7 Manfaat Buah Raman, Rahasia Sehat yang Wajib Kamu Intip!
Rabu, 11 Juni 2025 oleh journal
Nilai positif yang diperoleh dari konsumsi Garcinia schaefferi atau buah raman mencakup potensi peningkatan kesehatan tubuh. Kandungan nutrisi di dalamnya, seperti vitamin dan mineral, dipercaya mendukung fungsi organ dan sistem tubuh. Selain itu, senyawa aktif yang terdapat pada buah ini mungkin memiliki efek antioksidan dan anti-inflamasi, yang berkontribusi pada pencegahan penyakit tertentu. Pemakaian tradisional sering kali mengaitkannya dengan peningkatan vitalitas dan daya tahan tubuh.
"Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan, buah raman menunjukkan potensi yang menarik dalam mendukung kesehatan. Kandungan antioksidannya dapat membantu melawan radikal bebas, dan beberapa senyawa aktif di dalamnya berpotensi memiliki efek anti-inflamasi," ujar dr. Amelia Hasanah, seorang ahli gizi klinis.
-- dr. Amelia Hasanah, Ahli Gizi Klinis
Buah tropis ini semakin menarik perhatian karena potensi manfaat kesehatannya. Beberapa penelitian awal menyoroti senyawa aktif yang terkandung di dalamnya.
Senyawa-senyawa seperti flavonoid dan asam hidroksisitrat (HCA) yang ditemukan dalam Garcinia schaefferi atau buah raman dipercaya memiliki peran penting. Flavonoid dikenal karena sifat antioksidannya yang membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. HCA, di sisi lain, telah dipelajari potensinya dalam membantu mengendalikan berat badan dengan menghambat enzim yang terlibat dalam pembentukan lemak. Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa penelitian tentang HCA masih terbatas dan hasilnya bervariasi. Untuk mendapatkan manfaat optimal, konsumsi buah ini sebaiknya dalam jumlah sedang sebagai bagian dari pola makan seimbang dan gaya hidup sehat. Konsultasi dengan profesional kesehatan disarankan sebelum menjadikan buah ini sebagai bagian rutin dari diet, terutama bagi individu dengan kondisi medis tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan.
Manfaat Buah Raman
Buah Raman ( Garcinia schaefferi) menyimpan sejumlah potensi manfaat yang dapat mendukung kesehatan. Potensi ini berasal dari kandungan nutrisi dan senyawa aktif yang terdapat di dalamnya. Berikut adalah beberapa manfaat utama buah Raman:
- Antioksidan
- Anti-inflamasi
- Mendukung Imunitas
- Menjaga kesehatan kulit
- Sumber Vitamin
- Membantu pencernaan
- Potensi kontrol berat badan
Manfaat buah Raman, seperti aktivitas antioksidan, berasal dari senyawa seperti flavonoid yang melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Sifat anti-inflamasinya dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh. Kandungan vitamin dan mineral esensial berkontribusi pada fungsi tubuh yang optimal, sementara seratnya mendukung kesehatan pencernaan. Meskipun beberapa penelitian menunjukkan potensi dalam mengendalikan berat badan, diperlukan riset lebih lanjut untuk memvalidasi efek ini secara komprehensif. Integrasi buah ini ke dalam diet seimbang, dengan pertimbangan kondisi kesehatan individu, dapat mendukung kesejahteraan secara keseluruhan.
Antioksidan dan Kontribusinya pada Potensi Kesehatan
Kaitan erat antara aktivitas antioksidan dan potensi kesehatan yang ditawarkan oleh Garcinia schaefferi terletak pada kemampuannya menetralisir radikal bebas. Radikal bebas, sebagai molekul tidak stabil, memicu kerusakan sel dan berkontribusi pada proses penuaan serta perkembangan berbagai penyakit kronis. Senyawa antioksidan, seperti flavonoid yang terkandung dalam buah ini, berperan sebagai penangkal radikal bebas. Dengan mendonorkan elektron, antioksidan menstabilkan radikal bebas, mencegahnya merusak molekul penting seperti DNA, protein, dan lipid. Proses ini secara signifikan mengurangi stres oksidatif dalam tubuh, yang merupakan faktor utama dalam berbagai kondisi kesehatan yang merugikan.
