Intip 7 Manfaat Daun Stevia, yang Jarang Diketahui
Selasa, 3 Juni 2025 oleh journal
Tumbuhan Stevia rebaudiana memiliki bagian yang memberikan kegunaan penting bagi kesehatan dan kuliner. Bagian tumbuhan ini menawarkan kelebihan sebagai pemanis alami dengan kandungan kalori yang sangat rendah. Selain itu, ekstrak dari bagian tersebut juga berpotensi memberikan efek positif terhadap pengaturan kadar gula darah dan tekanan darah, serta memiliki sifat antioksidan.
Pemanis alami dari Stevia rebaudiana menunjukkan potensi menjanjikan sebagai alternatif pengganti gula, terutama bagi mereka yang memperhatikan asupan kalori dan kadar gula darah. Namun, penelitian lebih lanjut tetap diperlukan untuk memahami efek jangka panjang dan interaksi dengan kondisi kesehatan tertentu.
Menurut dr. Amelia Rahmawati, seorang ahli gizi klinis, "Ekstrak Stevia dapat menjadi pilihan yang baik bagi penderita diabetes atau mereka yang ingin mengurangi konsumsi gula. Namun, penting untuk memilih produk yang murni dan menggunakannya dalam jumlah yang wajar. Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi tetap disarankan, terutama jika memiliki kondisi kesehatan khusus."
Senyawa aktif utama dalam tanaman Stevia adalah steviol glikosida, yang memberikan rasa manis tanpa kontribusi kalori signifikan. Penelitian menunjukkan bahwa senyawa ini dapat membantu mengatur kadar gula darah dengan meningkatkan sensitivitas insulin. Selain itu, beberapa studi mengindikasikan potensi efek antioksidan dan anti-inflamasi. Penggunaan yang direkomendasikan umumnya adalah sebagai pengganti gula dalam minuman dan makanan, tetapi penting untuk memperhatikan label produk dan mengikuti anjuran konsumsi yang tertera.
Manfaat Daun Stevia
Daun Stevia menawarkan serangkaian keuntungan signifikan, terutama sebagai pemanis alami dengan potensi dampak positif pada kesehatan. Pemahaman mendalam mengenai manfaat-manfaat ini penting untuk pemanfaatan yang optimal.
- Pemanis tanpa kalori
- Pengaturan gula darah
- Potensi antioksidan
- Tekanan darah stabil
- Alternatif gula sehat
- Ramah bagi diabetes
- Rendah indeks glikemik
Sebagai pemanis tanpa kalori, Daun Stevia memungkinkan individu untuk menikmati rasa manis tanpa berkontribusi pada penambahan berat badan atau lonjakan kadar gula darah. Efek positifnya terhadap pengaturan gula darah menjadikannya pilihan yang menarik bagi penderita diabetes atau mereka yang ingin menjaga kadar gula darah stabil. Potensi antioksidannya juga memberikan perlindungan terhadap kerusakan sel akibat radikal bebas. Pemanfaatan daun Stevia sebagai pengganti gula dalam minuman dan makanan dapat mendukung gaya hidup sehat secara keseluruhan.
Pemanis Tanpa Kalori
Salah satu keunggulan utama dari sumber pemanis alami ini terletak pada kandungan kalorinya yang mendekati nol. Karakteristik ini menjadikannya alternatif yang sangat menarik dibandingkan gula tebu atau pemanis buatan lainnya yang secara signifikan berkontribusi pada asupan kalori harian. Kemampuan untuk memberikan rasa manis tanpa menambahkan kalori penting dalam konteks pengelolaan berat badan dan pencegahan obesitas. Individu yang berupaya mengurangi asupan kalori mereka, baik untuk tujuan penurunan berat badan maupun pemeliharaan berat badan yang sehat, dapat memanfaatkan senyawa ini sebagai pengganti gula tanpa mengorbankan preferensi rasa manis. Selain itu, manfaat ini sangat relevan bagi penderita diabetes yang perlu memantau dan mengontrol asupan karbohidrat dan kalori mereka dengan ketat. Dengan memilih opsi ini, mereka dapat menikmati rasa manis tanpa memicu lonjakan kadar gula darah, yang merupakan pertimbangan krusial dalam manajemen diabetes yang efektif.
