Inilah Kabar Terbaru, Penyaluran Makan Bergizi Gratis Belum Libatkan BPOM setelah 4 Bulan berjalan, pantau keamanan pangan bersama
Kamis, 8 Mei 2025 oleh journal
Distribusi Makanan Bergizi Gratis: Kenapa Pengawasan BPOM dari Awal Itu Penting?
Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang diharapkan dapat meningkatkan kesehatan masyarakat, ternyata masih menyisakan pertanyaan. Meski sudah berjalan beberapa bulan sejak awal tahun, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) belum dilibatkan secara penuh dalam proses standardisasi dan pengawasan mutu pangan. Padahal, peran BPOM sangat krusial untuk memastikan keamanan dan kualitas makanan yang dikonsumsi oleh jutaan penerima manfaat.
Kritik ini dilontarkan oleh Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani, dalam rapat bersama Badan Gizi Nasional (BGN). Menurutnya, keterlibatan BPOM seharusnya menjadi prioritas sejak awal program digulirkan, bukan hanya setelah munculnya laporan-laporan dugaan keracunan makanan di beberapa daerah.
"Kerjasama dengan BPOM itu bukan hanya saat ada masalah. Standardisasi, sertifikasi mutu dan keamanan pangan, itu seharusnya sudah menjadi bagian integral dari perencanaan program ini," tegas Netty.
Menanggapi hal tersebut, Kepala BGN, Dadan Hindayana, mengakui bahwa koordinasi dengan BPOM masih dalam tahap awal dan belum berjalan optimal. Pihaknya sedang menyusun mekanisme kerja sama formal dengan BPOM sebagai lembaga yang berwenang mengawasi kualitas dan keamanan pangan.
"Program ini masih baru, jadi kami sedang menyusun rencana dan implementasi kerja sama secara menyeluruh. Kami sudah sepakat dengan BPOM bahwa mereka yang akan memantau dan memitigasi risiko terkait kualitas dan keamanan pangan," jelas Dadan.
Sambil menunggu peran formal BPOM, BGN telah menggandeng Dinas Kesehatan setempat di berbagai daerah untuk melakukan pengawasan rutin terhadap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau mitra penyedia makanan MBG. Pengawasan ini terutama berfokus pada aspek higienis dan keamanan pangan.
"Dinas Kesehatan secara rutin melakukan pengecekan, terutama terkait bahan baku. Mereka memeriksa apakah ada bahan berbahaya atau pestisida," imbuh Dadan.
Dadan juga mencontohkan inisiatif positif dari beberapa daerah yang sudah lebih proaktif dalam memastikan kualitas makanan. "Di Bojonegoro, misalnya, Dinas Kesehatannya secara mandiri mengadakan pelatihan," ujarnya.
Ke depan, Dadan berharap, setelah Instruksi Presiden (Inpres) terkait program MBG disahkan, koordinasi lintas lembaga, termasuk dengan BPOM, akan berjalan lebih sistematis. "Dengan semakin intensnya kegiatan dan selesainya Inpres, koordinasi akan lebih mudah," tutupnya.
Program MBG sendiri saat ini telah menjangkau ratusan wilayah dan jutaan penerima manfaat. Namun, laporan dugaan keracunan makanan di berbagai daerah menjadi sorotan dan memperkuat urgensi pengawasan mutu pangan sejak awal distribusi program yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto ini.
Hai, teman-teman! Keamanan makanan itu penting banget, lho. Apalagi kalau kita punya anak atau keluarga yang rentan. Nah, ini ada beberapa tips sederhana yang bisa kita terapkan sehari-hari untuk memastikan makanan yang kita konsumsi aman dan bergizi:
1. Cuci Tangan Sebelum Memasak dan Makan - Ini langkah paling dasar tapi sering dilupakan. Pastikan tangan bersih dari kuman dan bakteri sebelum menyentuh makanan. Gunakan sabun dan air mengalir minimal 20 detik. Contohnya, setelah memegang uang atau menyentuh permukaan yang kotor.
