7 Manfaat Daun Pepaya, Rahasia Sehat yang Wajib Kamu Intip!

Sabtu, 30 Agustus 2025 oleh journal

7 Manfaat Daun Pepaya, Rahasia Sehat yang Wajib Kamu Intip!

Khasiat bagian tanaman pepaya ini mencakup berbagai aspek kesehatan. Daunnya mengandung senyawa yang berpotensi membantu mengatasi demam berdarah dengan meningkatkan jumlah trombosit. Selain itu, ekstrak dari tumbuhan ini sering digunakan dalam pengobatan tradisional untuk melancarkan pencernaan, mengurangi peradangan, dan sebagai antioksidan alami. Beberapa penelitian juga menunjukan potensi penggunaannya dalam mengontrol kadar gula darah dan melawan pertumbuhan sel kanker.

"Meskipun menjanjikan, penggunaan ekstrak daun pepaya untuk tujuan pengobatan harus dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan medis. Efek samping dan interaksi dengan obat lain perlu diperhatikan," ujar Dr. Amelia Rahman, seorang ahli gizi klinis.

Dr. Rahman menambahkan, "Penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami sepenuhnya mekanisme kerja dan dosis yang aman dan efektif."

Daun pepaya mengandung berbagai senyawa aktif, termasuk papain, karpain, dan alkaloid. Papain dikenal karena sifat proteolitiknya, membantu memecah protein dan melancarkan pencernaan. Karpain menunjukkan aktivitas anti-inflamasi dan anti-tumor. Alkaloid lainnya berkontribusi pada efek antioksidan. Beberapa studi menunjukan bahwa ekstrak dari tanaman ini dapat meningkatkan jumlah trombosit pada pasien demam berdarah, namun mekanisme pastinya masih dalam penelitian. Penggunaan tradisional melibatkan konsumsi rebusan daun atau ekstrak yang telah diolah. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan tenaga medis sebelum mengonsumsi dalam jumlah signifikan, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan.

Apa Manfaat Daun Pepaya

Daun pepaya memiliki berbagai khasiat yang telah lama dikenal dalam pengobatan tradisional. Penelitian modern mulai mengkonfirmasi beberapa manfaat tersebut, menjadikannya topik yang menarik untuk dieksplorasi. Berikut adalah beberapa manfaat utama yang perlu diperhatikan:

  • Meningkatkan Trombosit
  • Melancarkan Pencernaan
  • Mengurangi Peradangan
  • Antioksidan Alami
  • Mengontrol Gula Darah
  • Melawan Sel Kanker
  • Meningkatkan Imunitas

Manfaat daun pepaya, seperti peningkatan trombosit, sangat relevan dalam penanganan demam berdarah. Kandungan enzim papainnya membantu memecah protein, meringankan masalah pencernaan seperti kembung. Sifat antioksidannya melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, sementara potensi anti-inflamasinya dapat meredakan gejala penyakit radang. Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan, manfaat-manfaat ini menjadikan daun pepaya sumber daya alami yang menjanjikan untuk kesehatan.

Meningkatkan Trombosit

Peningkatan trombosit merupakan salah satu khasiat daun pepaya yang paling banyak disoroti, terutama dalam konteks penanganan demam berdarah dengue (DBD). Kondisi ini ditandai dengan penurunan jumlah trombosit dalam darah, meningkatkan risiko pendarahan. Daun pepaya diyakini memiliki senyawa yang dapat membantu mengatasi masalah ini.

  • Enzim Papain dan Produksi Trombosit

    Meskipun mekanisme pastinya belum sepenuhnya dipahami, diduga enzim papain dalam daun pepaya berperan dalam merangsang sumsum tulang untuk memproduksi lebih banyak trombosit. Enzim ini dapat membantu meningkatkan efisiensi produksi trombosit, membantu memulihkan jumlah trombosit yang menurun akibat infeksi virus dengue.

  • Studi Klinis pada Pasien DBD

    Beberapa studi klinis menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun pepaya pada pasien DBD dapat mempercepat peningkatan jumlah trombosit dibandingkan dengan perawatan standar saja. Studi-studi ini memberikan bukti empiris yang mendukung penggunaan daun pepaya sebagai terapi komplementer dalam penanganan DBD. Penting dicatat bahwa studi lebih lanjut dengan skala yang lebih besar masih diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaan ini.