Keberadaan antioksidan dalam buah ini memberikan kontribusi signifikan terhadap potensi perlindungan terhadap penyakit degeneratif, seperti penyakit jantung, kanker, dan penyakit Alzheimer. Efek perlindungan ini tidak hanya terbatas pada pencegahan penyakit, tetapi juga pada peningkatan fungsi sistem imun dan pemeliharaan kesehatan sel secara keseluruhan. Dengan mengurangi kerusakan oksidatif, senyawa-senyawa ini membantu menjaga integritas dan fungsi sel, mendukung kesehatan jaringan dan organ. Konsumsi buah ini sebagai bagian dari pola makan yang kaya antioksidan dapat menjadi strategi preventif dalam menjaga kesehatan jangka panjang dan mengurangi risiko berbagai penyakit yang terkait dengan stres oksidatif.
Anti-inflamasi dan Potensi Kesehatan Buah Raman
Peradangan, sebagai respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi, dapat menjadi kronis dan merusak jika berlangsung dalam jangka panjang. Kondisi peradangan kronis dikaitkan dengan berbagai penyakit serius, termasuk penyakit jantung, diabetes, arthritis, dan bahkan beberapa jenis kanker. Oleh karena itu, senyawa dengan sifat anti-inflamasi memiliki peran krusial dalam menjaga kesehatan dan mencegah penyakit.
Garcinia schaefferi, dikenal juga sebagai buah raman, mengandung senyawa aktif yang berpotensi menunjukkan aktivitas anti-inflamasi. Senyawa-senyawa ini bekerja dengan menekan produksi molekul pro-inflamasi, seperti sitokin dan enzim tertentu yang memicu dan memperparah peradangan. Dengan menghambat jalur inflamasi ini, buah tersebut dapat membantu meredakan peradangan dan mengurangi dampaknya pada tubuh.
Potensi anti-inflamasi pada buah ini menjadikannya kandidat menarik untuk penelitian lebih lanjut dalam konteks pengelolaan kondisi inflamasi kronis. Meskipun mekanisme kerjanya dan efektivitasnya secara klinis masih memerlukan validasi lebih lanjut melalui studi yang komprehensif, indikasi awal menunjukkan bahwa konsumsi buah ini dapat berkontribusi pada pengurangan peradangan dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan. Penting untuk dicatat bahwa efek anti-inflamasi ini kemungkinan besar bekerja secara sinergis dengan kandungan nutrisi lainnya dalam buah tersebut, seperti antioksidan, yang juga berperan dalam melindungi tubuh dari kerusakan sel akibat radikal bebas yang sering kali terkait dengan peradangan.
Mendukung Imunitas
Kapasitas Garcinia schaefferi dalam menunjang sistem kekebalan tubuh berkorelasi dengan kandungan nutrisi esensial di dalamnya. Sistem imun yang berfungsi optimal bergantung pada asupan vitamin, mineral, dan senyawa antioksidan yang memadai. Buah tropis ini menyediakan beberapa komponen tersebut, yang secara kolektif berkontribusi pada penguatan pertahanan tubuh terhadap patogen dan infeksi.
Vitamin C, yang terkandung dalam buah ini, dikenal luas sebagai imunomodulator. Vitamin ini berperan dalam produksi dan fungsi sel-sel imun, seperti limfosit dan fagosit, yang bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan menghancurkan mikroorganisme berbahaya. Selain itu, sifat antioksidan Vitamin C membantu melindungi sel-sel imun dari kerusakan oksidatif yang dapat mengganggu efisiensinya.
Mineral seperti seng (zinc), yang mungkin terdapat dalam jumlah kecil, juga memainkan peran penting dalam fungsi imun. Seng terlibat dalam perkembangan dan aktivasi sel-sel imun, serta dalam produksi antibodi. Kekurangan seng dapat menyebabkan penurunan fungsi imun dan meningkatkan kerentanan terhadap infeksi.
