Ketahui 7 Manfaat & Vitamin Buah Apel yang Wajib Kamu Intip!
Selasa, 8 Juli 2025 oleh journal
Kandungan gizi pada buah ini memberikan dampak positif bagi kesehatan tubuh. Buah renyah ini kaya akan serat, yang mendukung pencernaan lancar dan menjaga kadar gula darah stabil. Keberadaan senyawa antioksidan membantu melawan radikal bebas. Selain itu, buah ini juga menyuplai berbagai zat penting seperti vitamin C, vitamin K, dan potasium, yang berperan dalam menjaga sistem kekebalan tubuh, pembekuan darah, dan fungsi saraf yang optimal.
"Sebagai seorang dokter, saya sering merekomendasikan konsumsi buah-buahan secara teratur, dan apel adalah pilihan yang sangat baik. Kandungan nutrisinya yang beragam menawarkan berbagai manfaat kesehatan," ujar Dr. Amelia Wijaya, seorang ahli gizi klinis.
- Dr. Amelia Wijaya, Ahli Gizi Klinis
Lantas, apa saja sebenarnya yang membuat buah ini begitu bermanfaat?
Penelitian menunjukkan bahwa kandungan seratnya yang tinggi, terutama pektin, berperan penting dalam menjaga kesehatan pencernaan dan menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL). Senyawa antioksidan seperti quercetin dan polifenol membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, yang berkontribusi pada pencegahan penyakit kronis seperti penyakit jantung dan kanker. Vitamin C yang terkandung di dalamnya juga penting untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Untuk mendapatkan manfaat optimal, disarankan untuk mengonsumsi satu hingga dua buah per hari, lengkap dengan kulitnya (setelah dicuci bersih), karena sebagian besar nutrisi terkandung di bagian tersebut. Namun, perlu diingat bahwa porsi konsumsi sebaiknya disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing individu. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi yang paling tepat.
Manfaat dan Vitamin Buah Apel
Buah apel, sumber vitamin dan nutrisi penting, menawarkan beragam manfaat kesehatan yang signifikan. Konsumsi rutin buah ini berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan tubuh secara menyeluruh.
- Meningkatkan Imunitas
- Menjaga Kesehatan Jantung
- Melancarkan Pencernaan
- Mengontrol Gula Darah
- Menurunkan Kolesterol
- Melawan Radikal Bebas
- Mendukung Berat Badan Ideal
Manfaat tersebut berasal dari kombinasi unik serat, vitamin (terutama vitamin C), dan antioksidan yang terkandung dalam apel. Serat pektin membantu mengatur kadar kolesterol dan gula darah, sementara antioksidan seperti quercetin melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif. Konsumsi apel secara teratur dapat membantu mengurangi risiko penyakit kronis, meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, dan mendukung kesehatan sistem pencernaan, menjadikannya pilihan buah yang cerdas untuk gaya hidup sehat.
Meningkatkan Imunitas
Korelasi antara konsumsi apel dan peningkatan imunitas terletak pada kandungan nutrisinya yang signifikan. Buah ini merupakan sumber vitamin C yang baik, sebuah nutrisi esensial yang berperan krusial dalam fungsi sistem imun. Vitamin C menstimulasi produksi dan aktivitas sel darah putih, yang merupakan garda terdepan pertahanan tubuh melawan infeksi. Selain itu, senyawa antioksidan yang melimpah dalam buah ini, seperti quercetin, membantu melindungi sel-sel imun dari kerusakan akibat radikal bebas, sehingga menjaga efektivitas respons imun. Dengan demikian, konsumsi teratur buah ini mendukung sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat dan responsif terhadap ancaman penyakit.
Menjaga Kesehatan Jantung
Kesehatan jantung merupakan aspek vital dalam kesejahteraan tubuh secara keseluruhan, dan asupan nutrisi memainkan peran penting dalam menjaga fungsi organ vital ini. Buah apel, dengan profil nutrisinya yang kaya, memberikan kontribusi positif terhadap pemeliharaan kesehatan jantung.
- Serat Pektin dan Pengendalian Kolesterol
Serat pektin, yang banyak ditemukan pada buah ini, adalah serat larut yang efektif dalam menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Penurunan LDL membantu mencegah penumpukan plak di arteri, mengurangi risiko aterosklerosis dan penyakit jantung koroner. Pektin bekerja dengan mengikat kolesterol di saluran pencernaan dan membawanya keluar dari tubuh.
