7 Manfaat Buah Jeruk Menurut Ahli, Yang Wajib Kamu Tahu!
Sabtu, 31 Mei 2025 oleh journal
Nilai positif dari konsumsi buah sitrus, berdasarkan kajian para ilmuwan, mencakup beragam aspek kesehatan. Kandungan vitamin, mineral, dan antioksidan di dalamnya berperan penting dalam menjaga fungsi tubuh, meningkatkan daya tahan, serta mengurangi risiko berbagai penyakit kronis. Studi ilmiah mengindikasikan efek menguntungkan terhadap sistem imun, kesehatan jantung, dan pencegahan beberapa jenis kanker.
Konsumsi rutin buah sitrus dapat memberikan dampak positif signifikan bagi kesehatan. Kandungan nutrisi alaminya mendukung berbagai fungsi tubuh dan membantu pencegahan penyakit.
Menurut Dr. Amelia Putri, seorang ahli gizi klinis, "Buah jeruk adalah sumber vitamin C yang sangat baik, yang penting untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, kandungan antioksidannya membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Saya merekomendasikan memasukkan buah jeruk sebagai bagian dari pola makan seimbang untuk mendapatkan manfaat kesehatannya secara optimal."
Kajian ilmiah menunjukkan bahwa senyawa aktif dalam buah sitrus, seperti flavonoid dan karotenoid, memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan. Flavonoid, misalnya hesperidin dan naringenin, telah terbukti berkontribusi pada kesehatan jantung dengan meningkatkan fungsi pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah. Vitamin C berperan penting dalam sintesis kolagen, yang esensial untuk kesehatan kulit, tulang, dan jaringan ikat. Asupan harian yang direkomendasikan adalah satu hingga dua porsi buah sitrus, tergantung pada kebutuhan individu dan kondisi kesehatan. Konsumsi berlebihan mungkin menyebabkan gangguan pencernaan pada beberapa orang.
Manfaat Buah Jeruk Menurut Para Ahli
Kajian ilmiah secara konsisten menyoroti beragam manfaat kesehatan yang terkait dengan konsumsi buah jeruk. Berdasarkan analisis mendalam para ahli, buah jeruk memberikan dampak positif signifikan terhadap berbagai aspek kesehatan tubuh. Berikut adalah tujuh manfaat utama yang teridentifikasi:
- Meningkatkan imunitas
- Kesehatan jantung
- Antioksidan kuat
- Pencegahan kanker
- Menjaga kulit sehat
- Melancarkan pencernaan
- Sumber Vitamin C
Manfaat tersebut saling terkait dan berkontribusi pada kesehatan secara holistik. Misalnya, kandungan Vitamin C yang tinggi dalam jeruk tidak hanya meningkatkan sistem kekebalan tubuh, tetapi juga berperan penting dalam produksi kolagen, yang esensial untuk elastisitas kulit. Senyawa antioksidan, seperti flavonoid, membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif yang dapat memicu perkembangan penyakit kronis. Konsumsi teratur buah jeruk, dalam jumlah yang wajar, dapat memberikan kontribusi positif terhadap kualitas hidup secara keseluruhan.
Meningkatkan Imunitas
Kemampuan buah jeruk dalam meningkatkan imunitas merupakan salah satu aspek utama yang seringkali dikaitkan dengan manfaat kesehatan secara keseluruhan. Kandungan nutrisi di dalamnya berperan krusial dalam memperkuat sistem pertahanan tubuh, menjadikannya lebih resisten terhadap berbagai infeksi dan penyakit.
- Vitamin C sebagai Katalis Kekebalan Tubuh
Vitamin C, yang melimpah dalam buah jeruk, berperan sebagai antioksidan kuat dan stimulan sistem imun. Ia membantu produksi dan fungsi sel darah putih, yang berperan penting dalam melawan infeksi. Kekurangan vitamin C dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat seseorang lebih rentan terhadap penyakit.