Senyawa antioksidan lainnya, seperti flavonoid, juga berkontribusi pada dukungan imun dengan mengurangi stres oksidatif dan peradangan kronis. Peradangan kronis dapat melemahkan sistem imun, sehingga pengurangan peradangan melalui konsumsi antioksidan dapat membantu memulihkan dan mempertahankan fungsi imun yang optimal. Dengan menyediakan nutrisi-nutrisi penting ini, konsumsi buah ini sebagai bagian dari diet seimbang dapat berperan dalam memelihara dan memperkuat sistem imun, membantu tubuh melawan penyakit dan infeksi secara efektif.
Menjaga Kesehatan Kulit
Pemeliharaan kesehatan kulit merupakan aspek penting dalam kesejahteraan secara keseluruhan, dan beberapa komponen dalam buah tropis Garcinia schaefferi berpotensi berkontribusi pada upaya ini. Kandungan nutrisi dan senyawa aktif dalam buah tersebut dapat memainkan peran dalam melindungi dan memelihara kulit dari berbagai faktor lingkungan dan penuaan.
- Antioksidan dan Perlindungan dari Radikal Bebas
Radikal bebas, yang berasal dari polusi, paparan sinar matahari, dan proses metabolisme tubuh, dapat merusak sel-sel kulit dan mempercepat penuaan. Senyawa antioksidan, seperti flavonoid yang mungkin terdapat dalam buah ini, dapat membantu menetralkan radikal bebas dan melindungi kulit dari kerusakan oksidatif. Perlindungan ini dapat membantu menjaga elastisitas kulit dan mengurangi munculnya kerutan serta bintik-bintik penuaan.
- Vitamin C dan Produksi Kolagen
Vitamin C adalah nutrisi penting untuk sintesis kolagen, protein struktural yang memberikan kekuatan dan elastisitas pada kulit. Asupan Vitamin C yang memadai dapat membantu menjaga kekencangan kulit dan mempercepat penyembuhan luka. Jika buah ini mengandung Vitamin C, maka dapat berkontribusi pada produksi kolagen yang optimal.
- Hidrasi dan Kandungan Air
Kadar air yang cukup sangat penting untuk menjaga kelembapan kulit. Kulit yang terhidrasi dengan baik terlihat lebih segar, kenyal, dan kurang rentan terhadap kekeringan dan iritasi. Kandungan air dalam buah ini, jika signifikan, dapat membantu meningkatkan hidrasi kulit secara keseluruhan.
- Efek Anti-inflamasi dan Pengurangan Iritasi
Peradangan dapat memicu berbagai masalah kulit, seperti jerawat, eksim, dan psoriasis. Senyawa anti-inflamasi yang mungkin ada dalam buah ini dapat membantu meredakan peradangan dan mengurangi iritasi pada kulit, sehingga menghasilkan kulit yang lebih tenang dan sehat.
- Potensi Eksfoliasi Alami
Beberapa buah mengandung asam alami yang dapat membantu mengangkat sel-sel kulit mati dan mendorong regenerasi sel baru. Jika buah ini memiliki sifat eksfoliasi ringan, maka dapat membantu meningkatkan tekstur kulit dan memberikan tampilan yang lebih cerah.
Meskipun penelitian khusus mengenai efek buah ini pada kesehatan kulit mungkin terbatas, potensi manfaat yang ditawarkan oleh kandungan nutrisi dan senyawa aktifnya menunjukkan bahwa konsumsi buah ini sebagai bagian dari diet seimbang dapat mendukung pemeliharaan kesehatan kulit dari dalam. Konsultasi dengan dokter kulit atau ahli gizi disarankan untuk mendapatkan saran yang lebih personal dan komprehensif mengenai perawatan kulit.
Sumber Vitamin dan Kontribusinya terhadap Potensi Kesehatan
Korelasi antara kandungan vitamin dalam Garcinia schaefferi dan potensi positifnya bagi kesehatan terletak pada peran vital vitamin-vitamin tersebut dalam berbagai proses biologis. Vitamin, sebagai mikronutrien esensial, berperan sebagai katalisator dalam reaksi enzimatik, mendukung fungsi seluler, dan berkontribusi pada pemeliharaan homeostasis tubuh. Kehadiran vitamin tertentu dalam buah tropis ini memberikan landasan bagi sejumlah manfaat yang dikaitkan dengannya.
