Ketahui 7 Manfaat Buah Salak yang Wajib Diketahui!
Selasa, 17 Juni 2025 oleh journal
Kandungan nutrisi pada buah salak memberikan dampak positif bagi tubuh. Konsumsi rutin dapat mendukung fungsi organ, meningkatkan daya tahan tubuh, serta membantu menjaga keseimbangan sistem dalam tubuh. Efek ini berasal dari berbagai vitamin, mineral, dan senyawa bioaktif yang terkandung di dalamnya.
Buah salak, dengan profil nutrisinya yang unik, menawarkan potensi manfaat kesehatan yang menarik. Konsumsi moderat buah ini dapat menjadi bagian dari pola makan seimbang untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan.
- Dr. Amelia Rahman, Spesialis Gizi Klinik.
Lebih lanjut, penelitian menunjukkan bahwa kandungan dalam buah eksotis ini memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan.
Salak kaya akan antioksidan seperti tanin dan flavonoid, yang membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Kalium dalam salak mendukung fungsi jantung dan menjaga tekanan darah yang sehat. Serat yang tinggi juga berkontribusi pada kesehatan pencernaan, membantu mencegah sembelit dan menjaga keseimbangan mikrobiota usus. Dianjurkan untuk mengonsumsi salak dalam jumlah sedang, sekitar 2-3 buah per hari, sebagai bagian dari diet seimbang. Konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter untuk menentukan porsi yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan individu.
Manfaat Buah Salak Bagi Kesehatan
Buah salak, dengan profil nutrisinya yang kaya, menawarkan beragam manfaat kesehatan. Berikut adalah beberapa manfaat utama yang perlu diperhatikan:
- Mendukung kesehatan pencernaan
- Menjaga kesehatan jantung
- Meningkatkan kekebalan tubuh
- Menstabilkan kadar gula darah
- Sumber antioksidan alami
- Meningkatkan fungsi kognitif
- Menjaga kesehatan mata
Manfaat-manfaat ini bersumber dari kandungan nutrisi yang terdapat dalam salak. Seratnya membantu melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit, sementara kalium berkontribusi pada tekanan darah yang sehat. Antioksidan melawan radikal bebas, melindungi sel-sel tubuh. Senyawa bioaktif dalam salak juga berpotensi meningkatkan fungsi otak dan melindungi mata dari kerusakan akibat usia. Konsumsi buah salak secara teratur, sebagai bagian dari pola makan seimbang, dapat mendukung kesehatan secara menyeluruh.
Mendukung Kesehatan Pencernaan
Kesehatan sistem pencernaan memiliki peran krusial dalam menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi dari makanan, menghilangkan limbah, dan menjaga keseimbangan mikrobiota usus sangat bergantung pada fungsi pencernaan yang optimal. Konsumsi buah salak dapat berkontribusi positif terhadap aspek ini.
- Kandungan Serat Tinggi
Salak mengandung serat makanan dalam jumlah signifikan. Serat ini tidak dicerna oleh tubuh, melainkan berfungsi sebagai "makanan" bagi bakteri baik di usus. Serat juga membantu memperlancar pergerakan usus (peristaltik), mencegah sembelit, dan mengurangi risiko penyakit divertikulitis.
- Prebiotik Alami
Serat dalam salak bertindak sebagai prebiotik, yaitu senyawa yang mendorong pertumbuhan dan aktivitas bakteri menguntungkan di usus. Keseimbangan mikrobiota usus yang sehat penting untuk sistem kekebalan tubuh yang kuat, penyerapan nutrisi yang optimal, dan pencegahan infeksi.
- Mengurangi Risiko Inflamasi Usus
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa bioaktif dalam salak, seperti tanin, memiliki sifat anti-inflamasi. Inflamasi kronis di usus dapat menyebabkan berbagai masalah pencernaan, termasuk sindrom iritasi usus besar (IBS). Konsumsi salak dapat membantu meredakan inflamasi dan meningkatkan kenyamanan pencernaan.
- Membantu Mengontrol Berat Badan
Kandungan serat yang tinggi dalam salak memberikan rasa kenyang lebih lama, sehingga membantu mengontrol nafsu makan dan mengurangi asupan kalori secara keseluruhan. Hal ini dapat bermanfaat bagi individu yang sedang berusaha menurunkan atau menjaga berat badan.