- Antioksidan dan Perlindungan Pembuluh Darah
Senyawa antioksidan seperti quercetin dan polifenol yang terkandung di dalamnya membantu melindungi pembuluh darah dari kerusakan akibat radikal bebas. Kerusakan oksidatif pada pembuluh darah dapat memicu peradangan dan pembentukan plak, sehingga antioksidan berperan penting dalam menjaga elastisitas dan fungsi pembuluh darah yang sehat. Quercetin juga memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat mengurangi risiko penyakit jantung.
- Kalium dan Regulasi Tekanan Darah
Buah ini mengandung kalium, mineral penting yang membantu mengatur tekanan darah. Kalium bekerja dengan menyeimbangkan efek natrium dalam tubuh, membantu mengurangi tekanan pada dinding arteri dan menurunkan risiko hipertensi. Konsumsi kalium yang cukup, yang didukung oleh asupan buah ini, berkontribusi pada pemeliharaan tekanan darah yang sehat.
- Efek Sinergis Nutrisi
Manfaat bagi jantung tidak hanya berasal dari satu nutrisi tunggal, tetapi dari interaksi sinergis antara serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang terdapat dalam buah ini. Kombinasi nutrisi ini bekerja secara bersama-sama untuk menjaga kesehatan jantung secara komprehensif, mulai dari pengendalian kolesterol hingga perlindungan pembuluh darah dan regulasi tekanan darah.
Dengan demikian, konsumsi teratur buah apel, sebagai bagian dari pola makan seimbang, dapat menjadi strategi yang efektif untuk mendukung kesehatan jantung. Sinergi nutrisi yang unik dalam buah ini memberikan perlindungan terhadap berbagai faktor risiko penyakit jantung, menjadikannya pilihan yang bijak untuk menjaga fungsi kardiovaskular yang optimal.
Melancarkan Pencernaan
Efek positif terhadap sistem pencernaan merupakan salah satu keunggulan buah renyah ini, yang didukung oleh komposisi nutrisinya yang khas. Kemampuan buah ini dalam memfasilitasi proses pencernaan berasal dari kombinasi serat, terutama serat larut seperti pektin, dan kandungan airnya yang signifikan. Faktor-faktor ini bekerja secara sinergis untuk menjaga kesehatan dan fungsi optimal saluran pencernaan.
- Serat Pektin dan Pembentukan Gel
Serat pektin, yang dominan dalam buah ini, memiliki kemampuan unik untuk membentuk gel saat berinteraksi dengan air dalam saluran pencernaan. Gel ini memperlambat laju pengosongan lambung, memberikan rasa kenyang lebih lama, dan membantu mengatur penyerapan nutrisi. Selain itu, gel pektin melunakkan feses, memfasilitasi pergerakannya melalui usus besar, dan mencegah konstipasi.
- Serat Tidak Larut dan Pergerakan Usus
Selain pektin, buah ini juga mengandung serat tidak larut, yang meningkatkan volume feses dan merangsang pergerakan usus (peristaltik). Pergerakan usus yang teratur mencegah penumpukan sisa makanan di usus besar dan mengurangi risiko masalah pencernaan seperti sembelit dan divertikulitis.
- Kandungan Air dan Hidrasi Usus
Buah ini memiliki kandungan air yang tinggi, yang membantu menjaga hidrasi saluran pencernaan. Hidrasi yang cukup sangat penting untuk melunakkan feses dan memfasilitasi pergerakannya melalui usus. Kekurangan cairan dapat menyebabkan feses menjadi keras dan sulit dikeluarkan, menyebabkan sembelit.
- Prebiotik dan Kesehatan Mikrobiota Usus
Serat dalam buah ini berfungsi sebagai prebiotik, yaitu makanan bagi bakteri baik (probiotik) yang hidup di usus besar. Bakteri baik ini membantu mencerna makanan, menghasilkan vitamin, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Keseimbangan mikrobiota usus yang sehat sangat penting untuk fungsi pencernaan yang optimal.
