7 Manfaat Buah Blewah, Rahasia Sehat yang Wajib Kamu Intip!

Rabu, 25 Juni 2025 oleh journal

7 Manfaat Buah Blewah, Rahasia Sehat yang Wajib Kamu Intip!

Kandungan nutrisi yang terdapat dalam labu kuning jenis Cucumis melo var. cantalupensis ini memberikan sejumlah dampak positif bagi kesehatan tubuh. Konsumsi rutin dapat mendukung hidrasi, menyediakan vitamin dan mineral penting, serta berkontribusi pada sistem pencernaan yang sehat. Selain itu, senyawa antioksidan di dalamnya berperan dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.

"Konsumsi labu kuning Cucumis melo var. cantalupensis dapat menjadi tambahan yang baik dalam pola makan sehari-hari. Kandungan air dan elektrolitnya membantu menjaga hidrasi, terutama saat cuaca panas. Selain itu, vitamin dan mineral esensial yang terkandung di dalamnya berperan penting dalam berbagai fungsi tubuh," ujar Dr. Amelia Wijaya, seorang ahli gizi klinis.

Dr. Wijaya menambahkan, "Perlu diingat bahwa manfaat optimal diperoleh dengan mengonsumsi buah ini sebagai bagian dari diet seimbang, bukan sebagai pengganti makanan utama."

Kandungan nutrisi dalam labu kuning ini memang menjanjikan. Senyawa seperti beta-karoten, yang merupakan prekursor vitamin A, berperan penting dalam menjaga kesehatan mata dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Kalium membantu mengatur tekanan darah, sementara vitamin C berperan sebagai antioksidan. Serat yang terkandung di dalamnya mendukung kesehatan pencernaan dan membantu menjaga kadar gula darah yang stabil. Konsumsi secara teratur, dalam jumlah sedang, dapat memberikan kontribusi positif bagi kesehatan secara keseluruhan. Namun, bagi individu dengan kondisi medis tertentu, konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi dalam jumlah besar sangat disarankan.

Manfaat Buah Blewah

Buah blewah, Cucumis melo var. cantalupensis, menawarkan beragam manfaat kesehatan yang signifikan. Keberadaan nutrisi esensial di dalamnya menjadikannya pilihan yang baik untuk mendukung berbagai fungsi tubuh. Berikut adalah tujuh manfaat utama dari konsumsi buah blewah:

  • Hidrasi Optimal
  • Sumber Vitamin A
  • Mendukung Pencernaan
  • Kaya Antioksidan
  • Menjaga Tekanan Darah
  • Kesehatan Mata
  • Mengontrol Gula Darah

Manfaat-manfaat tersebut saling berkaitan dalam menjaga kesehatan secara menyeluruh. Misalnya, kandungan kalium membantu mengontrol tekanan darah, yang secara tidak langsung berkontribusi pada kesehatan jantung. Sementara itu, serat dalam buah blewah tidak hanya mendukung pencernaan tetapi juga membantu menjaga kadar gula darah yang stabil, penting bagi pencegahan diabetes. Kombinasi vitamin A dan antioksidan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan, mendukung sistem kekebalan tubuh dan memperlambat proses penuaan. Konsumsi buah blewah sebagai bagian dari diet seimbang dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi kesehatan.

Hidrasi Optimal

Kebutuhan cairan tubuh terpenuhi dengan baik merupakan fondasi kesehatan secara menyeluruh. Kemampuan suatu makanan atau minuman dalam menyediakan cairan, serta elektrolit penting, berdampak signifikan pada fungsi organ, metabolisme, dan kinerja fisik. Ketersediaan cairan yang cukup mempengaruhi segala hal, mulai dari pengaturan suhu tubuh hingga transportasi nutrisi ke seluruh sel.

  • Kandungan Air yang Tinggi

    Komposisi buah ini didominasi oleh air, menjadikannya sumber hidrasi alami yang efektif. Tingginya kadar air membantu menggantikan cairan tubuh yang hilang melalui aktivitas sehari-hari, keringat, dan proses metabolisme. Konsumsi buah dengan kandungan air tinggi dapat membantu mencegah dehidrasi, terutama saat cuaca panas atau setelah berolahraga.

