7 Manfaat Makan Daun Pepaya yang Wajib Kamu Ketahui
Selasa, 8 Juli 2025 oleh journal
Konsumsi lembaran tanaman bernama latin Carica papaya ini memberikan sejumlah efek positif bagi tubuh. Kandungan nutrisi di dalamnya, seperti vitamin, mineral, dan senyawa antioksidan, dipercaya mendukung kesehatan pencernaan, meningkatkan daya tahan tubuh, serta berpotensi membantu mengontrol kadar gula darah. Selain itu, beberapa penelitian mengindikasikan adanya sifat anti-inflamasi yang terkandung di dalamnya.
"Meskipun riset lebih lanjut masih diperlukan, konsumsi ekstrak atau olahan dari tanaman Carica papaya menunjukkan potensi positif sebagai pelengkap pola makan sehat. Perlu diingat, ini bukanlah pengganti pengobatan medis konvensional, dan konsultasi dengan dokter tetap penting," ujar Dr. Amelia Rahman, seorang ahli gizi klinis.
Dr. Rahman menambahkan, "Senyawa seperti papain, karpain, dan berbagai antioksidan yang terdapat dalam tanaman ini diyakini berkontribusi pada manfaat kesehatannya."
Beberapa studi menyoroti bahwa enzim papain dapat membantu memecah protein dan meningkatkan pencernaan. Karpain, sebuah senyawa alkaloid, menunjukkan potensi aktivitas anti-inflamasi dan antiparasit. Antioksidan seperti flavonoid dan vitamin C membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Penggunaan yang disarankan umumnya berkisar antara beberapa lembar daun yang diolah menjadi jus atau teh, atau ekstrak dalam bentuk kapsul, dengan tetap memperhatikan dosis yang dianjurkan dan potensi interaksi dengan obat-obatan lain.
Manfaat Makan Daun Pepaya
Konsumsi daun pepaya, meskipun rasanya pahit, menyimpan potensi manfaat kesehatan yang signifikan. Penelitian awal dan penggunaan tradisional mengindikasikan efek positif terhadap berbagai aspek kesehatan. Berikut adalah tujuh manfaat utama yang perlu diperhatikan:
- Meningkatkan pencernaan
- Menurunkan gula darah
- Melawan peradangan
- Mendukung imun
- Antioksidan alami
- Mengurangi risiko demam berdarah
- Potensi antikanker
Manfaat-manfaat tersebut berakar dari kandungan nutrisi dan senyawa aktif yang terdapat dalam daun pepaya. Enzim papain, misalnya, memfasilitasi pemecahan protein dalam sistem pencernaan. Senyawa antioksidan membantu melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas, yang berperan dalam pencegahan penyakit kronis. Efek anti-inflamasi berpotensi meredakan gejala penyakit inflamasi. Penting untuk diingat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi dan memahami sepenuhnya mekanisme kerja serta efektivitas jangka panjang dari konsumsi daun pepaya.
Meningkatkan Pencernaan
Efek positif terhadap sistem pencernaan merupakan salah satu keunggulan yang sering dikaitkan dengan konsumsi daun dari tanaman Carica papaya. Kemampuan ini didukung oleh keberadaan senyawa-senyawa aktif yang memengaruhi proses pencernaan secara keseluruhan.
- Enzim Papain
Papain adalah enzim proteolitik yang berperan dalam memecah protein menjadi peptida dan asam amino yang lebih kecil. Proses ini memudahkan penyerapan nutrisi oleh tubuh dan mengurangi beban kerja sistem pencernaan. Kekurangan enzim pencernaan dapat menyebabkan gangguan seperti kembung, gas, dan gangguan penyerapan nutrisi. Konsumsi daun pepaya dapat membantu mengatasi masalah ini.
- Serat Alami
Daun pepaya mengandung serat yang, meskipun tidak sebanyak pada buahnya, tetap berkontribusi pada kesehatan pencernaan. Serat membantu melancarkan pergerakan usus, mencegah konstipasi, dan mempromosikan pertumbuhan bakteri baik di usus.
- Mengurangi Peradangan pada Saluran Cerna
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa dalam daun pepaya memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu meredakan peradangan pada saluran pencernaan. Peradangan kronis pada saluran cerna dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk sindrom iritasi usus besar (IBS) dan penyakit radang usus (IBD).