Dengan demikian, konsumsi teratur buah apel mendukung fungsi pencernaan yang sehat melalui berbagai mekanisme, termasuk pembentukan gel oleh pektin, peningkatan volume feses oleh serat tidak larut, hidrasi usus, dan pemeliharaan mikrobiota usus yang sehat. Kombinasi faktor-faktor ini menjadikan buah ini pilihan yang efektif untuk menjaga kelancaran pencernaan dan mencegah masalah pencernaan.
Mengontrol Gula Darah
Kontrol gula darah adalah aspek krusial dalam menjaga kesehatan metabolik dan mencegah komplikasi terkait diabetes. Konsumsi buah apel, dengan profil nutrisinya yang unik, berkontribusi signifikan terhadap regulasi kadar glukosa dalam darah melalui beberapa mekanisme penting.
- Serat Larut Pektin dan Penyerapan Glukosa
Kandungan serat larut, terutama pektin, berperan sentral dalam memoderasi penyerapan glukosa dari makanan di usus. Pektin membentuk gel dalam saluran pencernaan, memperlambat laju pengosongan lambung dan penyerapan glukosa ke dalam aliran darah. Proses ini mencegah lonjakan gula darah yang tiba-tiba setelah makan, membantu menjaga kadar glukosa tetap stabil.
- Indeks Glikemik (IG) dan Beban Glikemik (BG) yang Moderat
Buah ini memiliki indeks glikemik (IG) dan beban glikemik (BG) yang relatif moderat. IG mengukur seberapa cepat makanan meningkatkan kadar gula darah, sementara BG memperhitungkan ukuran porsi makanan. Kombinasi IG dan BG yang moderat menunjukkan bahwa konsumsi buah ini tidak menyebabkan peningkatan gula darah yang drastis, menjadikannya pilihan yang lebih aman bagi individu dengan diabetes atau resistensi insulin.
- Polifenol dan Sensitivitas Insulin
Senyawa polifenol, seperti quercetin, yang terkandung di dalamnya memiliki potensi untuk meningkatkan sensitivitas insulin. Insulin adalah hormon yang membantu glukosa masuk ke sel-sel tubuh untuk digunakan sebagai energi. Peningkatan sensitivitas insulin memungkinkan sel-sel tubuh merespons insulin dengan lebih efektif, membantu menurunkan kadar gula darah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi polifenol dapat membantu memperbaiki kontrol gula darah pada individu dengan diabetes tipe 2.
- Efek Sinergis Nutrisi
Pengaruhnya terhadap kontrol gula darah tidak hanya berasal dari satu nutrisi tunggal, tetapi dari interaksi sinergis antara serat, polifenol, dan nutrisi lainnya. Kombinasi nutrisi ini bekerja bersama-sama untuk memoderasi penyerapan glukosa, meningkatkan sensitivitas insulin, dan menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Sebagai bagian dari pola makan seimbang, konsumsi buah apel secara teratur dapat menjadi strategi yang efektif untuk membantu mengontrol gula darah. Namun, penting untuk memperhatikan ukuran porsi dan memilih varietas apel yang lebih rendah gula. Individu dengan diabetes atau kondisi medis lainnya sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi yang paling tepat.
Menurunkan Kolesterol
Kadar kolesterol yang terkendali esensial bagi kesehatan kardiovaskular. Konsumsi buah ini dapat berkontribusi pada penurunan kadar kolesterol, berkat kandungan nutrisi spesifik yang memengaruhi metabolisme lipid.
- Serat Pektin: Mekanisme Pengikatan Kolesterol
Pektin, serat larut yang dominan dalam buah ini, berinteraksi dengan kolesterol di saluran pencernaan. Pektin mengikat kolesterol dan asam empedu, menghalangi penyerapannya kembali ke dalam tubuh. Akibatnya, tubuh menggunakan kolesterol yang ada untuk memproduksi lebih banyak asam empedu, sehingga menurunkan kadar kolesterol secara keseluruhan. Proses ini analog dengan spons yang menyerap kolesterol berlebih dalam sistem pencernaan.
- Pengaruh Asam Galakturonat pada Metabolisme Lipid
Pektin mengandung asam galakturonat, yang dapat memengaruhi metabolisme lipid. Asam ini dapat meningkatkan ekskresi asam empedu, memaksa tubuh untuk menggunakan lebih banyak kolesterol untuk sintesis asam empedu, yang selanjutnya menurunkan kadar kolesterol serum. Penelitian pada hewan menunjukkan efek positif asam galakturonat terhadap profil lipid.
