Temukan 7 Manfaat Daun Pare yang Wajib Kamu Intip!

Senin, 7 Juli 2025 oleh journal

Temukan 7 Manfaat Daun Pare yang Wajib Kamu Intip!

Ekstrak tumbuhan merambat ini menawarkan beragam khasiat bagi kesehatan. Bagian hijaunya, yang sering diolah menjadi minuman atau masakan, dipercaya memiliki kandungan yang dapat membantu mengontrol kadar gula darah, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, serta berperan sebagai antioksidan. Penggunaan tradisionalnya meliputi pengobatan berbagai penyakit kulit dan gangguan pencernaan.

"Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan, bukti yang ada menunjukkan potensi signifikan dari tanaman ini dalam mendukung kesehatan, terutama dalam pengelolaan kadar gula darah. Namun, penting untuk diingat bahwa ini bukanlah pengganti pengobatan medis konvensional dan harus digunakan dengan bijak," ujar Dr. Amanda Putri, seorang ahli gizi klinis.

- Dr. Amanda Putri, Ahli Gizi Klinis

Senyawa aktif seperti charantin, vicine, dan polipeptida-p dalam tumbuhan ini diduga berperan dalam efek hipoglikemik. Charantin, misalnya, terbukti meningkatkan penyerapan glukosa dan meningkatkan sintesis glikogen di hati. Selain itu, kandungan antioksidannya membantu melawan radikal bebas, berpotensi melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan. Konsumsi secara teratur, dalam jumlah yang moderat, dapat memberikan manfaat tambahan bagi kesehatan, namun konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsinya, terutama jika sedang menjalani pengobatan tertentu atau memiliki kondisi medis yang mendasarinya. Rebusan atau jus dari tanaman ini adalah cara umum mengonsumsinya, tetapi dosis yang tepat perlu diperhatikan.

Manfaat Daun Pare

Daun pare, sumber nutrisi yang signifikan, menawarkan berbagai manfaat kesehatan yang esensial. Khasiatnya yang beragam berasal dari kandungan senyawa aktif yang terdapat di dalamnya. Berikut adalah beberapa manfaat utama yang perlu diperhatikan:

  • Menurunkan gula darah
  • Meningkatkan imunitas tubuh
  • Antioksidan alami
  • Menyehatkan pencernaan
  • Membantu atasi peradangan
  • Menurunkan kolesterol
  • Menjaga kesehatan kulit

Efek hipoglikemik daun pare, misalnya, sangat relevan bagi individu dengan diabetes atau risiko diabetes, karena membantu mengatur kadar glukosa dalam darah. Kandungan antioksidannya berperan penting dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, yang dapat menyebabkan berbagai penyakit kronis. Lebih jauh lagi, sifat anti-inflamasinya dapat membantu meredakan peradangan dalam tubuh, mendukung kesehatan secara keseluruhan. Penggunaan tradisional daun pare sebagai obat herbal terus diteliti untuk validasi ilmiah atas manfaat-manfaat ini.

Menurunkan Gula Darah

Kemampuan untuk menurunkan kadar gula darah menjadi salah satu atribut paling menonjol dari ekstrak tanaman ini. Khasiat ini sangat relevan mengingat prevalensi diabetes dan resistensi insulin yang terus meningkat. Potensi hipoglikemik alami yang dimiliki memberikan alternatif atau pelengkap bagi penanganan kondisi tersebut.

  • Aktivasi AMPK (Adenosine Monophosphate-activated Protein Kinase)

    Senyawa yang terdapat pada daun pare dapat mengaktifkan AMPK, enzim yang berperan penting dalam metabolisme energi. Aktivasi AMPK meningkatkan penyerapan glukosa oleh sel dan meningkatkan penggunaan glukosa sebagai energi, sehingga menurunkan kadar gula darah.

