Intip 7 Manfaat Daun Pepaya yang Jarang Diketahui
Kamis, 21 Agustus 2025 oleh journal
Zat-zat yang terkandung dalam helaian hijau dari tanaman bernama latin Carica papaya memberikan dampak positif bagi kesehatan. Penggunaan bagian tumbuhan ini secara tradisional dipercaya dapat membantu mengatasi berbagai kondisi, mulai dari meningkatkan nafsu makan hingga berpotensi meredakan gejala demam berdarah. Kandungan nutrisi di dalamnya berperan dalam menjaga keseimbangan fungsi tubuh.
"Pemanfaatan ekstrak daun Carica papaya sebagai komplementer dalam pengobatan memang menjanjikan, terutama dalam meningkatkan trombosit pada kasus demam berdarah. Namun, penting untuk diingat bahwa ini bukanlah pengganti terapi medis utama dan penggunaannya harus selalu di bawah pengawasan dokter," ujar Dr. Amelia Santoso, seorang ahli penyakit dalam.
Dr. Santoso menambahkan, "Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan dosis yang tepat dan efek samping jangka panjangnya."
Kandungan senyawa aktif seperti karpain, alkaloid, dan enzim papain dalam bagian tanaman tersebut diduga berperan penting dalam memberikan efek kesehatan. Karpain, misalnya, memiliki sifat antiparasit dan berpotensi menekan pertumbuhan mikroorganisme berbahaya. Alkaloid dapat memengaruhi sistem saraf, sementara papain dikenal membantu proses pencernaan. Secara tradisional, rebusan daun ini digunakan dalam dosis terbatas untuk mengatasi masalah pencernaan atau meningkatkan nafsu makan. Namun, konsumsi berlebihan dapat menimbulkan efek samping seperti iritasi lambung. Oleh karena itu, konsultasi dengan tenaga medis sangat dianjurkan sebelum mengonsumsinya secara rutin, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan lain.
Manfaat Daun Pepaya
Daun pepaya, bagian tanaman Carica papaya, menyimpan beragam potensi terapi. Senyawa aktif di dalamnya menawarkan spektrum efek biologis, menjadikannya bahan tradisional yang bernilai. Berikut tujuh manfaat utama yang telah diteliti:
- Meningkatkan nafsu makan
- Menurunkan demam
- Meredakan gangguan pencernaan
- Antioksidan
- Potensi anti-kanker
- Mengendalikan gula darah
- Meningkatkan trombosit
Manfaat-manfaat ini berasal dari kandungan seperti alkaloid, papain, dan karpain. Peningkatan trombosit, misalnya, relevan dalam penanganan demam berdarah, meski memerlukan penelitian lanjutan. Efek antioksidan membantu melawan radikal bebas, mendukung kesehatan sel secara umum. Meskipun menjanjikan, penggunaan daun pepaya sebagai terapi komplementer harus mempertimbangkan dosis dan potensi interaksi obat, serta selalu dikonsultasikan dengan profesional medis.
Meningkatkan Nafsu Makan
Ekstrak dari bagian tumbuhan Carica papaya telah lama dimanfaatkan secara tradisional untuk mengatasi masalah penurunan selera makan. Efek ini menjadi perhatian karena nafsu makan yang baik krusial dalam proses pemulihan dan menjaga kesehatan tubuh secara umum. Beberapa komponen dalam daun tersebut diduga berkontribusi terhadap efek ini.
- Stimulasi Enzim Pencernaan
Kandungan enzim papain, yang dikenal memiliki sifat proteolitik, dapat membantu memecah protein dalam makanan. Proses ini mempermudah pencernaan dan penyerapan nutrisi, yang pada gilirannya dapat merangsang rasa lapar dan meningkatkan keinginan untuk makan.
- Efek Pahit dan Reaksi Fisiologis
Rasa pahit yang khas dapat memicu produksi asam lambung dan cairan pencernaan lainnya. Peningkatan produksi cairan pencernaan ini mempersiapkan sistem pencernaan untuk menerima makanan, sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan nafsu makan.
- Peran Alkaloid dalam Sistem Saraf
Beberapa jenis alkaloid yang terdapat di dalamnya dapat memengaruhi sistem saraf pusat, termasuk pusat pengendali rasa lapar di otak. Meskipun mekanisme pastinya belum sepenuhnya dipahami, interaksi ini berpotensi meningkatkan sinyal rasa lapar.
