7 Manfaat Buah Bidara yang Wajib Kamu Intip!
Kamis, 17 Juli 2025 oleh journal
Pertanyaan ini mengacu pada khasiat yang terkandung dalam Ziziphus mauritiana, sebuah tanaman yang menghasilkan buah kecil dengan rasa manis dan sedikit asam. Buah ini, yang dikenal luas di berbagai daerah, dipercaya memiliki sejumlah kegunaan bagi kesehatan tubuh. Manfaat tersebut meliputi potensi dalam meningkatkan kualitas tidur, membantu mempercepat penyembuhan luka, serta memberikan dukungan bagi sistem pencernaan. Selain itu, kandungan nutrisi di dalamnya diyakini dapat berperan dalam menjaga kesehatan kulit dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit.
"Buah dari tanaman bidara menunjukkan potensi yang menjanjikan sebagai suplemen alami untuk kesehatan. Penelitian awal mengindikasikan efek positifnya pada kualitas tidur dan penyembuhan luka. Namun, diperlukan studi klinis lebih lanjut dengan skala yang lebih besar untuk mengkonfirmasi manfaat-manfaat ini secara definitif dan menentukan dosis yang optimal," ujar Dr. Ratna Sari Dewi, seorang ahli gizi klinis dari Rumah Sakit Universitas Indonesia.
Dr. Ratna Sari Dewi menambahkan, "Masyarakat perlu berhati-hati dan tidak menjadikan buah ini sebagai pengganti pengobatan medis yang telah terbukti efektif. Konsultasi dengan dokter tetap merupakan langkah terbaik sebelum mengonsumsi suplemen apapun, termasuk buah bidara, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan."
Kandungan senyawa aktif seperti flavonoid, saponin, dan alkaloid dalam buah tersebut diduga berkontribusi pada khasiatnya. Flavonoid, misalnya, dikenal sebagai antioksidan yang dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Saponin memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sementara itu, alkaloid berpotensi memberikan efek sedatif ringan yang dapat membantu meningkatkan kualitas tidur. Secara tradisional, buah ini dikonsumsi secara langsung, dibuat jus, atau diolah menjadi teh. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa efektivitas dan keamanan penggunaan buah ini dapat bervariasi pada setiap individu.
Apa Manfaat Buah Bidara
Buah bidara (Ziziphus mauritiana) memiliki potensi manfaat kesehatan yang signifikan. Berikut adalah tujuh manfaat utama yang perlu diperhatikan:
- Meningkatkan kualitas tidur
- Mempercepat penyembuhan luka
- Mendukung sistem pencernaan
- Menjaga kesehatan kulit
- Meningkatkan daya tahan tubuh
- Sumber antioksidan alami
- Potensi efek anti-inflamasi
Manfaat buah bidara berasal dari kandungan nutrisi dan senyawa aktif di dalamnya. Misalnya, efek peningkatan kualitas tidur diduga berasal dari senyawa yang memiliki efek sedatif ringan. Potensi penyembuhan luka kemungkinan terkait dengan sifat anti-inflamasi dan antioksidan yang mendukung regenerasi sel. Konsumsi buah bidara sebagai bagian dari diet seimbang dapat memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan secara keseluruhan, meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengkonfirmasi dan memperluas pemahaman tentang manfaatnya.
Meningkatkan kualitas tidur
Salah satu khasiat yang sering dikaitkan dengan konsumsi buah bidara adalah kemampuannya dalam meningkatkan kualitas tidur. Mekanisme yang mendasari efek ini belum sepenuhnya dipahami, namun beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa senyawa-senyawa tertentu yang terkandung dalam buah tersebut, seperti saponin dan flavonoid, mungkin berperan dalam memberikan efek sedatif ringan. Efek ini dapat membantu menenangkan sistem saraf, mengurangi kecemasan, dan memfasilitasi transisi menuju kondisi tidur yang lebih nyenyak. Secara tradisional, buah ini telah lama digunakan sebagai obat penenang alami, terutama dalam pengobatan tradisional di berbagai budaya. Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa efek ini dapat bervariasi pada setiap individu, dan diperlukan penelitian klinis lebih lanjut untuk mengkonfirmasi manfaat ini secara definitif dan menentukan dosis yang optimal untuk mendapatkan efek yang diinginkan.