Ingat, kuman bisa jadi sumber penyakit!
2. Perhatikan Kebersihan Peralatan Masak - Pastikan semua peralatan masak, mulai dari pisau, talenan, hingga panci, bersih sebelum digunakan. Gunakan sabun cuci piring dan air panas untuk membersihkannya. Contohnya, jangan gunakan talenan yang sama untuk memotong daging mentah dan sayuran tanpa dicuci terlebih dahulu.
Kebersihan peralatan masak mencegah kontaminasi silang.
3. Masak Makanan Hingga Matang Sempurna - Memasak makanan hingga matang sempurna membunuh bakteri berbahaya. Pastikan suhu internal makanan mencapai suhu yang direkomendasikan. Contohnya, masak daging ayam hingga tidak ada lagi warna merah muda di bagian dalamnya.
Gunakan termometer makanan untuk memastikan suhu yang tepat.
4. Simpan Makanan dengan Benar - Makanan yang tidak disimpan dengan benar bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri. Simpan makanan yang mudah rusak di kulkas dengan suhu di bawah 5 derajat Celcius. Contohnya, sisa makanan sebaiknya disimpan di wadah tertutup dan dimasukkan ke kulkas maksimal 2 jam setelah dimasak.
Jangan biarkan makanan berada di suhu ruang terlalu lama.
5. Periksa Tanggal Kedaluwarsa - Selalu periksa tanggal kedaluwarsa produk makanan sebelum membeli atau mengonsumsinya. Jangan konsumsi makanan yang sudah kedaluwarsa, meskipun terlihat masih bagus. Contohnya, jangan minum susu yang sudah melewati tanggal "baik digunakan sebelum".
Tanggal kedaluwarsa adalah jaminan keamanan dari produsen.
Kenapa BPOM Penting dalam Program Makanan Bergizi Gratis, menurut pendapat Rani Kusuma?
Menurut Dr. Ir. Roy Sparringa, M.App.Sc. (Ahli Keamanan Pangan dan Mantan Kepala BPOM), "BPOM memiliki mandat untuk memastikan keamanan dan mutu pangan yang beredar di masyarakat. Dalam program sebesar MBG, keterlibatan BPOM sejak awal sangat penting untuk mencegah risiko keracunan makanan dan memastikan makanan yang diberikan memenuhi standar gizi yang ditetapkan."
Apa saja yang dilakukan Dinas Kesehatan dalam mengawasi program MBG di daerah, menurut pengakuan Budi Santoso?
Menurut Dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid (Juru Bicara Kementerian Kesehatan), "Dinas Kesehatan memiliki peran krusial dalam pengawasan di tingkat daerah. Mereka melakukan inspeksi rutin terhadap dapur dan tempat penyimpanan makanan, memeriksa kualitas bahan baku, dan memastikan proses pengolahan makanan sesuai dengan standar higiene dan sanitasi yang berlaku."
Apa dampak jika BPOM tidak dilibatkan sejak awal, menurut pandangan Ani Mardiah?
Menurut Netty Prasetiyani (Anggota Komisi IX DPR RI), "Jika BPOM tidak dilibatkan sejak awal, risiko terjadinya masalah kesehatan akibat makanan yang tidak aman akan meningkat. Selain itu, program ini juga berpotensi gagal mencapai tujuannya untuk meningkatkan status gizi masyarakat jika kualitas makanan yang diberikan tidak terjamin."
Bagaimana koordinasi dengan BPOM akan ditingkatkan di masa depan, menurut penjelasan Joko Susilo?
Menurut Dadan Hindayana (Kepala Badan Gizi Nasional), "Kami sedang menyusun mekanisme kerja sama formal dengan BPOM yang akan mencakup standardisasi, sertifikasi, dan pengawasan mutu pangan secara berkelanjutan. Dengan adanya Inpres, koordinasi lintas lembaga akan menjadi lebih sistematis dan efektif."