Temukan 7 Manfaat Daun Kari yang Jarang Diketahui
Senin, 23 Juni 2025 oleh journal
Tumbuhan dengan aroma khas ini, sering digunakan dalam masakan Asia Selatan dan Tenggara, memiliki beragam kegunaan. Bagian tanaman yang berwarna hijau ini dipercaya memberikan dampak positif bagi kesehatan. Penggunaan tradisionalnya meliputi membantu pencernaan, mengontrol kadar gula darah, dan meningkatkan kesehatan rambut. Kandungan nutrisi di dalamnya menjadi alasan utama pemanfaatannya dalam pengobatan tradisional.
"Sebagai seorang dokter, saya melihat potensi besar dari pemanfaatan tanaman ini sebagai bagian dari gaya hidup sehat. Tentu saja, penelitian lebih lanjut diperlukan, namun bukti-bukti awal menunjukkan efek positifnya pada beberapa aspek kesehatan," ujar Dr. Amelia Hartono, seorang ahli gizi klinis.
-- Dr. Amelia Hartono, Ahli Gizi Klinis
Penelitian awal menunjukkan bahwa efek positif tersebut kemungkinan berasal dari senyawa aktif yang terkandung di dalamnya.
Senyawa-senyawa seperti alkaloid, flavonoid, dan karbozole telah diidentifikasi dalam tanaman tersebut. Alkaloid diyakini memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi, sementara flavonoid dapat membantu melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Karbozole berpotensi memiliki efek anti-kanker. Secara tradisional, penggunaan tanaman ini melibatkan penambahan beberapa lembar daun ke dalam masakan, atau mengonsumsi rebusan daunnya. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum menggunakannya secara teratur, terutama bagi individu dengan kondisi medis tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan. Dosis yang tepat juga perlu diperhatikan untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan.
Daun Kari Manfaat
Daun kari, dikenal luas dalam kuliner, menyimpan berbagai potensi khasiat. Berikut adalah tujuh manfaat utama yang perlu diperhatikan:
- Menurunkan Gula Darah
- Mendukung Pencernaan Sehat
- Antioksidan yang Kuat
- Memperkuat Rambut
- Melawan Infeksi
- Menjaga Kesehatan Jantung
- Efek Anti-inflamasi
Manfaat daun kari tersebut berasal dari kandungan senyawa aktifnya. Sebagai contoh, kemampuannya menurunkan gula darah menjadikannya relevan bagi penderita diabetes, walau tetap memerlukan konsultasi medis. Sifat antioksidannya berkontribusi pada pencegahan kerusakan sel akibat radikal bebas, mendukung kesehatan jangka panjang. Penggunaan rutin, sebagai bagian dari diet seimbang, berpotensi meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Namun, perlu diingat, manfaat-manfaat ini didasarkan pada penelitian awal dan penggunaan tradisional, sehingga penelitian lebih lanjut diperlukan untuk konfirmasi yang lebih kuat.
Menurunkan Gula Darah
Kemampuan mengendalikan kadar gula dalam darah merupakan aspek krusial dalam menjaga kesehatan metabolik. Beberapa penelitian awal mengindikasikan adanya potensi tumbuhan kari dalam membantu proses tersebut. Mekanisme yang mendasari efek ini masih dalam tahap penelitian, namun beberapa senyawa yang terkandung di dalamnya diduga berperan aktif dalam regulasi glukosa.
- Inhibisi Enzim Pencernaan Karbohidrat
Senyawa tertentu dalam tumbuhan ini dapat menghambat aktivitas enzim yang bertanggung jawab dalam memecah karbohidrat menjadi glukosa. Akibatnya, penyerapan glukosa ke dalam aliran darah menjadi lebih lambat, mencegah lonjakan kadar gula darah setelah makan.
- Peningkatan Sensitivitas Insulin
Insulin adalah hormon yang membantu glukosa masuk ke dalam sel untuk digunakan sebagai energi. Beberapa studi menunjukkan bahwa tumbuhan ini dapat meningkatkan sensitivitas sel terhadap insulin, sehingga sel lebih responsif terhadap insulin dan lebih efisien dalam mengambil glukosa dari darah.