  • Peningkatan Sekresi Insulin

    Beberapa studi menunjukkan bahwa ekstrak daun ini dapat merangsang sel beta pankreas untuk memproduksi dan melepaskan insulin. Insulin adalah hormon yang membantu glukosa dari darah masuk ke dalam sel untuk digunakan sebagai energi.

  • Mimikri Insulin (Insulin-mimetic properties)

    Senyawa tertentu dalam daun pare memiliki struktur yang mirip dengan insulin, sehingga dapat meniru efek insulin dalam tubuh. Ini membantu menurunkan kadar gula darah dengan memfasilitasi penyerapan glukosa oleh sel.

  • Inhibisi Enzim Glukoneogenesis

    Daun ini dapat menghambat enzim yang terlibat dalam glukoneogenesis, proses di mana hati menghasilkan glukosa. Dengan menghambat proses ini, produksi glukosa berlebih dapat dicegah, membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.

  • Peningkatan Sensitivitas Insulin

    Konsumsi teratur dapat meningkatkan sensitivitas sel terhadap insulin. Hal ini berarti sel-sel tubuh menjadi lebih responsif terhadap insulin, sehingga lebih efektif dalam menyerap glukosa dari darah.

  • Kandungan Serat Tinggi

    Daun ini mengandung serat yang cukup tinggi. Serat memperlambat penyerapan glukosa di usus, mencegah lonjakan kadar gula darah setelah makan.

Mekanisme-mekanisme ini, secara sinergis, berkontribusi pada efek hipoglikemik dari tanaman ini. Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa konsultasi dengan profesional kesehatan tetap diperlukan sebelum menggunakannya sebagai bagian dari rencana pengelolaan diabetes, terutama untuk menyesuaikan dosis obat-obatan yang mungkin diperlukan. Pengawasan medis memastikan penggunaan yang aman dan efektif untuk mencapai kontrol gula darah yang optimal.

Meningkatkan Imunitas Tubuh

Ekstrak dari tumbuhan merambat ini menunjukkan potensi dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sebuah aspek krusial dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan. Kemampuan ini berasal dari berbagai senyawa aktif yang terkandung di dalamnya, yang bekerja secara sinergis untuk memperkuat pertahanan alami tubuh terhadap infeksi dan penyakit. Beberapa mekanisme utama yang mendasari efek imunomodulator tersebut meliputi:

  • Stimulasi Produksi Sel Imun: Kandungan tertentu dalam tumbuhan ini dapat merangsang produksi sel-sel imun, seperti sel T dan sel B, yang berperan penting dalam mengenali dan menyerang patogen asing. Peningkatan jumlah sel-sel imun ini meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi.
  • Peningkatan Aktivitas Sel NK (Natural Killer): Sel NK adalah bagian dari sistem imun bawaan yang bertugas membunuh sel-sel yang terinfeksi virus atau sel kanker. Ekstrak tanaman ini dapat meningkatkan aktivitas sel NK, sehingga lebih efektif dalam mengeliminasi sel-sel berbahaya tersebut.
  • Modulasi Produksi Sitokin: Sitokin adalah molekul sinyal yang penting dalam mengatur respons imun. Tumbuhan ini dapat memodulasi produksi sitokin, memastikan respons imun yang seimbang dan terkontrol. Ini membantu mencegah respons imun yang berlebihan, yang dapat menyebabkan peradangan kronis.
  • Aktivitas Antioksidan: Kandungan antioksidan yang tinggi membantu melindungi sel-sel imun dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas dapat melemahkan sistem imun, sehingga perlindungan antioksidan sangat penting untuk menjaga fungsi imun yang optimal.
  • Efek Anti-Inflamasi: Peradangan kronis dapat menekan sistem imun. Sifat anti-inflamasi yang dimiliki dapat membantu mengurangi peradangan, sehingga memungkinkan sistem imun berfungsi dengan lebih efektif.

