Inilah 8 Tanda Diabetes pada Mata yang Tak Boleh Diabaikan, Kenali Gejala Awalnya Sekarang Juga!
Kamis, 8 Mei 2025 oleh journal
Awas! 8 Tanda Diabetes Ini Bisa Muncul di Mata Anda
Diabetes, penyakit kronis yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi, bukan hanya memengaruhi organ-organ vital seperti jantung dan ginjal. Tanpa disadari, dampaknya juga bisa merambat ke mata dan mengganggu penglihatan kita. Komplikasi diabetes pada mata ini dikenal sebagai retinopati diabetik, dan penting untuk mewaspadainya.
Retinopati diabetik terjadi ketika kadar gula darah yang tidak terkontrol merusak pembuluh darah kecil di retina, bagian mata yang berfungsi menangkap gambar. Awalnya, mungkin tidak terasa gejala apa pun. Namun, jika dibiarkan, retinopati diabetik bisa menyebabkan gangguan penglihatan yang serius, bahkan kebutaan.
Kenali Gejala Awal Retinopati Diabetik
Meskipun seringkali tanpa gejala di tahap awal, retinopati diabetik dapat menunjukkan tanda-tanda tertentu seiring perkembangannya. Penting untuk peka terhadap perubahan pada penglihatan Anda. Berikut beberapa tanda yang perlu diwaspadai:
- Penglihatan Kabur: Penglihatan menjadi tidak jelas atau semakin memburuk dari waktu ke waktu.
- Muncul Bintik-bintik atau Bayangan Gelap: Anda melihat bintik-bintik kecil atau bentuk gelap mengambang di bidang penglihatan.
- Area Gelap atau Kosong: Sebagian area penglihatan tampak gelap atau hilang.
- Nyeri atau Kemerahan pada Mata: Mata terasa sakit atau tampak merah tanpa sebab yang jelas.
- Kesulitan Melihat dalam Kondisi Gelap: Adaptasi mata terhadap cahaya redup menjadi lebih sulit.
- Floaters: Munculnya benda-benda kecil yang tampak mengambang dan bergerak di bidang penglihatan.
- Hilangnya Penglihatan: Dalam kasus yang parah, retinopati diabetik dapat menyebabkan kehilangan penglihatan permanen.
- Penglihatan Berfluktuasi: Penglihatan berubah-ubah, terkadang jelas, terkadang kabur, meskipun sudah menggunakan kacamata.
Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas, jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter mata. Ingat, gejala-gejala ini tidak selalu berarti Anda menderita retinopati diabetik, tetapi penting untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
Selain itu, pengendalian kadar gula darah, tekanan darah, dan kolesterol sangat penting untuk mengurangi risiko retinopati diabetik. Konsumsi obat diabetes sesuai resep dokter juga merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan mata Anda.
Sahabat sehat, menjaga kesehatan mata saat menderita diabetes itu penting banget, lho! Jangan khawatir, ini dia beberapa tips yang bisa kamu lakukan sehari-hari:
1. Rutin Periksa Gula Darah - Kadar gula darah yang stabil adalah kunci utama! Gunakan alat cek gula darah di rumah secara teratur dan catat hasilnya. Misalnya, cek setiap pagi sebelum sarapan dan 2 jam setelah makan.
Dengan begitu, kamu bisa tahu bagaimana makanan yang kamu konsumsi memengaruhi gula darahmu.
2. Kontrol Tekanan Darah dan Kolesterol - Tekanan darah dan kolesterol tinggi bisa memperburuk kerusakan pembuluh darah, termasuk di mata. Konsumsi makanan rendah garam dan lemak jenuh, serta olahraga teratur.
Coba deh jalan kaki 30 menit setiap hari, atau ikuti kelas yoga online!
3. Minum Obat Diabetes Sesuai Resep Dokter - Jangan pernah mengubah dosis atau berhenti minum obat tanpa konsultasi dokter. Obat diabetes membantu mengontrol gula darah dan mencegah komplikasi.
Buat pengingat di ponsel agar kamu tidak lupa minum obat!
4. Periksakan Mata ke Dokter Mata Secara Rutin - Minimal setahun sekali, atau lebih sering jika dokter menyarankan. Dokter mata dapat mendeteksi retinopati diabetik sejak dini dan memberikan penanganan yang tepat.
Jangan tunda pemeriksaan mata hanya karena merasa penglihatanmu masih baik-baik saja!
5. Berhenti Merokok - Merokok dapat memperburuk komplikasi diabetes, termasuk retinopati diabetik. Zat-zat kimia dalam rokok merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko masalah mata.
Jika kamu kesulitan berhenti merokok sendiri, mintalah bantuan dokter atau bergabung dengan kelompok dukungan.
6. Jaga Pola Makan Sehat - Konsumsi makanan yang kaya serat, vitamin, dan mineral. Batasi makanan manis, berlemak, dan olahan. Perbanyak buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh.
Misalnya, ganti nasi putih dengan nasi merah, dan tambahkan sayuran hijau seperti brokoli dan bayam dalam menu harianmu.
Dok, katanya retinopati diabetik itu bisa bikin buta ya? Apa benar begitu, Mas Budi?
Menurut Dr. Tania Putri, SpM, "Benar sekali, Mas Budi. Jika retinopati diabetik tidak ditangani dengan baik, kerusakan pada retina bisa semakin parah dan menyebabkan kehilangan penglihatan permanen. Itulah mengapa deteksi dini dan pengobatan yang tepat sangat penting."
Saya baru saja didiagnosis diabetes. Kapan sebaiknya saya mulai periksa mata, Mbak Rina?
Seperti yang disarankan oleh Ibu Siti Aminah, seorang edukator diabetes, "Mbak Rina, segera setelah Anda didiagnosis diabetes, segeralah membuat janji dengan dokter mata. Pemeriksaan awal ini penting untuk mengetahui kondisi mata Anda dan mendeteksi dini potensi masalah."
Apakah retinopati diabetik bisa disembuhkan total, Pak Joko?
Menurut pendapat dari Bapak Prof. Dr. Bambang Susilo, ahli endokrinologi, "Pak Joko, retinopati diabetik seringkali tidak bisa disembuhkan total, tetapi perkembangannya dapat dikendalikan dan dicegah agar tidak semakin parah. Pengobatan seperti laser, suntikan anti-VEGF, atau operasi vitrektomi dapat membantu menjaga penglihatan."
Selain gula darah, faktor apa lagi yang bisa memperburuk retinopati diabetik, Dik Ayu?
Seperti yang dijelaskan oleh Ibu Dr. Maya Sari, spesialis penyakit dalam, "Dik Ayu, selain gula darah yang tidak terkontrol, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol yang tinggi, dan merokok juga dapat memperburuk retinopati diabetik. Menjaga gaya hidup sehat secara keseluruhan sangat penting."
Apakah gejala mata yang kabur pasti berarti saya terkena retinopati diabetik, Bang Herman?
Menurut penjelasan dari Bapak Agus Salim, seorang praktisi kesehatan, "Bang Herman, mata kabur bisa disebabkan oleh berbagai faktor, tidak hanya retinopati diabetik. Bisa juga karena katarak, glaukoma, atau masalah refraksi. Penting untuk memeriksakan diri ke dokter mata untuk mendapatkan diagnosis yang pasti."