Inilah 4 Kebiasaan Rahasia Orang Kaya dalam Membangun Kekayaan, Bisa Kamu Tiru untuk Sukses! Raih kebebasan finansial sekarang
Minggu, 25 Mei 2025 oleh journal
Rahasia Orang Kaya: 4 Kebiasaan Finansial yang Bisa Kamu Tiru
Pernah bertanya-tanya, apa sih yang bikin orang kaya makin kaya, sementara banyak dari kita masih berjuang dengan keuangan? Jawabannya mungkin bukan cuma soal gaji gede, warisan dari kakek-nenek, atau sekolah mahal. Menurut Sam Dogen, seorang ahli keuangan yang sukses mencapai kebebasan finansial di usia muda, kuncinya ada pada kebiasaan mereka dalam mengelola uang dan membangun aset.
Dogen, yang juga pendiri situs Financial Samurai, mengungkapkan bahwa ada empat kebiasaan utama yang sering diabaikan banyak orang, padahal kebiasaan ini sangat penting untuk membangun kekayaan. Bahkan, Dogen menyebutkan bahwa sekitar 93% orang Amerika Serikat (AS) mungkin melewatkan kebiasaan-kebiasaan ini. Padahal, siapapun bisa sukses secara finansial jika konsisten menerapkannya.
Yuk, Simak 4 Kebiasaan Orang Kaya yang Bisa Kita Tiru:
1. Disiplin Menabung dan Berinvestasi Secara Konsisten
Orang kaya itu jago banget soal disiplin menabung dan investasi. Mereka nggak nunggu "waktu yang tepat" buat masuk ke pasar modal. Malah, saat pasar lagi lesu, mereka justru melihat itu sebagai kesempatan emas buat beli aset dengan harga diskon. Mereka juga sering mengotomatiskan investasi mereka, jadi setiap bulan uangnya otomatis pindah ke rekening investasi.
Dogen sendiri mengaku selalu menginvestasikan minimal 20% dari penghasilannya setiap bulan. Bahkan, persentasenya terus ditingkatkan seiring dengan bertambahnya pendapatan. Kebiasaan ini kontras banget sama banyak orang yang justru takut dan menunda-nunda investasi, alhasil mereka kehilangan peluang untuk mengembangkan kekayaan dalam jangka panjang.
2. Memiliki Banyak Sumber Penghasilan
Orang kaya nggak cuma mengandalkan satu sumber penghasilan. Mereka sadar betul bahwa keamanan finansial nggak bisa cuma bergantung sama gaji bulanan. Rata-rata orang kaya punya beberapa aliran penghasilan, misalnya:
- Pendapatan sewa dari properti
- Keuntungan dari bisnis sampingan
- Royalti dari kekayaan intelektual
- Keuntungan modal (capital gain) dari investasi saham atau aset privat
- Bunga dari obligasi atau rekening berbunga tinggi
- Pendapatan dari kerja lepas atau konsultasi
Diversifikasi penghasilan ini ibarat jaring pengaman finansial. Kalau salah satu sumber penghasilan tiba-tiba macet, masih ada sumber lain yang bisa menopang kebutuhan hidup. Intinya, orang kaya itu pintar membuat uang bekerja untuk mereka.
3. Selalu Berpikir dengan Perspektif Opportunity Cost
Orang kaya itu visioner. Mereka selalu berpikir jangka panjang dan mempertimbangkan opportunity cost atau biaya peluang sebelum mengeluarkan uang. Misalnya, pengen banget beli mobil baru seharga ratusan juta? Mereka akan berpikir, "Kalau uang ini saya investasikan, kira-kira berapa ya nilainya dalam 10 tahun ke depan?"
Dengan pola pikir ini, mereka jadi lebih bijak dalam membelanjakan uang. Mereka tetap menikmati hidup, tapi prioritas utama mereka adalah memenuhi kebutuhan investasi dan keuangan jangka panjang.
4. Punya Keyakinan Bahwa Mereka Layak Kaya
Selain strategi keuangan yang jitu, orang kaya juga punya pola pikir yang positif tentang kekayaan. Mereka percaya bahwa kekayaan itu bisa diciptakan dan dikendalikan melalui usaha, pengetahuan, dan ketekunan. Mereka nggak menganggap kekayaan sebagai hak eksklusif segelintir orang. Mereka percaya bahwa dengan kerja keras, belajar dari kesalahan, dan berani mengambil risiko yang terukur, mereka bisa mencapai kesuksesan finansial.