Sebagai contoh, jika buah ini mengandung Vitamin C, kontribusinya terhadap sintesis kolagen dan fungsi imun menjadi signifikan. Kolagen, protein struktural utama dalam kulit, tulang, dan jaringan ikat, memerlukan Vitamin C untuk produksinya. Dengan demikian, asupan Vitamin C yang memadai melalui konsumsi buah ini dapat mendukung kesehatan kulit, mempercepat penyembuhan luka, dan menjaga integritas jaringan. Lebih lanjut, Vitamin C berperan sebagai antioksidan kuat, melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas dan mendukung fungsi sel-sel imun dalam melawan infeksi.
Demikian pula, jika buah ini mengandung Vitamin A atau karotenoid, kontribusinya terhadap kesehatan mata dan fungsi imun menjadi relevan. Vitamin A penting untuk penglihatan, terutama dalam kondisi cahaya redup, serta untuk pertumbuhan dan perkembangan sel. Karotenoid, sebagai prekursor Vitamin A, juga memiliki sifat antioksidan dan dapat melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif. Kekurangan Vitamin A dapat menyebabkan gangguan penglihatan dan meningkatkan kerentanan terhadap infeksi.
Vitamin B kompleks, jika hadir, berperan dalam metabolisme energi, fungsi saraf, dan pembentukan sel darah merah. Setiap vitamin B memiliki fungsi spesifik, dan asupan yang cukup penting untuk menjaga kesehatan sistem saraf, memproses makanan menjadi energi, dan mencegah anemia. Oleh karena itu, kandungan vitamin dalam buah ini, secara individual maupun kolektif, berkontribusi signifikan terhadap potensi manfaatnya bagi kesehatan secara keseluruhan, dengan mendukung berbagai fungsi biologis esensial.
Membantu Pencernaan
Kemampuan suatu buah dalam menunjang fungsi pencernaan merupakan aspek penting dalam menentukan nilai gizinya. Efek positif pada sistem pencernaan ini berkontribusi signifikan terhadap potensi kesehatan yang dapat diperoleh dari konsumsi buah tersebut.
- Kandungan Serat
Keberadaan serat makanan, baik serat larut maupun tidak larut, memegang peranan kunci. Serat tidak larut menambah volume feses, memfasilitasi pergerakan usus, dan mencegah konstipasi. Serat larut, di sisi lain, membentuk gel dalam saluran pencernaan, memperlambat penyerapan gula, dan membantu mengatur kadar kolesterol. Sebagai contoh, konsumsi buah dengan kandungan serat yang memadai dapat mengurangi risiko gangguan pencernaan seperti sindrom iritasi usus besar (IBS) dan divertikulitis.
- Enzim Pencernaan Alami
Beberapa buah mengandung enzim alami yang membantu memecah makanan menjadi molekul yang lebih kecil dan mudah diserap. Enzim seperti bromelain dalam nanas atau papain dalam pepaya dapat meningkatkan efisiensi pencernaan protein. Individu dengan kekurangan enzim pencernaan atau gangguan pencernaan tertentu dapat merasakan manfaat dari konsumsi buah-buahan yang kaya enzim.
- Efek Prebiotik
Serat tertentu dalam buah dapat bertindak sebagai prebiotik, yaitu makanan bagi bakteri baik dalam usus. Prebiotik mendorong pertumbuhan dan aktivitas bakteri menguntungkan, yang pada gilirannya meningkatkan kesehatan usus secara keseluruhan. Keseimbangan mikrobiota usus yang sehat penting untuk pencernaan yang optimal, penyerapan nutrisi, dan fungsi imun.
- Kandungan Air
Kadar air yang tinggi dalam buah membantu melunakkan feses dan mencegah dehidrasi, yang dapat menyebabkan konstipasi. Air juga penting untuk kelancaran proses pencernaan dan penyerapan nutrisi. Mengonsumsi buah-buahan dengan kandungan air yang signifikan dapat membantu menjaga hidrasi yang adekuat dan mendukung fungsi pencernaan yang sehat.