- Mencegah Kanker Kolorektal
Meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan, beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi serat makanan yang cukup dapat menurunkan risiko kanker kolorektal. Serat membantu membersihkan usus dari zat-zat berbahaya dan mempercepat waktu transit makanan, sehingga mengurangi paparan karsinogen.
Dengan demikian, konsumsi buah salak, dengan kandungan serat dan senyawa bioaktifnya, berperan penting dalam mendukung kesehatan pencernaan. Efek positifnya meliputi peningkatan fungsi usus, keseimbangan mikrobiota usus yang sehat, pengurangan inflamasi, pengendalian berat badan, dan potensi pencegahan kanker kolorektal. Ini menjadikan salak sebagai pilihan buah yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan.
Menjaga Kesehatan Jantung
Kesehatan jantung merupakan aspek fundamental dari kesejahteraan tubuh secara menyeluruh. Fungsi optimal organ vital ini memastikan sirkulasi darah yang efisien, suplai oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan, serta pembuangan limbah metabolisme. Pemeliharaan kesehatan jantung melibatkan berbagai faktor, termasuk pola makan yang sehat, aktivitas fisik teratur, pengelolaan stres, dan menghindari faktor risiko seperti merokok. Buah salak, dengan kandungan nutrisinya, berpotensi memberikan kontribusi positif terhadap pemeliharaan fungsi kardiovaskular.
- Kandungan Kalium dan Regulasi Tekanan Darah
Salak mengandung kalium, mineral esensial yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan elektrolit dan mengatur tekanan darah. Kalium membantu menetralkan efek natrium, mineral lain yang dapat meningkatkan tekanan darah. Asupan kalium yang cukup berkontribusi pada relaksasi pembuluh darah, mengurangi resistensi perifer, dan menurunkan risiko hipertensi, salah satu faktor risiko utama penyakit jantung.
- Sumber Antioksidan dan Perlindungan Terhadap Kerusakan Sel
Buah salak kaya akan antioksidan, seperti tanin dan flavonoid. Antioksidan berperan dalam menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh, termasuk sel-sel jantung dan pembuluh darah. Kerusakan oksidatif akibat radikal bebas dapat memicu inflamasi kronis dan aterosklerosis (penumpukan plak di arteri), yang meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan stroke. Antioksidan dalam salak membantu melindungi jantung dari kerusakan ini.
- Kandungan Serat dan Pengelolaan Kadar Kolesterol
Salak mengandung serat makanan, yang bermanfaat dalam mengelola kadar kolesterol dalam darah. Serat larut dapat mengikat kolesterol di saluran pencernaan dan mencegah penyerapannya ke dalam aliran darah. Hal ini membantu menurunkan kadar kolesterol LDL ("kolesterol jahat"), yang merupakan faktor risiko utama aterosklerosis. Kadar kolesterol HDL ("kolesterol baik") yang sehat juga penting untuk kesehatan jantung, dan beberapa penelitian menunjukkan bahwa serat dapat membantu meningkatkan kadar HDL.
- Senyawa Bioaktif dan Efek Anti-Inflamasi
Selain kalium, antioksidan, dan serat, salak mengandung senyawa bioaktif lain yang mungkin memiliki efek positif pada kesehatan jantung. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa-senyawa ini memiliki sifat anti-inflamasi. Inflamasi kronis berperan penting dalam perkembangan penyakit jantung, dan mengurangi inflamasi dapat membantu melindungi jantung dan pembuluh darah.
Meskipun buah salak menawarkan potensi manfaat bagi kesehatan jantung, penting untuk diingat bahwa konsumsi buah ini harus menjadi bagian dari pola makan seimbang dan gaya hidup sehat secara keseluruhan. Aktivitas fisik teratur, pengelolaan stres, dan menghindari merokok tetap merupakan faktor penting dalam menjaga kesehatan jantung. Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi disarankan untuk mendapatkan rekomendasi yang dipersonalisasi mengenai pola makan dan gaya hidup yang optimal untuk kesehatan jantung.
Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Sistem imun yang kuat merupakan benteng pertahanan alami tubuh terhadap serangan patogen seperti virus, bakteri, dan jamur. Kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit sangat bergantung pada efisiensi dan respons sistem imun. Konsumsi makanan yang kaya nutrisi, termasuk buah-buahan, memainkan peran krusial dalam mendukung fungsi imun yang optimal. Buah salak, dengan profil nutrisinya yang khas, menawarkan potensi untuk memperkuat sistem pertahanan tubuh.
Beberapa komponen nutrisi dalam buah salak berkontribusi pada peningkatan imunitas:
- Vitamin C: Sebagai antioksidan kuat, vitamin C membantu melindungi sel-sel imun dari kerusakan akibat radikal bebas. Selain itu, vitamin ini berperan penting dalam produksi dan fungsi sel-sel imun, seperti limfosit dan fagosit, yang bertugas melawan infeksi.
- Antioksidan Lainnya: Selain vitamin C, salak mengandung antioksidan lain seperti tanin dan flavonoid. Antioksidan ini bekerja sinergis untuk mengurangi stres oksidatif, yang dapat melemahkan sistem imun. Dengan menetralkan radikal bebas, antioksidan membantu menjaga integritas dan fungsi sel-sel imun.
- Serat: Serat makanan, khususnya serat larut, berperan dalam memelihara kesehatan mikrobiota usus. Mikrobiota usus yang seimbang penting untuk sistem imun yang kuat, karena sebagian besar sel imun terletak di saluran pencernaan. Serat membantu meningkatkan pertumbuhan bakteri menguntungkan di usus, yang dapat merangsang produksi antibodi dan meningkatkan respons imun terhadap patogen.
- Mineral: Salak mengandung beberapa mineral penting, meskipun dalam jumlah yang relatif kecil, yang berkontribusi pada fungsi imun. Contohnya, zinc dan selenium, yang berperan dalam perkembangan dan fungsi sel-sel imun.
Meskipun salak menawarkan potensi untuk meningkatkan imunitas, penting untuk diingat bahwa tidak ada satu pun makanan yang dapat memberikan perlindungan sempurna terhadap penyakit. Sistem imun yang kuat memerlukan pendekatan holistik, termasuk pola makan seimbang secara keseluruhan, tidur yang cukup, pengelolaan stres, dan vaksinasi yang tepat. Konsumsi buah salak, sebagai bagian dari gaya hidup sehat, dapat menjadi salah satu cara untuk mendukung sistem pertahanan tubuh dan mengurangi risiko infeksi.
Menstabilkan Kadar Gula Darah
Regulasi glukosa darah yang efektif adalah faktor penting dalam memelihara kesehatan metabolik dan mencegah komplikasi jangka panjang yang terkait dengan diabetes. Konsumsi makanan yang tepat memainkan peran penting dalam menjaga kadar gula darah dalam rentang yang sehat. Beberapa penelitian awal menunjukkan potensi buah salak dalam membantu menstabilkan kadar glukosa darah, meskipun diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi temuan ini.
- Kandungan Serat dan Penyerapan Glukosa
Serat makanan yang terdapat dalam buah salak, khususnya serat larut, dapat memperlambat penyerapan glukosa dari makanan ke dalam aliran darah. Hal ini mencegah lonjakan kadar gula darah setelah makan, yang sangat penting bagi individu dengan resistensi insulin atau diabetes. Serat juga meningkatkan rasa kenyang, membantu mengontrol nafsu makan dan mencegah makan berlebihan, yang dapat berkontribusi pada stabilitas kadar gula darah.
- Indeks Glikemik (IG) yang Relatif Rendah
Meskipun belum ada data yang pasti mengenai indeks glikemik (IG) buah salak, beberapa sumber mengindikasikan bahwa buah ini memiliki IG yang relatif rendah dibandingkan dengan buah-buahan lain yang lebih manis. Makanan dengan IG rendah menyebabkan peningkatan kadar gula darah yang lebih lambat dan stabil, sehingga lebih cocok untuk individu yang perlu mengontrol kadar glukosa darah. Namun, penting untuk dicatat bahwa IG suatu makanan dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, seperti varietas buah, tingkat kematangan, dan metode pengolahan.