  • Kandungan Elektrolit

    Selain air, buah ini juga mengandung elektrolit penting seperti kalium dan natrium, meskipun dalam jumlah yang relatif kecil. Elektrolit berperan dalam menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, mengatur fungsi saraf dan otot, serta membantu menjaga tekanan darah yang sehat. Kehilangan elektrolit melalui keringat perlu digantikan untuk mencegah gangguan fungsi tubuh.

  • Dampak pada Kinerja Fisik dan Kognitif

    Dehidrasi ringan sekalipun dapat menurunkan kinerja fisik dan kognitif. Konsumsi buah dengan kandungan air dan elektrolit dapat membantu menjaga hidrasi optimal, sehingga mendukung kinerja fisik yang baik, meningkatkan konsentrasi, dan mengurangi kelelahan. Hidrasi yang cukup juga penting untuk menjaga kesehatan kulit dan mencegah sakit kepala.

  • Alternatif Minuman Manis

    Buah ini dapat menjadi alternatif yang lebih sehat dibandingkan minuman manis yang seringkali tinggi gula dan kalori. Mengonsumsi buah sebagai sumber hidrasi membantu mengurangi asupan gula tambahan dan memberikan nutrisi penting lainnya seperti vitamin dan mineral. Pilihan ini mendukung gaya hidup sehat dan membantu mengendalikan berat badan.

Dengan kandungan air dan elektrolit yang dimilikinya, konsumsi buah ini secara teratur dapat berkontribusi pada pemeliharaan hidrasi optimal. Hal ini penting untuk mendukung berbagai fungsi tubuh, meningkatkan kinerja fisik dan kognitif, serta mencegah dampak negatif dehidrasi. Sebagai bagian dari diet seimbang, buah ini dapat menjadi pilihan yang cerdas untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan.

Sumber Vitamin A

Kandungan beta-karoten yang signifikan dalam buah Cucumis melo var. cantalupensis menjadikannya sumber provitamin A yang baik bagi tubuh. Beta-karoten merupakan pigmen alami yang diubah oleh tubuh menjadi vitamin A, nutrisi esensial yang berperan krusial dalam berbagai fungsi fisiologis. Vitamin A memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan mata, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, serta mendukung pertumbuhan dan perkembangan sel. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan penglihatan, peningkatan risiko infeksi, dan masalah kulit.

Keberadaan beta-karoten dalam buah ini memberikan alternatif alami untuk memenuhi kebutuhan vitamin A harian. Konsumsi rutin, dalam jumlah yang wajar, dapat membantu mencegah defisiensi vitamin A dan mendukung kesehatan secara keseluruhan. Perlu ditekankan bahwa konversi beta-karoten menjadi vitamin A dalam tubuh dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk status gizi individu dan kesehatan saluran pencernaan. Oleh karena itu, asupan vitamin A dari sumber lain, seperti makanan hewani, juga perlu diperhatikan untuk memastikan kebutuhan terpenuhi secara optimal.

Dengan demikian, konsumsi buah ini sebagai sumber beta-karoten berkontribusi positif terhadap asupan vitamin A. Hal ini mendukung kesehatan mata, meningkatkan imunitas, dan berperan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Namun, perlu diingat bahwa buah ini sebaiknya dikonsumsi sebagai bagian dari diet seimbang dan gaya hidup sehat untuk mendapatkan manfaat yang optimal.

Mendukung Pencernaan

Konsumsi labu kuning jenis Cucumis melo var. cantalupensis memiliki korelasi positif dengan peningkatan fungsi pencernaan. Kandungan serat dan air yang terdapat di dalamnya berperan penting dalam melancarkan proses pencernaan, mencegah sembelit, dan menjaga kesehatan saluran pencernaan secara keseluruhan.

  • Kandungan Serat yang Tinggi

    Serat merupakan komponen penting dalam diet yang berperan dalam meningkatkan volume tinja dan merangsang pergerakan usus. Konsumsi makanan tinggi serat, seperti labu kuning ini, membantu mencegah sembelit dan menjaga keteraturan buang air besar. Serat juga berperan sebagai prebiotik, yaitu makanan bagi bakteri baik dalam usus, sehingga mendukung keseimbangan mikrobiota usus.