Melalui mekanisme-mekanisme tersebut, tumbuhan ini berkontribusi dalam memperkuat sistem imun, membantu tubuh melawan infeksi, dan menjaga kesehatan secara keseluruhan. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa efek ini perlu diteliti lebih lanjut dan penggunaannya harus dipertimbangkan secara hati-hati, terutama bagi individu dengan kondisi autoimun atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan imunosupresan. Konsultasi dengan profesional kesehatan disarankan sebelum mengonsumsi secara rutin.

Antioksidan Alami

Kandungan antioksidan dalam tanaman dengan rasa pahit ini memiliki peran krusial dalam mendukung kesehatan secara menyeluruh. Senyawa-senyawa seperti vitamin C, vitamin A, dan berbagai fitokimia bertindak sebagai penangkal radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh. Radikal bebas dihasilkan dari proses metabolisme normal dan paparan lingkungan seperti polusi, radiasi, dan asap rokok. Kerusakan akibat radikal bebas, yang dikenal sebagai stres oksidatif, dikaitkan dengan berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, kanker, diabetes, dan penuaan dini.

Melalui mekanisme penyerapan dan netralisasi radikal bebas, antioksidan membantu melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif. Proses ini tidak hanya meminimalkan risiko perkembangan penyakit kronis, tetapi juga mendukung fungsi seluler yang optimal. Dengan mengurangi stres oksidatif, antioksidan berkontribusi pada peningkatan sistem kekebalan tubuh, perbaikan jaringan, dan perlindungan terhadap kerusakan DNA. Konsumsi makanan yang kaya akan antioksidan, termasuk yang berasal dari ekstrak tanaman ini, merupakan strategi penting dalam menjaga kesehatan dan mencegah penyakit. Penelitian terus dilakukan untuk memahami sepenuhnya potensi antioksidan tersebut dalam berbagai aplikasi terapeutik.

Menyehatkan Pencernaan

Kesehatan sistem pencernaan memegang peranan penting dalam penyerapan nutrisi dan pembuangan limbah. Tumbuhan dengan rasa pahit ini, secara tradisional, digunakan untuk mendukung fungsi pencernaan yang optimal. Kandungan senyawa aktif di dalamnya berkontribusi pada berbagai aspek kesehatan pencernaan, mulai dari merangsang produksi enzim hingga menyeimbangkan flora usus.

  • Stimulasi Produksi Enzim Pencernaan

    Ekstrak tanaman ini dapat merangsang produksi enzim pencernaan seperti amilase, protease, dan lipase. Enzim-enzim ini penting untuk memecah karbohidrat, protein, dan lemak menjadi molekul yang lebih kecil sehingga mudah diserap oleh tubuh. Produksi enzim yang memadai memastikan proses pencernaan berjalan efisien dan mencegah masalah seperti kembung dan gangguan pencernaan.

  • Efek Anti-Inflamasi pada Saluran Pencernaan

    Peradangan kronis pada saluran pencernaan dapat mengganggu fungsi normal usus dan menyebabkan berbagai masalah pencernaan. Senyawa anti-inflamasi yang terkandung dalam tumbuhan ini membantu mengurangi peradangan pada saluran pencernaan, meredakan gejala seperti sakit perut, diare, dan sembelit.

  • Mendukung Pertumbuhan Bakteri Baik (Probiotik)

    Keseimbangan flora usus, yang terdiri dari bakteri baik dan bakteri jahat, sangat penting untuk kesehatan pencernaan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi tumbuhan ini dapat mendukung pertumbuhan bakteri baik (probiotik) di usus. Probiotik membantu meningkatkan penyerapan nutrisi, memperkuat sistem kekebalan tubuh, dan mencegah pertumbuhan bakteri jahat.

  • Mengatasi Sembelit

    Kandungan serat yang terdapat dalam tumbuhan ini membantu melancarkan pergerakan usus dan mencegah sembelit. Serat menambahkan volume pada tinja, membuatnya lebih mudah melewati usus. Selain itu, serat juga membantu menyerap air, menjaga tinja tetap lembut dan mencegah pengerasan.