- Senyawa Bioaktif dan Sensitivitas Insulin
Beberapa penelitian in vitro (di laboratorium) menunjukkan bahwa senyawa bioaktif yang terdapat dalam buah salak mungkin memiliki efek positif pada sensitivitas insulin. Insulin adalah hormon yang membantu sel-sel tubuh menyerap glukosa dari darah. Peningkatan sensitivitas insulin berarti bahwa sel-sel tubuh lebih responsif terhadap insulin, sehingga lebih efisien dalam mengambil glukosa dari darah dan menurunkan kadar gula darah. Namun, penelitian lebih lanjut pada manusia diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ini dan menentukan mekanisme kerjanya.
- Pengaruh terhadap Hormon Pengatur Gula Darah
Belum ada penelitian yang secara langsung menyelidiki pengaruh buah salak terhadap hormon pengatur gula darah, seperti insulin dan glukagon. Namun, konsumsi makanan yang kaya serat dan senyawa bioaktif secara umum dikaitkan dengan peningkatan regulasi hormon-hormon ini. Insulin membantu menurunkan kadar gula darah, sementara glukagon membantu meningkatkan kadar gula darah jika terlalu rendah. Keseimbangan antara kedua hormon ini penting untuk menjaga kadar gula darah yang stabil.
Sebagai kesimpulan, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan, buah salak menunjukkan potensi dalam membantu menstabilkan kadar gula darah melalui kandungan serat, kemungkinan indeks glikemik yang relatif rendah, dan potensi efek senyawa bioaktif pada sensitivitas insulin. Konsumsi buah salak dalam jumlah sedang, sebagai bagian dari pola makan seimbang dan gaya hidup sehat, dapat menjadi strategi yang bermanfaat untuk memelihara kesehatan metabolik dan mengelola kadar gula darah. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan saran yang dipersonalisasi mengenai pola makan yang optimal, terutama jika memiliki kondisi medis seperti diabetes.
Sumber antioksidan alami
Kehadiran senyawa antioksidan dalam buah salak memegang peranan krusial dalam memberikan dampak positif terhadap kesehatan tubuh. Antioksidan bekerja dengan menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat memicu kerusakan sel dan berkontribusi pada perkembangan berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, kanker, dan gangguan neurodegeneratif. Kandungan antioksidan yang signifikan menjadikan buah ini sebagai sumber alami yang berpotensi melindungi tubuh dari efek merusak stres oksidatif.
Senyawa seperti tanin dan flavonoid, yang ditemukan dalam buah salak, adalah contoh antioksidan yang berperan aktif dalam menangkal radikal bebas. Tanin dikenal karena sifat anti-inflamasinya, sementara flavonoid telah dikaitkan dengan peningkatan kesehatan kardiovaskular dan perlindungan terhadap beberapa jenis kanker. Dengan mengonsumsi buah ini secara teratur, individu dapat meningkatkan asupan antioksidan mereka, sehingga memperkuat pertahanan tubuh terhadap berbagai ancaman kesehatan.
Efek perlindungan yang ditawarkan oleh antioksidan ini meluas ke berbagai sistem organ dalam tubuh. Antioksidan membantu menjaga integritas sel, mencegah kerusakan DNA, dan mengurangi risiko inflamasi kronis. Dengan demikian, konsumsi buah salak sebagai sumber antioksidan alami dapat berkontribusi pada peningkatan kesehatan secara keseluruhan dan pencegahan penyakit.
Penting untuk dicatat bahwa manfaat antioksidan hanya dapat dirasakan secara optimal jika diimbangi dengan pola makan seimbang dan gaya hidup sehat. Buah salak, sebagai sumber antioksidan alami, sebaiknya dikonsumsi sebagai bagian dari strategi komprehensif untuk memelihara kesehatan dan mencegah penyakit.
Meningkatkan Fungsi Kognitif
Kemampuan kognitif, meliputi memori, konsentrasi, pembelajaran, dan pemecahan masalah, sangat penting untuk kualitas hidup. Degradasi fungsi kognitif dapat terjadi seiring bertambahnya usia atau akibat faktor-faktor seperti stres oksidatif dan inflamasi. Beberapa penelitian awal mengindikasikan bahwa senyawa dalam buah salak berpotensi mendukung kesehatan otak dan meningkatkan fungsi kognitif.