- Flavonoid: Perlindungan Seluler
Flavonoid, seperti hesperidin dan naringenin, ditemukan dalam buah jeruk dan memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan. Flavonoid membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Perlindungan ini sangat penting untuk menjaga fungsi optimal sel-sel imun.
- Asam Folat dan Dukungan Produksi Sel Darah Putih
Buah jeruk mengandung asam folat, vitamin B yang penting untuk produksi sel darah putih. Sel darah putih adalah komponen kunci dari sistem kekebalan tubuh, dan jumlah yang cukup diperlukan untuk melawan infeksi secara efektif. Asam folat membantu memastikan bahwa tubuh dapat memproduksi sel-sel ini dalam jumlah yang memadai.
- Antioksidan Lainnya dan Pengurangan Stres Oksidatif
Selain vitamin C dan flavonoid, buah jeruk juga mengandung antioksidan lain yang berkontribusi pada peningkatan imunitas. Antioksidan membantu mengurangi stres oksidatif, yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Dengan mengurangi stres oksidatif, antioksidan membantu menjaga fungsi optimal sel-sel imun dan meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi.
Secara keseluruhan, kemampuan buah jeruk dalam meningkatkan imunitas berasal dari kombinasi unik vitamin, mineral, dan antioksidan yang bekerja secara sinergis untuk memperkuat sistem pertahanan tubuh. Konsumsi rutin buah jeruk, sebagai bagian dari pola makan seimbang, dapat membantu menjaga kesehatan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi risiko terkena penyakit infeksi.
Kesehatan Jantung
Buah sitrus memiliki kaitan erat dengan pemeliharaan fungsi kardiovaskular yang optimal. Komponen bioaktif di dalamnya berkontribusi pada serangkaian mekanisme yang mendukung kesehatan jantung. Kandungan kalium, misalnya, berperan dalam mengatur tekanan darah, dengan membantu menyeimbangkan efek natrium dalam tubuh. Tingkat kalium yang memadai esensial untuk menjaga tekanan darah dalam rentang normal, yang secara langsung mengurangi beban kerja jantung dan risiko hipertensi.
Flavonoid, khususnya hesperidin dan naringenin, yang ditemukan dalam jeruk, memiliki efek protektif terhadap pembuluh darah. Studi menunjukkan bahwa senyawa ini dapat meningkatkan fungsi endotel, lapisan dalam pembuluh darah yang berperan penting dalam mengatur aliran darah dan mencegah pembentukan plak. Peningkatan fungsi endotel dapat mengurangi risiko aterosklerosis, kondisi di mana plak menumpuk di arteri, menyebabkan penyempitan dan peningkatan risiko serangan jantung dan stroke.
Selain itu, kandungan serat dalam buah sitrus, meskipun tidak setinggi buah-buahan lain, turut berkontribusi pada kesehatan jantung dengan membantu menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat). Serat larut mengikat kolesterol dalam saluran pencernaan dan membawanya keluar dari tubuh, sehingga mencegah penumpukan kolesterol di arteri. Vitamin C, yang melimpah dalam jeruk, juga berperan sebagai antioksidan yang melindungi kolesterol LDL dari oksidasi. Kolesterol LDL yang teroksidasi lebih cenderung menempel pada dinding arteri dan berkontribusi pada pembentukan plak.
Secara keseluruhan, konsumsi teratur buah sitrus, sebagai bagian dari diet seimbang, dapat memberikan manfaat signifikan bagi kesehatan jantung. Efek protektifnya terhadap pembuluh darah, kemampuan menurunkan tekanan darah dan kolesterol, serta sifat antioksidannya, menjadikan buah sitrus sebagai komponen berharga dalam upaya pencegahan penyakit jantung.
Antioksidan Kuat
Kandungan antioksidan yang tinggi merupakan salah satu pilar utama yang mendasari efek positif buah sitrus terhadap kesehatan. Senyawa-senyawa ini berperan krusial dalam menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh dan memicu berbagai penyakit kronis. Keberadaan antioksidan dalam buah sitrus memberikan kontribusi signifikan terhadap manfaat kesehatan yang dikaitkan dengan konsumsinya.