  • Mengurangi Gejala Irritable Bowel Syndrome (IBS)

    Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa tumbuhan ini dapat membantu mengurangi gejala IBS, seperti sakit perut, kembung, diare, dan sembelit. Efek anti-inflamasi dan kemampuannya dalam menyeimbangkan flora usus mungkin berkontribusi pada manfaat ini.

Dengan demikian, konsumsi tumbuhan ini dapat memberikan dukungan komprehensif bagi kesehatan pencernaan. Mulai dari meningkatkan efisiensi pencernaan hingga menjaga keseimbangan flora usus, kontribusinya terhadap kesehatan sistem pencernaan menjadikannya berpotensi sebagai bagian dari pola makan sehat. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa hasil dapat bervariasi pada setiap individu, dan konsultasi dengan profesional kesehatan dianjurkan sebelum mengonsumsinya secara rutin, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi medis yang mendasari atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Membantu Atasi Peradangan

Tumbuhan dengan rasa pahit ini memiliki potensi signifikan dalam meredakan peradangan, sebuah respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi. Peradangan kronis, di sisi lain, dapat menjadi akar dari berbagai penyakit serius seperti penyakit jantung, arthritis, dan bahkan beberapa jenis kanker. Khasiat tumbuhan ini dalam mengatasi peradangan berasal dari kandungan senyawa-senyawa bioaktif yang bekerja melalui berbagai mekanisme kompleks.

Beberapa senyawa tersebut, seperti flavonoid dan terpenoid, memiliki sifat antioksidan yang kuat. Antioksidan menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat memicu dan memperburuk peradangan. Dengan mengurangi jumlah radikal bebas, senyawa-senyawa ini membantu mencegah kerusakan seluler dan mengurangi respons peradangan.

Selain itu, beberapa komponen dalam tumbuhan ini dapat menghambat produksi sitokin pro-inflamasi, yaitu molekul-molekul yang memicu dan mempertahankan respons peradangan. Dengan menekan produksi sitokin-sitokin ini, tumbuhan tersebut membantu meredakan peradangan dan mengurangi kerusakan jaringan.

Mekanisme lain melibatkan modulasi jalur pensinyalan inflamasi. Senyawa-senyawa tertentu dapat berinteraksi dengan jalur-jalur pensinyalan seluler yang terlibat dalam regulasi peradangan, membantu menekan respons inflamasi yang berlebihan.

Studi-studi in vitro dan in vivo telah menunjukkan potensi tumbuhan ini dalam mengurangi peradangan pada berbagai kondisi, termasuk peradangan usus dan arthritis. Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut pada manusia diperlukan untuk mengkonfirmasi manfaat-manfaat ini dan menentukan dosis yang aman dan efektif. Penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum menggunakan tumbuhan ini sebagai bagian dari rencana pengelolaan peradangan, terutama jika individu tersebut sedang mengonsumsi obat-obatan lain atau memiliki kondisi medis yang mendasarinya.

Menurunkan Kolesterol

Pengaruh tumbuhan ini terhadap kadar kolesterol merupakan area yang menarik perhatian dalam penelitian kesehatan. Beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi ekstraknya dapat berkontribusi pada penurunan kadar kolesterol total dan LDL (kolesterol "jahat"). Mekanisme yang mendasari efek ini melibatkan beberapa faktor. Pertama, senyawa-senyawa tertentu dalam tumbuhan ini dapat menghambat penyerapan kolesterol di usus, sehingga mengurangi jumlah kolesterol yang masuk ke aliran darah. Kedua, tumbuhan ini dapat meningkatkan ekskresi asam empedu, yang terbuat dari kolesterol, melalui feses. Proses ini memaksa tubuh untuk menggunakan lebih banyak kolesterol untuk memproduksi asam empedu baru, sehingga menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Ketiga, kandungan serat dalam tumbuhan ini juga berperan dalam menurunkan kolesterol dengan mengikat kolesterol di saluran pencernaan dan mencegah penyerapannya. Keempat, potensi antioksidan dalam tumbuhan ini dapat melindungi LDL dari oksidasi, sebuah proses yang berkontribusi pada pembentukan plak di arteri. Meskipun hasil penelitian menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa penelitian lebih lanjut, terutama uji klinis pada manusia, diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan menentukan dosis optimal untuk menurunkan kolesterol. Individu dengan kadar kolesterol tinggi sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan tumbuhan ini sebagai bagian dari strategi pengelolaan kolesterol mereka.