Pengaturan Gula Darah
Kemampuan menjaga kadar gula darah stabil merupakan aspek krusial dalam konteks kesehatan metabolik. Senyawa alami dari tanaman Stevia rebaudiana menunjukkan potensi signifikan dalam mendukung proses ini, menjadikannya fokus perhatian dalam studi dan aplikasi terkait kesehatan.
- Peningkatan Sensitivitas Insulin
Senyawa steviol glikosida, komponen aktif dalam tanaman ini, dapat berkontribusi pada peningkatan sensitivitas insulin. Hal ini berarti sel-sel tubuh menjadi lebih responsif terhadap insulin, hormon yang berperan penting dalam mengangkut glukosa dari darah ke dalam sel untuk digunakan sebagai energi. Dengan meningkatkan sensitivitas insulin, lebih sedikit insulin yang dibutuhkan untuk menjaga kadar gula darah dalam rentang normal.
- Pengurangan Lonjakan Gula Darah Setelah Makan
Konsumsi pemanis dari tanaman Stevia tidak menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang signifikan setelah makan, tidak seperti konsumsi gula tebu atau pemanis tinggi fruktosa. Hal ini sangat bermanfaat bagi individu dengan diabetes atau resistensi insulin, yang perlu menghindari fluktuasi kadar gula darah yang drastis.
- Pengaruh pada Hormon Insulin
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa dari tanaman ini dapat memengaruhi sekresi insulin. Meskipun mekanisme pastinya masih diteliti, terdapat indikasi bahwa ia dapat membantu mengatur pelepasan insulin dari pankreas, yang berkontribusi pada kontrol gula darah yang lebih baik.
- Indeks Glikemik Rendah
Pemanis ini memiliki indeks glikemik (IG) yang sangat rendah. Indeks glikemik adalah ukuran seberapa cepat makanan meningkatkan kadar gula darah. Makanan dengan IG rendah dicerna dan diserap lebih lambat, menyebabkan kenaikan kadar gula darah yang lebih bertahap dan stabil.
- Potensi Manfaat bagi Penderita Diabetes Tipe 2
Karena kemampuannya untuk meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi lonjakan gula darah, pemanis dari tanaman ini menawarkan potensi manfaat yang signifikan bagi penderita diabetes tipe 2. Sebagai bagian dari diet yang seimbang dan gaya hidup sehat, ia dapat membantu mengelola kadar gula darah dan mengurangi risiko komplikasi terkait diabetes.
Dengan demikian, kemampuan menjaga kadar gula darah yang stabil menjadi aspek penting dari kelebihan yang ditawarkan. Pemanfaatan senyawa alami dari tanaman Stevia rebaudiana dalam konteks ini dapat memberikan kontribusi positif bagi kesehatan metabolik, terutama bagi individu yang berupaya mengontrol kadar gula darah mereka.
Potensi Antioksidan
Ekstrak dari tanaman Stevia rebaudiana menunjukkan aktivitas antioksidan yang menjanjikan, yang berkontribusi pada keseluruhan profil manfaatnya. Aktivitas antioksidan ini berasal dari kandungan senyawa fenolik dan flavonoid yang terdapat dalam daun. Senyawa-senyawa ini bertindak sebagai penangkal radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh dan berkontribusi pada berbagai penyakit kronis.
Radikal bebas terbentuk sebagai hasil sampingan dari metabolisme normal dan juga dapat dipicu oleh faktor eksternal seperti polusi, radiasi ultraviolet, dan asap rokok. Kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas dikaitkan dengan perkembangan penyakit jantung, kanker, diabetes, dan penuaan dini.
Dengan menetralkan radikal bebas, senyawa antioksidan yang ditemukan dalam ekstrak tanaman Stevia rebaudiana dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif. Efek perlindungan ini dapat mengurangi risiko penyakit kronis dan mendukung kesehatan secara keseluruhan. Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami mekanisme dan tingkat aktivitas antioksidan, bukti yang ada menunjukkan bahwa potensi antioksidan merupakan salah satu atribut berharga dari tanaman ini.