- Meningkatkan Produksi Enzim Pencernaan Alami
Konsumsi daun pepaya secara teratur diklaim dapat merangsang produksi enzim pencernaan alami oleh tubuh. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi pencernaan dan penyerapan nutrisi dalam jangka panjang.
- Membantu Mengatasi Dispepsia
Dispepsia adalah istilah medis untuk gangguan pencernaan yang ditandai dengan rasa tidak nyaman di perut bagian atas, mual, dan kembung. Beberapa studi kecil menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya dapat membantu mengurangi gejala dispepsia.
- Efek Antimikroba Potensial
Daun pepaya memiliki sifat antimikroba yang dapat membantu melawan bakteri jahat di usus. Ketidakseimbangan bakteri di usus dapat menyebabkan berbagai masalah pencernaan, termasuk diare dan infeksi.
Dengan demikian, kandungan enzim papain, serat, dan potensi sifat anti-inflamasi serta antimikroba menjadikan konsumsi daun Carica papaya sebagai salah satu cara alami untuk mendukung dan meningkatkan kesehatan sistem pencernaan secara keseluruhan. Namun, penting untuk diingat bahwa konsumsi berlebihan dapat menimbulkan efek samping, dan konsultasi dengan profesional kesehatan disarankan sebelum menjadikannya bagian rutin dari pola makan.
Menurunkan gula darah
Kadar glukosa yang terkontrol merupakan aspek krusial dalam pengelolaan diabetes mellitus dan pencegahan komplikasi jangka panjang yang menyertainya. Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa konsumsi ekstrak atau olahan dari tanaman Carica papaya berpotensi memberikan dampak positif dalam regulasi kadar glukosa dalam darah. Mekanisme yang mendasari efek ini diduga melibatkan beberapa faktor:
- Peningkatan Sensitivitas Insulin: Insulin adalah hormon yang berperan penting dalam memfasilitasi penyerapan glukosa dari darah ke dalam sel-sel tubuh. Resistensi insulin, kondisi di mana sel-sel tubuh kurang responsif terhadap insulin, merupakan ciri khas diabetes tipe 2. Beberapa studi in vitro dan in vivo mengindikasikan bahwa senyawa-senyawa tertentu yang terdapat dalam daun pepaya dapat meningkatkan sensitivitas sel terhadap insulin, sehingga memungkinkan glukosa diserap lebih efisien dari aliran darah.
- Inhibisi Enzim Alfa-Glukosidase: Enzim alfa-glukosidase berperan dalam memecah karbohidrat kompleks menjadi glukosa di dalam usus halus. Penghambatan aktivitas enzim ini dapat memperlambat penyerapan glukosa ke dalam darah setelah makan, sehingga membantu mencegah lonjakan kadar glukosa yang drastis. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak Carica papaya memiliki potensi untuk menghambat aktivitas enzim alfa-glukosidase.
- Efek Antioksidan: Stres oksidatif, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas dan kemampuan tubuh untuk menetralkannya, berperan dalam perkembangan resistensi insulin dan kerusakan sel beta pankreas (sel yang memproduksi insulin). Kandungan antioksidan yang tinggi dalam daun pepaya, seperti flavonoid dan vitamin C, dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, sehingga berkontribusi pada peningkatan kontrol glikemik.
- Peningkatan Metabolisme Glukosa: Beberapa penelitian juga mengindikasikan bahwa senyawa dalam daun pepaya dapat meningkatkan metabolisme glukosa di dalam sel, yang berarti sel-sel tubuh mampu menggunakan glukosa sebagai sumber energi dengan lebih efisien.
Meskipun hasil penelitian awal menunjukkan potensi positif, penting untuk dicatat bahwa penelitian lebih lanjut dengan skala yang lebih besar dan desain yang lebih ketat diperlukan untuk mengkonfirmasi efek hipoglikemik (penurun gula darah) dari Carica papaya dan untuk menentukan dosis optimal serta keamanan penggunaannya dalam jangka panjang. Individu dengan diabetes mellitus yang mempertimbangkan untuk menggunakan daun pepaya sebagai pelengkap pengobatan harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau ahli gizi untuk menghindari interaksi yang tidak diinginkan dengan obat-obatan antidiabetes yang sedang dikonsumsi dan untuk memastikan keamanan serta efektivitas penggunaannya.