  • Senyawa Aktif Lainnya dan Perlindungan Trombosit

    Selain papain, daun pepaya mengandung senyawa aktif lainnya seperti flavonoid dan alkaloid yang memiliki sifat antioksidan. Senyawa-senyawa ini dapat membantu melindungi trombosit dari kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh infeksi virus dengue. Dengan melindungi trombosit, senyawa-senyawa ini berkontribusi pada peningkatan jumlah trombosit secara keseluruhan.

  • Formulasi dan Dosis yang Tepat

    Penggunaan daun pepaya untuk meningkatkan trombosit memerlukan perhatian terhadap formulasi dan dosis yang tepat. Ekstrak daun pepaya tersedia dalam berbagai bentuk, seperti kapsul, tablet, dan jus. Dosis yang tepat bervariasi tergantung pada usia, kondisi kesehatan, dan tingkat keparahan penyakit. Konsultasi dengan tenaga medis sangat penting untuk menentukan formulasi dan dosis yang aman dan efektif.

  • Potensi Efek Samping

    Meskipun umumnya dianggap aman, penggunaan daun pepaya dapat menyebabkan efek samping pada beberapa individu. Efek samping yang mungkin terjadi meliputi gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, dan diare. Pada kasus yang jarang terjadi, dapat terjadi reaksi alergi. Individu dengan kondisi medis tertentu, seperti penyakit hati atau ginjal, harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi daun pepaya.

Secara keseluruhan, kemampuan untuk meningkatkan trombosit merupakan salah satu manfaat signifikan yang dikaitkan dengan konsumsi daun pepaya. Penelitian ilmiah terus berlangsung untuk memahami mekanisme kerja dan efektivitasnya secara lebih mendalam. Penggunaan daun pepaya sebagai terapi komplementer harus dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan medis untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya.

Melancarkan Pencernaan

Salah satu khasiat penting dari daun pepaya adalah kemampuannya dalam mendukung kelancaran sistem pencernaan. Hal ini terkait erat dengan kandungan enzim proteolitik, terutama papain, yang berperan krusial dalam memecah protein menjadi peptida dan asam amino yang lebih kecil. Proses ini memudahkan penyerapan nutrisi di usus halus, mengurangi beban kerja sistem pencernaan secara keseluruhan.

Selain papain, daun pepaya juga mengandung senyawa lain yang berkontribusi terhadap kesehatan pencernaan. Serat, misalnya, membantu memperlancar pergerakan usus (peristaltik), mencegah konstipasi atau sembelit. Kehadiran serat juga berperan sebagai prebiotik, yaitu makanan bagi bakteri baik (probiotik) yang hidup di dalam usus. Keseimbangan bakteri baik dalam usus sangat penting untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan dan meningkatkan kekebalan tubuh.

Konsumsi daun pepaya dapat membantu mengatasi berbagai masalah pencernaan, seperti kembung, perut begah, dan gangguan pencernaan akibat kekurangan enzim. Enzim papain membantu memecah protein yang tidak tercerna dengan sempurna, sehingga mengurangi pembentukan gas dan rasa tidak nyaman di perut. Selain itu, sifat anti-inflamasi daun pepaya dapat membantu meredakan peradangan pada saluran pencernaan, yang seringkali menjadi penyebab gangguan pencernaan.

Meskipun demikian, perlu diperhatikan bahwa konsumsi daun pepaya secara berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti diare atau iritasi pada saluran pencernaan. Oleh karena itu, disarankan untuk mengonsumsi daun pepaya dalam jumlah yang moderat dan memperhatikan reaksi tubuh. Bagi individu dengan kondisi medis tertentu, seperti tukak lambung atau sindrom iritasi usus besar (IBS), konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi daun pepaya sangat dianjurkan.

Mengurangi Peradangan

Kemampuan meredakan peradangan merupakan aspek penting dari manfaat kesehatan yang ditawarkan oleh daun pepaya. Peradangan kronis berperan dalam berbagai penyakit, sehingga sifat anti-inflamasi pada daun pepaya menarik perhatian sebagai potensi terapi alami.