Penting untuk dicatat bahwa potensi antioksidan saja bukanlah alasan tunggal untuk mengonsumsi ekstrak tanaman Stevia rebaudiana. Manfaat lain, seperti sebagai pemanis rendah kalori dan potensi pengaruhnya pada kadar gula darah, juga berkontribusi pada nilai keseluruhannya. Namun, keberadaan aktivitas antioksidan memperkuat profil manfaatnya dan menjadikannya pilihan yang menarik bagi mereka yang mencari alternatif pemanis alami yang juga dapat memberikan kontribusi positif bagi kesehatan.
Tekanan Darah Stabil
Pemeliharaan tekanan darah dalam rentang normal merupakan faktor krusial bagi kesehatan kardiovaskular. Terdapat indikasi bahwa senyawa yang diekstrak dari tanaman Stevia rebaudiana dapat berperan dalam mendukung tekanan darah yang sehat, meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ini secara komprehensif.
- Potensi Efek Vasodilatasi
Beberapa studi awal menunjukkan bahwa senyawa tertentu dalam tanaman ini dapat memiliki efek vasodilatasi, yaitu kemampuan untuk melebarkan pembuluh darah. Pelebaran pembuluh darah dapat membantu menurunkan tekanan darah karena mengurangi resistensi aliran darah. Efek ini masih dalam tahap penelitian dan belum sepenuhnya dipahami, namun memberikan dasar untuk eksplorasi lebih lanjut.
- Pengaruh pada Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron (RAAS)
Sistem RAAS memainkan peran penting dalam regulasi tekanan darah. Terdapat spekulasi bahwa senyawa dalam tanaman Stevia dapat memengaruhi aktivitas sistem ini, yang berpotensi berkontribusi pada penurunan tekanan darah. Mekanisme ini masih belum jelas dan memerlukan investigasi lebih lanjut untuk memvalidasi dan mengklarifikasi interaksi ini.
- Kandungan Kalium
Daun Stevia, dalam bentuk alaminya, mengandung kalium, mineral yang dikenal memiliki peran dalam menjaga tekanan darah yang sehat. Kalium membantu menyeimbangkan efek natrium dalam tubuh, yang dapat berkontribusi pada peningkatan tekanan darah. Namun, jumlah kalium yang ditemukan dalam daun Stevia mungkin relatif kecil dan mungkin tidak memberikan efek yang signifikan secara independen.
- Peran dalam Penggantian Gula
Penggunaan ekstrak tanaman Stevia sebagai pengganti gula dapat secara tidak langsung berkontribusi pada tekanan darah yang lebih sehat. Konsumsi gula berlebihan dikaitkan dengan peningkatan risiko tekanan darah tinggi. Dengan mengganti gula dengan alternatif yang lebih sehat, individu dapat mengurangi asupan kalori dan gula mereka, yang berpotensi memberikan dampak positif pada tekanan darah.
Meskipun potensi manfaat tanaman Stevia rebaudiana dalam mendukung tekanan darah yang stabil menjanjikan, penting untuk diingat bahwa ini bukanlah pengganti untuk pengobatan medis atau perubahan gaya hidup yang direkomendasikan oleh profesional kesehatan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ini dan menentukan dosis dan formulasi yang optimal untuk tujuan ini. Individu dengan tekanan darah tinggi atau kondisi kesehatan lainnya harus berkonsultasi dengan dokter mereka sebelum membuat perubahan signifikan pada diet atau rejimen pengobatan mereka.
Alternatif Gula Sehat
Dalam konteks kesehatan modern, pencarian alternatif pemanis yang lebih sehat semakin meningkat. Pilihan ini menjadi relevan mengingat implikasi konsumsi gula berlebihan terhadap berbagai masalah kesehatan. Potensi senyawa alami dari tanaman Stevia rebaudiana sebagai pengganti gula menempatkannya sebagai kandidat yang menarik untuk dieksplorasi lebih lanjut.
- Pengurangan Asupan Kalori
Penggantian gula tebu dengan pemanis yang berasal dari tanaman Stevia secara signifikan mengurangi asupan kalori harian. Sebagai contoh, seseorang yang mengonsumsi beberapa sendok teh gula setiap hari dalam minuman dapat mengurangi ratusan kalori per minggu dengan beralih ke alternatif Stevia. Hal ini berdampak positif pada pengelolaan berat badan dan pencegahan obesitas.