Melawan Peradangan
Inflamasi, atau peradangan, merupakan respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi. Namun, inflamasi kronis yang berlangsung dalam jangka waktu lama dapat berkontribusi pada perkembangan berbagai penyakit serius, seperti penyakit jantung, arthritis, diabetes, dan bahkan kanker. Kemampuan untuk meredakan peradangan menjadi aspek penting dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan. Senyawa-senyawa yang terkandung dalam lembaran Carica papaya menunjukkan potensi dalam menekan respons inflamasi di dalam tubuh.
Beberapa mekanisme diduga mendasari efek anti-inflamasi tersebut:
- Inhibisi Mediator Inflamasi: Inflamasi melibatkan pelepasan berbagai mediator kimia, seperti sitokin dan prostaglandin, yang memicu dan memperkuat respons peradangan. Penelitian in vitro menunjukkan bahwa ekstrak tanaman ini dapat menghambat produksi mediator inflamasi tersebut, sehingga meredakan peradangan.
- Aktivitas Antioksidan: Stres oksidatif, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan, dapat memicu dan memperburuk peradangan. Kandungan antioksidan yang tinggi, termasuk flavonoid dan vitamin C, membantu menetralkan radikal bebas dan melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif, sehingga mengurangi peradangan.
- Pengaruh terhadap Jalur Sinyal Inflamasi: Jalur sinyal kompleks mengatur respons inflamasi di dalam sel. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa-senyawa dalam tanaman ini dapat memodulasi jalur sinyal inflamasi tertentu, seperti jalur NF-kB, yang berperan penting dalam mengatur ekspresi gen yang terlibat dalam peradangan.
- Kandungan Karpain: Karpain, sebuah alkaloid yang ditemukan dalam daun pepaya, telah menunjukkan aktivitas anti-inflamasi dalam beberapa penelitian. Karpain diduga bekerja dengan menghambat produksi mediator inflamasi dan memodulasi aktivitas sel-sel imun yang terlibat dalam peradangan.
Meskipun hasil penelitian awal menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa sebagian besar penelitian masih dilakukan pada tingkat sel atau hewan. Diperlukan penelitian klinis lebih lanjut pada manusia untuk mengkonfirmasi efek anti-inflamasi dari tanaman ini dan untuk menentukan dosis optimal serta keamanan penggunaannya dalam jangka panjang. Individu yang menderita penyakit inflamasi kronis sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi olahan dari tanaman ini sebagai bagian dari rencana perawatan mereka.
Mendukung Imun
Sistem kekebalan tubuh, atau sistem imun, merupakan garda terdepan pertahanan tubuh terhadap serangan patogen seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit. Fungsi imun yang optimal sangat krusial untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyakit infeksi. Konsumsi ekstrak atau olahan dari tanaman Carica papaya diyakini dapat memberikan dukungan terhadap fungsi imun melalui beberapa mekanisme:
- Kandungan Vitamin C: Vitamin C adalah antioksidan kuat yang berperan penting dalam fungsi imun. Vitamin ini membantu melindungi sel-sel imun dari kerusakan akibat radikal bebas, meningkatkan produksi sel-sel imun, dan meningkatkan kemampuan sel-sel imun untuk membunuh patogen. Tanaman Carica papaya, khususnya daunnya, mengandung vitamin C meskipun jumlahnya bervariasi tergantung pada varietas dan metode pengolahan.
- Kandungan Vitamin A: Vitamin A penting untuk menjaga integritas lapisan mukosa, seperti lapisan saluran pernapasan dan saluran pencernaan, yang berfungsi sebagai penghalang fisik terhadap infeksi. Vitamin A juga berperan dalam perkembangan dan fungsi sel-sel imun, seperti sel T dan sel B.
- Senyawa Antioksidan Lainnya: Selain vitamin C, tanaman ini mengandung berbagai senyawa antioksidan lainnya, seperti flavonoid dan karotenoid. Antioksidan ini membantu melindungi sel-sel imun dari kerusakan oksidatif dan meningkatkan kemampuan mereka untuk melawan infeksi.