- Efek Antioksidan terhadap Sel Beta Pankreas
Sel beta pankreas bertanggung jawab memproduksi insulin. Stres oksidatif dapat merusak sel-sel ini dan mengganggu produksi insulin. Sifat antioksidan dalam tumbuhan ini berpotensi melindungi sel beta pankreas dari kerusakan akibat radikal bebas.
- Pengaruh terhadap Metabolisme Lipid
Kadar lipid (lemak) yang tinggi dalam darah seringkali berhubungan dengan resistensi insulin. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tumbuhan ini dapat membantu menurunkan kadar lipid darah, yang secara tidak langsung dapat meningkatkan sensitivitas insulin.
- Penggunaan Tradisional sebagai Adjuvan
Dalam pengobatan tradisional, tumbuhan ini sering digunakan sebagai pendamping (adjuvan) terapi konvensional untuk diabetes. Meskipun demikian, penting untuk ditekankan bahwa tumbuhan ini tidak boleh digunakan sebagai pengganti obat-obatan yang diresepkan oleh dokter.
Meskipun potensi dalam membantu mengendalikan kadar gula darah menjanjikan, penelitian lebih lanjut dengan skala yang lebih besar dan metodologi yang lebih ketat diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaan tumbuhan kari dalam jangka panjang. Konsultasi dengan profesional kesehatan sangat dianjurkan sebelum mengintegrasikan tumbuhan ini ke dalam regimen perawatan diabetes.
Mendukung Pencernaan Sehat
Kesehatan sistem pencernaan memegang peranan vital dalam penyerapan nutrisi dan eliminasi limbah. Beberapa komponen dalam tanaman dengan aroma khas ini diduga memiliki kontribusi positif terhadap fungsi pencernaan. Penggunaan tradisionalnya sering dikaitkan dengan perbaikan masalah pencernaan ringan, meskipun mekanisme pastinya masih menjadi subjek penelitian.
- Stimulasi Enzim Pencernaan
Senyawa tertentu dalam tanaman ini dapat merangsang produksi enzim pencernaan, seperti amilase, protease, dan lipase. Enzim-enzim ini berperan penting dalam memecah karbohidrat, protein, dan lemak, sehingga meningkatkan efisiensi pencernaan.
- Efek Karminatif
Tanaman ini memiliki sifat karminatif, yang berarti dapat membantu mengurangi pembentukan gas dalam saluran pencernaan. Hal ini dapat meredakan kembung, perut tidak nyaman, dan masalah pencernaan lainnya yang disebabkan oleh kelebihan gas.
- Sifat Anti-inflamasi pada Saluran Pencernaan
Peradangan kronis pada saluran pencernaan dapat mengganggu fungsi pencernaan. Senyawa anti-inflamasi dalam tanaman ini dapat membantu mengurangi peradangan dan melindungi lapisan saluran pencernaan.
- Kontribusi Serat
Meskipun tidak dalam jumlah besar, tanaman ini mengandung serat yang dapat membantu melancarkan pergerakan usus dan mencegah sembelit. Serat juga berperan sebagai prebiotik, memberi makan bakteri baik dalam usus.
- Potensi Efek Antimikroba
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tanaman ini memiliki sifat antimikroba, yang dapat membantu mengendalikan pertumbuhan bakteri berbahaya dalam usus. Keseimbangan mikroflora usus yang sehat penting untuk pencernaan yang optimal.
- Penggunaan Tradisional dalam Pengobatan Ayurveda
Dalam pengobatan Ayurveda, tanaman ini telah lama digunakan untuk mengatasi berbagai masalah pencernaan, seperti diare, disentri, dan gangguan pencernaan lainnya. Penggunaan tradisional ini memberikan dasar untuk penelitian ilmiah lebih lanjut.
Meskipun penggunaan tanaman ini dalam mendukung pencernaan sehat menjanjikan, penting untuk diingat bahwa respons individu dapat bervariasi. Konsultasi dengan ahli gizi atau profesional kesehatan lainnya direkomendasikan sebelum menjadikannya sebagai bagian integral dari diet, terutama jika terdapat kondisi medis yang mendasari.
Antioksidan yang Kuat
Kehadiran senyawa antioksidan dalam berbagai tumbuhan telah lama diakui sebagai faktor penting dalam menjaga kesehatan seluler. Tumbuhan yang kerap digunakan dalam masakan tertentu, tidak terkecuali, menunjukkan potensi sebagai sumber antioksidan alami yang signifikan. Kemampuan melawan radikal bebas menjadi daya tarik utama dalam pemanfaatannya.