  • Enzim dan Senyawa Anti-inflamasi

    Daun pepaya mengandung berbagai enzim dan senyawa, termasuk papain, karpain, dan berbagai jenis alkaloid, yang menunjukkan aktivitas anti-inflamasi. Enzim ini bekerja dengan menghambat produksi sitokin pro-inflamasi, molekul sinyal yang memicu dan memperburuk respons peradangan dalam tubuh. Karpain, khususnya, telah diteliti karena kemampuannya menekan jalur inflamasi tertentu.

  • Aplikasi dalam Pengobatan Tradisional

    Dalam pengobatan tradisional, daun pepaya telah lama digunakan untuk mengobati kondisi inflamasi seperti radang sendi dan penyakit kulit. Rebusan daun atau ekstraknya diaplikasikan secara topikal untuk meredakan nyeri dan pembengkakan. Konsumsi oral juga digunakan untuk mengurangi peradangan sistemik, meskipun bukti ilmiah yang mendukung penggunaan ini masih terbatas dan memerlukan penelitian lebih lanjut.

  • Potensi untuk Penyakit Kronis

    Potensi anti-inflamasi daun pepaya sedang dieksplorasi dalam konteks penyakit kronis seperti penyakit radang usus (IBD) dan asma. Studi in vitro dan in vivo menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya dapat mengurangi peradangan di saluran pencernaan dan saluran pernapasan. Namun, uji klinis pada manusia masih diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaan ini.

  • Pertimbangan dan Efek Samping

    Meskipun menjanjikan, penting untuk mempertimbangkan potensi efek samping dan interaksi obat sebelum menggunakan daun pepaya sebagai agen anti-inflamasi. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan iritasi saluran pencernaan pada beberapa individu. Individu yang mengonsumsi obat pengencer darah atau memiliki kondisi medis tertentu harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan daun pepaya secara teratur.

Kemampuan meredakan peradangan, yang dikaitkan dengan konsumsi daun pepaya, berkontribusi signifikan terhadap potensi terapeutiknya. Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami sepenuhnya mekanisme kerjanya dan mengoptimalkan penggunaannya, sifat anti-inflamasi daun pepaya menjadikannya area penelitian yang menjanjikan dalam pengembangan strategi pengobatan alami.

Antioksidan Alami

Daun pepaya mengandung beragam senyawa antioksidan, yang berperan penting dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat merusak DNA, protein, dan lipid, memicu stres oksidatif yang berkontribusi pada penuaan dini dan perkembangan berbagai penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, dan penyakit neurodegeneratif. Senyawa-senyawa antioksidan dalam daun pepaya bekerja dengan menetralkan radikal bebas, mencegah kerusakan seluler dan mengurangi risiko penyakit.

Beberapa senyawa antioksidan utama yang ditemukan dalam daun pepaya meliputi flavonoid, alkaloid, dan karotenoid. Flavonoid adalah kelompok senyawa tumbuhan yang dikenal karena sifat antioksidannya yang kuat. Mereka bekerja dengan menyumbangkan elektron ke radikal bebas, menstabilkannya dan mencegahnya merusak sel. Alkaloid juga memiliki sifat antioksidan dan dapat membantu melindungi sel dari kerusakan oksidatif. Karotenoid, seperti beta-karoten, adalah pigmen yang ditemukan dalam daun pepaya dan dapat diubah menjadi vitamin A dalam tubuh. Vitamin A adalah antioksidan penting yang mendukung kesehatan mata, sistem kekebalan tubuh, dan fungsi seluler secara keseluruhan.

Konsumsi daun pepaya secara teratur dapat membantu meningkatkan kadar antioksidan dalam tubuh, memberikan perlindungan tambahan terhadap stres oksidatif. Hal ini dapat membantu mengurangi risiko penyakit kronis dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa efek antioksidan daun pepaya dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti varietas pepaya, kondisi pertumbuhan, dan metode pengolahan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami potensi antioksidan daun pepaya dan bagaimana memanfaatkannya secara optimal untuk meningkatkan kesehatan manusia.