- Efek Antimikroba: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak tanaman Carica papaya memiliki sifat antimikroba yang dapat membantu melawan bakteri dan virus tertentu. Efek antimikroba ini dapat membantu mengurangi beban patogen dalam tubuh dan mendukung fungsi imun.
- Peningkatan Produksi Sitokin: Sitokin adalah molekul sinyal yang berperan penting dalam mengatur respons imun. Beberapa penelitian in vitro menunjukkan bahwa ekstrak dari tanaman ini dapat meningkatkan produksi sitokin tertentu, yang dapat meningkatkan aktivitas sel-sel imun dan membantu tubuh melawan infeksi.
- Efek Imunomodulator: Beberapa penelitian mengindikasikan bahwa senyawa-senyawa dalam Carica papaya memiliki efek imunomodulator, yang berarti mereka dapat membantu menyeimbangkan respons imun. Efek imunomodulator ini dapat membantu mencegah respons imun yang berlebihan, yang dapat menyebabkan peradangan kronis dan penyakit autoimun.
Meskipun mekanisme-mekanisme di atas menunjukkan potensi dukungan terhadap fungsi imun, perlu ditekankan bahwa sebagian besar penelitian masih dilakukan pada tingkat sel atau hewan. Penelitian klinis lebih lanjut pada manusia diperlukan untuk mengkonfirmasi efek imunomodulator dan untuk menentukan dosis optimal serta keamanan penggunaannya dalam jangka panjang. Konsumsi olahan dari tanaman ini sebaiknya dipertimbangkan sebagai bagian dari gaya hidup sehat secara keseluruhan, yang mencakup diet seimbang, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup, untuk mendukung fungsi imun yang optimal.
Antioksidan Alami
Kandungan antioksidan merupakan salah satu faktor penting yang mendasari potensi efek positif konsumsi lembaran Carica papaya terhadap kesehatan. Senyawa antioksidan berperan krusial dalam menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh melalui proses yang disebut stres oksidatif. Stres oksidatif telah dikaitkan dengan berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, kanker, diabetes, dan penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson.
Daun Carica papaya mengandung beragam jenis antioksidan, di antaranya adalah:
- Flavonoid: Kelompok senyawa polifenol yang memiliki aktivitas antioksidan kuat dan telah terbukti memiliki efek anti-inflamasi, antikanker, dan kardioprotektif.
- Vitamin C (Asam Askorbat): Vitamin esensial yang berperan sebagai antioksidan larut air dan membantu melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Vitamin C juga penting untuk sintesis kolagen, fungsi imun, dan penyerapan zat besi.
- Vitamin E (Tokoferol): Antioksidan larut lemak yang membantu melindungi membran sel dari kerusakan oksidatif. Vitamin E juga berperan dalam fungsi imun dan kesehatan kulit.
- Karotenoid: Pigmen alami yang memiliki aktivitas antioksidan dan dapat diubah menjadi vitamin A dalam tubuh. Karotenoid berperan penting dalam kesehatan mata, fungsi imun, dan pencegahan kanker.
Dengan menetralkan radikal bebas, antioksidan membantu mencegah kerusakan sel dan mengurangi risiko penyakit kronis. Konsumsi lembaran Carica papaya dapat berkontribusi pada peningkatan asupan antioksidan, sehingga membantu melindungi tubuh dari efek negatif stres oksidatif dan mendukung kesehatan secara keseluruhan. Penting untuk diingat bahwa efektivitas antioksidan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti dosis, metode pengolahan, dan kondisi kesehatan individu. Oleh karena itu, konsumsi olahan dari tanaman ini sebaiknya diimbangi dengan pola makan sehat dan gaya hidup aktif untuk mendapatkan manfaat yang optimal.