  • Kandungan Air yang Cukup

    Kekurangan cairan dapat menyebabkan tinja menjadi keras dan sulit dikeluarkan, yang dapat memicu sembelit. Kandungan air yang tinggi dalam labu kuning membantu melunakkan tinja dan mempermudah proses buang air besar. Hidrasi yang cukup juga penting untuk menjaga fungsi saluran pencernaan secara optimal.

  • Efek Laksatif Alami

    Beberapa senyawa dalam labu kuning memiliki efek laksatif ringan, yang dapat membantu merangsang pergerakan usus dan melancarkan buang air besar. Efek ini membantu mencegah penumpukan sisa makanan dalam usus dan mengurangi risiko masalah pencernaan.

  • Mencegah Inflamasi Saluran Pencernaan

    Kandungan antioksidan dalam labu kuning, seperti vitamin C dan beta-karoten, dapat membantu melindungi sel-sel saluran pencernaan dari kerusakan akibat radikal bebas. Hal ini dapat membantu mengurangi risiko inflamasi atau peradangan pada saluran pencernaan, yang dapat memicu berbagai masalah pencernaan.

  • Mendukung Pertumbuhan Bakteri Baik

    Serat dalam labu kuning berfungsi sebagai prebiotik, mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam usus. Keseimbangan mikrobiota usus yang sehat penting untuk pencernaan yang optimal, penyerapan nutrisi yang baik, dan sistem kekebalan tubuh yang kuat.

Dengan kandungan serat, air, dan antioksidan yang dimilikinya, labu kuning Cucumis melo var. cantalupensis berkontribusi signifikan dalam menjaga kesehatan saluran pencernaan. Konsumsi rutin, sebagai bagian dari diet seimbang, dapat membantu mencegah berbagai masalah pencernaan dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Kaya Antioksidan

Keberadaan senyawa antioksidan dalam Cucumis melo var. cantalupensis menjadi faktor penting yang berkontribusi pada profil kesehatan buah tersebut. Antioksidan berperan krusial dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat memicu stres oksidatif dan berkontribusi pada perkembangan berbagai penyakit kronis.

  • Vitamin C sebagai Pelindung Sel

    Vitamin C, yang hadir dalam buah ini, merupakan antioksidan larut air yang efektif. Vitamin C membantu menetralkan radikal bebas di dalam sel dan cairan tubuh, melindungi DNA, protein, dan lipid dari kerusakan oksidatif. Konsumsi rutin vitamin C berkontribusi pada pencegahan penyakit jantung, kanker, dan gangguan neurodegeneratif.

  • Beta-Karoten dan Perlindungan Jangka Panjang

    Beta-karoten, prekursor vitamin A, juga memiliki aktivitas antioksidan. Selain perannya dalam kesehatan mata dan sistem kekebalan tubuh, beta-karoten membantu melindungi sel-sel dari kerusakan akibat paparan sinar UV dan polusi lingkungan. Aktivitas antioksidan beta-karoten membantu memperlambat proses penuaan dan mengurangi risiko penyakit kronis terkait usia.

  • Melawan Stres Oksidatif

    Stres oksidatif terjadi ketika jumlah radikal bebas dalam tubuh melebihi kemampuan antioksidan untuk menetralkannya. Kondisi ini dapat memicu kerusakan sel dan berkontribusi pada perkembangan penyakit seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker. Asupan antioksidan dari buah ini membantu menyeimbangkan kadar radikal bebas dan melindungi tubuh dari dampak negatif stres oksidatif.

  • Dukungan Sistem Kekebalan Tubuh

    Radikal bebas dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi. Antioksidan dalam buah ini membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dengan melindungi sel-sel imun dari kerusakan oksidatif. Dengan sistem kekebalan tubuh yang kuat, tubuh lebih mampu melawan infeksi dan penyakit.

  • Pengurangan Risiko Penyakit Kronis

    Konsumsi makanan kaya antioksidan, termasuk buah ini, telah dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, dan diabetes tipe 2. Antioksidan membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yang dapat memicu perkembangan penyakit-penyakit tersebut.