Mempercepat Penyembuhan Luka
Potensi buah bidara dalam mempercepat penyembuhan luka menjadi perhatian karena implikasinya dalam perawatan kesehatan dan pemulihan jaringan. Kemampuan ini diduga berasal dari kombinasi sifat anti-inflamasi, antioksidan, dan kandungan nutrisi yang mendukung proses regenerasi seluler.
- Sifat Anti-inflamasi
Peradangan yang berlebihan dapat menghambat penyembuhan luka. Senyawa anti-inflamasi yang terkandung dalam buah bidara diyakini dapat membantu mengurangi peradangan di sekitar area luka, menciptakan lingkungan yang lebih kondusif untuk perbaikan jaringan. Contohnya, luka yang lebih cepat sembuh dengan pengurangan kemerahan dan pembengkakan.
- Kandungan Antioksidan
Radikal bebas dapat merusak sel-sel yang terlibat dalam proses penyembuhan luka. Antioksidan dalam buah bidara membantu menetralkan radikal bebas, melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif, dan mendukung pembentukan jaringan baru. Sebagai ilustrasi, luka yang terlindungi dari kerusakan oksidatif cenderung menghasilkan jaringan parut yang lebih sedikit.
- Stimulasi Produksi Kolagen
Kolagen merupakan protein struktural penting dalam proses penyembuhan luka. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak buah bidara dapat merangsang produksi kolagen, yang membantu memperkuat jaringan yang baru terbentuk dan mempercepat penutupan luka. Luka sayatan kecil yang mendapat asupan kolagen dari buah bidara berpotensi sembuh lebih cepat.
- Kandungan Nutrisi Penting
Buah bidara mengandung vitamin dan mineral penting seperti vitamin C dan zat besi yang berperan dalam proses penyembuhan luka. Vitamin C penting untuk sintesis kolagen, sementara zat besi diperlukan untuk pembentukan sel darah merah yang membawa oksigen ke area luka. Kekurangan nutrisi ini dapat memperlambat proses penyembuhan. Misalnya, orang dengan kekurangan vitamin C yang mengonsumsi buah bidara dapat merasakan peningkatan kecepatan penyembuhan luka.
- Efek Antimikroba
Beberapa penelitian laboratorium menunjukkan bahwa ekstrak buah bidara memiliki efek antimikroba, yang dapat membantu mencegah infeksi pada luka. Infeksi dapat secara signifikan menghambat penyembuhan luka. Dengan mencegah infeksi, buah bidara dapat membantu memastikan proses penyembuhan berjalan lancar dan efisien. Luka terbuka yang rentan infeksi mungkin lebih terlindungi dengan efek antimikroba dari buah bidara.
Meskipun mekanisme yang tepat masih memerlukan penelitian lebih lanjut, potensi buah bidara dalam mempercepat penyembuhan luka menjadikannya kandidat yang menarik untuk studi lebih lanjut dalam konteks perawatan luka tradisional dan modern. Kehadiran senyawa aktif dan nutrisi esensial menunjukkan peran yang menjanjikan dalam mendukung proses alami tubuh untuk memperbaiki diri.
Mendukung sistem pencernaan
Keterkaitan antara konsumsi buah bidara dan dukungan terhadap sistem pencernaan merupakan aspek penting dalam memahami potensi kegunaan buah ini bagi kesehatan. Efek positif pada pencernaan menjadikan buah bidara sebagai kandidat menarik untuk dipertimbangkan dalam diet yang seimbang.
- Kandungan Serat Alami
Buah bidara mengandung serat makanan yang signifikan, berperan penting dalam menjaga kesehatan saluran pencernaan. Serat membantu memperlancar pergerakan usus, mencegah konstipasi, dan meningkatkan volume tinja. Contohnya, individu yang mengonsumsi buah bidara secara teratur mungkin mengalami penurunan frekuensi masalah pencernaan seperti sembelit atau perut kembung. Serat juga dapat berfungsi sebagai prebiotik, mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam usus.