- Antioksidan dan Pencegahan Oksidasi LDL
Senyawa antioksidan, seperti polifenol, yang ada di dalamnya, membantu melindungi kolesterol LDL (kolesterol "jahat") dari oksidasi. Oksidasi LDL adalah langkah awal dalam pembentukan plak di arteri. Dengan mencegah oksidasi LDL, antioksidan mengurangi risiko aterosklerosis dan penyakit jantung. Efek ini mirip dengan lapisan pelindung yang mencegah LDL menjadi berbahaya.
- Efek Sinergis Serat dan Polifenol
Efek penurunan kolesterol bukan hanya hasil dari serat atau polifenol secara terpisah, tetapi sinergi antara keduanya. Serat membantu mengurangi penyerapan kolesterol, sementara polifenol melindungi LDL dari oksidasi. Kombinasi ini memberikan pendekatan komprehensif untuk menjaga kadar kolesterol yang sehat.
Kombinasi serat pektin, asam galakturonat, dan antioksidan dalam buah ini memberikan mekanisme ganda untuk menurunkan kadar kolesterol. Konsumsi rutin, sebagai bagian dari diet sehat, dapat berkontribusi pada profil lipid yang lebih baik dan kesehatan jantung yang optimal.
Melawan Radikal Bebas
Radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh, memicu stres oksidatif dan berkontribusi pada perkembangan berbagai penyakit kronis. Kemampuan melawan radikal bebas sangat terkait dengan kandungan nutrisi tertentu pada buah ini, khususnya senyawa antioksidan yang berperan krusial dalam menetralkan molekul berbahaya tersebut.
- Quercetin: Perisai Antioksidan Utama
Quercetin, flavonoid yang melimpah dalam buah ini, adalah antioksidan kuat yang efektif menetralkan berbagai jenis radikal bebas. Quercetin bekerja dengan menyumbangkan elektron ke radikal bebas, menstabilkannya dan mencegahnya merusak sel-sel tubuh. Contohnya, quercetin dapat melindungi lipid dari peroksidasi, proses yang merusak membran sel dan memicu peradangan. Implikasinya, konsumsi buah ini yang kaya quercetin dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung, kanker, dan penyakit neurodegeneratif yang terkait dengan stres oksidatif.
- Vitamin C: Penguat Sistem Kekebalan dan Antioksidan
Vitamin C, nutrisi penting yang banyak ditemukan pada buah ini, berperan ganda sebagai penguat sistem kekebalan dan antioksidan. Vitamin C menetralkan radikal bebas di lingkungan seluler dan membantu meregenerasi antioksidan lain, seperti vitamin E. Contohnya, vitamin C dapat melindungi DNA dari kerusakan oksidatif akibat radikal bebas yang dihasilkan oleh polusi atau radiasi. Implikasinya, asupan vitamin C yang cukup dari buah ini dapat membantu melindungi tubuh dari infeksi dan kerusakan sel akibat radikal bebas.
- Katekin dan Epikatekin: Perlindungan Seluler Ganda
Katekin dan epikatekin, senyawa flavonoid lainnya yang terdapat di dalamnya, juga berkontribusi pada aktivitas antioksidan buah ini. Senyawa ini bekerja dengan menghambat produksi radikal bebas dan meningkatkan aktivitas enzim antioksidan alami tubuh. Contohnya, katekin dapat melindungi sel-sel otak dari kerusakan akibat radikal bebas yang terkait dengan penyakit Alzheimer. Implikasinya, konsumsi buah ini yang mengandung katekin dan epikatekin dapat membantu menjaga kesehatan otak dan mencegah penurunan kognitif.
- Polifenol: Spektrum Perlindungan yang Luas
Secara keseluruhan, buah ini kaya akan polifenol, kelompok senyawa antioksidan yang beragam. Polifenol bekerja dengan berbagai mekanisme untuk melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, termasuk menetralkan radikal bebas secara langsung, menghambat enzim yang menghasilkan radikal bebas, dan meningkatkan ekspresi gen antioksidan. Implikasinya, spektrum perlindungan antioksidan yang luas dari polifenol dalam buah ini menjadikannya pilihan yang baik untuk menjaga kesehatan seluler dan mencegah penyakit kronis.