- Kontrol Gula Darah yang Lebih Baik
Bagi individu dengan diabetes atau resistensi insulin, penggunaan alternatif ini membantu menjaga kadar gula darah yang lebih stabil. Studi menunjukkan bahwa konsumsi pemanis Stevia tidak menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang signifikan seperti yang terjadi pada konsumsi gula tebu. Hal ini memungkinkan penderita diabetes untuk menikmati rasa manis tanpa risiko komplikasi.
- Potensi Pengurangan Risiko Penyakit Kardiovaskular
Konsumsi gula berlebihan merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular. Dengan beralih ke alternatif yang lebih sehat, seperti pemanis dari tanaman Stevia, individu dapat mengurangi risiko tersebut. Sebagai contoh, pengurangan asupan gula dapat menurunkan kadar trigliserida dalam darah, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung.
- Tidak Menyebabkan Kerusakan Gigi
Gula tebu merupakan penyebab utama kerusakan gigi karena bakteri di mulut mengubah gula menjadi asam yang mengikis enamel gigi. Pemanis dari tanaman Stevia tidak difermentasi oleh bakteri mulut, sehingga tidak menyebabkan kerusakan gigi. Hal ini menjadikannya pilihan yang lebih baik untuk kesehatan gigi.
- Rendah Indeks Glikemik
Alternatif ini memiliki indeks glikemik (IG) yang sangat rendah. Makanan dengan IG rendah dicerna dan diserap lebih lambat, menyebabkan kenaikan kadar gula darah yang lebih bertahap dan stabil. Ini sangat bermanfaat bagi individu yang berupaya mengontrol kadar gula darah mereka.
- Potensi Dampak Positif pada Mikrobioma Usus
Penelitian awal menunjukkan bahwa konsumsi pemanis Stevia mungkin memiliki dampak positif pada mikrobioma usus, populasi bakteri yang hidup di saluran pencernaan. Mikrobioma usus yang sehat penting untuk berbagai aspek kesehatan, termasuk pencernaan, kekebalan, dan kesehatan mental. Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan, temuan awal ini menjanjikan.
Secara keseluruhan, penggunaan pemanis dari tanaman Stevia rebaudiana sebagai alternatif gula sehat menawarkan berbagai potensi manfaat, mulai dari pengurangan asupan kalori hingga kontrol gula darah yang lebih baik. Pilihan ini dapat menjadi bagian dari strategi komprehensif untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan dan mengurangi risiko penyakit kronis.
Ramah bagi Diabetes
Dalam pengelolaan diabetes, pengendalian asupan gula menjadi prioritas utama. Pemanis alternatif yang tidak memengaruhi kadar gula darah secara signifikan sangat dicari. Dalam konteks ini, sumber pemanis alami dari tanaman Stevia rebaudiana menonjol sebagai opsi yang "ramah bagi diabetes", menawarkan potensi manfaat signifikan dalam membantu individu dengan diabetes mengelola kondisi mereka.
- Indeks Glikemik Nol
Pemanis ini memiliki indeks glikemik (IG) nol, yang berarti tidak menyebabkan lonjakan kadar gula darah setelah dikonsumsi. Hal ini krusial bagi penderita diabetes, yang harus menghindari fluktuasi kadar gula darah yang drastis. Sebagai contoh, mengganti gula tebu dengan pemanis Stevia dalam minuman atau makanan penutup memungkinkan penderita diabetes untuk menikmati rasa manis tanpa risiko hiperglikemia.
- Tidak Memengaruhi Respons Insulin
Tidak seperti gula tebu, pemanis ini tidak memicu pelepasan insulin yang berlebihan. Respons insulin yang stabil membantu mencegah resistensi insulin, yang merupakan masalah umum pada diabetes tipe 2. Contohnya, penggunaan pemanis Stevia dalam jangka panjang dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin pada individu dengan resistensi insulin.