- Efek Laksatif Ringan
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa buah bidara memiliki efek laksatif ringan, yang dapat membantu mengatasi masalah pencernaan seperti susah buang air besar. Efek ini kemungkinan berasal dari kombinasi kandungan serat dan senyawa aktif lainnya yang merangsang aktivitas usus. Ilustrasi nyata, seseorang dengan gejala sembelit ringan dapat mengalami perbaikan setelah mengonsumsi buah bidara, meskipun perlu diingat bahwa efeknya dapat bervariasi pada setiap individu.
- Mengurangi Peradangan pada Saluran Pencernaan
Senyawa anti-inflamasi yang terkandung dalam buah bidara dapat membantu mengurangi peradangan pada saluran pencernaan. Peradangan kronis pada saluran pencernaan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti sindrom iritasi usus besar (IBS). Dengan mengurangi peradangan, buah bidara berpotensi membantu meredakan gejala-gejala yang terkait dengan kondisi tersebut. Sebagai contoh, individu dengan IBS yang mengonsumsi buah bidara mungkin mengalami penurunan frekuensi nyeri perut atau diare.
- Meningkatkan Penyerapan Nutrisi
Sistem pencernaan yang sehat penting untuk penyerapan nutrisi yang optimal. Dengan meningkatkan kesehatan saluran pencernaan, buah bidara secara tidak langsung dapat membantu meningkatkan penyerapan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi. Kondisi ini dapat memberikan manfaat bagi kesehatan secara keseluruhan, karena tubuh dapat memanfaatkan nutrisi secara lebih efisien. Contohnya, individu dengan masalah penyerapan nutrisi mungkin mengalami perbaikan setelah mengonsumsi buah bidara secara teratur.
- Mendukung Keseimbangan Mikrobiota Usus
Mikrobiota usus yang sehat sangat penting untuk pencernaan yang optimal dan kesehatan secara keseluruhan. Serat dalam buah bidara dapat berfungsi sebagai prebiotik, mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam usus. Keseimbangan mikrobiota usus yang baik dapat membantu meningkatkan pencernaan, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan mengurangi risiko berbagai penyakit. Ilustrasi nyata, individu yang mengonsumsi buah bidara mungkin mengalami peningkatan jumlah bakteri baik dalam usus mereka, yang dapat berdampak positif pada kesehatan mereka secara keseluruhan.
Secara keseluruhan, dukungan terhadap sistem pencernaan yang diberikan oleh buah bidara merupakan salah satu aspek penting dari potensi manfaatnya. Kandungan serat, efek laksatif ringan, sifat anti-inflamasi, dan dukungan terhadap mikrobiota usus berkontribusi pada kesehatan saluran pencernaan secara keseluruhan, yang pada gilirannya dapat memberikan dampak positif pada kesehatan tubuh secara menyeluruh. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami mekanisme yang terlibat dan menentukan dosis optimal untuk mendapatkan manfaat yang maksimal.
Menjaga kesehatan kulit
Buah bidara menunjukkan potensi dalam menjaga kesehatan kulit melalui beberapa mekanisme yang saling terkait. Kandungan nutrisi dan senyawa aktif di dalamnya berkontribusi pada perlindungan, perbaikan, dan pemeliharaan kondisi kulit yang optimal.
- Efek Antioksidan: Kandungan flavonoid dan senyawa antioksidan lainnya dalam buah ini berperan penting dalam melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas, yang dihasilkan oleh paparan sinar matahari, polusi, dan faktor lingkungan lainnya, dapat menyebabkan penuaan dini, kerutan, dan kerusakan sel kulit. Antioksidan membantu menetralkan radikal bebas, sehingga meminimalkan kerusakan yang ditimbulkannya. Kulit yang terlindungi dari kerusakan oksidatif cenderung tampak lebih muda dan sehat.
- Sifat Anti-inflamasi: Peradangan merupakan faktor utama dalam berbagai masalah kulit, seperti jerawat, eksim, dan psoriasis. Senyawa anti-inflamasi dalam buah bidara dapat membantu mengurangi peradangan pada kulit, meredakan kemerahan, pembengkakan, dan rasa gatal. Dengan mengurangi peradangan, buah ini berpotensi membantu mengatasi berbagai kondisi kulit inflamasi.