Dengan demikian, kemampuan buah ini dalam melawan radikal bebas berasal dari kombinasi sinergis berbagai senyawa antioksidan, seperti quercetin, vitamin C, katekin, epikatekin, dan polifenol. Konsumsi rutin buah ini, sebagai bagian dari pola makan seimbang, dapat membantu mengurangi stres oksidatif dan melindungi tubuh dari kerusakan sel akibat radikal bebas, berkontribusi pada kesehatan jangka panjang.
Mendukung Berat Badan Ideal
Korelasi antara konsumsi buah ini dan upaya mencapai berat badan ideal terletak pada kombinasi unik serat, kandungan air, dan rendahnya kalori. Ketiga faktor ini bersinergi untuk memengaruhi rasa kenyang, asupan kalori secara keseluruhan, dan metabolisme tubuh.
- Serat: Mengendalikan Rasa Lapar dan Meningkatkan Rasa Kenyang
Serat, terutama serat larut seperti pektin, memainkan peran penting dalam mengendalikan rasa lapar. Pektin membentuk gel dalam saluran pencernaan, memperlambat laju pengosongan lambung dan memberikan rasa kenyang lebih lama. Hal ini membantu mengurangi keinginan untuk makan berlebihan dan ngemil makanan tidak sehat di antara waktu makan. Contohnya, mengonsumsi sebuah buah ini sebelum makan siang dapat mengurangi asupan kalori secara keseluruhan pada saat makan siang. Implikasinya, asupan serat yang cukup dari buah ini dapat membantu mengendalikan nafsu makan dan mendukung upaya penurunan berat badan.
- Kandungan Air: Meningkatkan Volume Makanan dan Rasa Kenyang
Kandungan air yang tinggi dalam buah ini berkontribusi pada peningkatan volume makanan tanpa menambah kalori yang signifikan. Makanan dengan volume tinggi memberikan rasa kenyang lebih cepat, membantu mengurangi asupan kalori secara keseluruhan. Contohnya, mengganti camilan tinggi kalori dengan sebuah buah ini dapat membantu mengurangi asupan kalori harian. Implikasinya, kandungan air yang tinggi dalam buah ini dapat membantu mencapai rasa kenyang dengan sedikit kalori, mendukung pengelolaan berat badan yang sehat.
- Rendah Kalori: Alternatif Camilan yang Sehat
Buah ini relatif rendah kalori dibandingkan dengan banyak camilan olahan atau makanan cepat saji. Hal ini menjadikannya pilihan yang baik sebagai pengganti camilan tidak sehat yang seringkali tinggi kalori, gula, dan lemak. Contohnya, mengganti sepotong kue dengan sebuah buah ini sebagai camilan sore dapat membantu mengurangi asupan kalori harian secara signifikan. Implikasinya, rendahnya kalori dalam buah ini memungkinkan untuk menikmati camilan yang memuaskan tanpa menambah berat badan yang berlebihan.
- Pengaruh pada Metabolisme: Potensi Peningkatan Pembakaran Kalori
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi buah-buahan, termasuk yang renyah ini, dapat memiliki efek termogenik, yaitu meningkatkan pembakaran kalori oleh tubuh. Hal ini mungkin terkait dengan kandungan serat dan nutrisi lainnya yang memengaruhi metabolisme tubuh. Meskipun efek ini mungkin kecil, kontribusi kumulatif dari konsumsi buah-buahan secara teratur dapat membantu mendukung upaya penurunan berat badan.
Dengan demikian, konsumsi buah ini mendukung upaya mencapai berat badan ideal melalui kombinasi faktor: serat yang mengendalikan rasa lapar, kandungan air yang meningkatkan rasa kenyang, rendahnya kalori, dan potensi pengaruh pada metabolisme. Sebagai bagian dari pola makan seimbang dan gaya hidup aktif, memasukkan buah ini dalam menu harian dapat menjadi strategi yang efektif untuk mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat.
Tips Memaksimalkan Potensi Kesehatan Buah Ini
Untuk mendapatkan hasil optimal dari konsumsi buah yang kaya nutrisi ini, perhatikan beberapa tips berikut. Penerapan tips ini dapat membantu meningkatkan penyerapan nutrisi dan memaksimalkan manfaat kesehatan yang ditawarkan.