- Tradisi Pengobatan Herbal
Dalam berbagai budaya, rebusan atau ekstrak telah digunakan sebagai tonikum untuk meningkatkan nafsu makan, terutama pada individu yang sedang dalam masa pemulihan setelah sakit atau mengalami penurunan berat badan yang tidak diinginkan.
- Potensi Efek Anti-inflamasi
Beberapa penelitian menunjukkan potensi efek anti-inflamasi. Peradangan kronis dapat memengaruhi nafsu makan, sehingga pengurangan peradangan melalui konsumsi zat-zat tertentu dapat membantu memulihkan selera makan.
Meskipun mekanisme pasti yang mendasari efek peningkatan nafsu makan masih memerlukan penelitian lebih lanjut, bukti empiris dan studi pendahuluan menunjukkan bahwa komponen-komponen bioaktif di dalamnya memiliki potensi untuk mengatasi masalah penurunan selera makan. Penting untuk diingat bahwa penggunaan ini harus dilakukan dengan bijak dan di bawah pengawasan tenaga medis profesional, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu.
Menurunkan Demam
Penggunaan bagian tanaman Carica papaya untuk membantu meredakan demam telah menjadi praktik tradisional di berbagai wilayah. Walaupun bukan pengganti pengobatan medis utama, potensi efek antipiretik yang terkandung di dalamnya menarik perhatian sebagai terapi komplementer. Beberapa faktor diduga berkontribusi pada efek ini.
- Kandungan Senyawa Aktif
Beberapa senyawa, seperti alkaloid dan flavonoid, memiliki potensi sebagai agen antipiretik. Senyawa-senyawa ini dapat memengaruhi pusat pengaturan suhu di otak, sehingga membantu menurunkan suhu tubuh yang meningkat akibat demam.
- Efek Anti-inflamasi
Demam seringkali merupakan respons tubuh terhadap peradangan. Senyawa anti-inflamasi yang mungkin terkandung dapat membantu mengurangi peradangan yang mendasari demam, sehingga berkontribusi pada penurunan suhu tubuh.
- Peningkatan Sistem Imun
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak dapat membantu meningkatkan sistem imun tubuh. Dengan memperkuat respons imun, tubuh dapat lebih efektif melawan infeksi yang menyebabkan demam.
- Hidrasi dan Elektrolit
Rebusan membantu menjaga hidrasi tubuh selama demam. Dehidrasi dapat memperburuk kondisi demam, sehingga menjaga hidrasi penting dalam proses pemulihan. Selain itu, beberapa mineral yang terkandung dapat membantu menggantikan elektrolit yang hilang akibat demam.
- Tradisi Pengobatan Herbal
Penggunaan rebusan untuk menurunkan demam telah diwariskan secara turun-temurun dalam berbagai budaya. Pengalaman empiris ini menjadi dasar bagi penelitian ilmiah untuk menguji efektivitas dan keamanan penggunaannya.
- Potensi Efek Diuretik
Beberapa sumber menyebutkan potensi efek diuretik ringan. Efek diuretik dapat membantu mengeluarkan racun dari tubuh melalui urine, yang dapat membantu mempercepat proses pemulihan dari demam.
Meskipun memiliki potensi dalam membantu menurunkan demam, penting untuk diingat bahwa penggunaan bagian tumbuhan ini sebagai terapi komplementer harus dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan tenaga medis. Demam dapat disebabkan oleh berbagai faktor, dan diagnosis yang tepat serta pengobatan yang sesuai sangat penting untuk mengatasi penyebab demam tersebut.
Meredakan Gangguan Pencernaan
Bagian tanaman Carica papaya memiliki reputasi dalam membantu mengatasi berbagai masalah pencernaan. Kemampuan ini berkaitan erat dengan komposisi biokimiawinya, terutama keberadaan enzim papain, chymopapain, serta serat. Gangguan pencernaan, seperti kembung, susah buang air besar, atau rasa tidak nyaman setelah makan, dapat diringankan melalui mekanisme kerja senyawa-senyawa tersebut.