- Perlindungan terhadap Stres Oksidatif
Radikal bebas, molekul tidak stabil yang dihasilkan oleh metabolisme tubuh dan paparan lingkungan, dapat menyebabkan kerusakan seluler yang dikenal sebagai stres oksidatif. Senyawa antioksidan bekerja dengan menetralkan radikal bebas, mencegah kerusakan pada DNA, protein, dan lipid. Hal ini sangat relevan dalam mencegah penyakit kronis yang terkait dengan stres oksidatif.
- Kandungan Flavonoid sebagai Pelindung Sel
Flavonoid merupakan kelompok antioksidan yang banyak ditemukan dalam tumbuhan. Tumbuhan ini mengandung berbagai jenis flavonoid yang berkontribusi pada kemampuan antioksidannya. Flavonoid bekerja dengan berbagai mekanisme, termasuk menyumbangkan elektron ke radikal bebas dan menghambat enzim yang menghasilkan radikal bebas.
- Peran Karotenoid dalam Menjaga Kesehatan Sel
Karotenoid, pigmen alami yang memberikan warna pada banyak tumbuhan, juga memiliki sifat antioksidan. Beberapa jenis karotenoid, seperti beta-karoten, dapat diubah menjadi vitamin A dalam tubuh, yang penting untuk kesehatan mata, kulit, dan sistem kekebalan tubuh. Karotenoid melindungi sel dari kerusakan akibat radiasi ultraviolet dan polusi.
- Efek Antioksidan terhadap Sistem Kardiovaskular
Stres oksidatif berperan dalam perkembangan penyakit kardiovaskular. Antioksidan membantu melindungi pembuluh darah dari kerusakan akibat radikal bebas, mencegah pembentukan plak aterosklerosis, dan meningkatkan fungsi endotel. Konsumsi tumbuhan yang kaya antioksidan dapat berkontribusi pada kesehatan jantung.
- Kontribusi terhadap Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem kekebalan tubuh membutuhkan antioksidan untuk berfungsi secara optimal. Radikal bebas dapat menekan fungsi sel-sel kekebalan tubuh. Antioksidan membantu melindungi sel-sel kekebalan tubuh dari kerusakan dan meningkatkan kemampuan mereka untuk melawan infeksi.
Dengan demikian, potensi tumbuhan ini sebagai sumber antioksidan yang kuat menunjukkan perannya dalam mendukung kesehatan secara menyeluruh. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa diet seimbang dan gaya hidup sehat secara keseluruhan merupakan kunci utama dalam memaksimalkan manfaat antioksidan.
Memperkuat Rambut
Penggunaan tanaman ini secara tradisional seringkali dikaitkan dengan peningkatan kesehatan rambut. Beberapa komponen bioaktif yang terkandung di dalamnya diduga berkontribusi pada penguatan akar rambut, pencegahan kerontokan, dan peningkatan kilau alami. Mekanisme yang mendasari efek ini melibatkan beberapa faktor yang saling terkait, mulai dari peningkatan sirkulasi darah di kulit kepala hingga penyediaan nutrisi esensial bagi folikel rambut.
- Stimulasi Pertumbuhan Rambut: Kandungan nutrisi seperti asam amino dan antioksidan dalam tanaman ini dapat merangsang pertumbuhan rambut dengan menyediakan blok bangunan yang diperlukan dan melindungi folikel rambut dari kerusakan akibat radikal bebas.
- Penguatan Akar Rambut: Nutrisi yang diserap oleh kulit kepala dari aplikasi topikal atau konsumsi tanaman ini dapat memperkuat akar rambut, mengurangi risiko kerontokan akibat kerapuhan.
- Pencegahan Ketombe: Sifat anti-inflamasi dan antimikroba yang dimiliki tanaman ini dapat membantu mengatasi masalah ketombe dan infeksi kulit kepala lainnya yang dapat menghambat pertumbuhan rambut yang sehat.
- Peningkatan Kilau Alami: Minyak esensial yang terdapat dalam tanaman ini dapat melembabkan rambut, memberikan kilau alami, dan membuatnya tampak lebih sehat.