- Tidak Berkontribusi pada Asupan Kalori
Pemanis ini hampir tidak mengandung kalori, sehingga membantu penderita diabetes mengelola berat badan mereka. Obesitas seringkali memperburuk resistensi insulin dan komplikasi diabetes lainnya. Sebagai contoh, penggunaan pemanis Stevia dalam diet rendah kalori dapat membantu penderita diabetes menurunkan berat badan dan meningkatkan kontrol gula darah.
- Potensi Efek Antioksidan
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa dalam tanaman Stevia memiliki sifat antioksidan. Stres oksidatif berperan dalam perkembangan komplikasi diabetes, seperti penyakit jantung dan kerusakan saraf. Contohnya, konsumsi ekstrak Stevia dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif pada penderita diabetes.
- Alternatif yang Aman dan Alami
Sebagai pemanis alami, Stevia dianggap aman untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes. Ini berbeda dengan beberapa pemanis buatan yang memiliki potensi efek samping. Contohnya, banyak organisasi kesehatan terkemuka telah menyetujui penggunaan Stevia sebagai pemanis yang aman bagi penderita diabetes, asalkan dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas, penggunaan pemanis dari tanaman Stevia rebaudiana sebagai pengganti gula dapat menjadi bagian penting dari rencana pengelolaan diabetes yang komprehensif. Namun, konsultasi dengan dokter atau ahli gizi tetap diperlukan untuk memastikan penggunaan yang tepat dan aman, serta untuk mengintegrasikannya ke dalam diet yang seimbang dan gaya hidup sehat.
Rendah Indeks Glikemik
Indeks glikemik (IG) merupakan ukuran seberapa cepat suatu makanan meningkatkan kadar glukosa darah setelah dikonsumsi. Makanan dengan IG rendah dicerna dan diserap lebih lambat, sehingga menyebabkan kenaikan kadar glukosa darah yang lebih bertahap dan stabil. Pemanis yang diekstrak dari Stevia rebaudiana memiliki karakteristik ini, menjadikannya berpotensi memberikan dampak positif dalam konteks pengelolaan kadar glukosa darah.
Ketiadaan lonjakan glukosa darah yang signifikan setelah konsumsi merupakan keuntungan krusial, terutama bagi individu dengan diabetes atau resistensi insulin. Fluktuasi kadar glukosa darah yang ekstrem dapat memicu berbagai komplikasi kesehatan, termasuk kerusakan saraf, gangguan penglihatan, dan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Dengan memilih pemanis dengan IG rendah, seperti yang diperoleh dari Stevia rebaudiana, individu dapat membantu meminimalkan risiko tersebut.
Selain itu, respons glukosa darah yang stabil dapat berkontribusi pada perasaan kenyang yang lebih lama dan mengurangi keinginan untuk mengonsumsi makanan manis. Hal ini dapat mendukung upaya pengelolaan berat badan dan membantu mencegah konsumsi kalori berlebihan. Dalam konteks diet yang seimbang, pemanis dengan IG rendah dapat menjadi alat yang berguna untuk menjaga kesehatan metabolik secara keseluruhan.
Oleh karena itu, profil IG yang rendah merupakan salah satu atribut penting yang berkontribusi pada nilai potensi senyawa alami dari tanaman Stevia rebaudiana sebagai alternatif pemanis. Kemampuan untuk memberikan rasa manis tanpa menyebabkan lonjakan glukosa darah yang signifikan menjadikannya pilihan yang menarik bagi individu yang berupaya mengelola kadar glukosa darah mereka dan meningkatkan kesehatan metabolik secara keseluruhan.
Tips Pemanfaatan Optimal Pemanis Alami
Pemanfaatan sumber pemanis alami ini memerlukan pemahaman yang baik agar manfaatnya dapat dirasakan secara maksimal. Berikut adalah beberapa panduan yang dapat membantu:
Tip 1: Pilih Produk dengan Kemurnian Tinggi
Pastikan produk yang dipilih memiliki kandungan ekstrak murni dan minim bahan tambahan. Periksa label komposisi dengan seksama dan hindari produk yang mengandung filler atau pemanis buatan lainnya. Contohnya, pilihlah ekstrak bubuk atau cair yang hanya mengandung steviol glikosida tanpa tambahan dekstrosa atau maltodekstrin.