Enzim papain dikenal memiliki aktivitas proteolitik, yaitu kemampuan memecah protein menjadi peptida dan asam amino yang lebih kecil. Proses ini mempermudah pencernaan protein, mengurangi beban kerja lambung dan usus, serta mencegah penumpukan protein yang tidak tercerna yang dapat menyebabkan gangguan. Chymopapain, enzim lain yang terdapat dalam bagian tumbuhan ini, juga berkontribusi pada pemecahan protein, memperkuat efek papain.
Selain enzim, kandungan serat juga berperan penting. Serat, terutama serat tidak larut, menambahkan volume pada tinja, merangsang pergerakan usus (peristaltik), dan memfasilitasi proses buang air besar. Hal ini dapat membantu mencegah atau meredakan konstipasi. Serat larut, meskipun tidak sebanyak serat tidak larut, dapat membantu menyeimbangkan ekosistem bakteri di usus, mendukung pertumbuhan bakteri baik yang penting untuk pencernaan yang sehat.
Secara tradisional, konsumsi rebusan atau ekstrak bagian tumbuhan ini digunakan untuk mengatasi gangguan pencernaan ringan. Namun, penting untuk dicatat bahwa penggunaan harus dilakukan dengan bijak. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti iritasi lambung atau diare. Individu dengan kondisi pencernaan kronis, seperti sindrom iritasi usus besar (IBS) atau penyakit radang usus (IBD), sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya secara rutin.
Efek meredakan gangguan pencernaan yang dikaitkan dengan bagian tumbuhan Carica papaya merupakan hasil sinergi antara enzim proteolitik dan kandungan seratnya. Meskipun menjanjikan, penggunaan sebagai terapi komplementer memerlukan pertimbangan dosis yang tepat dan potensi interaksi dengan kondisi kesehatan atau obat-obatan lain.
Antioksidan
Keberadaan senyawa antioksidan dalam helaian Carica papaya menjadi salah satu aspek penting yang berkontribusi pada potensi manfaat kesehatan secara keseluruhan. Senyawa-senyawa ini berperan krusial dalam menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel dan memicu berbagai penyakit kronis.
- Peran Vitamin C
Vitamin C, atau asam askorbat, adalah antioksidan larut air yang kuat. Ia melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas di lingkungan berair dalam tubuh. Vitamin C juga berperan dalam regenerasi antioksidan lain, seperti vitamin E. Konsumsi bagian tumbuhan Carica papaya dapat membantu meningkatkan asupan vitamin C, mendukung pertahanan tubuh terhadap stres oksidatif.
- Kontribusi Vitamin E
Vitamin E adalah antioksidan larut lemak yang melindungi membran sel dari kerusakan oksidatif. Membran sel merupakan lapisan pelindung yang penting bagi integritas sel. Vitamin E bekerja dengan menghentikan reaksi berantai radikal bebas di dalam membran sel. Kehadiran vitamin E dalam helaian tersebut berkontribusi pada perlindungan seluler.
- Flavonoid sebagai Pelindung Sel
Flavonoid adalah kelompok senyawa antioksidan yang beragam dengan berbagai efek biologis. Mereka dapat menetralkan radikal bebas, mengurangi peradangan, dan melindungi DNA dari kerusakan. Beberapa jenis flavonoid yang mungkin terdapat dalam helaian tersebut berkontribusi pada efek perlindungan sel secara keseluruhan.
- Karotenoid dan Kesehatan Sel
Karotenoid, seperti beta-karoten, adalah pigmen tumbuhan yang juga memiliki sifat antioksidan. Beta-karoten dapat diubah menjadi vitamin A dalam tubuh, yang penting untuk kesehatan mata, kulit, dan sistem imun. Karotenoid membantu melindungi sel dari kerusakan akibat sinar UV dan polusi.
- Peran Enzim Antioksidan Endogen
Selain senyawa antioksidan yang diperoleh dari makanan, tubuh juga memiliki enzim antioksidan endogen, seperti superoksida dismutase (SOD) dan katalase. Senyawa yang terdapat dalam helaian Carica papaya dapat membantu meningkatkan aktivitas enzim antioksidan endogen, memperkuat pertahanan tubuh terhadap stres oksidatif.
- Implikasi Klinis
Efek antioksidan yang dikaitkan dengan konsumsi helaian Carica papaya berpotensi memberikan manfaat dalam pencegahan dan pengelolaan berbagai penyakit kronis, seperti penyakit jantung, kanker, dan penyakit neurodegeneratif. Stres oksidatif berperan penting dalam perkembangan penyakit-penyakit ini, sehingga konsumsi antioksidan dapat membantu mengurangi risiko.