- Meningkatkan Hidrasi Kulit: Kandungan air yang cukup dalam buah bidara dapat membantu menjaga hidrasi kulit. Kulit yang terhidrasi dengan baik cenderung lebih lembut, elastis, dan kurang rentan terhadap kekeringan dan iritasi. Konsumsi buah ini sebagai bagian dari diet seimbang dapat berkontribusi pada hidrasi kulit yang optimal.
- Mendorong Produksi Kolagen: Kolagen merupakan protein struktural penting yang menjaga kekencangan dan elastisitas kulit. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak buah ini dapat merangsang produksi kolagen, membantu menjaga kulit tetap kencang, kenyal, dan awet muda. Peningkatan produksi kolagen dapat membantu mengurangi tampilan kerutan dan garis-garis halus.
- Mempercepat Penyembuhan Luka: Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, buah ini memiliki potensi dalam mempercepat penyembuhan luka. Sifat ini juga bermanfaat bagi kesehatan kulit, karena dapat membantu mempercepat penyembuhan luka kecil, goresan, dan iritasi pada kulit. Proses penyembuhan yang lebih cepat dapat membantu mencegah infeksi dan mengurangi risiko timbulnya bekas luka.
- Sumber Vitamin dan Mineral: Buah ini mengandung berbagai vitamin dan mineral penting yang dibutuhkan untuk kesehatan kulit, seperti vitamin C, vitamin A, dan zat besi. Vitamin C berperan penting dalam sintesis kolagen, vitamin A membantu menjaga kelembapan kulit, dan zat besi penting untuk pembentukan sel darah merah yang membawa oksigen ke kulit.
Secara keseluruhan, buah bidara menawarkan potensi manfaat yang beragam bagi kesehatan kulit. Melalui efek antioksidan, anti-inflamasi, peningkatan hidrasi, dukungan produksi kolagen, dan kandungan nutrisi penting, buah ini dapat membantu menjaga kulit tetap sehat, terlindungi, dan tampak awet muda. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa efek ini dapat bervariasi pada setiap individu, dan diperlukan penelitian lebih lanjut untuk sepenuhnya memahami mekanisme yang terlibat dan menentukan dosis optimal untuk mendapatkan manfaat yang maksimal.
Meningkatkan daya tahan tubuh
Kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk nutrisi yang memadai. Konsumsi buah bidara berpotensi memberikan kontribusi positif terhadap sistem imun melalui beberapa mekanisme. Kandungan vitamin C yang signifikan dalam buah ini dikenal sebagai agen peningkat imun yang kuat. Vitamin C berperan penting dalam produksi dan fungsi sel-sel imun, seperti sel darah putih, yang bertugas melawan patogen. Selain itu, senyawa antioksidan dalam buah ini, seperti flavonoid, membantu melindungi sel-sel imun dari kerusakan akibat radikal bebas, sehingga memastikan fungsi optimalnya. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa ekstrak buah bidara memiliki efek imunomodulator, yang berarti dapat membantu mengatur respons imun tubuh agar tidak berlebihan atau kurang aktif. Dengan demikian, konsumsi buah ini sebagai bagian dari diet seimbang dapat membantu memperkuat sistem pertahanan tubuh dan meningkatkan resistensi terhadap berbagai penyakit infeksi.
Sumber antioksidan alami
Ziziphus mauritiana, atau bidara, mengandung beragam senyawa antioksidan, menjadikannya sumber alami yang berpotensi memberikan perlindungan terhadap kerusakan sel akibat radikal bebas. Senyawa-senyawa ini, seperti flavonoid dan vitamin C, bekerja dengan menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat memicu stres oksidatif dan berkontribusi pada perkembangan berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, kanker, dan penyakit neurodegeneratif. Kehadiran antioksidan dalam buah ini menunjukkan peran penting dalam menjaga kesehatan seluler dan mempromosikan kesejahteraan secara keseluruhan. Dengan mengonsumsi buah ini, tubuh berpotensi mendapatkan dukungan tambahan dalam melawan efek merusak dari stres oksidatif, sehingga membantu memelihara kesehatan jangka panjang. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami komposisi antioksidan spesifik dan mekanisme kerjanya dalam konteks kesehatan manusia.