- Pencegahan Rambut Beruban Dini: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kandungan antioksidan dalam tanaman ini dapat membantu melindungi sel-sel pigmen rambut dari kerusakan akibat radikal bebas, yang dapat menyebabkan rambut beruban dini.
- Peningkatan Sirkulasi Darah di Kulit Kepala: Aplikasi topikal tanaman ini dapat meningkatkan sirkulasi darah di kulit kepala, memastikan pasokan nutrisi yang cukup ke folikel rambut.
Penggunaan tanaman ini untuk perawatan rambut dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti aplikasi langsung minyak yang diekstrak dari daun, penggunaan masker rambut yang mengandung ekstrak daun, atau mengonsumsi daun sebagai bagian dari diet. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa hasil yang diperoleh dapat bervariasi tergantung pada jenis rambut, kondisi kulit kepala, dan faktor genetik individu. Konsultasi dengan ahli dermatologi atau praktisi perawatan rambut profesional disarankan untuk mendapatkan rekomendasi yang sesuai dengan kebutuhan spesifik.
Melawan Infeksi
Tumbuhan yang kerap dimanfaatkan dalam seni kuliner ini menunjukkan potensi dalam menghambat pertumbuhan mikroorganisme penyebab infeksi. Kemampuan ini didasarkan pada kandungan senyawa aktif yang bekerja melalui berbagai mekanisme, sehingga memberikan perlindungan terhadap spektrum patogen yang luas. Efek ini bukan hanya sekadar klaim tradisional, namun didukung oleh bukti-bukti ilmiah yang terus berkembang.
- Aktivitas Antibakteri: Ekstrak dari tumbuhan ini menunjukkan kemampuan untuk menghambat pertumbuhan berbagai jenis bakteri, termasuk bakteri gram positif dan gram negatif. Senyawa aktif tertentu mengganggu sintesis dinding sel bakteri, menghambat replikasi DNA, atau merusak membran sel, yang pada akhirnya menyebabkan kematian sel bakteri.
- Aktivitas Antifungi: Beberapa penelitian mengindikasikan bahwa ekstrak tumbuhan ini efektif melawan berbagai jenis jamur penyebab infeksi kulit, kuku, dan organ dalam. Senyawa aktif bekerja dengan mengganggu sintesis ergosterol, komponen penting dari membran sel jamur, sehingga menyebabkan gangguan pertumbuhan dan kematian sel jamur.
- Aktivitas Antivirus: Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan, beberapa studi awal menunjukkan bahwa tumbuhan ini memiliki potensi antivirus terhadap beberapa jenis virus, termasuk virus influenza dan virus herpes simpleks. Mekanisme yang mendasari efek antivirus ini meliputi penghambatan replikasi virus, peningkatan respons imun seluler, dan perlindungan sel dari infeksi virus.
- Peningkatan Sistem Kekebalan Tubuh: Tumbuhan ini mengandung senyawa yang dapat meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh. Senyawa-senyawa ini merangsang produksi sel-sel kekebalan tubuh, seperti sel T dan sel B, serta meningkatkan aktivitas sel-sel fagosit, yang berperan dalam membersihkan patogen dari tubuh.
- Penggunaan Tradisional dalam Pengobatan Infeksi: Dalam pengobatan tradisional, tumbuhan ini telah lama digunakan untuk mengatasi berbagai jenis infeksi, seperti infeksi kulit, infeksi saluran pernapasan, dan infeksi saluran pencernaan. Penggunaan tradisional ini memberikan dasar untuk penelitian ilmiah lebih lanjut mengenai potensi anti-infeksi dari tumbuhan ini.
Meskipun potensi anti-infeksi yang dimiliki menjanjikan, penting untuk diingat bahwa tumbuhan ini tidak boleh digunakan sebagai pengganti pengobatan medis konvensional. Penggunaan sebagai terapi komplementer harus selalu dikonsultasikan dengan profesional kesehatan untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya.
Menjaga Kesehatan Jantung
Kesehatan jantung merupakan fondasi utama kesejahteraan fisik secara menyeluruh. Upaya preventif dan pemeliharaan fungsi kardiovaskular yang optimal menjadi prioritas. Sebuah tumbuhan yang kerap hadir dalam hidangan tertentu, menunjukkan potensi sebagai elemen pendukung dalam menjaga kinerja organ vital ini.