Kombinasi berbagai senyawa antioksidan dalam helaian Carica papaya memberikan perlindungan komprehensif terhadap stres oksidatif. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa antioksidan hanyalah salah satu aspek dari gaya hidup sehat secara keseluruhan. Diet seimbang, olahraga teratur, dan menghindari paparan radikal bebas juga penting untuk menjaga kesehatan sel dan mencegah penyakit.
Potensi anti-kanker
Penelitian awal menyoroti potensi senyawa yang terkandung dalam ekstrak Carica papaya untuk menghambat pertumbuhan sel kanker. Meskipun masih dalam tahap pra-klinis dan memerlukan validasi lebih lanjut melalui uji klinis pada manusia, temuan ini membuka harapan baru dalam pengembangan terapi kanker komplementer. Potensi ini didasarkan pada berbagai mekanisme aksi yang melibatkan komponen bioaktif di dalamnya.
- Sitotoksisitas Selektif terhadap Sel Kanker
Beberapa penelitian in vitro menunjukkan bahwa ekstrak Carica papaya dapat menunjukkan efek sitotoksik, yaitu kemampuan membunuh sel, terhadap berbagai jenis sel kanker, termasuk kanker payudara, paru-paru, dan leukemia. Menariknya, efek ini tampaknya lebih selektif terhadap sel kanker dibandingkan sel normal, mengurangi potensi efek samping yang merugikan.
- Inhibisi Angiogenesis
Angiogenesis, pembentukan pembuluh darah baru, merupakan proses penting bagi pertumbuhan dan penyebaran tumor. Senyawa dalam ekstrak Carica papaya berpotensi menghambat angiogenesis, membatasi suplai nutrisi ke tumor dan menghambat pertumbuhannya. Mekanisme ini dapat menjadi target terapi yang efektif dalam mengendalikan perkembangan kanker.
- Modulasi Sistem Imun
Sistem imun memainkan peran penting dalam melawan kanker. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak Carica papaya dapat memodulasi sistem imun, meningkatkan kemampuan sel-sel imun untuk mengenali dan menghancurkan sel kanker. Aktivasi sistem imun dapat menjadi strategi penting dalam terapi kanker.
- Induksi Apoptosis
Apoptosis, atau kematian sel terprogram, adalah mekanisme alami yang digunakan tubuh untuk menghilangkan sel-sel yang rusak atau tidak diinginkan, termasuk sel kanker. Senyawa dalam ekstrak Carica papaya dapat menginduksi apoptosis pada sel kanker, memicu kematian sel yang terkendali dan mencegah penyebaran tumor.
Potensi anti-kanker yang dikaitkan dengan ekstrak Carica papaya merupakan bidang penelitian yang menjanjikan. Meskipun hasil penelitian awal menggembirakan, penting untuk menekankan bahwa temuan ini masih memerlukan validasi lebih lanjut melalui uji klinis pada manusia. Penggunaan ekstrak Carica papaya sebagai terapi kanker harus selalu di bawah pengawasan dokter dan tidak boleh menggantikan pengobatan medis standar.
Mengendalikan gula darah
Ekstrak dari bagian tanaman Carica papaya menunjukkan potensi dalam membantu mengelola kadar glukosa dalam darah, sebuah aspek penting bagi individu dengan diabetes atau mereka yang berisiko mengembangkan kondisi tersebut. Mekanisme kerja yang mendasari efek ini melibatkan beberapa faktor, termasuk peningkatan sensitivitas insulin dan penghambatan penyerapan glukosa di usus.
Insulin adalah hormon yang memungkinkan sel-sel tubuh menyerap glukosa dari darah untuk digunakan sebagai energi. Resistensi insulin, kondisi di mana sel-sel tubuh kurang responsif terhadap insulin, merupakan ciri khas diabetes tipe 2. Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa senyawa yang terdapat dalam bagian tumbuhan Carica papaya dapat meningkatkan sensitivitas insulin, memungkinkan sel-sel tubuh menyerap glukosa lebih efektif dan menurunkan kadar glukosa dalam darah.