Mengurangi risiko demam berdarah
Pemanfaatan ekstrak atau olahan dari tanaman Carica papaya kerap dikaitkan dengan potensi penurunan risiko demam berdarah dengue (DBD), sebuah penyakit infeksi yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Klaim ini didasarkan pada beberapa observasi dan penelitian yang menyoroti pengaruhnya terhadap trombosit dan gejala klinis DBD. Penyakit ini ditandai dengan penurunan jumlah trombosit (trombositopenia), yang dapat menyebabkan perdarahan serius. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi ekstrak dari tanaman ini dapat membantu meningkatkan jumlah trombosit pada pasien DBD, meskipun mekanisme pastinya masih terus diteliti. Hipotesis yang berkembang meliputi stimulasi produksi trombosit oleh sumsum tulang dan pencegahan kerusakan trombosit. Lebih lanjut, senyawa-senyawa dalam tanaman ini diyakini memiliki efek antivirus yang dapat membantu menghambat replikasi virus dengue di dalam tubuh. Meskipun demikian, penting untuk ditekankan bahwa pemanfaatan tanaman ini bukanlah pengganti pengobatan medis standar untuk DBD, yang meliputi hidrasi yang adekuat, pemantauan ketat terhadap jumlah trombosit, dan penanganan komplikasi. Konsumsi ekstrak atau olahan dari tanaman ini sebaiknya hanya dilakukan sebagai terapi komplementer di bawah pengawasan dokter, dan tidak boleh menggantikan terapi medis yang telah terbukti efektif. Penelitian lebih lanjut dengan skala yang lebih besar dan metodologi yang lebih ketat diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan pemanfaatan tanaman ini dalam penanganan DBD secara komprehensif.
Potensi antikanker
Sejumlah studi praklinis, baik in vitro (dalam tabung reaksi) maupun in vivo (pada hewan percobaan), telah menyoroti potensi aktivitas antikanker yang terkandung dalam ekstrak atau senyawa yang diisolasi dari Carica papaya, termasuk bagian daunnya. Mekanisme yang mendasari efek ini beragam dan kompleks, melibatkan beberapa jalur seluler yang berperan dalam perkembangan dan penyebaran sel kanker. Beberapa studi menunjukkan bahwa ekstrak daun Carica papaya dapat menginduksi apoptosis, atau kematian sel terprogram, pada berbagai jenis sel kanker, termasuk sel kanker payudara, paru-paru, hati, dan leukemia. Proses apoptosis merupakan mekanisme penting dalam menyingkirkan sel-sel yang rusak atau abnormal dari tubuh, dan kegagalan apoptosis seringkali menjadi ciri khas sel kanker. Selain itu, senyawa-senyawa dalam tanaman ini dapat menghambat proliferasi sel kanker, yaitu proses pembelahan dan pertumbuhan sel yang tidak terkendali. Penghambatan proliferasi sel kanker dapat membantu memperlambat pertumbuhan tumor dan mencegah penyebaran kanker ke organ lain. Lebih lanjut, beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa-senyawa dalam Carica papaya dapat menghambat angiogenesis, yaitu pembentukan pembuluh darah baru yang memasok nutrisi ke tumor. Dengan menghambat angiogenesis, pertumbuhan tumor dapat ditekan karena kekurangan pasokan nutrisi. Terlepas dari hasil penelitian praklinis yang menjanjikan, penting untuk ditekankan bahwa penelitian klinis pada manusia masih sangat terbatas. Oleh karena itu, klaim mengenai potensi antikanker dari Carica papaya masih memerlukan validasi lebih lanjut melalui uji klinis yang dirancang dengan baik dan melibatkan jumlah peserta yang signifikan. Pemanfaatan Carica papaya sebagai bagian dari strategi pencegahan atau pengobatan kanker sebaiknya selalu didiskusikan dengan dokter atau ahli onkologi, dan tidak boleh menggantikan terapi medis standar yang telah terbukti efektif. Informasi ini bersifat informatif dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat medis.
Tips untuk Mendapatkan Manfaat Optimal dari Konsumsi Daun Pepaya
Pemanfaatan daun dari tanaman Carica papaya dapat menjadi pelengkap pola makan sehat. Untuk memperoleh manfaat maksimal dan meminimalkan potensi efek samping, pertimbangkan panduan berikut:
Tip 1: Pilih Daun yang Tepat
Gunakan daun yang masih muda dan berwarna hijau segar. Hindari daun yang sudah menguning, layu, atau menunjukkan tanda-tanda kerusakan akibat hama atau penyakit. Daun muda cenderung memiliki rasa yang tidak terlalu pahit dan kandungan nutrisi yang lebih optimal.