Kandungan antioksidan, seperti tanin dan flavonoid, berperan penting dalam melindungi otak dari kerusakan akibat radikal bebas. Otak sangat rentan terhadap stres oksidatif karena metabolisme yang tinggi dan kandungan lemak yang tinggi. Antioksidan membantu menetralkan radikal bebas, mengurangi inflamasi, dan menjaga integritas sel-sel saraf, yang penting untuk fungsi kognitif yang optimal.
Beberapa penelitian in vitro dan pada hewan menunjukkan bahwa senyawa bioaktif dalam buah-buahan tertentu dapat meningkatkan aliran darah ke otak, meningkatkan konektivitas saraf, dan merangsang pertumbuhan sel-sel saraf baru (neurogenesis). Meskipun belum ada penelitian langsung mengenai efek buah salak pada neurogenesis, kandungan antioksidan dan senyawa bioaktifnya menunjukkan potensi untuk memberikan manfaat serupa.
Selain itu, kandungan kalium dalam buah salak berperan dalam menjaga fungsi saraf yang sehat. Kalium adalah elektrolit penting yang membantu mengatur transmisi sinyal saraf. Keseimbangan elektrolit yang tepat sangat penting untuk komunikasi yang efisien antara sel-sel otak, yang mendukung fungsi kognitif yang optimal.
Penting untuk dicatat bahwa penelitian lebih lanjut pada manusia diperlukan untuk mengkonfirmasi efek buah salak terhadap fungsi kognitif dan menentukan mekanisme kerjanya. Namun, konsumsi buah ini, sebagai bagian dari pola makan seimbang dan gaya hidup sehat, dapat memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan otak dan memelihara kemampuan kognitif seiring bertambahnya usia. Pendekatan holistik, termasuk stimulasi mental, aktivitas fisik teratur, dan pengelolaan stres, juga penting untuk menjaga fungsi kognitif yang optimal.
Menjaga Kesehatan Mata
Kesehatan mata merupakan aspek penting dari kualitas hidup, memungkinkan individu untuk berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka secara optimal. Pemeliharaan fungsi penglihatan yang baik melibatkan berbagai faktor, termasuk asupan nutrisi yang memadai. Konsumsi buah-buahan tertentu, termasuk salak, berpotensi memberikan kontribusi positif dalam menjaga kesehatan organ penglihatan.
- Kandungan Beta-Karoten dan Vitamin A
Salak mengandung beta-karoten, prekursor vitamin A yang penting untuk kesehatan mata. Vitamin A berperan krusial dalam fungsi retina, khususnya dalam adaptasi terhadap cahaya redup dan pencegahan rabun senja. Asupan vitamin A yang cukup juga membantu menjaga kelembaban kornea dan mencegah kekeringan mata.
- Antioksidan dan Perlindungan Terhadap Kerusakan Akibat Radikal Bebas
Mata terus-menerus terpapar radiasi ultraviolet dan faktor lingkungan lainnya yang dapat menghasilkan radikal bebas. Radikal bebas dapat merusak sel-sel mata, termasuk lensa dan retina, dan meningkatkan risiko penyakit mata terkait usia, seperti katarak dan degenerasi makula. Antioksidan dalam salak, seperti vitamin C dan flavonoid, membantu menetralkan radikal bebas dan melindungi mata dari kerusakan oksidatif.
- Lutein dan Zeaxanthin: Pigmen Pelindung Retina
Meskipun salak mungkin tidak mengandung lutein dan zeaxanthin dalam jumlah yang signifikan seperti sayuran hijau, konsumsi buah ini tetap dapat memberikan kontribusi terhadap asupan nutrisi secara keseluruhan yang mendukung kesehatan mata. Lutein dan zeaxanthin adalah pigmen karotenoid yang terakumulasi di retina, khususnya di makula, dan berfungsi sebagai filter cahaya biru yang berbahaya dan antioksidan. Konsumsi makanan yang kaya lutein dan zeaxanthin dikaitkan dengan penurunan risiko degenerasi makula terkait usia.
- Dampak Positif Terhadap Pembuluh Darah Mata
Kesehatan pembuluh darah yang memasok oksigen dan nutrisi ke mata sangat penting untuk fungsi penglihatan yang optimal. Senyawa bioaktif dalam salak, seperti flavonoid, berpotensi meningkatkan sirkulasi darah dan memperkuat dinding pembuluh darah. Sirkulasi darah yang baik membantu memastikan bahwa sel-sel mata menerima nutrisi yang cukup dan limbah metabolisme dapat dihilangkan secara efisien.