Mengontrol Gula Darah

Pengendalian kadar glukosa dalam darah menjadi perhatian utama bagi individu dengan diabetes atau yang berisiko mengembangkan kondisi tersebut. Beberapa penelitian awal mengindikasikan potensi daun pepaya dalam membantu menstabilkan kadar gula darah. Mekanisme yang mendasari efek ini belum sepenuhnya dipahami, namun diduga melibatkan beberapa faktor. Pertama, senyawa tertentu dalam daun pepaya dapat meningkatkan sensitivitas insulin, hormon yang berperan penting dalam mengatur kadar gula darah. Peningkatan sensitivitas insulin memungkinkan sel-sel tubuh menyerap glukosa dari darah dengan lebih efisien, sehingga menurunkan kadar gula darah secara keseluruhan.

Kedua, kandungan serat dalam daun pepaya dapat memperlambat penyerapan glukosa dari makanan ke dalam aliran darah. Serat membentuk gel di dalam saluran pencernaan, yang memperlambat laju pencernaan karbohidrat dan mencegah lonjakan kadar gula darah setelah makan. Selain itu, beberapa studi menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya dapat membantu meregenerasi sel-sel beta pankreas, sel-sel yang bertanggung jawab untuk memproduksi insulin. Peningkatan jumlah dan fungsi sel-sel beta pankreas dapat meningkatkan produksi insulin dan membantu mengendalikan kadar gula darah.

Meskipun hasil penelitian awal menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa penelitian lebih lanjut dengan skala yang lebih besar dan metodologi yang lebih ketat masih diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaan daun pepaya sebagai agen pengontrol gula darah. Individu dengan diabetes yang mempertimbangkan untuk menggunakan daun pepaya sebagai terapi komplementer harus berkonsultasi dengan dokter mereka untuk memastikan bahwa hal itu aman dan tidak berinteraksi dengan obat-obatan yang mereka konsumsi. Penggunaan daun pepaya tidak boleh menggantikan perawatan medis standar untuk diabetes, tetapi dapat menjadi tambahan yang bermanfaat jika digunakan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan medis.

Melawan Sel Kanker

Potensi aktivitas antikanker yang dikaitkan dengan bagian tanaman Carica papaya ini menjadi area penelitian yang menarik. Senyawa-senyawa bioaktif yang terkandung di dalamnya diduga memiliki mekanisme kerja yang dapat menghambat pertumbuhan dan penyebaran sel-sel abnormal.

  • Aktivitas Sitotoksik Terhadap Sel Kanker

    Beberapa penelitian in vitro menunjukkan bahwa ekstrak daun memiliki efek sitotoksik terhadap berbagai jenis sel kanker, termasuk kanker paru-paru, payudara, dan hati. Efek sitotoksik ini mengacu pada kemampuan senyawa untuk menyebabkan kematian sel kanker secara selektif, tanpa merusak sel-sel sehat di sekitarnya. Mekanisme pastinya masih dalam penelitian, namun diduga melibatkan induksi apoptosis (kematian sel terprogram) dan penghambatan proliferasi sel kanker.

  • Modulasi Sistem Kekebalan Tubuh

    Selain efek sitotoksik langsung, senyawa yang terdapat dalam daun pepaya juga dapat memodulasi sistem kekebalan tubuh, meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun dapat merangsang produksi sel-sel imun, seperti sel T dan sel NK (Natural Killer), yang berperan penting dalam menghancurkan sel-sel kanker. Modulasi sistem kekebalan tubuh ini dapat membantu mencegah penyebaran (metastasis) kanker.

  • Inhibisi Angiogenesis

    Angiogenesis, pembentukan pembuluh darah baru, merupakan proses penting bagi pertumbuhan dan penyebaran kanker. Sel kanker membutuhkan suplai oksigen dan nutrisi yang konstan, yang disediakan oleh pembuluh darah baru. Beberapa studi menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya dapat menghambat angiogenesis, sehingga menghambat pertumbuhan tumor dan metastasis. Inhibisi angiogenesis ini dapat menjadi strategi yang efektif dalam mengendalikan perkembangan kanker.

  • Efek Antioksidan dan Pencegahan Kerusakan DNA

    Daun pepaya kaya akan antioksidan, yang dapat membantu melindungi sel-sel dari kerusakan DNA akibat radikal bebas. Kerusakan DNA merupakan salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap perkembangan kanker. Dengan menetralkan radikal bebas dan mencegah kerusakan DNA, senyawa antioksidan dalam daun pepaya dapat membantu mengurangi risiko kanker. Efek antioksidan ini juga dapat meningkatkan efektivitas terapi kanker konvensional, seperti kemoterapi dan radioterapi.