Tip 1: Konsumsi dengan Kulitnya
Sebagian besar serat dan antioksidan terkonsentrasi pada kulit. Pastikan buah dicuci bersih untuk menghilangkan kotoran dan residu pestisida sebelum dikonsumsi. Contohnya, konsumsi apel fuji dengan kulitnya memberikan asupan serat yang lebih tinggi dibandingkan jika kulitnya dikupas.
Tip 2: Pilih Varietas yang Beragam
Setiap varietas memiliki profil nutrisi yang sedikit berbeda. Mencoba berbagai jenis memastikan asupan vitamin dan mineral yang lebih komprehensif. Contohnya, apel hijau lebih kaya akan vitamin K dibandingkan apel merah.
Tip 3: Kombinasikan dengan Sumber Protein dan Lemak Sehat
Kombinasi ini membantu memperlambat penyerapan gula dan menjaga kadar gula darah tetap stabil. Contohnya, mengonsumsi irisan buah ini dengan selai kacang alami atau keju rendah lemak.
Tip 4: Jadikan Sebagai Bagian dari Sarapan
Serat dan nutrisi di dalamnya dapat memberikan energi berkelanjutan dan membantu mengendalikan nafsu makan sepanjang hari. Contohnya, tambahkan potongan buah ini ke dalam oatmeal atau yogurt.
Tip 5: Simpan dengan Benar
Penyimpanan yang tepat membantu menjaga kualitas dan kandungan nutrisi. Simpan di lemari es untuk memperlambat proses pematangan dan mencegah kerusakan. Contohnya, apel yang disimpan di lemari es dapat bertahan lebih lama dan mempertahankan kesegarannya dibandingkan yang disimpan di suhu ruangan.
Dengan mengikuti tips ini, individu dapat memaksimalkan potensi kesehatan yang ditawarkan. Konsumsi teratur, sebagai bagian dari pola makan seimbang, dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi kesejahteraan tubuh.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Berbagai penelitian telah menyoroti korelasi antara konsumsi buah ini dan peningkatan kesehatan. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa partisipan yang mengonsumsi satu buah ini setiap hari menunjukkan penurunan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) secara signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol. Studi ini melibatkan lebih dari 200 partisipan dewasa dengan kadar kolesterol tinggi, dan hasilnya menunjukkan bahwa serat pektin yang terkandung dalam buah ini berperan penting dalam memengaruhi profil lipid.
Metodologi studi tersebut melibatkan pembagian partisipan ke dalam dua kelompok: kelompok intervensi yang mengonsumsi satu buah ini setiap hari selama 12 minggu, dan kelompok kontrol yang tidak mengonsumsi buah ini. Kadar kolesterol diukur pada awal studi, setelah 6 minggu, dan setelah 12 minggu. Hasilnya menunjukkan bahwa kelompok intervensi mengalami penurunan kadar kolesterol LDL rata-rata sebesar 6%, sementara kelompok kontrol tidak menunjukkan perubahan signifikan. Studi ini mengontrol faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi kadar kolesterol, seperti pola makan dan aktivitas fisik, untuk memastikan bahwa efek yang diamati disebabkan oleh konsumsi buah ini.
Meskipun sebagian besar penelitian mendukung manfaat buah ini bagi kesehatan, beberapa studi juga menunjukkan hasil yang beragam. Misalnya, sebuah meta-analisis yang diterbitkan dalam Journal of the American College of Cardiology menemukan bahwa efek buah ini terhadap kesehatan jantung mungkin lebih signifikan pada individu dengan faktor risiko kardiovaskular yang sudah ada sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa manfaatnya mungkin lebih besar bagi mereka yang memiliki kadar kolesterol tinggi atau tekanan darah tinggi dibandingkan dengan individu yang sehat. Ada juga perdebatan mengenai varietas mana yang memberikan manfaat kesehatan paling besar, karena setiap varietas memiliki komposisi nutrisi yang sedikit berbeda.
Penting untuk meninjau bukti ilmiah secara kritis dan mempertimbangkan konteks penelitian. Meskipun penelitian menunjukkan manfaat yang signifikan, perlu diingat bahwa hasil penelitian individu dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti dosis, durasi, dan karakteristik partisipan. Konsultasi dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan rekomendasi yang dipersonalisasi tetap merupakan langkah yang bijak.