  • Perlindungan Terhadap Kerusakan DNA

    Kerusakan DNA dapat menyebabkan mutasi dan meningkatkan risiko kanker. Antioksidan dalam buah ini membantu melindungi DNA dari kerusakan akibat radikal bebas, sehingga membantu mencegah mutasi dan mengurangi risiko kanker.

Dengan kandungan vitamin C dan beta-karoten, buah ini menjadi sumber antioksidan yang berharga. Konsumsi rutin, sebagai bagian dari diet seimbang, berkontribusi pada perlindungan sel dari kerusakan oksidatif, dukungan sistem kekebalan tubuh, dan penurunan risiko penyakit kronis. Aktivitas antioksidan dalam buah ini merupakan salah satu faktor kunci yang mendukung manfaat kesehatannya secara keseluruhan.

Menjaga Tekanan Darah

Keterkaitan antara konsumsi Cucumis melo var. cantalupensis dan regulasi tekanan darah terletak pada kandungan kalium dan serat yang dimilikinya. Kalium, sebagai elektrolit penting, berperan krusial dalam menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh, serta memfasilitasi fungsi saraf dan otot yang optimal. Salah satu fungsi utamanya adalah membantu menetralkan efek natrium, mineral yang seringkali dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah. Konsumsi kalium yang cukup, terutama dalam perbandingan yang seimbang dengan asupan natrium, berkontribusi pada relaksasi dinding pembuluh darah, sehingga memfasilitasi aliran darah yang lebih lancar dan menurunkan tekanan darah. Kurangnya asupan kalium dapat mengganggu keseimbangan elektrolit dan memicu peningkatan tekanan darah.

Selain kalium, kandungan serat dalam buah ini juga berperan dalam menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah. Serat, terutama serat larut, membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Kolesterol LDL yang tinggi dapat menumpuk di dinding pembuluh darah, membentuk plak yang mempersempit pembuluh darah dan meningkatkan risiko tekanan darah tinggi (hipertensi). Konsumsi serat yang cukup membantu mencegah pembentukan plak, menjaga elastisitas pembuluh darah, dan memfasilitasi aliran darah yang sehat.

Kombinasi kalium dan serat dalam buah ini memberikan kontribusi sinergis dalam menjaga tekanan darah yang sehat. Kalium membantu mengatur keseimbangan elektrolit dan relaksasi pembuluh darah, sementara serat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dan mencegah pembentukan plak. Dengan demikian, konsumsi rutin, sebagai bagian dari diet seimbang dan gaya hidup sehat, dapat menjadi strategi alami untuk mendukung regulasi tekanan darah dan meminimalkan risiko hipertensi. Individu dengan kondisi medis tertentu, terutama yang berkaitan dengan ginjal atau tekanan darah, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan perubahan signifikan dalam pola makan mereka.

Kesehatan Mata

Kontribusi Cucumis melo var. cantalupensis terhadap kesehatan penglihatan berakar pada kandungan beta-karotennya yang signifikan. Senyawa ini, yang merupakan pigmen alami pemberi warna pada buah, berperan sebagai provitamin A. Artinya, tubuh mengubah beta-karoten menjadi vitamin A, nutrisi esensial yang krusial bagi fungsi visual yang optimal. Vitamin A memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan kornea, lapisan luar mata yang melindungi dari infeksi dan kerusakan. Selain itu, vitamin A merupakan komponen penting dari rhodopsin, pigmen visual dalam retina yang memungkinkan penglihatan dalam kondisi cahaya redup.

Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan berbagai masalah penglihatan, mulai dari rabun senja (kesulitan melihat dalam cahaya redup) hingga xerophthalmia, kondisi serius yang dapat menyebabkan kebutaan. Konsumsi makanan yang kaya beta-karoten, seperti buah ini, membantu memastikan tubuh memiliki pasokan vitamin A yang cukup untuk menjaga kesehatan mata dan mencegah defisiensi. Perlu ditekankan bahwa konversi beta-karoten menjadi vitamin A dalam tubuh dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti status gizi individu dan kesehatan saluran pencernaan. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi berbagai sumber vitamin A, termasuk makanan hewani, untuk memastikan kebutuhan terpenuhi secara optimal.

Selain beta-karoten, kandungan antioksidan lain dalam buah ini, seperti vitamin C, juga berkontribusi pada perlindungan mata dari kerusakan oksidatif. Radikal bebas dapat merusak sel-sel mata dan meningkatkan risiko penyakit mata terkait usia, seperti degenerasi makula dan katarak. Antioksidan membantu menetralkan radikal bebas dan melindungi mata dari kerusakan tersebut. Dengan demikian, konsumsi buah ini, sebagai bagian dari diet seimbang dan gaya hidup sehat, dapat menjadi strategi alami untuk mendukung kesehatan penglihatan jangka panjang dan meminimalkan risiko penyakit mata.

Mengontrol Gula Darah

Kontribusi Cucumis melo var. cantalupensis terhadap regulasi kadar glukosa dalam darah berpusat pada kandungan serat dan indeks glikemiknya yang moderat. Serat, khususnya serat larut, memainkan peran penting dalam memperlambat penyerapan glukosa dari makanan ke dalam aliran darah. Proses ini membantu mencegah lonjakan kadar gula darah setelah makan, yang sangat penting bagi individu dengan diabetes atau resistensi insulin. Serat larut membentuk gel dalam saluran pencernaan, memperlambat laju pencernaan dan penyerapan karbohidrat, sehingga menghasilkan pelepasan glukosa yang lebih bertahap ke dalam darah.

Selain kandungan serat, indeks glikemik (IG) buah ini yang moderat juga berperan dalam menjaga stabilitas kadar gula darah. IG adalah ukuran seberapa cepat suatu makanan meningkatkan kadar gula darah. Makanan dengan IG tinggi cenderung menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat, sementara makanan dengan IG rendah atau moderat menghasilkan peningkatan yang lebih bertahap. Buah ini memiliki IG yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan beberapa buah lain, menjadikannya pilihan yang lebih baik bagi individu yang perlu mengontrol kadar gula darah mereka.

Meskipun demikian, penting untuk memperhatikan porsi konsumsi. Mengonsumsi buah ini dalam jumlah yang berlebihan, meskipun memiliki IG moderat, tetap dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah. Dianjurkan untuk mengonsumsinya dalam jumlah sedang sebagai bagian dari diet seimbang yang mencakup berbagai sumber nutrisi. Individu dengan diabetes atau kondisi medis terkait gula darah harus memantau kadar gula darah mereka setelah mengonsumsi buah ini dan berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk menentukan porsi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan individu.

Sebagai rangkuman, kandungan serat dan indeks glikemik yang moderat dalam buah ini berkontribusi pada pengendalian kadar glukosa darah. Serat memperlambat penyerapan glukosa, sementara IG moderat meminimalkan risiko lonjakan gula darah. Konsumsi dalam jumlah sedang, sebagai bagian dari diet seimbang, dapat mendukung regulasi gula darah yang sehat. Konsultasi dengan profesional kesehatan direkomendasikan untuk penyesuaian diet yang optimal.

Tips Optimasi Asupan Cucumis melo var. cantalupensis

Penerapan strategi konsumsi yang tepat akan memaksimalkan potensi nutrisi yang terkandung dalam labu kuning ini. Pertimbangan variasi, kombinasi makanan, dan metode penyimpanan akan meningkatkan manfaat yang diperoleh.

Tip 1: Diversifikasi Sumber Nutrisi
Konsumsi labu kuning ini sebaiknya diimbangi dengan asupan buah dan sayuran lain. Variasi sumber nutrisi menjamin pemenuhan kebutuhan vitamin dan mineral yang lebih komprehensif. Contohnya, kombinasikan dengan sayuran hijau untuk meningkatkan asupan zat besi dan vitamin K.

Tip 2: Kombinasi dengan Sumber Lemak Sehat
Beta-karoten, prekursor vitamin A, merupakan senyawa larut lemak. Kombinasikan konsumsi labu kuning ini dengan sumber lemak sehat, seperti alpukat atau kacang-kacangan, untuk meningkatkan penyerapan beta-karoten oleh tubuh.