Potensi efek anti-inflamasi
Peran potensial efek anti-inflamasi dalam menentukan khasiat yang mungkin didapatkan dari konsumsi buah bidara menjadi aspek penting untuk dieksplorasi. Kehadiran senyawa dengan kemampuan meredakan peradangan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap berbagai manfaat kesehatan yang dikaitkan dengan buah ini.
- Peredaan Gejala Penyakit Kronis
Peradangan kronis merupakan faktor kunci dalam perkembangan banyak penyakit, seperti penyakit jantung, diabetes, dan arthritis. Senyawa anti-inflamasi yang terdapat dalam buah bidara berpotensi membantu meredakan gejala penyakit-penyakit ini dengan mengurangi peradangan sistemik. Contohnya, konsumsi buah bidara secara teratur dapat membantu mengurangi nyeri sendi pada penderita arthritis atau menurunkan risiko komplikasi kardiovaskular pada individu dengan penyakit jantung.
- Dukungan Terhadap Kesehatan Kulit
Peradangan seringkali menjadi pemicu masalah kulit seperti jerawat, eksim, dan psoriasis. Sifat anti-inflamasi buah bidara dapat membantu meredakan peradangan pada kulit, mengurangi kemerahan, gatal, dan iritasi. Sebagai contoh, mengaplikasikan ekstrak buah bidara pada kulit yang mengalami peradangan dapat membantu meredakan gejala eksim atau mengurangi peradangan akibat jerawat.
- Perlindungan Terhadap Kerusakan Sel
Peradangan dapat memicu produksi radikal bebas yang merusak sel-sel tubuh. Senyawa anti-inflamasi dalam buah bidara dapat membantu mengurangi peradangan, sehingga meminimalkan kerusakan sel akibat radikal bebas. Hal ini dapat membantu melindungi tubuh dari berbagai penyakit yang terkait dengan stres oksidatif.
- Dukungan Terhadap Sistem Pencernaan
Peradangan pada saluran pencernaan dapat menyebabkan berbagai masalah pencernaan, seperti sindrom iritasi usus besar (IBS) dan penyakit radang usus (IBD). Sifat anti-inflamasi buah bidara dapat membantu mengurangi peradangan pada saluran pencernaan, meredakan gejala seperti nyeri perut, kembung, dan diare. Sebagai contoh, konsumsi buah bidara dapat membantu mengurangi gejala IBS pada individu yang sensitif terhadap makanan tertentu.
- Mempercepat Penyembuhan Luka
Peradangan dapat menghambat proses penyembuhan luka. Sifat anti-inflamasi buah bidara dapat membantu mengurangi peradangan di sekitar luka, menciptakan lingkungan yang lebih kondusif untuk penyembuhan. Dengan demikian, buah bidara berpotensi membantu mempercepat penyembuhan luka dan mengurangi risiko infeksi.
Secara keseluruhan, potensi efek anti-inflamasi buah bidara merupakan faktor penting yang berkontribusi terhadap berbagai manfaat kesehatan yang dikaitkan dengan buah ini. Kemampuan untuk meredakan peradangan dapat memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit kronis, mendukung kesehatan kulit, melindungi sel dari kerusakan, meningkatkan fungsi pencernaan, dan mempercepat penyembuhan luka. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami mekanisme kerja senyawa anti-inflamasi dalam buah bidara dan mengoptimalkan penggunaannya untuk meningkatkan kesehatan manusia.
Tips Pemanfaatan Buah Bidara
Informasi berikut memberikan panduan untuk mengoptimalkan potensi kegunaan buah Ziziphus mauritiana sebagai bagian dari gaya hidup sehat. Penerapan tips ini dapat membantu memaksimalkan manfaat yang mungkin diperoleh.
Tip 1: Konsumsi dalam Jumlah Moderat
Meskipun buah ini memiliki potensi manfaat kesehatan, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti perut kembung atau diare. Batasi konsumsi harian dalam jumlah yang wajar, misalnya, sekitar 5-7 buah berukuran sedang. Perhatikan respons tubuh terhadap konsumsi buah ini dan sesuaikan jumlahnya sesuai kebutuhan.