- Pengurangan Kadar Kolesterol LDL (Buruk)
Tingginya kadar kolesterol LDL dalam darah merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Senyawa bioaktif dalam tumbuhan ini berpotensi membantu menurunkan kadar LDL, sehingga mengurangi penumpukan plak di arteri dan meningkatkan kelancaran aliran darah.
- Peningkatan Kadar Kolesterol HDL (Baik)
Kolesterol HDL berperan penting dalam membersihkan LDL dari arteri. Tumbuhan ini dapat berkontribusi pada peningkatan kadar HDL, sehingga membantu mencegah aterosklerosis dan melindungi jantung.
- Sifat Antioksidan Melawan Kerusakan Radikal Bebas
Radikal bebas dapat merusak sel-sel jantung dan pembuluh darah, memicu peradangan dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Antioksidan dalam tumbuhan ini membantu menetralkan radikal bebas, melindungi jantung dari kerusakan oksidatif.
- Efek Anti-inflamasi pada Sistem Kardiovaskular
Peradangan kronis merupakan faktor penting dalam perkembangan penyakit jantung. Senyawa anti-inflamasi dalam tumbuhan ini dapat membantu mengurangi peradangan di pembuluh darah, mencegah pembentukan plak, dan meningkatkan fungsi jantung.
- Pengendalian Tekanan Darah
Tekanan darah tinggi (hipertensi) membebani jantung dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tumbuhan ini dapat membantu menurunkan tekanan darah, sehingga mengurangi beban kerja jantung.
- Peningkatan Fungsi Endotel
Endotel adalah lapisan sel yang melapisi bagian dalam pembuluh darah. Fungsi endotel yang sehat penting untuk menjaga kelancaran aliran darah dan mencegah pembekuan darah. Tumbuhan ini dapat membantu meningkatkan fungsi endotel, melindungi jantung dari penyakit.
Potensi tumbuhan ini dalam mendukung kesehatan jantung merupakan area penelitian yang menjanjikan. Meskipun demikian, penting untuk mengadopsi pendekatan holistik yang mencakup diet seimbang, olahraga teratur, dan pengelolaan stres untuk menjaga kesehatan jantung secara optimal. Konsultasi dengan profesional kesehatan disarankan sebelum mengintegrasikan tumbuhan ini ke dalam regimen perawatan jantung.
Efek Anti-inflamasi
Peradangan, respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi, dapat menjadi kronis dan berkontribusi pada berbagai penyakit. Senyawa-senyawa tertentu yang ditemukan dalam tumbuhan aromatik yang sering digunakan dalam masakan, menunjukkan potensi untuk meredakan peradangan ini. Efek anti-inflamasi tersebut berasal dari kemampuan senyawa-senyawa tersebut dalam menghambat jalur-jalur inflamasi utama dalam tubuh.
Salah satu mekanisme utama melibatkan penghambatan produksi sitokin pro-inflamasi. Sitokin adalah molekul pensinyalan yang memicu dan memperkuat respons inflamasi. Dengan menekan produksi sitokin seperti TNF- dan IL-6, tumbuhan ini berpotensi mengurangi tingkat peradangan sistemik.
Selanjutnya, senyawa aktif dapat mengganggu aktivitas enzim siklooksigenase (COX), yang berperan dalam sintesis prostaglandin. Prostaglandin adalah molekul lipid yang memediasi rasa sakit dan peradangan. Penghambatan enzim COX, serupa dengan cara kerja obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID), dapat meredakan gejala peradangan.
Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa yang terkandung dapat meningkatkan aktivitas enzim antioksidan endogen. Enzim-enzim ini membantu menetralkan radikal bebas, yang merupakan molekul tidak stabil yang dapat memicu dan memperburuk peradangan. Dengan meningkatkan pertahanan antioksidan tubuh, tumbuhan ini dapat melindungi sel dari kerusakan akibat stres oksidatif dan mengurangi peradangan.
Pemanfaatan tumbuhan ini sebagai agen anti-inflamasi berpotensi memberikan manfaat bagi berbagai kondisi, termasuk artritis, penyakit kardiovaskular, dan penyakit radang usus. Namun, penting untuk dicatat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami mekanisme kerja dan efektivitasnya dalam pengobatan berbagai penyakit inflamasi. Penggunaannya sebagai terapi komplementer harus dilakukan di bawah pengawasan profesional kesehatan.