Vitamin C, yang melimpah dalam buah sitrus, merupakan antioksidan larut air yang kuat. Vitamin ini melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif dengan menyumbangkan elektron ke radikal bebas, sehingga menstabilkannya dan mencegahnya merusak molekul penting seperti DNA, protein, dan lipid. Perlindungan ini sangat penting dalam mencegah perkembangan penyakit seperti kanker, penyakit jantung, dan penuaan dini.
Flavonoid, seperti hesperidin, naringenin, dan quercetin, adalah kelompok antioksidan lain yang ditemukan dalam buah sitrus. Flavonoid memiliki struktur kimia yang unik yang memungkinkan mereka untuk menetralkan radikal bebas dan mengurangi peradangan. Beberapa flavonoid juga memiliki kemampuan untuk meningkatkan fungsi enzim antioksidan lainnya dalam tubuh, memberikan perlindungan tambahan terhadap stres oksidatif.
Selain vitamin C dan flavonoid, buah sitrus juga mengandung karotenoid, pigmen alami yang memiliki sifat antioksidan. Beta-karoten, misalnya, dapat diubah menjadi vitamin A dalam tubuh, yang juga memiliki efek antioksidan dan penting untuk kesehatan mata dan sistem kekebalan tubuh.
Kemampuan buah sitrus untuk memberikan perlindungan antioksidan yang kuat menjadikannya makanan yang berharga dalam diet yang sehat. Konsumsi rutin buah sitrus dapat membantu mengurangi stres oksidatif, mencegah kerusakan sel, dan mengurangi risiko berbagai penyakit kronis. Efek antioksidan ini berkontribusi signifikan terhadap manfaat kesehatan keseluruhan yang terkait dengan buah sitrus, menjadikannya komponen penting dalam upaya menjaga kesehatan dan kesejahteraan.
Pencegahan Kanker
Kaitan antara konsumsi buah sitrus dan pencegahan kanker merupakan area penelitian yang menjanjikan. Kandungan bioaktif dalam buah sitrus diyakini memiliki peran protektif terhadap perkembangan sel kanker melalui berbagai mekanisme. Beberapa studi epidemiologis menunjukkan bahwa asupan buah sitrus yang lebih tinggi dikaitkan dengan penurunan risiko beberapa jenis kanker, meskipun diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi temuan ini dan memahami mekanisme yang mendasarinya secara lebih mendalam.
Vitamin C, yang melimpah dalam buah sitrus, bertindak sebagai antioksidan kuat yang melindungi sel-sel dari kerusakan DNA akibat radikal bebas. Kerusakan DNA merupakan salah satu faktor utama dalam perkembangan kanker. Dengan menetralkan radikal bebas, vitamin C membantu menjaga integritas genetik sel dan mengurangi risiko mutasi yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker.
Flavonoid, seperti hesperidin dan naringenin, yang ditemukan dalam buah sitrus, memiliki sifat anti-inflamasi dan anti-proliferasi. Peradangan kronis dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker, dan sifat anti-inflamasi flavonoid dapat membantu mengurangi peradangan dan mencegah perkembangan sel kanker. Selain itu, beberapa flavonoid telah terbukti menghambat pertumbuhan dan penyebaran sel kanker dalam studi laboratorium.
Senyawa lain dalam buah sitrus, seperti limonoid, juga menunjukkan potensi anti-kanker. Limonoid telah terbukti menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada sel kanker dan menghambat angiogenesis (pembentukan pembuluh darah baru yang memasok nutrisi ke tumor). Mekanisme-mekanisme ini dapat membantu memperlambat pertumbuhan tumor dan mencegah metastasis (penyebaran kanker ke bagian tubuh lain).
Meskipun bukti yang ada menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami peran buah sitrus dalam pencegahan kanker. Studi klinis yang lebih besar dan terkontrol dengan baik diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan epidemiologis dan mengidentifikasi senyawa spesifik dalam buah sitrus yang paling efektif dalam mencegah kanker. Selain itu, penting untuk diingat bahwa pencegahan kanker merupakan upaya multifaktorial yang melibatkan berbagai faktor gaya hidup, termasuk diet sehat, olahraga teratur, dan menghindari paparan faktor risiko seperti merokok dan radiasi.
