Mengundurkan Diri dari Komisaris PT Pos, Rhenald Kasali Buka Suara dan Ungkap Alasan Mengejutkan

Rabu, 30 April 2025 oleh journal

Mengundurkan Diri dari Komisaris PT Pos, Rhenald Kasali Buka Suara dan Ungkap Alasan Mengejutkan

Rhenald Kasali Angkat Bicara Soal Pengunduran Diri dari Pos Indonesia

Setelah empat tahun menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Pos Indonesia (Persero), Rhenald Kasali akhirnya buka suara mengenai keputusannya untuk mengundurkan diri. Keputusan ini, yang diambil sebelum Lebaran, dikonfirmasi langsung oleh Rhenald kepada CNBC Indonesia, Senin (28/4/2025).

Alasan di balik pengunduran dirinya adalah amanat baru yang diembannya di sebuah perusahaan swasta di luar negeri. "Saya ada penugasan lain di swasta. Di luar negeri, jadi harus bolak-balik," ungkapnya.

Meskipun PT Pos telah menunjukkan beberapa perbaikan dalam beberapa tahun terakhir, Rhenald menggambarkan perusahaan BUMN berusia 278 tahun ini sebagai "Gajah tua" yang sulit diajak menari. Menurutnya, PT Pos masih memiliki pekerjaan rumah yang panjang. Salah satu tantangan terbesar adalah kebijakan logistik Indonesia yang dianggapnya terlalu liberal.

Ironisnya, menurut Rhenald, niat pemerintah untuk membantu PT Pos justru seringkali berdampak sebaliknya. Ia mencontohkan penugasan penyaluran bantuan sosial di mana pembayarannya sering terlambat, membebani PT Pos dengan biaya ketidakpastian dan bunga yang tinggi. Bahkan, PT Pos pernah dikenakan denda besar karena sistem subkontrak dengan pihak lain seperti Garuda, Citilink, Lion, dan berbagai perusahaan pelayaran serta truk swasta. Padahal, dalam bisnis logistik, kerjasama seperti ini merupakan hal yang lumrah.

"Artinya pemerintah hampir membunuh PT Pos karena PT Pos bekerjasama dengan pihak lain (sub kontrak)," tegasnya.

Rhenald juga menyoroti beban biaya SDM dan properti yang besar, serta banyaknya jajaran direksi dan manajemen yang masih diisi oleh orang lama dengan kompetensi yang kurang memadai. Transformasi di tubuh PT Pos, menurutnya, harus lebih digalakkan lagi, meskipun tekanan arus kas masih menjadi momok. Peremajaan SDM secara manusiawi dan berkeadilan juga menjadi kebutuhan yang mendesak.

Selain itu, branding PT Pos juga dinilai belum optimal. Masyarakat masih menganggap PT Pos sebagai perusahaan penyedia jasa pos, padahal kini telah bertransformasi menjadi perusahaan logistik. Rhenald menyarankan agar dewan komisaris diisi oleh orang-orang yang berpengalaman di bidang logistik dan paham membaca laporan keuangan.

Terakhir, Rhenald berpesan agar pemerintah memberikan dukungan penuh kepada PT Pos, mengingat banyaknya penugasan penting yang diemban, termasuk pelayanan hingga ke daerah-daerah perbatasan dan perawatan gedung-gedung heritage bersejarah yang dimiliki PT Pos.

Berikut beberapa tips untuk mengoptimalkan layanan logistik, terinspirasi dari tantangan yang dihadapi PT Pos Indonesia:

1. Evaluasi Kebijakan Logistik - Kebijakan yang terlalu liberal dapat merugikan perusahaan logistik nasional. Lakukan evaluasi dan revisi kebijakan agar lebih berpihak pada perusahaan dalam negeri.

Contoh: Berikan insentif atau proteksi tertentu untuk perusahaan logistik nasional.

2. Efisiensi Biaya SDM dan Properti - Lakukan audit dan optimalisasi biaya SDM dan properti. Pertimbangkan penggunaan teknologi untuk meningkatkan efisiensi.

Contoh: Implementasi sistem otomatisasi gudang.

3. Peningkatan Kompetensi SDM - Investasikan dalam pelatihan dan pengembangan SDM agar sesuai dengan tuntutan industri logistik modern.

Contoh: Program pelatihan manajemen logistik dan teknologi informasi.

4. Optimalisasi Branding - Perkuat branding perusahaan agar sesuai dengan layanan yang ditawarkan. Komunikasikan transformasi dan inovasi yang telah dilakukan.

Contoh: Kampanye pemasaran yang menekankan layanan logistik modern.

5. Manfaatkan Teknologi - Integrasikan teknologi dalam operasional logistik untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi.

Contoh: Gunakan sistem pelacakan berbasis GPS.

6. Kolaborasi Strategis - Jalin kerjasama strategis dengan berbagai pihak untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan kualitas layanan.

Contoh: Kerjasama dengan perusahaan teknologi untuk mengembangkan solusi logistik terintegrasi.

Bagaimana pandangan Bapak Budi Santoso mengenai tantangan PT Pos dalam menghadapi persaingan di industri logistik?

(Budi Santoso, Pengamat Logistik): "PT Pos harus bertransformasi secara agresif untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat. Inovasi teknologi dan peningkatan kualitas SDM menjadi kunci keberhasilan."

Apa saran Ibu Ani Wijaya untuk meningkatkan branding PT Pos?

(Ani Wijaya, Pakar Branding): "PT Pos perlu membangun narasi brand yang kuat dan relevan dengan target pasar. Komunikasikan nilai-nilai dan keunggulan PT Pos sebagai perusahaan logistik modern."

Menurut Bapak Chandra Malik, apa langkah yang perlu diambil pemerintah untuk mendukung PT Pos?

(Chandra Malik, Ekonom): "Pemerintah perlu memberikan dukungan kebijakan yang konsisten dan berkelanjutan. Selain itu, perlu ada sinergi yang lebih baik antara PT Pos dan instansi pemerintah lainnya."

Bagaimana Ibu Dewi Pertiwi melihat peran teknologi dalam memodernisasi PT Pos?

(Dewi Pertiwi, Pakar Teknologi Informasi): "Teknologi memegang peranan krusial dalam memodernisasi PT Pos. Implementasi teknologi seperti big data, AI, dan IoT dapat meningkatkan efisiensi, transparansi, dan kualitas layanan."