  • Peran dalam Terapi Kombinasi

    Potensi efek antikanker dari daun pepaya sedang dieksplorasi dalam konteks terapi kombinasi dengan perawatan kanker konvensional. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan ekstrak daun pepaya bersamaan dengan kemoterapi dapat meningkatkan efektivitas pengobatan dan mengurangi efek samping. Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk menentukan dosis dan rejimen yang optimal untuk terapi kombinasi, serta untuk memahami interaksi antara senyawa dalam daun pepaya dan obat-obatan kemoterapi.

Meskipun hasil penelitian awal menjanjikan, penting untuk ditekankan bahwa penelitian lebih lanjut, terutama uji klinis pada manusia, diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaan bagian tanaman ini sebagai agen antikanker. Penggunaan bagian tanaman ini tidak boleh menggantikan perawatan medis standar untuk kanker, tetapi dapat menjadi tambahan yang bermanfaat jika digunakan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan medis.

Meningkatkan Imunitas

Salah satu manfaat potensial dari konsumsi daun pepaya adalah peningkatan sistem kekebalan tubuh. Sistem imun yang kuat sangat penting untuk melindungi tubuh dari infeksi bakteri, virus, dan patogen lainnya. Daun pepaya mengandung berbagai senyawa yang dapat berkontribusi pada fungsi imun yang lebih baik. Kandungan vitamin dan mineral, seperti vitamin C dan vitamin A, dikenal memiliki peran penting dalam mendukung aktivitas sel-sel imun dan produksi antibodi. Vitamin C, khususnya, adalah antioksidan kuat yang membantu melindungi sel-sel imun dari kerusakan akibat radikal bebas, memungkinkan mereka berfungsi secara optimal. Vitamin A penting untuk menjaga integritas lapisan mukosa di saluran pernapasan dan pencernaan, yang berfungsi sebagai garis pertahanan pertama terhadap patogen.

Selain vitamin dan mineral, daun pepaya juga mengandung senyawa fitokimia, seperti flavonoid dan alkaloid, yang memiliki sifat imunomodulator. Senyawa imunomodulator dapat membantu mengatur respons imun, memastikan bahwa sistem imun merespons secara efektif terhadap ancaman tanpa menyebabkan peradangan berlebihan. Beberapa penelitian in vitro dan in vivo menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya dapat meningkatkan aktivitas sel-sel imun, seperti sel T dan sel NK, yang berperan penting dalam menghancurkan sel-sel yang terinfeksi virus dan sel-sel kanker. Peningkatan aktivitas sel-sel imun ini dapat membantu mempercepat pemulihan dari infeksi dan mengurangi risiko penyakit kronis.

Selain itu, daun pepaya dapat berkontribusi pada kesehatan usus, yang memainkan peran penting dalam fungsi imun. Kesehatan usus yang baik bergantung pada keseimbangan bakteri baik dan bakteri jahat dalam saluran pencernaan. Daun pepaya mengandung serat, yang bertindak sebagai prebiotik, menyediakan makanan bagi bakteri baik di usus. Dengan mendukung pertumbuhan bakteri baik, daun pepaya dapat membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus dan meningkatkan kekebalan tubuh. Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut pada manusia diperlukan untuk mengkonfirmasi manfaat daun pepaya dalam meningkatkan imunitas dan untuk menentukan dosis yang optimal untuk mencapai efek ini. Konsultasi dengan profesional kesehatan disarankan sebelum menggunakan sebagai bagian dari strategi peningkatan imunitas, terutama bagi individu dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan.

Tips untuk Memanfaatkan Khasiat Daun Pepaya

Bagian tumbuhan ini menawarkan potensi manfaat kesehatan yang signifikan. Namun, penting untuk memanfaatkannya secara bijak dan aman. Berikut adalah beberapa panduan:

Tip 1: Konsultasikan dengan Profesional Kesehatan
Sebelum mengonsumsi ekstrak atau olahan daun pepaya secara rutin, terutama jika memiliki kondisi medis tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan, konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sangat dianjurkan. Hal ini penting untuk memastikan tidak ada interaksi obat atau kontraindikasi yang dapat membahayakan kesehatan.

