Inilah Jawaban Ilmiah Mengapa Tomat Disebut Buah atau Sayur, simak penjelasan lengkapnya sekarang!

Senin, 12 Mei 2025 oleh journal

Inilah Jawaban Ilmiah Mengapa Tomat Disebut Buah atau Sayur, simak penjelasan lengkapnya sekarang!

Tomat: Buah atau Sayur? Fakta Ilmiah yang Mungkin Belum Kamu Tahu

Pertanyaan klasik seperti "duluan mana, ayam atau telur?" memang seru untuk diperdebatkan. Tapi, ada satu pertanyaan lain yang seringkali bikin kening berkerut: tomat itu sebenarnya buah atau sayur, sih?

Di meja makan, di kelas Biologi, sampai di forum online, perdebatan ini selalu hangat. Ada yang bersikeras tomat itu buah karena punya biji. Tapi, banyak juga yang merasa tomat lebih cocok disebut sayur karena lebih sering jadi teman setia wortel dan bawang di masakan yang gurih-gurih, bukan menemani apel dan pisang sebagai hidangan penutup.

Lalu, bagaimana jawaban yang benar menurut ilmu pengetahuan? Yuk, kita kupas tuntas!

Sudut Pandang Botani: Tomat Itu Jelas Buah!

Menurut artikel "Classification of fruits and vegetables" karya Pennington JAT & Fisher RA dalam Jurnal of Food Composition and Analysis, para ahli botani menggunakan klasifikasi berdasarkan karakteristik fisiologis tanaman. Ini termasuk struktur, fungsi, dan organisasi tanaman.

Dalam dunia botani, definisi buah adalah bagian tanaman yang berkembang dari ovarium bunga dan mengandung biji. Nah, tomat (Solanum lycopersicum) memenuhi semua kriteria ini. Tomat tumbuh dari bunga tanaman tomat, punya biji di dalamnya, dan berperan penting dalam proses reproduksi tanaman. Jadi, secara botani, tomat satu keluarga dengan apel, pisang, bahkan stroberi!

Tapi, tunggu dulu! Seorang ahli gizi, koki, atau bahkan nenek kita mungkin punya pandangan yang sedikit berbeda. Mereka menggunakan klasifikasi kuliner yang lebih fokus pada cara tanaman itu digunakan dan bagaimana rasanya.

Klasifikasi Kuliner: Tomat Lebih Cocok Jadi Sayur?

Secara kuliner, sayuran biasanya punya tekstur yang lebih keras, rasa yang cenderung hambar, dan seringkali perlu dimasak dalam hidangan seperti sup, semur, atau tumisan. Sementara itu, buah biasanya punya tekstur yang lebih lembut, rasa yang manis atau asam, dan seringkali dinikmati langsung atau dalam hidangan penutup.

Tomat memang bisa berair dan sedikit manis, bahkan enak dinikmati mentah dalam salad. Tapi, kita juga sering mengolah tomat dalam hidangan yang gurih. Inilah yang membuat kita cenderung menganggap tomat sebagai sayuran.

Jadi, Mana yang Benar? Botani vs. Kuliner

Kenapa kita bisa mengklasifikasikan tomat dengan dua cara yang berbeda? Sebenarnya, kedua definisi ini punya tujuan yang berbeda. Definisi botani penting untuk memahami siklus hidup tanaman, sementara definisi kuliner lebih relevan dalam konteks memasak dan menikmati makanan.

Jadi, kalau ada yang tanya apakah tomat itu buah atau sayur, jawaban ilmiahnya adalah buah. Tapi, wajar juga kalau dalam percakapan sehari-hari tentang masakan, orang menyebut tomat sebagai sayuran karena memang sering digunakan seperti itu.

Perdebatan Tomat di Pengadilan Amerika Serikat

Tahukah kamu kalau perdebatan tentang tomat ini pernah jadi masalah hukum di Amerika Serikat? Pada tahun 1893, dalam kasus Nix v. Hedden, para pedagang buah menentang pajak impor yang dikenakan pada tomat. Mereka berargumen bahwa tomat itu buah, sehingga seharusnya tidak dikenakan pajak untuk sayuran.