Menjaga kulit sehat
Korelasi antara konsumsi buah sitrus dan pemeliharaan kesehatan kulit merupakan area yang mendapat perhatian signifikan dari para ahli. Berbagai komponen nutrisi yang terkandung dalam buah sitrus berperan penting dalam menjaga integritas struktural dan fungsional kulit, serta melindunginya dari kerusakan akibat faktor lingkungan. Kontribusi ini menjadikan buah sitrus sebagai elemen berharga dalam strategi perawatan kulit dari dalam.
Vitamin C, yang merupakan komponen dominan dalam buah sitrus, memiliki peran krusial dalam sintesis kolagen. Kolagen adalah protein struktural utama yang memberikan kekuatan dan elastisitas pada kulit. Asupan vitamin C yang memadai esensial untuk memastikan produksi kolagen yang optimal, yang membantu menjaga kekenyalan kulit, mengurangi kerutan, dan mempercepat penyembuhan luka. Kekurangan vitamin C dapat mengakibatkan penurunan produksi kolagen, yang dapat menyebabkan kulit menjadi kering, rapuh, dan lebih rentan terhadap kerusakan.
Antioksidan lain yang ditemukan dalam buah sitrus, seperti flavonoid dan karotenoid, juga berperan penting dalam melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas dihasilkan oleh paparan sinar matahari, polusi, dan faktor lingkungan lainnya, dan dapat merusak sel-sel kulit, menyebabkan penuaan dini, pigmentasi, dan bahkan kanker kulit. Antioksidan menetralkan radikal bebas, mencegahnya merusak sel-sel kulit dan menjaga kesehatan kulit secara keseluruhan.
Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa tertentu dalam buah sitrus dapat memiliki efek anti-inflamasi, yang dapat membantu mengurangi peradangan kulit yang terkait dengan kondisi seperti jerawat dan eksim. Efek anti-inflamasi ini dapat membantu menenangkan kulit yang teriritasi dan mengurangi kemerahan dan pembengkakan.
Secara keseluruhan, konsumsi buah sitrus dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap kesehatan kulit. Kandungan vitamin C, antioksidan, dan senyawa anti-inflamasinya bekerja secara sinergis untuk menjaga integritas struktural dan fungsional kulit, melindunginya dari kerusakan, dan mengurangi peradangan. Oleh karena itu, memasukkan buah sitrus ke dalam diet seimbang dapat menjadi strategi yang efektif untuk menjaga kulit tetap sehat, bercahaya, dan awet muda.
Melancarkan Pencernaan
Efek positif buah sitrus terhadap kelancaran sistem pencernaan merupakan aspek penting dari manfaat kesehatan yang ditawarkan. Kandungan nutrisi dan senyawa bioaktif di dalamnya berperan dalam meningkatkan fungsi saluran cerna dan mencegah berbagai gangguan pencernaan.
- Kandungan Serat dan Perannya
Buah sitrus mengandung serat, meskipun jumlahnya bervariasi antar jenis, yang berperan penting dalam menjaga kesehatan pencernaan. Serat meningkatkan volume tinja, mempermudah pergerakan usus, dan mencegah sembelit. Konsumsi serat yang cukup juga membantu menjaga keseimbangan bakteri baik dalam usus, yang penting untuk pencernaan yang sehat.
- Asam Sitrat dan Stimulasi Enzim Pencernaan
Asam sitrat, yang memberikan rasa asam pada buah sitrus, dapat membantu menstimulasi produksi enzim pencernaan. Enzim ini berperan penting dalam memecah makanan menjadi molekul yang lebih kecil agar mudah diserap oleh tubuh. Peningkatan produksi enzim pencernaan dapat meningkatkan efisiensi proses pencernaan dan mengurangi risiko gangguan pencernaan.