Selain meningkatkan sensitivitas insulin, beberapa senyawa juga berpotensi menghambat penyerapan glukosa di usus. Penghambatan ini dapat memperlambat laju peningkatan kadar glukosa dalam darah setelah makan, membantu menjaga kadar glukosa tetap stabil. Serat yang terkandung di dalamnya juga berkontribusi pada efek ini dengan memperlambat proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat.
Meskipun temuan ini menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efek pengendali gula darah dari bagian tumbuhan Carica papaya dan untuk menentukan dosis yang optimal serta potensi efek samping jangka panjang. Individu dengan diabetes atau mereka yang sedang mengonsumsi obat penurun gula darah harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan ekstrak Carica papaya sebagai terapi komplementer. Penggunaan harus selalu di bawah pengawasan medis untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan atau efek samping lainnya.
Secara keseluruhan, potensi dalam membantu mengendalikan kadar glukosa darah menjadikannya area penelitian yang menarik. Namun, pendekatan yang hati-hati dan berbasis bukti sangat penting untuk memastikan keamanan dan efektivitas penggunaannya dalam pengelolaan diabetes.
Meningkatkan Trombosit
Ekstrak dari helaian Carica papaya telah banyak diteliti terkait potensinya dalam menaikkan kadar trombosit dalam darah, khususnya pada kasus demam berdarah dengue (DBD). Trombosit berperan krusial dalam proses pembekuan darah, dan penurunan jumlahnya (trombositopenia) merupakan ciri khas DBD yang dapat menyebabkan perdarahan serius. Kemampuan ekstrak ini untuk meningkatkan produksi trombosit menjadi fokus penelitian karena dapat membantu mengurangi risiko komplikasi perdarahan pada pasien DBD.
Mekanisme pasti bagaimana helaian Carica papaya memengaruhi produksi trombosit masih terus diteliti, namun beberapa teori telah diajukan. Salah satunya adalah stimulasi sumsum tulang, tempat produksi sel-sel darah, termasuk trombosit. Beberapa senyawa yang terkandung di dalamnya diduga dapat merangsang sumsum tulang untuk meningkatkan produksi trombosit. Teori lain menyebutkan adanya efek perlindungan terhadap trombosit dari kerusakan atau penghancuran oleh sistem imun. Pada DBD, sistem imun dapat menyerang dan menghancurkan trombosit, menyebabkan trombositopenia. Senyawa tertentu mungkin memiliki sifat yang dapat melindungi trombosit dari serangan sistem imun, sehingga memperpanjang umur trombosit dalam darah.
Studi klinis telah menunjukkan hasil yang beragam terkait efektivitas ekstrak tersebut dalam meningkatkan trombosit pada pasien DBD. Beberapa studi menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam jumlah trombosit setelah pemberian ekstrak, sementara studi lain menunjukkan hasil yang kurang meyakinkan. Perbedaan hasil ini mungkin disebabkan oleh variasi dalam dosis ekstrak, metode ekstraksi, stadium penyakit, dan karakteristik pasien. Meskipun demikian, hasil penelitian secara keseluruhan menunjukkan potensi manfaat dalam meningkatkan trombosit pada pasien DBD, terutama sebagai terapi komplementer selain penanganan medis standar.
Penting untuk ditekankan bahwa penggunaan ekstrak sebagai terapi untuk meningkatkan trombosit pada DBD harus selalu di bawah pengawasan dokter. Diagnosis yang tepat, pemantauan kadar trombosit secara berkala, dan penanganan medis yang komprehensif tetap menjadi kunci dalam penanganan DBD. Ekstrak dapat menjadi tambahan yang bermanfaat, namun tidak boleh menggantikan penanganan medis yang telah terbukti efektif. Selain itu, perlu diperhatikan potensi efek samping dan interaksi obat sebelum mengonsumsi ekstrak, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan lain.
Tips Pemanfaatan Optimal Bagian Tanaman Carica Papaya
Penggunaan bagian tumbuhan Carica Papaya sebagai komplementer dalam menjaga kesehatan memerlukan pemahaman yang baik dan penerapan yang bijaksana. Berikut beberapa panduan untuk memaksimalkan potensi manfaatnya:
Tip 1: Konsultasi dengan Profesional Medis
Sebelum memulai konsumsi rutin, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu (seperti diabetes, penyakit ginjal, atau gangguan pencernaan) atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan, konsultasi dengan dokter sangat dianjurkan. Hal ini penting untuk memastikan keamanan dan menghindari potensi interaksi obat yang merugikan.