Tips Pemanfaatan Optimal Tumbuhan Aromatik
Berikut adalah beberapa panduan untuk memaksimalkan potensi tumbuhan ini dalam menunjang kesehatan dan kesejahteraan:
Tip 1: Integrasikan dalam Pola Makan Sehari-hari
Tumbuhan ini dapat ditambahkan ke berbagai hidangan, seperti kari, sup, tumisan, dan nasi. Penambahan secara teratur, dalam jumlah yang wajar, dapat memberikan manfaat kesehatan jangka panjang.
Tip 2: Gunakan dalam Keadaan Segar
Daun segar memiliki konsentrasi senyawa aktif yang lebih tinggi dibandingkan dengan daun kering. Jika memungkinkan, gunakan daun segar untuk mendapatkan manfaat yang optimal. Simpan daun segar di lemari es dalam wadah kedap udara untuk menjaga kesegarannya.
Tip 3: Perhatikan Interaksi Obat
Tumbuhan ini dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu, seperti obat diabetes dan obat pengencer darah. Konsultasikan dengan dokter atau apoteker sebelum mengonsumsi secara teratur, terutama jika sedang menjalani pengobatan.
Tip 4: Gunakan Secara Topikal untuk Perawatan Rambut
Minyak yang diekstrak dari tumbuhan ini dapat digunakan sebagai masker rambut untuk memperkuat akar rambut, mencegah kerontokan, dan meningkatkan kilau alami. Campurkan minyak dengan minyak kelapa atau minyak zaitun untuk hasil yang lebih baik.
Tip 5: Kombinasikan dengan Gaya Hidup Sehat
Pemanfaatan tumbuhan ini akan lebih efektif jika dikombinasikan dengan gaya hidup sehat, termasuk diet seimbang, olahraga teratur, dan pengelolaan stres. Tumbuhan ini bukanlah pengganti gaya hidup sehat, melainkan pelengkap yang berpotensi meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Dengan mengikuti panduan ini, individu dapat memanfaatkan tumbuhan ini secara optimal untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan. Namun, selalu ingat untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum membuat perubahan signifikan pada diet atau regimen perawatan kesehatan.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Penggunaan tumbuhan aromatik ini dalam berbagai pengobatan tradisional telah mendorong sejumlah penelitian ilmiah untuk mengkaji potensi khasiatnya. Studi-studi ini berupaya mengidentifikasi senyawa aktif yang bertanggung jawab atas efek terapeutik yang diamati, serta memahami mekanisme kerjanya pada tingkat molekuler dan seluler.
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Ethnopharmacology meneliti efek ekstrak tumbuhan ini terhadap kadar glukosa darah pada model hewan diabetes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak tumbuhan ini secara signifikan menurunkan kadar glukosa darah, meningkatkan sensitivitas insulin, dan melindungi sel-sel beta pankreas dari kerusakan oksidatif. Studi lain yang diterbitkan dalam International Journal of Food Sciences and Nutrition mengkaji efek antioksidan dari ekstrak tumbuhan ini terhadap sel-sel manusia yang terpapar radikal bebas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak tumbuhan ini secara efektif menetralkan radikal bebas dan melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif.
Meskipun studi-studi ini memberikan bukti yang menjanjikan mengenai potensi khasiat tumbuhan ini, penting untuk dicatat bahwa penelitian lebih lanjut dengan skala yang lebih besar dan metodologi yang lebih ketat diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan ini dan menentukan dosis yang aman dan efektif untuk penggunaan manusia. Terdapat pula perbedaan pendapat di kalangan ilmuwan mengenai mekanisme kerja yang tepat dari senyawa aktif dalam tumbuhan ini, serta potensi interaksinya dengan obat-obatan lain.
Penting bagi pembaca untuk secara kritis mengevaluasi bukti ilmiah yang tersedia dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan yang berkualifikasi sebelum menggunakan tumbuhan ini sebagai bagian dari regimen perawatan kesehatan. Bukti-bukti yang ada sejauh ini memberikan dasar yang kuat untuk penelitian lebih lanjut, namun tidak boleh dianggap sebagai pengganti nasihat medis yang profesional.