Namun, Mahkamah Agung AS memutuskan bahwa untuk tujuan Undang-Undang Tarif saat itu, tomat dikategorikan sebagai sayuran berdasarkan penggunaan umumnya di masyarakat. Putusan ini hanya berlaku untuk urusan pajak, dan tidak mengubah klasifikasi botani tomat.

Intinya, jangan bingung lagi! Nikmati saja tomat dalam salad atau saus pasta favoritmu.

Nutrisi dan Manfaat Tomat yang Luar Biasa

Selain rasanya yang segar, tomat juga kaya akan nutrisi yang baik untuk tubuh. Dalam 100 gram tomat segar, kamu bisa mendapatkan:

  • Kalori: Sekitar 18 kkal
  • Vitamin C: 13,7 mg (sekitar 15% kebutuhan harian)
  • Vitamin A: 833 IU (mendukung kesehatan mata)
  • Likopen: Antioksidan kuat yang memberi warna merah pada tomat
  • Kalium: 237 mg (mendukung fungsi jantung dan otot)
  • Serat: 1,2 gram (membantu pencernaan)
  • Folat: 15 µg (penting untuk pembentukan sel darah merah)
  • Vitamin K: 7,9 µg (mendukung pembekuan darah)

Tomat juga mengandung magnesium, fosfor, dan vitamin B kompleks dalam jumlah kecil. Dengan kandungan gizi yang lengkap ini, tomat menawarkan banyak manfaat kesehatan:

  • Menjaga Kesehatan Jantung: Likopen membantu mengurangi risiko penyakit jantung dengan menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan tekanan darah. Kalium juga penting untuk menjaga tekanan darah stabil.
  • Mendukung Kesehatan Mata: Vitamin A dan likopen melindungi mata dari kerusakan akibat radikal bebas, mencegah gangguan penglihatan seperti katarak.
  • Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh: Vitamin C yang tinggi memperkuat sistem imun, membantu melawan infeksi, dan mempercepat penyembuhan luka.
  • Menjaga Kesehatan Kulit: Likopen dan vitamin C adalah antioksidan yang melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV dan penuaan dini. Tomat sering digunakan dalam produk perawatan kulit karena sifatnya yang melembapkan.
  • Mendukung Pencernaan: Serat membantu melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit. Kandungan air yang tinggi juga mendukung hidrasi tubuh.
  • Berpotensi Mencegah Kanker: Penelitian menunjukkan likopen dapat mengurangi risiko beberapa jenis kanker, seperti kanker prostat dan payudara, karena sifat antioksidannya.

Buah yang Sering Dikira Sayur: Tomat Tidak Sendirian!

Selain tomat, ada beberapa buah lain yang sering dianggap sebagai sayuran:

  • Terong: Meskipun sering dimasak seperti sayuran, terong sebenarnya adalah buah, bahkan termasuk dalam kategori berry karena mengandung biji dan tumbuh dari bunga.
  • Labu dan Zukini: Keduanya adalah buah karena berasal dari bunga yang membutuhkan penyerbukan. Namun, dalam masakan, labu sering diolah seperti sayuran.
  • Mentimun: Berkerabat dengan labu, mentimun adalah buah karena mengandung biji dan berkembang dari bunga, meskipun sering dianggap sayuran dalam salad atau acar.
  • Kacang Polong: Kacang polong adalah buah karena polongnya mengandung biji yang bisa ditanam, tetapi sering disebut sayuran dalam konteks kuliner.
  • Okra: Polong okra yang mengandung biji adalah buah, meskipun populer sebagai "sayuran" dalam masakan tertentu.
  • Paprika: Baik paprika manis maupun pedas adalah buah karena berasal dari bunga dan mengandung biji, meskipun selalu dianggap sayuran dalam masakan.

Setelah tahu betapa hebatnya tomat, pasti kamu ingin memasukkannya ke dalam menu sehari-hari, kan? Nah, ini dia beberapa tips sederhana yang bisa kamu coba:

1. Pilih Tomat yang Matang Sempurna - Tomat yang matang sempurna punya kandungan likopen yang lebih tinggi. Pilih yang warnanya merah merata, terasa berat, dan sedikit lunak saat ditekan.