Mereka juga nggak takut gagal. Kalau investasi mereka rugi, mereka belajar dari pengalaman itu dan bangkit lagi. Mereka juga berani meminta kenaikan gaji, memulai bisnis, atau mengambil risiko finansial yang sudah mereka pertimbangkan matang-matang.
Intinya, menjadi kaya bukan cuma soal kerja keras, tapi juga kerja cerdas. Kebiasaan-kebiasaan yang dijalankan para miliuner, seperti disiplin investasi, diversifikasi penghasilan, berpikir jangka panjang, dan percaya pada diri sendiri, bisa ditiru oleh siapa saja. Yang terpenting adalah konsistensi dalam membangun fondasi keuangan yang kuat.
Gimana? Tertarik untuk mulai meniru kebiasaan orang kaya? Jangan khawatir, ini bukan hal yang mustahil kok. Berikut ini 4 tips praktis yang bisa kamu terapkan mulai sekarang:
1. Otomatiskan Tabungan dan Investasi - Atur transfer otomatis dari rekening gaji ke rekening tabungan dan investasi setiap bulannya. Dengan begini, kamu nggak perlu repot-repot lagi ingat dan menabung secara manual. Contohnya, setiap tanggal 5, otomatis transfer Rp 500.000 ke rekening investasi reksadana.
Dengan begini, kamu gak akan merasa terbebani karena uangnya langsung dipotong di awal. Anggap saja itu sebagai "tagihan" yang harus dibayar setiap bulan.
2. Cari Sumber Penghasilan Tambahan (Side Hustle) - Manfaatkan skill dan hobi kamu untuk menghasilkan uang tambahan. Misalnya, kalau kamu jago desain grafis, tawarkan jasa desain online. Atau, kalau kamu suka menulis, coba ikutan program affiliate marketing atau jadi freelance writer.
Jangan terpaku hanya pada gaji bulanan. Dengan punya sumber penghasilan tambahan, kamu bisa mempercepat proses mencapai kebebasan finansial.
3. Buat Anggaran dan Catat Pengeluaran - Buat anggaran bulanan yang realistis dan catat setiap pengeluaran kamu. Dengan begitu, kamu bisa tahu ke mana uangmu pergi dan di mana kamu bisa berhemat. Gunakan aplikasi pencatat keuangan atau spreadsheet sederhana untuk memudahkan prosesnya.
Dengan mengetahui pola pengeluaranmu, kamu bisa mengidentifikasi pos-pos yang bisa dihemat dan dialokasikan untuk investasi.
4. Tingkatkan Pengetahuan Finansial - Terus belajar tentang investasi, keuangan, dan bisnis. Baca buku, ikuti seminar, atau tonton video edukasi dari para ahli. Semakin banyak pengetahuan yang kamu miliki, semakin bijak kamu dalam mengambil keputusan finansial.
Pengetahuan adalah kunci. Jangan malas belajar dan terus update dengan informasi terbaru seputar keuangan.
"Pak Bambang, saya bingung mau mulai investasi dari mana. Apa saran Bapak?"
Menurut Ligwina Hananto, seorang perencana keuangan independen, "Untuk pemula, sebaiknya mulai dari investasi yang risikonya rendah, seperti reksadana pasar uang atau deposito. Setelah terbiasa dan memahami risikonya, baru bisa mencoba investasi yang lebih agresif, seperti saham."
"Bu Susi, bagaimana cara mengatasi rasa takut saat pasar saham sedang turun?"
Kata Raditya Dika, seorang investor dan komedian, "Ingat, investasi itu jangka panjang. Jangan panik saat pasar lagi merah. Justru, saat pasar turun, itu kesempatan buat beli saham bagus dengan harga murah. Tapi, pastikan kamu sudah melakukan riset dan memilih saham yang fundamentalnya kuat."
"Mas Joko, berapa persen idealnya penghasilan yang harus disisihkan untuk investasi?"
Menurut Pandji Pragiwaksono, seorang komika dan investor, "Idealnya, sisihkan minimal 10-20% dari penghasilan untuk investasi. Tapi, sesuaikan juga dengan kondisi keuangan dan tujuan investasi kamu. Yang penting, konsisten dan disiplin."
"Mbak Rina, bagaimana cara meningkatkan pendapatan dari bisnis sampingan?"
Kata Merry Riana, seorang motivator dan pengusaha, "Fokus pada peningkatan kualitas produk atau jasa yang kamu tawarkan. Berikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan. Manfaatkan media sosial untuk promosi dan perluas jaringan. Jangan takut untuk berinvestasi pada pengembangan diri dan bisnis kamu."