Tip 2: Perhatikan Takaran Penggunaan
Meskipun rendah kalori, penggunaan berlebihan tetap tidak disarankan. Mulailah dengan takaran kecil dan sesuaikan sesuai selera. Penting untuk diingat bahwa rasa manisnya jauh lebih kuat dibandingkan gula tebu. Sebagai contoh, seperempat sendok teh ekstrak bubuk biasanya sudah cukup untuk menggantikan satu sendok teh gula.
Tip 3: Kombinasikan dengan Bahan Alami Lain
Untuk meningkatkan cita rasa dan manfaat kesehatan, kombinasikan dengan bahan alami lain seperti buah-buahan, rempah-rempah, atau ekstrak herbal. Misalnya, tambahkan ekstrak ke dalam teh herbal dengan lemon dan jahe untuk minuman yang menyegarkan dan menyehatkan.
Tip 4: Gunakan dalam Resep Masakan yang Tepat
Tidak semua resep masakan cocok dengan pengganti gula ini. Pertimbangkan karakteristik rasa dan stabilitas panasnya. Pemanis ini cocok untuk minuman dingin, makanan penutup ringan, dan saus, tetapi mungkin kurang ideal untuk memanggang kue yang memerlukan karamelisasi gula.
Tip 5: Konsultasikan dengan Profesional Kesehatan
Jika memiliki kondisi kesehatan tertentu seperti diabetes atau tekanan darah tinggi, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengintegrasikan sumber pemanis ini ke dalam diet sehari-hari. Mereka dapat memberikan panduan yang dipersonalisasi berdasarkan kebutuhan dan kondisi kesehatan masing-masing.
Dengan mengikuti panduan ini, pemanfaatan pemanis alami dapat dioptimalkan untuk mendukung gaya hidup sehat dan meminimalkan potensi risiko kesehatan.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Penelitian ekstensif telah dilakukan untuk mengevaluasi dampak ekstrak dari tanaman Stevia rebaudiana pada berbagai aspek kesehatan. Studi-studi ini mencakup uji klinis terkontrol, analisis meta, dan tinjauan sistematis literatur ilmiah. Hasil dari penelitian-penelitian ini memberikan landasan untuk memahami potensi aplikasi klinis dan manfaat yang terkait dengan penggunaan pemanis alami ini.
Salah satu area fokus utama adalah efek senyawa aktif dalam ekstrak tanaman tersebut terhadap regulasi glukosa darah. Uji klinis telah menunjukkan bahwa konsumsi ekstrak ini tidak menyebabkan lonjakan kadar glukosa darah yang signifikan pada individu sehat maupun penderita diabetes tipe 2. Studi-studi ini menggunakan metodologi yang ketat, termasuk kelompok kontrol plasebo dan pengukuran kadar glukosa darah secara berkala setelah konsumsi. Temuan ini mendukung potensi penggunaan ekstrak tersebut sebagai alternatif pemanis bagi penderita diabetes atau individu yang berisiko mengembangkan diabetes.
Meskipun sebagian besar penelitian menunjukkan hasil yang positif, terdapat beberapa perdebatan mengenai efek jangka panjang dan potensi interaksi dengan obat-obatan tertentu. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi ekstrak dalam dosis tinggi dapat memengaruhi fungsi ginjal pada hewan percobaan, meskipun efek ini belum sepenuhnya direplikasi pada manusia. Selain itu, terdapat kekhawatiran mengenai potensi interaksi dengan obat-obatan antihipertensi, meskipun bukti yang ada masih terbatas dan memerlukan penelitian lebih lanjut.
Penting untuk mendekati bukti ilmiah dengan sikap kritis dan mempertimbangkan semua aspek yang relevan sebelum membuat kesimpulan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efek jangka panjang dan mengidentifikasi potensi risiko atau interaksi yang terkait dengan penggunaan ekstrak dari tanaman ini. Konsultasi dengan profesional kesehatan yang berkualifikasi sangat disarankan sebelum mengintegrasikan ekstrak ini ke dalam diet sehari-hari, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan yang sudah ada atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu.