Temukan 7 Manfaat Makan Buah Naga yang Bikin Penasaran!
Senin, 2 Juni 2025 oleh journal
Konsumsi pitaya memberikan sejumlah keuntungan bagi kesehatan tubuh. Kandungan nutrisi dalam buah eksotis ini berkontribusi pada peningkatan imunitas, melancarkan pencernaan, serta menjaga kesehatan jantung dan kulit. Efek positif tersebut berasal dari vitamin, mineral, dan antioksidan yang terkandung di dalamnya.
"Pitaya, dengan kandungan nutrisinya yang kaya, menawarkan potensi besar dalam mendukung kesehatan secara keseluruhan. Konsumsi teratur, sebagai bagian dari pola makan seimbang, dapat memberikan dampak positif pada berbagai aspek kesehatan."
- Dr. Amelia Rahmawati, Spesialis Gizi Klinik
Buah eksotis ini semakin populer karena kandungan nutrisinya. Berikut adalah tinjauan ilmiah mengenai senyawa aktif di dalamnya dan potensi manfaatnya bagi kesehatan.
Pitaya kaya akan antioksidan seperti betalain dan vitamin C, yang membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Betalain, pigmen yang memberikan warna cerah pada buah naga, memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan yang kuat. Serat yang tinggi dalam pitaya mendukung kesehatan pencernaan dengan meningkatkan pertumbuhan bakteri baik dalam usus. Kandungan prebiotik dalam buah ini juga membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus. Potasium, mineral penting yang terdapat dalam buah naga, berperan dalam menjaga tekanan darah yang sehat. Untuk mendapatkan manfaat optimal, disarankan mengonsumsi pitaya secara teratur sebagai bagian dari diet seimbang, sekitar satu hingga dua porsi per minggu. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan efek laksatif ringan pada beberapa individu.
Manfaat Makan Buah Naga
Konsumsi buah naga memberikan beragam keuntungan bagi kesehatan. Berikut adalah beberapa manfaat utama yang perlu diketahui:
- Imunitas meningkat
- Pencernaan lancar
- Jantung sehat
- Kulit bercahaya
- Gula darah stabil
- Kaya antioksidan
- Cegah inflamasi
Manfaat-manfaat tersebut saling berkaitan dan berkontribusi pada kesehatan secara menyeluruh. Peningkatan imunitas, contohnya, berasal dari kandungan vitamin C dan antioksidan yang melawan radikal bebas. Serat dalam buah naga melancarkan pencernaan, yang selanjutnya berpengaruh pada penyerapan nutrisi yang optimal. Kandungan kalium mendukung kesehatan jantung dengan menjaga tekanan darah stabil, sementara antioksidan dan sifat anti-inflamasi membantu melindungi tubuh dari berbagai penyakit kronis. Dengan demikian, konsumsi buah naga secara teratur dapat memberikan dampak positif yang signifikan pada kesehatan jangka panjang.
Imunitas Meningkat
Peningkatan imunitas merupakan salah satu dampak positif dari konsumsi buah naga, yang memegang peranan krusial dalam menjaga kesehatan tubuh. Sistem imun yang kuat berfungsi sebagai benteng pertahanan terhadap berbagai ancaman eksternal, seperti infeksi virus, bakteri, dan penyakit lainnya. Konsumsi buah naga secara teratur dapat berkontribusi pada penguatan sistem imun ini.
- Kandungan Vitamin C
Buah naga kaya akan vitamin C, nutrisi esensial yang dikenal luas karena perannya dalam meningkatkan fungsi imun. Vitamin C bertindak sebagai antioksidan, melindungi sel-sel imun dari kerusakan akibat radikal bebas. Asupan vitamin C yang cukup membantu meningkatkan produksi dan aktivitas sel-sel imun, seperti sel darah putih, yang berperan penting dalam melawan infeksi.
- Antioksidan Betalain
Betalain, pigmen yang memberikan warna cerah pada buah naga, memiliki sifat antioksidan yang kuat. Antioksidan ini membantu menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh, termasuk sel-sel imun. Dengan melindungi sel-sel imun dari kerusakan, betalain membantu menjaga fungsi imun yang optimal.
- Peningkatan Produksi Sel Darah Putih
Nutrisi yang terkandung dalam buah naga, termasuk vitamin dan mineral, dapat merangsang produksi sel darah putih. Sel darah putih merupakan komponen penting dari sistem imun, yang bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan menghancurkan patogen asing yang masuk ke dalam tubuh. Peningkatan produksi sel darah putih meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi.
- Pengurangan Peradangan
Peradangan kronis dapat melemahkan sistem imun dan meningkatkan risiko penyakit. Buah naga memiliki sifat anti-inflamasi, yang membantu mengurangi peradangan dalam tubuh. Dengan mengurangi peradangan, buah naga membantu menjaga sistem imun tetap kuat dan responsif.
- Dukungan Kesehatan Usus
Kesehatan usus memiliki pengaruh besar pada sistem imun. Buah naga mengandung serat prebiotik yang mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam usus. Bakteri baik ini membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus, yang berperan penting dalam modulasi sistem imun. Mikrobiota usus yang sehat membantu meningkatkan fungsi imun dan mengurangi risiko infeksi.
Dengan demikian, konsumsi buah naga secara teratur, sebagai bagian dari diet seimbang, dapat berkontribusi signifikan pada peningkatan imunitas. Kandungan vitamin C, antioksidan betalain, dan serat prebiotik dalam buah naga bekerja secara sinergis untuk memperkuat sistem imun, melindungi tubuh dari infeksi, dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Peningkatan imunitas ini merupakan salah satu dari sekian banyak keuntungan yang diperoleh dari konsumsi buah naga.
Pencernaan Lancar
Keteraturan fungsi pencernaan merupakan aspek fundamental bagi kesehatan secara menyeluruh. Proses pencernaan yang efisien memastikan penyerapan nutrisi optimal dari makanan yang dikonsumsi, sekaligus memfasilitasi eliminasi limbah metabolisme secara efektif. Konsumsi buah naga berperan signifikan dalam mendukung kelancaran proses ini, terutama karena kandungan seratnya yang tinggi. Serat, yang merupakan bagian tak tercerna dari tumbuhan, menambah volume pada tinja dan mempermudah pergerakannya melalui saluran pencernaan. Hal ini membantu mencegah konstipasi, kondisi yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan komplikasi kesehatan lainnya.
Selain itu, jenis serat yang terdapat dalam buah eksotis ini bersifat prebiotik. Prebiotik adalah senyawa yang tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia, namun berfungsi sebagai makanan bagi bakteri baik yang hidup di usus. Bakteri baik ini, atau yang dikenal sebagai mikrobiota usus, memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan pencernaan. Mereka membantu memecah makanan, memproduksi vitamin tertentu, dan melindungi usus dari infeksi oleh bakteri jahat. Dengan menyediakan sumber makanan bagi bakteri baik, konsumsi pitaya membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus, yang pada gilirannya meningkatkan fungsi pencernaan secara keseluruhan. Keseimbangan mikrobiota yang baik juga berkontribusi pada penyerapan nutrisi yang lebih efisien, sehingga memaksimalkan manfaat gizi dari makanan yang dikonsumsi. Dengan demikian, konsumsi teratur buah ini dapat mendukung kesehatan pencernaan yang optimal.
Jantung Sehat
Kesehatan jantung merupakan pilar penting dalam menjaga kualitas hidup. Organ vital ini memompa darah ke seluruh tubuh, memastikan pasokan oksigen dan nutrisi yang cukup untuk setiap sel. Pemeliharaan fungsi jantung yang optimal melibatkan berbagai faktor, termasuk pola makan yang sehat. Konsumsi pitaya dapat memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan jantung melalui beberapa mekanisme penting.
Kandungan serat yang tinggi dalam buah ini berperan dalam menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Serat larut mengikat kolesterol dalam saluran pencernaan dan mencegah penyerapannya ke dalam aliran darah. Penurunan kadar LDL mengurangi risiko pembentukan plak di arteri, yang dapat menyebabkan penyempitan dan pengerasan arteri (aterosklerosis). Aterosklerosis merupakan faktor risiko utama penyakit jantung koroner, stroke, dan penyakit kardiovaskular lainnya.
Selain itu, kandungan kalium dalam pitaya membantu menjaga tekanan darah yang sehat. Kalium merupakan mineral penting yang berperan dalam mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh. Asupan kalium yang cukup membantu mengimbangi efek natrium, yang dapat meningkatkan tekanan darah. Tekanan darah yang terkontrol mengurangi beban kerja jantung dan mencegah kerusakan pada pembuluh darah. Dengan demikian, kalium berkontribusi pada pencegahan hipertensi, kondisi yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Antioksidan yang melimpah dalam pitaya, seperti betalain, juga berperan penting dalam melindungi jantung dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel jantung dan pembuluh darah, memicu peradangan dan mempercepat proses penuaan. Antioksidan menetralkan radikal bebas dan mencegah kerusakan oksidatif, sehingga membantu menjaga kesehatan jantung dalam jangka panjang. Kombinasi manfaat dari serat, kalium, dan antioksidan menjadikan konsumsi pitaya sebagai bagian yang berharga dari strategi pemeliharaan kesehatan jantung.
Kulit Bercahaya
Kondisi kulit yang sehat dan bercahaya seringkali mencerminkan kesehatan internal tubuh secara keseluruhan. Asupan nutrisi yang memadai memainkan peranan penting dalam menjaga vitalitas dan penampilan kulit. Konsumsi pitaya dapat berkontribusi pada perbaikan tekstur dan tampilan kulit melalui beberapa mekanisme yang saling terkait.
Kandungan vitamin C yang tinggi berperan krusial dalam sintesis kolagen, protein struktural yang memberikan elastisitas dan kekencangan pada kulit. Kolagen membantu menjaga kulit tetap kenyal, mengurangi kerutan, dan mencegah kendur. Asupan vitamin C yang cukup memastikan produksi kolagen yang optimal, sehingga meningkatkan tampilan kulit yang lebih muda dan bercahaya.
Antioksidan yang terkandung, terutama betalain, melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas yang berasal dari paparan sinar matahari, polusi, dan faktor lingkungan lainnya. Radikal bebas dapat merusak sel-sel kulit, menyebabkan penuaan dini, hiperpigmentasi (bercak hitam), dan hilangnya elastisitas. Antioksidan menetralkan radikal bebas, mencegah kerusakan sel, dan membantu menjaga kulit tetap sehat dan terlindungi.
Hidrasi yang cukup juga merupakan faktor penting dalam menjaga kesehatan kulit. Pitaya memiliki kandungan air yang tinggi, yang membantu menjaga kelembapan kulit dari dalam. Kulit yang terhidrasi dengan baik terlihat lebih segar, kenyal, dan bercahaya. Selain itu, hidrasi yang cukup membantu meningkatkan fungsi penghalang kulit, melindunginya dari iritasi dan infeksi.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa senyawa tertentu dalam pitaya memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan pada kulit, seperti jerawat dan eksim. Dengan mengurangi peradangan, kulit menjadi lebih tenang, halus, dan bercahaya. Efek positif ini menjadikan buah ini sebagai tambahan yang bermanfaat dalam rejimen perawatan kulit, yang mendukung tampilan kulit yang lebih sehat dan menarik.
Gula darah stabil
Regulasi kadar glukosa dalam darah merupakan aspek krusial dalam pengelolaan kesehatan metabolik. Kemampuan tubuh untuk mempertahankan kadar gula darah dalam rentang normal meminimalkan risiko komplikasi jangka panjang yang terkait dengan diabetes dan resistensi insulin. Konsumsi makanan tertentu, termasuk buah-buahan, dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap stabilisasi kadar glukosa.
- Serat dan Indeks Glikemik Rendah
Kandungan serat yang tinggi dalam buah naga berperan penting dalam memperlambat penyerapan glukosa ke dalam aliran darah. Serat larut membentuk gel dalam saluran pencernaan, yang memperlambat pengosongan lambung dan penyerapan karbohidrat. Selain itu, buah naga memiliki indeks glikemik (IG) yang relatif rendah. IG adalah ukuran seberapa cepat makanan meningkatkan kadar gula darah. Makanan dengan IG rendah menyebabkan peningkatan kadar gula darah yang lebih lambat dan stabil, dibandingkan dengan makanan dengan IG tinggi. Kombinasi serat dan IG rendah menjadikan buah ini pilihan yang baik bagi individu yang berupaya mengontrol kadar gula darah.
- Pengaruh pada Sensitivitas Insulin
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa tertentu dalam buah naga dapat meningkatkan sensitivitas insulin. Insulin adalah hormon yang membantu glukosa masuk ke dalam sel-sel tubuh untuk digunakan sebagai energi. Resistensi insulin, kondisi di mana sel-sel tubuh kurang responsif terhadap insulin, merupakan faktor kunci dalam perkembangan diabetes tipe 2. Peningkatan sensitivitas insulin membantu sel-sel tubuh menyerap glukosa dengan lebih efisien, sehingga menurunkan kadar gula darah dan mengurangi risiko resistensi insulin.
- Kandungan Antioksidan dan Pengurangan Stres Oksidatif
Stres oksidatif, ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas dan kemampuan tubuh untuk menetralkannya, dapat berkontribusi pada resistensi insulin dan kerusakan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin. Buah naga kaya akan antioksidan, seperti betalain dan vitamin C, yang membantu menetralkan radikal bebas dan mengurangi stres oksidatif. Dengan melindungi sel-sel pankreas dan meningkatkan fungsi insulin, antioksidan berkontribusi pada stabilisasi kadar gula darah.
- Pengaturan Pelepasan Glukosa dari Hati
Hati memainkan peran penting dalam mengatur kadar gula darah dengan melepaskan glukosa ke dalam aliran darah saat dibutuhkan. Pada individu dengan resistensi insulin, hati dapat melepaskan terlalu banyak glukosa, menyebabkan kadar gula darah meningkat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi buah naga dapat membantu mengatur pelepasan glukosa dari hati, mencegah lonjakan kadar gula darah yang tidak diinginkan.
- Potensi Efek Sinergis dengan Diet Seimbang
Efek stabilisasi gula darah dari buah naga akan lebih optimal jika dikonsumsi sebagai bagian dari diet seimbang yang kaya akan serat, protein, dan lemak sehat. Kombinasi ini membantu memperlambat penyerapan glukosa, meningkatkan sensitivitas insulin, dan menjaga kadar gula darah tetap stabil sepanjang hari. Penting untuk dicatat bahwa konsumsi berlebihan buah naga, meskipun memiliki IG rendah, tetap dapat memengaruhi kadar gula darah. Moderasi dan keseimbangan merupakan kunci untuk mendapatkan manfaat optimal.
Dengan demikian, konsumsi buah naga, dengan kandungan serat, IG rendah, antioksidan, dan potensi pengaruhnya pada sensitivitas insulin, dapat menjadi bagian dari strategi diet untuk membantu menjaga stabilitas kadar glukosa. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan atau ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi yang dipersonalisasi, terutama bagi individu dengan diabetes atau kondisi medis lainnya.
Kaya antioksidan
Keberlimpahan senyawa antioksidan dalam pitaya menjadi fondasi penting bagi berbagai efek positif yang ditimbulkan oleh konsumsinya. Senyawa-senyawa ini berperan krusial dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat memicu berbagai penyakit kronis. Aktivitas antioksidan ini merupakan kunci dalam mewujudkan potensi kesehatan yang ditawarkan oleh buah eksotis ini.
- Perlindungan Seluler dari Stres Oksidatif
Radikal bebas, sebagai produk sampingan metabolisme seluler dan paparan lingkungan, dapat merusak DNA, protein, dan lipid dalam sel. Stres oksidatif yang berkepanjangan meningkatkan risiko penyakit jantung, kanker, dan penuaan dini. Antioksidan dalam pitaya, seperti betalain dan vitamin C, menetralkan radikal bebas sebelum mereka dapat menyebabkan kerusakan, sehingga melindungi integritas sel dan mengurangi risiko penyakit.
- Peningkatan Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem imun yang berfungsi optimal membutuhkan perlindungan dari stres oksidatif agar dapat menjalankan tugasnya secara efektif. Antioksidan dalam pitaya membantu melindungi sel-sel imun dari kerusakan, memungkinkan mereka untuk merespons ancaman infeksi dengan lebih baik. Hal ini berkontribusi pada peningkatan daya tahan tubuh terhadap penyakit dan infeksi.