Tip 2: Perhatikan Dosis dan Formulasi
Dosis yang tepat sangat bervariasi tergantung pada tujuan penggunaan, usia, dan kondisi kesehatan individu. Ikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada produk atau anjuran dari profesional kesehatan. Formulasi yang berbeda, seperti teh, kapsul, atau ekstrak segar, mungkin memiliki konsentrasi senyawa aktif yang berbeda.

Tip 3: Pilih Sumber yang Terpercaya
Pastikan sumber daun pepaya atau produk olahannya berasal dari kebun yang terpercaya dan bebas dari pestisida atau kontaminan berbahaya lainnya. Jika membeli produk komersial, periksa label dengan seksama untuk memastikan kualitas dan keaslian produk.

Tip 4: Perhatikan Efek Samping yang Mungkin Timbul
Meskipun umumnya dianggap aman, konsumsi daun pepaya dapat menyebabkan efek samping pada beberapa individu, seperti gangguan pencernaan ringan. Hentikan penggunaan jika timbul reaksi alergi atau efek samping yang tidak diinginkan dan segera konsultasikan dengan dokter.

Tip 5: Kombinasikan dengan Gaya Hidup Sehat
Memanfaatkan potensi manfaat dari bagian tumbuhan ini sebaiknya diimbangi dengan pola makan seimbang, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup. Daun pepaya bukanlah pengganti gaya hidup sehat, tetapi dapat menjadi pelengkap yang bermanfaat.

Dengan mengikuti panduan ini, individu dapat memanfaatkan potensi kesehatan dari daun pepaya secara lebih aman dan efektif. Penting untuk selalu mengutamakan keselamatan dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan saran yang tepat.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Sejumlah studi kasus telah meneliti efek ekstrak dari tumbuhan Carica papaya pada berbagai kondisi kesehatan. Salah satu area fokus utama adalah pemanfaatannya dalam menangani demam berdarah dengue (DBD), yang ditandai dengan penurunan trombosit yang signifikan. Beberapa laporan kasus menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun ini berkorelasi dengan peningkatan jumlah trombosit pada pasien DBD, mengurangi kebutuhan akan transfusi trombosit. Namun, penting untuk dicatat bahwa studi kasus ini seringkali melibatkan jumlah peserta yang kecil dan desain yang tidak terkontrol, sehingga sulit untuk menarik kesimpulan yang pasti mengenai efektivitasnya.

Studi lain meneliti efek ekstrak bagian tanaman ini pada pasien dengan dispepsia, atau gangguan pencernaan. Hasilnya menunjukkan bahwa konsumsi ekstrak dapat mengurangi gejala seperti kembung, mual, dan rasa tidak nyaman di perut. Efek ini diduga disebabkan oleh kandungan enzim proteolitik, seperti papain, yang membantu memecah protein dan melancarkan pencernaan. Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi hasil ini dan untuk menentukan dosis optimal dan durasi pengobatan.

Terdapat pula studi yang mengeksplorasi potensi aktivitas antikanker dari ekstrak bagian tumbuhan ini. Studi in vitro menunjukkan bahwa ekstrak dapat menghambat pertumbuhan sel kanker tertentu, seperti sel kanker paru-paru dan payudara. Mekanisme yang mendasari efek ini masih dalam penelitian, namun diduga melibatkan induksi apoptosis (kematian sel terprogram) dan penghambatan angiogenesis (pembentukan pembuluh darah baru). Penting untuk dicatat bahwa hasil studi in vitro tidak selalu dapat diterjemahkan ke dalam hasil klinis pada manusia. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut, termasuk uji klinis pada manusia, diperlukan untuk mengkonfirmasi potensi antikanker dan untuk menentukan keamanan dan efektivitas penggunaannya dalam pengobatan kanker.

Meskipun studi kasus dan penelitian awal memberikan bukti yang menjanjikan mengenai potensi khasiat kesehatan dari bagian tumbuhan ini, penting untuk mendekati informasi ini dengan sikap kritis dan berdasarkan bukti. Penelitian lebih lanjut dengan desain yang lebih ketat dan jumlah peserta yang lebih besar diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan ini dan untuk menentukan peran yang tepat dari bagian tumbuhan ini dalam pengobatan berbagai kondisi kesehatan. Konsultasi dengan profesional kesehatan sangat penting sebelum menggunakan sebagai bagian dari rencana perawatan.