Tip 2: Cuci dengan Bersih
Cuci daun secara menyeluruh di bawah air mengalir untuk menghilangkan kotoran, debu, dan residu pestisida yang mungkin menempel. Gosok perlahan permukaan daun untuk memastikan kebersihannya.
Tip 3: Olah dengan Benar
Daun dapat diolah dengan berbagai cara, seperti direbus, dikukus, atau dijadikan jus. Perebusan atau pengukusan dapat membantu mengurangi rasa pahit. Jika dijadikan jus, campurkan dengan buah-buahan lain untuk menyeimbangkan rasa.
Tip 4: Perhatikan Porsi
Konsumsi dalam jumlah sedang. Porsi yang berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti mual atau gangguan pencernaan. Mulailah dengan porsi kecil dan perhatikan reaksi tubuh.
Tip 5: Kombinasikan dengan Makanan Sehat
Konsumsi daun sebagai bagian dari pola makan seimbang yang kaya akan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak. Jangan mengandalkan konsumsi daun semata untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.
Tip 6: Konsultasikan dengan Profesional Kesehatan
Individu dengan kondisi medis tertentu, seperti gangguan pencernaan, gangguan pembekuan darah, atau alergi terhadap pepaya, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsi daun ini. Konsultasi juga penting bagi wanita hamil atau menyusui.
Dengan mengikuti panduan ini, potensi manfaat dari konsumsi lembaran Carica papaya dapat dioptimalkan, sembari meminimalkan risiko efek samping yang mungkin timbul. Konsumsi yang bijak dan terinformasi merupakan kunci untuk memperoleh hasil yang diharapkan.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Pemanfaatan ekstrak Carica papaya telah menjadi fokus sejumlah studi kasus dan penelitian ilmiah, terutama dalam konteks penyakit demam berdarah dengue (DBD). Beberapa studi menunjukkan peningkatan jumlah trombosit pada pasien DBD yang mengonsumsi ekstrak tersebut sebagai terapi komplementer. Akan tetapi, penting untuk dicatat bahwa studi-studi ini seringkali memiliki skala kecil dan metodologi yang bervariasi, sehingga interpretasi hasilnya memerlukan kehati-hatian.
Salah satu studi yang sering dikutip meneliti efek pemberian ekstrak Carica papaya pada pasien DBD dengan trombositopenia. Hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah trombosit dibandingkan dengan kelompok kontrol. Meskipun demikian, studi ini memiliki keterbatasan, termasuk ukuran sampel yang kecil dan kurangnya kontrol terhadap faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi jumlah trombosit. Studi lain meneliti efek ekstrak tersebut terhadap gejala klinis DBD, seperti demam dan perdarahan. Hasilnya menunjukkan adanya perbaikan gejala pada kelompok yang mengonsumsi ekstrak, tetapi temuan ini juga memerlukan konfirmasi lebih lanjut melalui studi dengan desain yang lebih ketat.
Terdapat pula perdebatan mengenai mekanisme kerja ekstrak Carica papaya dalam meningkatkan jumlah trombosit. Beberapa hipotesis yang diajukan meliputi stimulasi produksi trombosit oleh sumsum tulang dan pencegahan kerusakan trombosit. Akan tetapi, mekanisme pastinya masih belum sepenuhnya dipahami dan memerlukan penelitian lebih lanjut. Selain itu, terdapat pandangan yang berbeda mengenai dosis optimal dan keamanan penggunaan ekstrak Carica papaya. Beberapa studi merekomendasikan dosis tertentu, tetapi dosis yang aman dan efektif dapat bervariasi tergantung pada kondisi pasien dan produk ekstrak yang digunakan.
Evaluasi kritis terhadap bukti ilmiah yang ada sangat penting untuk memahami potensi manfaat dan risiko pemanfaatan ekstrak Carica papaya dalam konteks DBD. Penelitian lebih lanjut dengan skala yang lebih besar, metodologi yang lebih ketat, dan kontrol terhadap faktor-faktor pengganggu diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan yang ada dan untuk menentukan peran ekstrak ini dalam penanganan DBD secara komprehensif. Konsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan yang en tetap menjadi langkah yang bijak sebelum mempertimbangkan penggunaan ekstrak Carica papaya sebagai terapi komplementer.