- Efek Anti-Inflamasi
Peradangan kronis merupakan faktor utama dalam banyak penyakit modern, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan artritis. Beberapa antioksidan dalam pitaya, seperti betalain, memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh. Dengan mengurangi peradangan, antioksidan berkontribusi pada pencegahan dan pengelolaan penyakit kronis.
- Dukungan Kesehatan Jantung
Radikal bebas dapat merusak sel-sel jantung dan pembuluh darah, meningkatkan risiko aterosklerosis dan penyakit jantung koroner. Antioksidan dalam pitaya membantu melindungi jantung dari kerusakan oksidatif, menjaga elastisitas pembuluh darah, dan mengurangi risiko pembentukan plak. Hal ini berkontribusi pada kesehatan jantung yang lebih baik dan pencegahan penyakit kardiovaskular.
- Peningkatan Kesehatan Kulit
Paparan sinar matahari dan polusi dapat menghasilkan radikal bebas yang merusak kolagen dan elastin dalam kulit, menyebabkan penuaan dini, kerutan, dan kerusakan kulit lainnya. Antioksidan dalam pitaya membantu melindungi kulit dari kerusakan oksidatif, menjaga elastisitas kulit, dan mengurangi tanda-tanda penuaan. Hal ini berkontribusi pada kulit yang lebih sehat, bercahaya, dan awet muda.
Dengan demikian, kekayaan antioksidan dalam pitaya menjadi fondasi bagi berbagai efek protektif dan promosi kesehatan. Perlindungan seluler, peningkatan imunitas, efek anti-inflamasi, dukungan kesehatan jantung, dan peningkatan kesehatan kulit merupakan sebagian dari manfaat yang dapat diperoleh dari konsumsi buah ini, yang semuanya berakar pada kemampuan antioksidan untuk melawan stres oksidatif.
Cegah Inflamasi
Kemampuan untuk meredakan peradangan merupakan salah satu kontribusi penting dari konsumsi pitaya terhadap kesehatan. Inflamasi, atau peradangan, adalah respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi. Akan tetapi, peradangan kronis, yang berlangsung dalam jangka waktu lama, dapat merusak jaringan dan organ tubuh, serta meningkatkan risiko berbagai penyakit serius seperti penyakit jantung, diabetes tipe 2, artritis, dan bahkan beberapa jenis kanker.
Buah eksotis ini mengandung sejumlah senyawa bioaktif yang memiliki sifat anti-inflamasi. Salah satu senyawa yang paling menonjol adalah betalain, pigmen yang memberikan warna cerah pada buah naga. Betalain telah terbukti memiliki efek anti-inflamasi yang kuat dalam berbagai studi laboratorium dan penelitian pada hewan. Senyawa ini bekerja dengan menghambat jalur-jalur inflamasi dalam tubuh, mengurangi produksi molekul-molekul inflamasi seperti sitokin dan prostaglandin.
Selain betalain, kandungan vitamin C dalam pitaya juga berkontribusi pada efek anti-inflamasi. Vitamin C adalah antioksidan kuat yang membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas dapat memicu peradangan, sehingga dengan menetralkannya, vitamin C membantu meredakan peradangan dan mencegah kerusakan jaringan.
Serat yang terdapat juga dapat berperan dalam mengurangi peradangan. Serat membantu menjaga kesehatan usus dan meningkatkan pertumbuhan bakteri baik dalam usus. Keseimbangan mikrobiota usus yang sehat dapat mengurangi peradangan sistemik dalam tubuh, karena bakteri baik menghasilkan senyawa anti-inflamasi yang diserap ke dalam aliran darah.
Dengan demikian, konsumsi pitaya dapat membantu mencegah dan mengurangi peradangan kronis dalam tubuh melalui kombinasi senyawa bioaktif yang bekerja secara sinergis. Efek anti-inflamasi ini merupakan salah satu alasan mengapa buah ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi kesehatan secara keseluruhan, terutama dalam mencegah penyakit-penyakit kronis yang terkait dengan peradangan.
Tips Mengoptimalkan Konsumsi Pitaya
Untuk memaksimalkan potensi positif buah eksotis ini terhadap kesehatan, perlu diperhatikan beberapa aspek penting dalam pemilihan, persiapan, dan konsumsinya. Penerapan tips berikut dapat membantu mengoptimalkan manfaat yang diperoleh.