Meskipun buah salak menawarkan potensi manfaat dalam menjaga kesehatan mata, penting untuk diingat bahwa konsumsi buah ini harus menjadi bagian dari pola makan seimbang dan gaya hidup sehat secara keseluruhan. Asupan nutrisi yang beragam, perlindungan mata dari paparan sinar matahari yang berlebihan, dan pemeriksaan mata rutin tetap merupakan faktor penting dalam memelihara fungsi penglihatan yang baik seumur hidup.
Tips untuk Mendapatkan Manfaat Optimal dari Konsumsi Salak
Untuk memaksimalkan potensi positif buah salak terhadap kesehatan, penerapan beberapa strategi konsumsi dan pemilihan menjadi penting. Berikut adalah panduan praktis yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:
Tip 1: Pilih Salak yang Matang Sempurna
Pilihlah buah yang memiliki aroma harum khas dan tekstur kulit yang sedikit lunak saat ditekan. Hindari buah dengan tanda-tanda memar, kerusakan, atau aroma yang tidak sedap. Kematangan optimal memastikan kandungan nutrisi yang maksimal.
Tip 2: Konsumsi dalam Jumlah Moderat
Meskipun kaya nutrisi, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan masalah pencernaan karena kandungan taninnya. Batasi asupan harian sekitar 2-3 buah, sesuaikan dengan toleransi individu dan kondisi kesehatan.
Tip 3: Kombinasikan dengan Pola Makan Seimbang
Jangan menjadikan buah ini sebagai satu-satunya sumber nutrisi. Padukan dengan berbagai jenis buah, sayuran, protein tanpa lemak, dan biji-bijian utuh untuk memastikan asupan nutrisi yang komprehensif.
Tip 4: Perhatikan Kondisi Kesehatan Tertentu
Individu dengan masalah pencernaan sensitif, seperti sindrom iritasi usus besar (IBS), perlu berhati-hati. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk menentukan porsi yang tepat dan menghindari efek samping yang tidak diinginkan.
Tip 5: Variasikan Cara Konsumsi
Selain dimakan langsung, salak dapat diolah menjadi jus, campuran salad buah, atau bahan tambahan dalam masakan. Variasi ini dapat meningkatkan kenikmatan dan memastikan konsumsi yang berkelanjutan.
Dengan mengikuti panduan ini, potensi manfaat kesehatan yang berasal dari konsumsi salak dapat dioptimalkan, berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan secara keseluruhan.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Penelitian awal menunjukkan adanya korelasi antara konsumsi buah bersisik ini dan peningkatan parameter kesehatan tertentu. Sebuah studi skala kecil yang melibatkan sukarelawan dengan kadar kolesterol tinggi menemukan adanya penurunan kadar kolesterol LDL setelah konsumsi rutin selama periode waktu tertentu. Meskipun demikian, ukuran sampel yang terbatas dan kurangnya kelompok kontrol membatasi generalisasi temuan ini.
Studi lain berfokus pada efek ekstrak buah terhadap aktivitas antioksidan. Hasil penelitian in vitro menunjukkan bahwa ekstrak tersebut menunjukkan aktivitas antioksidan yang signifikan, yang berpotensi melindungi sel dari kerusakan oksidatif. Namun, efektivitas ekstrak tersebut dalam tubuh manusia masih memerlukan validasi lebih lanjut melalui uji klinis yang terkontrol.
Perlu dicatat bahwa sebagian besar penelitian saat ini masih bersifat awal dan seringkali menggunakan model in vitro atau hewan. Data klinis yang mendukung dampak positif konsumsi buah ini pada kesehatan manusia masih terbatas. Diperlukan penelitian skala besar dengan metodologi yang ketat untuk mengkonfirmasi temuan awal dan mengidentifikasi mekanisme kerja yang mendasarinya.
Meskipun bukti ilmiah yang kuat masih berkembang, potensi manfaat buah ini sebagai bagian dari pola makan sehat tidak dapat diabaikan. Pembaca didorong untuk meninjau penelitian yang tersedia secara kritis dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan saran yang dipersonalisasi berdasarkan kondisi kesehatan individu.