Menjaga Kesehatan Kulit

Ekstrak tanaman merambat yang rasanya pahit ini menyimpan potensi dalam memelihara kesehatan kulit, berkat kandungan senyawa-senyawa bioaktif yang dimilikinya. Beberapa aspek yang berkontribusi terhadap khasiat ini meliputi sifat antioksidan, anti-inflamasi, dan antimikroba. Kandungan antioksidan, seperti vitamin C dan berbagai fitokimia, berperan penting dalam melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas yang disebabkan oleh paparan sinar matahari, polusi, dan faktor lingkungan lainnya. Radikal bebas dapat mempercepat proses penuaan kulit, menyebabkan keriput, bintik-bintik penuaan, dan hilangnya elastisitas. Dengan menetralkan radikal bebas, senyawa antioksidan membantu menjaga kulit tetap sehat dan awet muda.

Sifat anti-inflamasi dapat membantu meredakan kondisi kulit yang meradang, seperti jerawat, eksim, dan psoriasis. Senyawa-senyawa anti-inflamasi membantu mengurangi kemerahan, pembengkakan, dan rasa gatal yang terkait dengan kondisi-kondisi ini. Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak tanaman ini memiliki aktivitas antimikroba, yang dapat membantu melawan bakteri penyebab jerawat dan infeksi kulit lainnya. Penggunaan topikal, seperti dalam bentuk masker atau toner, dapat membantu membersihkan kulit, mengurangi peradangan, dan mencegah timbulnya jerawat. Namun, penting untuk melakukan uji coba pada sebagian kecil kulit terlebih dahulu untuk memastikan tidak ada reaksi alergi. Konsumsi secara internal juga dapat memberikan manfaat tambahan dengan meningkatkan kesehatan kulit dari dalam. Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami potensi dan efektivitasnya dalam perawatan kulit. Konsultasi dengan dokter kulit disarankan sebelum menggunakannya sebagai bagian dari rutinitas perawatan kulit, terutama bagi individu dengan kulit sensitif atau kondisi kulit yang mendasarinya.

Tips Pemanfaatan Optimal Tumbuhan Pahit Ini

Untuk memaksimalkan potensi tumbuhan ini dalam mendukung kesehatan, penting untuk memperhatikan beberapa aspek penting dalam pemilihan, persiapan, dan konsumsinya. Dengan mengikuti panduan ini, individu dapat memperoleh manfaat optimal sambil meminimalkan risiko efek samping yang mungkin timbul.

Tip 1: Pilih Daun yang Segar dan Berkualitas
Pilihlah daun yang berwarna hijau segar, tidak layu, dan bebas dari noda atau kerusakan. Daun yang segar cenderung memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi dan rasa yang lebih baik. Hindari daun yang terlihat kering atau memiliki tanda-tanda pembusukan.

Tip 2: Cuci Bersih Sebelum Diolah
Cuci daun secara menyeluruh di bawah air mengalir untuk menghilangkan kotoran, debu, atau residu pestisida. Merendam daun dalam air garam selama beberapa menit dapat membantu menghilangkan kotoran yang membandel. Pastikan untuk membilasnya kembali dengan air bersih setelah perendaman.

Tip 3: Kurangi Rasa Pahit dengan Teknik yang Tepat
Rasa pahit yang kuat seringkali menjadi penghalang dalam mengonsumsi tumbuhan ini. Beberapa teknik dapat digunakan untuk mengurangi rasa pahit, seperti merebus daun dengan sedikit garam, merendam daun dalam air es selama beberapa waktu, atau mencampurkannya dengan bahan-bahan lain yang memiliki rasa kuat, seperti jahe atau lemon.