Tip 1: Pilih Buah yang Matang Sempurna
Indikator kematangan meliputi warna kulit yang cerah merata dan sedikit lunak saat ditekan. Hindari buah dengan memar atau bintik-bintik yang menunjukkan kerusakan. Tingkat kematangan optimal menjamin rasa yang lebih manis dan kandungan nutrisi yang lebih tinggi.
Tip 2: Konsumsi Secara Teratur dalam Jumlah Moderat
Integrasikan buah ini ke dalam pola makan secara konsisten, misalnya satu hingga dua porsi per minggu. Konsumsi berlebihan, meskipun jarang terjadi efek samping serius, dapat menyebabkan gangguan pencernaan ringan pada beberapa individu.
Tip 3: Kombinasikan dengan Makanan Bergizi Lainnya
Padukan buah ini dengan sumber protein, lemak sehat, dan serat lainnya untuk menciptakan hidangan yang seimbang dan memberikan manfaat nutrisi yang komprehensif. Contohnya, tambahkan potongan buah naga ke dalam yogurt dengan granola atau salad buah dengan kacang-kacangan.
Tip 4: Perhatikan Reaksi Tubuh dan Konsultasikan dengan Profesional Kesehatan
Setiap individu dapat merespons makanan secara berbeda. Perhatikan bagaimana tubuh bereaksi setelah mengonsumsi buah ini. Jika timbul reaksi alergi atau efek samping yang tidak biasa, hentikan konsumsi dan konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi. Terutama bagi individu dengan kondisi medis tertentu, konsultasi dengan profesional kesehatan diperlukan sebelum menjadikan buah ini sebagai bagian rutin dari diet.
Dengan mengikuti panduan ini, konsumsi buah naga dapat menjadi strategi yang efektif untuk meningkatkan kesehatan secara holistik. Pemilihan buah yang tepat, konsumsi yang teratur dan moderat, kombinasi dengan makanan bergizi, serta pemantauan respons tubuh merupakan kunci untuk memaksimalkan potensi positif yang ditawarkan.
Evidensi Ilmiah dan Studi Kasus
Beberapa penelitian telah meneliti dampak konsumsi pitaya terhadap berbagai aspek kesehatan. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam "Journal of Functional Foods" meneliti efek konsumsi pitaya merah terhadap kadar glukosa darah pada penderita prediabetes. Hasilnya menunjukkan bahwa konsumsi teratur pitaya merah selama empat minggu secara signifikan menurunkan kadar glukosa darah puasa dan meningkatkan sensitivitas insulin.
Studi lain, yang diterbitkan dalam "International Journal of Food Sciences and Nutrition", meneliti efek antioksidan pitaya terhadap stres oksidatif pada atlet. Atlet yang mengonsumsi ekstrak pitaya sebelum latihan mengalami penurunan yang signifikan dalam marker stres oksidatif dibandingkan dengan kelompok kontrol. Studi ini menunjukkan potensi pitaya dalam melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas yang dihasilkan selama aktivitas fisik intensif.
Meskipun penelitian-penelitian ini memberikan bukti yang menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa sebagian besar studi dilakukan dalam skala kecil dan memerlukan penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih besar dan desain yang lebih ketat. Beberapa studi juga menggunakan ekstrak pitaya, bukan buah utuh, sehingga sulit untuk menggeneralisasi hasilnya ke konsumsi buah sehari-hari. Selain itu, respons individu terhadap konsumsi pitaya dapat bervariasi, tergantung pada faktor-faktor seperti genetika, gaya hidup, dan kondisi kesehatan yang mendasarinya.
Oleh karena itu, diperlukan kajian yang komprehensif dan kritis terhadap bukti yang ada sebelum menarik kesimpulan definitif mengenai dampak konsumsi pitaya terhadap kesehatan. Penelitian lebih lanjut dengan metodologi yang kuat dan sampel yang representatif diperlukan untuk mengkonfirmasi manfaat potensial dan mengidentifikasi populasi yang paling mungkin mendapatkan manfaat dari konsumsi buah ini.