Tip 3: Prioritaskan Kesegaran Produk
Kandungan vitamin dan antioksidan dalam labu kuning cenderung menurun seiring waktu penyimpanan. Pilih buah yang segar dan konsumsi sesegera mungkin setelah dipotong untuk memperoleh manfaat nutrisi yang optimal. Hindari buah yang memar atau menunjukkan tanda-tanda kerusakan.

Tip 4: Perhatikan Metode Penyimpanan
Jika tidak dikonsumsi segera, simpan labu kuning yang sudah dipotong dalam wadah kedap udara di lemari es. Metode ini membantu memperlambat proses oksidasi dan menjaga kesegaran buah. Konsumsi dalam waktu 1-2 hari untuk mempertahankan kualitas nutrisinya.

Tip 5: Hindari Penambahan Gula Berlebihan
Labu kuning memiliki rasa manis alami. Hindari penambahan gula berlebihan saat mengolahnya menjadi jus atau hidangan lainnya. Penambahan gula hanya akan meningkatkan asupan kalori tanpa memberikan manfaat nutrisi tambahan. Pertimbangkan penggunaan pemanis alami seperti madu dalam jumlah sedikit jika diperlukan.

Tip 6: Konsultasi dengan Profesional Kesehatan
Individu dengan kondisi medis tertentu, seperti diabetes atau gangguan ginjal, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsi labu kuning dalam jumlah besar. Profesional kesehatan dapat memberikan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan individu.

Implementasi tips di atas akan mengoptimalkan asupan labu kuning, memastikan perolehan manfaat nutrisi maksimal, dan mendukung kesehatan secara menyeluruh. Perencanaan dan perhatian terhadap detail konsumsi menjadi kunci keberhasilan.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Evaluasi komprehensif terhadap dampak konsumsi Cucumis melo var. cantalupensis terhadap kesehatan manusia didukung oleh berbagai studi ilmiah dan observasi klinis. Penelitian in vitro dan in vivo telah menyoroti potensi antioksidan dari senyawa-senyawa yang terkandung di dalamnya, khususnya beta-karoten dan vitamin C. Studi epidemiologi juga mengindikasikan korelasi antara asupan buah-buahan dan sayuran yang kaya akan nutrisi tersebut dengan penurunan risiko penyakit kronis, termasuk penyakit kardiovaskular dan beberapa jenis kanker.

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Nutritional Biochemistry meneliti efek ekstrak Cucumis melo var. cantalupensis pada sel-sel yang terpapar stres oksidatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak tersebut mampu melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas, yang mengindikasikan potensi perlindungan terhadap kerusakan seluler yang mendasari berbagai penyakit. Studi lain, yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition, mengamati hubungan antara asupan beta-karoten dan risiko degenerasi makula terkait usia. Temuan menunjukkan bahwa individu dengan asupan beta-karoten yang lebih tinggi memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit tersebut.

Meskipun bukti-bukti tersebut menjanjikan, penting untuk mengakui bahwa sebagian besar studi yang ada bersifat observasional atau menggunakan model seluler. Dibutuhkan uji klinis terkontrol secara acak (RCT) dengan partisipan manusia dalam skala besar untuk mengkonfirmasi manfaat kesehatan yang diamati dan menentukan dosis optimal serta mekanisme aksi yang mendasarinya. Terdapat pula perdebatan mengenai bioavailabilitas beta-karoten dari sumber nabati, dengan beberapa penelitian menunjukkan bahwa konversi beta-karoten menjadi vitamin A dalam tubuh dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor individu dan matriks makanan.

Penting bagi para pembaca untuk secara kritis mengevaluasi bukti-bukti yang ada, mempertimbangkan keterbatasan studi yang ada, dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan yang berkualifikasi sebelum membuat perubahan signifikan dalam pola makan mereka. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami potensi terapeutik Cucumis melo var. cantalupensis dan mengintegrasikannya secara efektif dalam strategi pencegahan penyakit dan promosi kesehatan.