Tip 4: Konsumsi dalam Jumlah Moderat
Meskipun memiliki berbagai manfaat kesehatan, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti gangguan pencernaan atau penurunan kadar gula darah yang berlebihan. Konsumsi dalam jumlah moderat, misalnya satu cangkir teh daun atau satu porsi kecil masakan yang mengandung daun ini per hari, umumnya dianggap aman bagi kebanyakan orang.

Tip 5: Konsultasikan dengan Profesional Kesehatan
Sebelum mengonsumsi secara rutin, terutama jika memiliki kondisi medis yang mendasarinya atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi. Mereka dapat memberikan saran yang dipersonalisasi berdasarkan kondisi kesehatan individu dan membantu mencegah interaksi obat yang tidak diinginkan.

Dengan mengikuti tips ini, individu dapat memanfaatkan potensi tumbuhan ini secara optimal untuk mendukung kesehatan. Pemilihan daun yang berkualitas, persiapan yang tepat, konsumsi yang moderat, dan konsultasi dengan profesional kesehatan adalah kunci untuk memaksimalkan manfaat dan meminimalkan risiko.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Penelitian mengenai efek ekstrak tanaman merambat pahit ini pada kesehatan telah menghasilkan beberapa studi kasus yang menarik. Sebuah studi yang diterbitkan dalam "Journal of Ethnopharmacology" meneliti pengaruh konsumsi rutin rebusan daun terhadap kontrol glikemik pada sekelompok pasien dengan diabetes tipe 2. Hasilnya menunjukkan penurunan signifikan kadar gula darah puasa dan hemoglobin A1c (HbA1c) setelah periode intervensi delapan minggu. Studi ini menyoroti potensi tanaman tersebut sebagai agen tambahan dalam pengelolaan diabetes, namun menekankan perlunya penelitian lebih lanjut dengan skala yang lebih besar dan desain yang lebih ketat.

Studi lain, yang dilakukan oleh peneliti di Universitas Gadjah Mada, meneliti efek ekstrak etanol daun pada tikus yang diinduksi hiperlipidemia. Hasil penelitian menunjukkan penurunan kadar kolesterol total, trigliserida, dan LDL (kolesterol "jahat") yang signifikan, serta peningkatan kadar HDL (kolesterol "baik"). Para peneliti menyimpulkan bahwa ekstrak etanol daun memiliki potensi sebagai agen hipolipidemik, yang dapat membantu mencegah penyakit kardiovaskular. Namun, penting untuk dicatat bahwa hasil penelitian pada hewan tidak selalu dapat diterapkan pada manusia, dan penelitian lebih lanjut pada manusia diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan ini.

Meskipun studi-studi ini memberikan bukti yang menjanjikan, terdapat beberapa perdebatan dan sudut pandang yang kontras mengenai efektivitas dan keamanan penggunaan ekstrak daun ini. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa efek hipoglikemiknya mungkin tidak signifikan pada semua individu, dan beberapa orang mungkin mengalami efek samping seperti gangguan pencernaan atau reaksi alergi. Selain itu, terdapat kekhawatiran mengenai potensi interaksi antara ekstrak daun dan obat-obatan tertentu, terutama obat-obatan diabetes. Oleh karena itu, penting untuk berhati-hati dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum mengonsumsi ekstrak daun ini, terutama jika memiliki kondisi medis yang mendasarinya atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Bukti ilmiah dan studi kasus yang ada menunjukkan potensi signifikan tanaman ini dalam mendukung kesehatan, terutama dalam pengelolaan diabetes dan hiperlipidemia. Namun, penting untuk terlibat secara kritis dengan bukti tersebut, mempertimbangkan keterbatasan studi yang ada, dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum menggunakannya sebagai bagian dari rencana perawatan kesehatan.