Dengan demikian, kemampuan buah dalam mendukung pencernaan, melalui kombinasi kandungan serat, enzim alami, efek prebiotik, dan kandungan air, menjadi salah satu faktor penting yang berkontribusi pada potensi manfaatnya bagi kesehatan secara menyeluruh. Efek positif pada pencernaan dapat meningkatkan penyerapan nutrisi, mengurangi risiko gangguan pencernaan, dan mendukung kesehatan usus secara keseluruhan.
Potensi kontrol berat badan
Keterkaitan antara konsumsi Garcinia schaefferi dan potensi pengendalian berat badan menarik perhatian karena implikasinya terhadap pengelolaan kesehatan secara holistik. Buah ini dipelajari karena kandungan senyawa aktif yang mungkin berkontribusi pada regulasi metabolisme dan nafsu makan, yang secara tidak langsung dapat memengaruhi berat badan.
- Asam Hidroksisitrat (HCA) dan Penghambatan Sintesis Lemak
HCA, senyawa yang ditemukan dalam beberapa spesies Garcinia, termasuk Garcinia schaefferi, dipelajari karena kemampuannya menghambat enzim ATP-sitrat liase, yang berperan penting dalam sintesis asam lemak. Dengan menghambat enzim ini, HCA berpotensi mengurangi konversi karbohidrat menjadi lemak, yang dapat membantu mengurangi akumulasi lemak dalam tubuh. Contohnya, beberapa suplemen penurun berat badan mengandung ekstrak Garcinia yang distandarisasi untuk kandungan HCA. Namun, penting untuk dicatat bahwa efektivitas HCA bervariasi dan bergantung pada dosis, formulasi, dan karakteristik individu.
- Pengaruh terhadap Nafsu Makan dan Rasa Kenyang
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa HCA dapat memengaruhi neurotransmiter di otak, seperti serotonin, yang berperan dalam mengatur nafsu makan dan suasana hati. Peningkatan kadar serotonin dapat menyebabkan penurunan nafsu makan dan peningkatan rasa kenyang, sehingga berpotensi mengurangi asupan kalori. Sebagai contoh, individu yang mengonsumsi Garcinia mungkin merasa lebih cepat kenyang saat makan, sehingga mengurangi porsi makan dan total asupan kalori harian.
- Efek terhadap Metabolisme dan Pembakaran Kalori
Meskipun mekanisme pastinya masih diteliti, beberapa penelitian menunjukkan bahwa Garcinia dapat meningkatkan laju metabolisme dan pembakaran kalori. Peningkatan metabolisme dapat membantu tubuh membakar lebih banyak kalori, bahkan saat istirahat, sehingga berpotensi membantu penurunan berat badan. Namun, efek ini mungkin kecil dan bervariasi antar individu.
- Peran Serat dalam Regulasi Berat Badan
Kandungan serat dalam buah, jika signifikan, dapat berkontribusi pada pengendalian berat badan. Serat larut dapat memperlambat penyerapan gula dan lemak, membantu menjaga kadar gula darah stabil dan mengurangi lonjakan insulin, yang dapat memicu penyimpanan lemak. Serat juga meningkatkan rasa kenyang, membantu mengurangi asupan kalori secara keseluruhan. Contohnya, konsumsi buah yang kaya serat sebagai bagian dari diet seimbang dapat membantu mengendalikan nafsu makan dan mencegah makan berlebihan.
Keterkaitan antara Garcinia schaefferi dan potensi pengendalian berat badan melibatkan interaksi kompleks antara senyawa aktif seperti HCA, serat, dan efeknya terhadap metabolisme serta nafsu makan. Meskipun beberapa penelitian menunjukkan hasil yang menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa efektivitas Garcinia dalam pengendalian berat badan dapat bervariasi dan bergantung pada berbagai faktor. Konsumsi buah ini sebaiknya dilakukan sebagai bagian dari diet seimbang dan gaya hidup sehat, serta dengan konsultasi dengan profesional kesehatan untuk memastikan keamanan dan efektivitas.