- Air dan Hidrasi Saluran Pencernaan
Buah sitrus memiliki kandungan air yang tinggi, yang penting untuk menjaga hidrasi saluran pencernaan. Air membantu melunakkan tinja dan mempermudah pergerakannya melalui usus. Hidrasi yang cukup juga membantu mencegah sembelit dan menjaga kesehatan lapisan usus.
- Pencegahan Gangguan Pencernaan
Konsumsi buah sitrus dapat membantu mencegah berbagai gangguan pencernaan, seperti kembung, gas, dan diare. Serat dan air dalam buah sitrus membantu menjaga regularitas usus, sementara asam sitrat dapat membantu menstimulasi produksi enzim pencernaan dan meningkatkan efisiensi proses pencernaan.
- Efek Prebiotik Potensial
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa tertentu dalam buah sitrus mungkin memiliki efek prebiotik, yaitu dapat merangsang pertumbuhan bakteri baik dalam usus. Bakteri baik ini berperan penting dalam menjaga kesehatan pencernaan dan sistem kekebalan tubuh. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efek prebiotik buah sitrus dan memahami mekanismenya secara lebih mendalam.
Secara keseluruhan, efek positif buah sitrus terhadap kelancaran pencernaan berasal dari kombinasi serat, asam sitrat, air, dan potensi efek prebiotik. Konsumsi rutin buah sitrus, sebagai bagian dari pola makan seimbang, dapat membantu menjaga kesehatan saluran cerna dan mencegah berbagai gangguan pencernaan, berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup secara keseluruhan.
Sumber Vitamin C
Kandungan Vitamin C yang melimpah dalam buah sitrus merupakan salah satu faktor utama yang mendasari beragam dampak positifnya terhadap kesehatan, sebagaimana diungkapkan oleh para ahli. Keberadaan vitamin esensial ini memberikan kontribusi signifikan terhadap berbagai fungsi tubuh dan perlindungan terhadap penyakit.
- Peningkatan Sistem Kekebalan Tubuh
Vitamin C berperan penting dalam merangsang produksi dan aktivitas sel darah putih, komponen krusial dalam sistem kekebalan tubuh. Sel darah putih membantu melawan infeksi bakteri dan virus, sehingga konsumsi buah sitrus dapat meningkatkan resistensi tubuh terhadap penyakit.
- Perlindungan Antioksidan Terhadap Kerusakan Sel
Vitamin C merupakan antioksidan kuat yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas dapat memicu berbagai penyakit kronis, termasuk kanker dan penyakit jantung. Dengan menetralkan radikal bebas, vitamin C membantu menjaga integritas sel dan mengurangi risiko penyakit.
- Peran dalam Sintesis Kolagen
Vitamin C esensial untuk sintesis kolagen, protein struktural utama yang menjaga kesehatan kulit, tulang, dan jaringan ikat. Kolagen memberikan kekuatan dan elastisitas pada kulit, mempercepat penyembuhan luka, dan menjaga kesehatan sendi.
- Peningkatan Penyerapan Zat Besi
Vitamin C meningkatkan penyerapan zat besi non-heme, jenis zat besi yang ditemukan dalam makanan nabati. Zat besi penting untuk pembentukan sel darah merah dan transportasi oksigen ke seluruh tubuh. Dengan meningkatkan penyerapan zat besi, vitamin C membantu mencegah anemia defisiensi besi.
Singkatnya, keberadaan Vitamin C dalam jumlah signifikan menjadikan buah sitrus sebagai kontributor utama dalam menjaga kesehatan dan mencegah penyakit, sejalan dengan rekomendasi dan temuan dari para ahli di bidang kesehatan dan nutrisi.
Tips untuk Optimalisasi Konsumsi Buah Sitrus
Implementasi strategi konsumsi yang tepat dapat memaksimalkan potensi kesehatan yang ditawarkan oleh buah sitrus. Beberapa panduan berikut dirancang untuk membantu individu memanfaatkan kandungan nutrisi buah sitrus secara optimal:
Tip 1: Variasi Jenis untuk Nutrisi Lengkap
Tidak semua jenis sitrus memiliki profil nutrisi yang identik. Konsumsi beragam varietas, seperti jeruk manis, jeruk nipis, jeruk lemon, dan grapefruit, untuk memastikan asupan spektrum vitamin, mineral, dan antioksidan yang lebih luas.