Hindari tomat yang masih keras atau ada memar.

2. Masak Tomat untuk Meningkatkan Likopen - Memasak tomat, terutama dengan sedikit minyak, bisa meningkatkan ketersediaan likopen bagi tubuh.

Coba buat saus tomat sendiri atau tambahkan tomat ke dalam tumisan.

3. Kombinasikan Tomat dengan Lemak Sehat - Likopen adalah nutrisi yang larut dalam lemak. Jadi, mengonsumsi tomat bersamaan dengan lemak sehat (seperti minyak zaitun, alpukat, atau kacang-kacangan) akan membantu tubuh menyerap likopen dengan lebih baik.

Misalnya, tambahkan irisan alpukat ke dalam salad tomatmu.

4. Simpan Tomat dengan Benar - Jangan menyimpan tomat di dalam kulkas, karena suhu dingin bisa merusak rasa dan teksturnya.

Simpan tomat di suhu ruangan, jauh dari sinar matahari langsung.

5. Variasikan Cara Mengonsumsi Tomat - Jangan hanya terpaku pada satu cara. Coba berbagai cara mengonsumsi tomat, mulai dari dimakan langsung, dibuat jus, ditambahkan ke salad, sampai diolah menjadi saus atau sup.

Dengan begitu, kamu tidak akan bosan dan bisa mendapatkan manfaat tomat secara maksimal.

Apakah benar kalau tomat bisa membantu mencegah kanker prostat, seperti yang sering didengar Mas Budi?

Menurut Prof. Dr. dr. Arie Rukmono, SpU(K), seorang ahli urologi terkemuka, "Likopen yang terkandung dalam tomat memang memiliki potensi untuk mengurangi risiko kanker prostat. Namun, ini bukan satu-satunya faktor. Gaya hidup sehat secara keseluruhan, termasuk pola makan yang seimbang dan olahraga teratur, juga sangat penting."

Kata Mbak Siti, tomat itu bagus untuk kulit. Apa benar tomat bisa bikin kulit jadi lebih glowing?

Menurut dr. Reisa Broto Asmoro, seorang dokter dan presenter kesehatan, "Tomat mengandung vitamin C dan likopen yang berperan sebagai antioksidan. Antioksidan ini membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas dan sinar UV, sehingga dapat membantu menjaga kesehatan dan tampilan kulit. Namun, hasil yang didapatkan bisa berbeda-beda pada setiap orang."

Pak Joko sering dengar kalau tomat bisa menurunkan tekanan darah. Apa ini fakta atau cuma mitos?

Menurut Dr. Tan Shot Yen, seorang ahli gizi dan penggiat gaya hidup sehat, "Tomat mengandung kalium yang berperan penting dalam menjaga tekanan darah tetap stabil. Mengonsumsi tomat secara teratur, sebagai bagian dari diet sehat dan seimbang, dapat membantu menurunkan tekanan darah pada beberapa orang. Namun, penting juga untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat jika Anda memiliki masalah tekanan darah tinggi."

Ibu Ani penasaran, apakah benar kalau tomat lebih baik dimakan mentah atau dimasak?

Menurut Chef Farah Quinn, seorang koki selebriti, "Keduanya punya kelebihan masing-masing. Tomat mentah kaya akan vitamin C, sementara tomat yang dimasak kandungan likopennya lebih mudah diserap oleh tubuh. Jadi, sebaiknya variasikan cara mengonsumsi tomat agar mendapatkan manfaat yang maksimal."

Mas Herman bertanya, apakah semua jenis tomat punya kandungan gizi yang sama?

Menurut William Wongso, seorang pakar kuliner Indonesia, "Secara umum, semua jenis tomat memiliki kandungan gizi yang baik. Namun, ada sedikit perbedaan antara jenis yang satu dengan yang lain. Misalnya, tomat ceri cenderung lebih manis dan mengandung lebih banyak vitamin C dibandingkan tomat biasa. Sementara itu, tomat beefsteak memiliki tekstur yang lebih padat dan rasa yang lebih kaya."