Panduan Optimasi Konsumsi Garcinia schaefferi
Memaksimalkan potensi positif yang ditawarkan Garcinia schaefferi memerlukan pendekatan yang terinformasi dan terukur. Berikut adalah beberapa panduan yang dapat membantu individu dalam mengintegrasikan buah ini ke dalam pola makan dengan bijak:
Panduan 1: Pertimbangkan Kualitas dan Sumber
Prioritaskan perolehan buah dari sumber yang terpercaya dan memastikan kualitasnya terjaga. Buah yang segar dan matang akan memberikan kandungan nutrisi yang optimal. Perhatikan juga praktik budidaya, hindari buah yang terpapar pestisida berlebihan.
Panduan 2: Konsumsi dalam Jumlah Moderat
Meskipun memiliki potensi manfaat, konsumsi berlebihan tidak dianjurkan. Integrasikan buah ini ke dalam diet seimbang sebagai bagian dari variasi makanan. Jumlah yang moderat memungkinkan tubuh menyerap nutrisi dengan efisien tanpa menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.
Panduan 3: Kombinasikan dengan Gaya Hidup Sehat
Potensi manfaat buah ini akan lebih terasa jika diimbangi dengan gaya hidup sehat secara keseluruhan. Olahraga teratur, istirahat yang cukup, dan manajemen stres yang baik akan meningkatkan efektivitas nutrisi yang terkandung dalam buah.
Panduan 4: Konsultasi dengan Profesional Kesehatan
Individu dengan kondisi medis tertentu, sedang mengonsumsi obat-obatan, atau memiliki alergi disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum menjadikan buah ini sebagai bagian rutin dari diet. Profesional kesehatan dapat memberikan panduan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi individu.
Dengan mengikuti panduan ini, individu dapat memaksimalkan potensi manfaat yang ditawarkan Garcinia schaefferi sambil meminimalkan risiko efek samping. Pendekatan yang terinformasi dan terukur merupakan kunci untuk mengoptimalkan kontribusi buah ini terhadap kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Evaluasi terhadap khasiat Garcinia schaefferi sebagai agen terapeutik potensial memerlukan tinjauan mendalam terhadap data empiris. Penelitian in vitro dan in vivo telah menyoroti aktivitas antioksidan dan anti-inflamasi senyawa yang diekstraksi dari tanaman ini. Studi-studi tersebut umumnya menggunakan model seluler atau hewan untuk menguji efek ekstrak terhadap berbagai parameter biologis, seperti stres oksidatif dan mediator inflamasi.
Analisis metodologi studi-studi kunci mengungkapkan variasi dalam desain eksperimen, konsentrasi ekstrak yang digunakan, dan parameter yang diukur. Beberapa penelitian menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam mengurangi peradangan dan melindungi sel dari kerusakan oksidatif. Namun, perlu dicatat bahwa sebagian besar studi ini bersifat awal dan memerlukan validasi lebih lanjut melalui uji klinis pada manusia. Selain itu, bioavailabilitas dan metabolisme senyawa aktif dalam Garcinia schaefferi masih perlu diteliti lebih lanjut untuk memahami potensi terapeutiknya secara penuh.
Interpretasi bukti ilmiah mengenai potensi terapi Garcinia schaefferi tidak terlepas dari perdebatan. Beberapa peneliti berpendapat bahwa hasil studi awal memberikan dasar yang kuat untuk penyelidikan lebih lanjut, sementara yang lain menekankan perlunya kehati-hatian dalam menggeneralisasi hasil dari studi in vitro dan in vivo ke manusia. Kontroversi juga muncul mengenai standarisasi ekstrak dan identifikasi senyawa aktif yang bertanggung jawab atas efek yang diamati.
Keterlibatan kritis dengan bukti yang ada sangat penting untuk mengembangkan pemahaman yang komprehensif tentang potensi terapi Garcinia schaefferi. Evaluasi yang cermat terhadap desain studi, metodologi, dan interpretasi hasil diperlukan untuk menentukan apakah tanaman ini memiliki peran yang berarti dalam pencegahan atau pengobatan penyakit tertentu. Penelitian lebih lanjut, terutama uji klinis yang dirancang dengan baik, sangat dibutuhkan untuk memberikan bukti yang lebih kuat dan mendukung klaim kesehatan yang terkait dengan Garcinia schaefferi.