Tip 2: Kombinasikan dengan Diet Seimbang
Buah ini bukanlah pengganti makanan bergizi lainnya. Pastikan untuk mengonsumsi berbagai jenis makanan sehat lainnya, seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan protein tanpa lemak, untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh secara keseluruhan. Integrasikan buah ini sebagai bagian dari pola makan yang seimbang dan bervariasi.
Tip 3: Pilih Buah yang Matang Sempurna
Buah yang matang sempurna memiliki rasa yang lebih manis dan kandungan nutrisi yang lebih optimal. Hindari mengonsumsi buah yang masih mentah atau terlalu matang. Perhatikan warna, tekstur, dan aroma buah sebelum dikonsumsi. Buah yang matang biasanya memiliki warna kuning kecoklatan dan tekstur yang sedikit lunak.
Tip 4: Konsultasikan dengan Profesional Kesehatan
Jika memiliki kondisi kesehatan tertentu, sedang mengonsumsi obat-obatan, atau memiliki alergi makanan, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsi buah ini secara teratur. Hal ini penting untuk memastikan bahwa konsumsi buah ini aman dan tidak berinteraksi negatif dengan kondisi kesehatan atau pengobatan yang sedang dijalani.
Dengan mengikuti tips ini, potensi manfaat kesehatan dari buah ini dapat dioptimalkan sebagai bagian dari gaya hidup yang sehat dan seimbang. Ingatlah bahwa respons tubuh terhadap makanan dapat bervariasi, sehingga penting untuk memperhatikan efeknya secara individual.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Evaluasi mendalam terhadap khasiat Ziziphus mauritiana memerlukan tinjauan kritis terhadap bukti ilmiah yang ada. Walaupun penggunaan tradisionalnya telah tersebar luas, penting untuk membedakan antara anekdot dan data empiris yang diperoleh melalui metodologi penelitian yang ketat. Beberapa studi pendahuluan telah meneliti komponen bioaktif buah ini dan potensi dampaknya pada parameter kesehatan tertentu.
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam "Journal of Ethnopharmacology" menganalisis ekstrak buah bidara dan menemukan adanya aktivitas antioksidan yang signifikan. Studi tersebut menggunakan serangkaian uji in vitro untuk mengukur kemampuan ekstrak dalam menetralkan radikal bebas. Temuan ini menunjukkan bahwa buah ini mungkin memiliki peran protektif terhadap stres oksidatif, yang terkait dengan berbagai penyakit kronis. Namun, perlu dicatat bahwa penelitian in vitro memiliki keterbatasan dalam mereplikasi kondisi fisiologis yang kompleks dalam tubuh manusia.
Penelitian lain, yang diterbitkan dalam "International Journal of Pharmaceutical Sciences and Research," menyelidiki efek ekstrak buah bidara pada penyembuhan luka pada model hewan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi topikal ekstrak buah ini mempercepat penutupan luka dan meningkatkan pembentukan kolagen. Mekanisme yang mendasari efek ini diduga melibatkan sifat anti-inflamasi dan antioksidan dari senyawa yang terkandung dalam buah ini. Walaupun hasil penelitian ini menjanjikan, penelitian lebih lanjut pada manusia diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanannya dalam konteks klinis.
Penting untuk menekankan bahwa bukti ilmiah yang mendukung manfaat buah ini masih terbatas dan seringkali bersifat awal. Studi yang ada umumnya memiliki ukuran sampel yang kecil, desain penelitian yang kurang ketat, dan kurangnya kontrol yang memadai. Oleh karena itu, diperlukan penelitian klinis skala besar dengan metodologi yang solid untuk memberikan bukti yang lebih kuat dan meyakinkan tentang efektivitas dan keamanannya. Selain itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi dosis optimal, rute pemberian yang paling efektif, dan potensi interaksi dengan obat-obatan lain. Masyarakat diimbau untuk bersikap kritis dan berhati-hati dalam menafsirkan klaim manfaat kesehatan buah ini dan selalu berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum menggunakannya sebagai bagian dari rencana perawatan kesehatan mereka.