Tip 2: Perhatikan Dosis dan Cara Pengolahan
Dosis yang tepat bervariasi tergantung pada tujuan penggunaan dan kondisi individu. Rebusan adalah cara umum, namun pastikan penggunaan air bersih dan proses perebusan yang benar untuk menghindari kontaminasi. Hindari konsumsi berlebihan karena dapat menyebabkan efek samping seperti iritasi lambung.
Tip 3: Pilih Daun yang Tepat
Pilihlah daun yang segar, berwarna hijau tua, dan tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan atau penyakit. Daun yang lebih muda cenderung memiliki rasa yang lebih pahit, sementara daun yang lebih tua mungkin kurang efektif. Pastikan daun dicuci bersih sebelum digunakan.
Tip 4: Kombinasikan dengan Gaya Hidup Sehat
Penggunaan bagian tumbuhan Carica Papaya sebaiknya diintegrasikan dengan pola makan sehat, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup. Ini bukanlah pengganti gaya hidup sehat, melainkan pelengkap untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Tip 5: Waspadai Efek Samping dan Hentikan Penggunaan Jika Perlu
Perhatikan reaksi tubuh setelah mengonsumsi. Jika timbul efek samping yang tidak diinginkan, seperti mual, muntah, diare, atau reaksi alergi, segera hentikan penggunaan dan konsultasikan dengan dokter.
Pemanfaatan optimal potensi kesehatan dari bagian tanaman Carica Papaya membutuhkan pendekatan yang terinformasi dan bertanggung jawab. Konsultasi medis, perhatian terhadap dosis, pemilihan bahan yang tepat, integrasi dengan gaya hidup sehat, dan kewaspadaan terhadap efek samping merupakan kunci untuk memaksimalkan manfaat dan meminimalkan risiko.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Penggunaan ekstrak Carica papaya telah menjadi fokus berbagai penelitian ilmiah, khususnya terkait dengan potensi terapeutiknya. Beberapa studi kasus menyoroti efektivitasnya dalam kondisi medis tertentu. Sebagai contoh, beberapa penelitian menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah trombosit pada pasien demam berdarah dengue (DBD) setelah mengonsumsi ekstrak. Studi-studi ini umumnya menggunakan desain observasional atau uji klinis terkontrol secara acak (RCT) dengan kelompok perlakuan yang menerima ekstrak dan kelompok kontrol yang menerima plasebo atau perawatan standar.
Metodologi penelitian yang digunakan bervariasi, namun sebagian besar melibatkan pengukuran kadar trombosit secara berkala selama periode intervensi. Hasilnya kemudian dibandingkan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol untuk menentukan apakah terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik. Beberapa studi juga mengevaluasi parameter klinis lainnya, seperti durasi rawat inap, kebutuhan transfusi trombosit, dan kejadian komplikasi perdarahan. Meskipun beberapa studi menunjukkan hasil yang positif, penting untuk dicatat bahwa hasil penelitian secara keseluruhan masih beragam dan diperlukan penelitian lebih lanjut dengan desain yang lebih ketat dan ukuran sampel yang lebih besar.
Terdapat beberapa perdebatan dan sudut pandang yang kontras terkait dengan efektivitas dan keamanan penggunaan ekstrak Carica papaya. Beberapa ahli menekankan potensi manfaatnya sebagai terapi komplementer untuk meningkatkan trombosit pada pasien DBD, sementara yang lain menekankan perlunya penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi hasil positif dan mengidentifikasi potensi efek samping jangka panjang. Selain itu, terdapat kekhawatiran tentang standarisasi produk ekstrak, karena kandungan senyawa aktif dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti varietas tanaman, metode ekstraksi, dan kondisi penyimpanan.
Evaluasi kritis terhadap bukti ilmiah sangat penting untuk membuat keputusan yang terinformasi tentang penggunaan ekstrak Carica papaya. Penting untuk mempertimbangkan kualitas metodologi penelitian, ukuran sampel, konsistensi hasil, dan potensi bias. Selain itu, konsultasi dengan profesional medis yang berkualifikasi sangat dianjurkan sebelum menggunakan ekstrak sebagai terapi, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan lain.