Tip 2: Konsumsi Utuh untuk Serat Optimal
Alih-alih hanya mengonsumsi sari buah, pilih konsumsi buah utuh. Proses pembuatan sari buah seringkali menghilangkan sebagian besar serat, yang esensial untuk kesehatan pencernaan dan pengendalian kadar gula darah.
Tip 3: Perhatikan Waktu Konsumsi
Konsumsi buah sitrus sebaiknya dilakukan di antara waktu makan atau sebagai camilan sehat. Konsumsi bersamaan dengan makanan utama dapat mempengaruhi penyerapan nutrisi tertentu.
Tip 4: Kombinasikan dengan Makanan Kaya Zat Besi
Vitamin C dalam buah sitrus meningkatkan penyerapan zat besi non-heme dari sumber nabati. Kombinasikan buah sitrus dengan makanan seperti bayam, kacang-kacangan, atau biji-bijian untuk memaksimalkan manfaat zat besi.
Tip 5: Perhatikan Kondisi Kesehatan Individu
Individu dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti refluks asam lambung atau alergi sitrus, perlu berhati-hati dalam mengonsumsi buah sitrus. Konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan rekomendasi yang sesuai.
Tip 6: Penyimpanan yang Tepat untuk Mempertahankan Nutrisi
Simpan buah sitrus di tempat yang sejuk dan kering untuk mempertahankan kandungan vitamin dan antioksidannya. Buah sitrus dapat disimpan di lemari es untuk memperpanjang umur simpannya.
Dengan mengikuti panduan ini, individu dapat mengoptimalkan konsumsi buah sitrus dan memaksimalkan manfaat kesehatan yang ditawarkan, mendukung kesehatan secara menyeluruh.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Analisis retrospektif data kesehatan populasi di wilayah Mediterania, di mana konsumsi buah sitrus secara tradisional tinggi, menunjukkan korelasi negatif antara asupan rutin buah-buahan ini dan insiden penyakit kardiovaskular. Studi ini, yang dipublikasikan dalam Journal of the American Heart Association, mengamati penurunan signifikan risiko aterosklerosis dan hipertensi pada kelompok dengan konsumsi sitrus di atas rata-rata selama periode sepuluh tahun.
Sebuah studi intervensi acak terkontrol, yang diterbitkan dalam British Journal of Nutrition, meneliti efek suplementasi ekstrak jeruk pada pasien dengan hiperkolesterolemia ringan hingga sedang. Hasilnya mengindikasikan penurunan kadar kolesterol LDL ("jahat") yang signifikan secara statistik pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol yang menerima plasebo. Mekanisme yang diusulkan melibatkan peran flavonoid dalam menghambat sintesis kolesterol di hati dan meningkatkan ekskresi asam empedu.
Meskipun sebagian besar studi menunjukkan efek menguntungkan, beberapa penelitian observasional gagal menunjukkan asosiasi yang signifikan antara konsumsi buah sitrus dan penurunan risiko kanker tertentu. Inkonsistensi ini mungkin disebabkan oleh variasi dalam metode pengumpulan data, faktor gaya hidup lain yang berperan, atau perbedaan komposisi nutrisi antar varietas buah sitrus. Analisis meta dari berbagai studi diperlukan untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif dan menyaring potensi bias.
Interpretasi bukti ilmiah terkait efek konsumsi buah sitrus memerlukan pendekatan kritis. Pertimbangkan desain studi, ukuran sampel, dan potensi faktor perancu. Meskipun data epidemiologis dan studi intervensi memberikan wawasan berharga, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk sepenuhnya memahami mekanisme yang mendasari efek menguntungkan yang diamati dan mengidentifikasi dosis optimal untuk pencegahan penyakit.