secara tradisional telah dilakukan untuk berbagai keperluan kesehatan. Agar mendapatkan manfaat optimal dan menghindari efek samping yang tidak diinginkan, perlu diperhatikan beberapa hal penting:
Tip 1: Identifikasi Tumbuhan dengan Tepat
Pastikan tumbuhan yang digunakan adalah Graptophyllum pictum yang benar. Konsultasikan dengan ahli botani atau herbalis berpengalaman untuk menghindari kesalahan identifikasi dengan tumbuhan lain yang mungkin memiliki efek berbeda.
Tip 2: Gunakan Bagian Tumbuhan yang Tepat
Secara tradisional, daun merupakan bagian tumbuhan yang paling sering digunakan. Hindari penggunaan bagian lain seperti akar atau batang kecuali ada informasi yang jelas mengenai keamanannya.
Tip 3: Perhatikan Dosis dan Cara Penggunaan
Dosis dan cara penggunaan dapat bervariasi tergantung pada tujuan penggunaannya. Mulailah dengan dosis rendah dan perhatikan respons tubuh. Rebusan daun untuk diminum atau aplikasi topikal (dioleskan) adalah cara penggunaan yang umum.
Tip 4: Perhatikan Potensi Interaksi Obat
Jika sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, konsultasikan dengan dokter atau apoteker sebelum menggunakan Graptophyllum pictum. Tumbuhan ini dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu, mengubah efektivitas atau meningkatkan risiko efek samping.
Tip 5: Hindari Penggunaan Jangka Panjang Tanpa Pengawasan
Penggunaan jangka panjang tanpa pengawasan medis tidak disarankan. Jika gejala tidak membaik atau bahkan memburuk, segera hentikan penggunaan dan konsultasikan dengan dokter.
Tip 6: Perhatikan Kondisi Kesehatan yang Ada
Individu dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti gangguan ginjal atau hati, ibu hamil dan menyusui, serta anak-anak, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Graptophyllum pictum.
Pemanfaatan Graptophyllum pictum sebagai pengobatan tradisional memiliki potensi, namun kehati-hatian dan informasi yang tepat sangat penting. Konsultasi dengan profesional kesehatan adalah langkah bijak untuk memastikan penggunaan yang aman dan efektif.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Meskipun penggunaan Graptophyllum pictum telah lama dipraktikkan dalam pengobatan tradisional, bukti ilmiah yang mendukung khasiatnya masih terbatas dan memerlukan penelitian lebih lanjut. Sebagian besar studi yang ada bersifat in vitro (di laboratorium) atau in vivo (pada hewan), sementara studi klinis pada manusia masih sedikit.
Beberapa studi in vitro telah mengidentifikasi senyawa-senyawa aktif dalam Graptophyllum pictum yang menunjukkan aktivitas antioksidan, antiinflamasi, dan antimikroba. Studi-studi ini memberikan dasar ilmiah untuk potensi manfaat tumbuhan ini, namun tidak secara langsung membuktikan efektivitasnya pada manusia. Studi in vivo pada hewan telah menunjukkan efek positif pada penyembuhan luka dan penurunan kadar gula darah, namun hasil ini perlu dikonfirmasi dalam studi klinis pada manusia.
Beberapa laporan kasus dan studi observasional telah mendokumentasikan pengalaman individu yang menggunakan Graptophyllum pictum untuk mengatasi berbagai kondisi kesehatan, seperti wasir, luka, dan peradangan. Meskipun laporan-laporan ini memberikan wawasan tentang potensi manfaat tumbuhan ini, mereka tidak dapat membuktikan hubungan sebab-akibat atau mengesampingkan kemungkinan faktor lain yang berkontribusi pada hasil yang diamati. Studi klinis yang terkontrol dengan kelompok kontrol diperlukan untuk menentukan efektivitas dan keamanan Graptophyllum pictum secara definitif.
Terdapat perdebatan dan pandangan yang kontras mengenai penggunaan Graptophyllum pictum. Beberapa praktisi pengobatan tradisional sangat percaya pada khasiatnya berdasarkan pengalaman empiris, sementara ilmuwan dan dokter lebih menekankan pentingnya bukti ilmiah yang kuat sebelum merekomendasikan penggunaannya secara luas. Penting untuk mendekati bukti yang ada dengan pikiran kritis dan mempertimbangkan baik manfaat potensial maupun risiko yang mungkin terkait dengan penggunaan Graptophyllum pictum.