Kartu As China Lawan Perang Dagang AS, Strategi Apa yang Dimainkan?

Senin, 28 April 2025 oleh journal

Kartu As China Lawan Perang Dagang AS, Strategi Apa yang Dimainkan?

Kartu As China dalam Perang Dagang Melawan AS

Perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS) semakin memanas. China tak tinggal diam dan telah menyiapkan strategi jitu untuk melawan gempuran tarif dari AS. Seperti dilaporkan BBC, perang dagang ini ditandai dengan tarif hingga 245% untuk ekspor China ke AS, yang dibalas Beijing dengan tarif 125% untuk produk impor dari Amerika. Konsumen, bisnis, dan pasar global pun bersiap menghadapi ketidakpastian yang berkepanjangan, dibayangi ancaman resesi global yang semakin nyata.

Meskipun Presiden Xi Jinping menyatakan keterbukaannya untuk berdialog, ia juga menegaskan kesiapan China untuk "berjuang sampai titik darah penghabisan" jika diperlukan. Layaknya pemain kartu profesional, Beijing memiliki beberapa "kartu as" untuk melawan taktik Presiden Donald Trump. Mari kita telaah strategi China dalam menghadapi perang dagang ini.

Keunggulan Ekonomi dan Pasar Domestik yang Luas

Sebagai ekonomi terbesar kedua di dunia, China lebih mampu menahan dampak negatif dari tarif dibandingkan negara-negara kecil. Dengan populasi lebih dari satu miliar jiwa, pasar domestik China menjadi andalan untuk menyerap sebagian barang ekspor yang terdampak tarif. Meskipun konsumsi domestik sempat menurun, pemerintah China berupaya mendorongnya melalui berbagai insentif, mulai dari subsidi peralatan rumah tangga hingga subsidi tiket kereta untuk pensiunan.

Tekad Kuat dan Fokus pada Inovasi Teknologi

Di bawah kepemimpinan Xi Jinping, China berpacu dengan AS untuk mendominasi teknologi. Investasi besar-besaran digelontorkan untuk mengembangkan teknologi dalam negeri, mulai dari energi terbarukan hingga chip dan kecerdasan buatan (AI). Contohnya, chatbot DeepSeek yang digadang-gadang sebagai pesaing ChatGPT, dan BYD yang menyalip Tesla sebagai produsen kendaraan listrik terbesar di dunia. China juga berencana menggelontorkan lebih dari US$1 triliun untuk inovasi AI dalam dekade mendatang.

Diversifikasi Perdagangan dan Inisiatif Sabuk dan Jalan

China aktif memperluas hubungan dagang dengan negara-negara berkembang di Asia Tenggara, Amerika Latin, dan Afrika melalui inisiatif Sabuk dan Jalan. Ini merupakan strategi untuk mengurangi ketergantungan pada AS. Contohnya, impor kedelai dari Amerika yang sebelumnya mendominasi kini mulai digantikan oleh Brasil.

Jaringan Perdagangan Global yang Luas

China adalah mitra dagang terbesar bagi 60 negara pada tahun 2023, hampir dua kali lipat dari AS. Dengan surplus perdagangan yang mencapai rekor US$1 triliun pada akhir 2024, China memiliki posisi tawar yang kuat dalam perdagangan global.

Kendali atas Unsur Tanah Jarang

China memonopoli ekstraksi dan pemurnian unsur tanah jarang, elemen penting dalam manufaktur teknologi canggih. Ini menjadi senjata ampuh bagi China dalam perang dagang. Pembatasan ekspor unsur tanah jarang dapat mengganggu berbagai industri, mulai dari kendaraan listrik hingga pertahanan.

Perang dagang AS-China dapat berdampak pada ekonomi global. Berikut beberapa tips untuk menghadapi dampaknya:

1. Diversifikasi Investasi - Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang. Sebarkan investasi Anda ke berbagai aset, seperti saham, obligasi, dan properti, untuk mengurangi risiko.

Contoh: Jika Anda berinvestasi di saham perusahaan yang terdampak perang dagang, diversifikasi ke obligasi pemerintah atau emas dapat membantu melindungi portofolio Anda.

2. Pantau Perkembangan Ekonomi - Ikuti berita dan analisis ekonomi untuk memahami potensi dampak perang dagang.

Dengan mengetahui perkembangan terkini, Anda dapat membuat keputusan finansial yang lebih bijak.

3. Kelola Pengeluaran dengan Bijak - Buat anggaran dan prioritaskan kebutuhan esensial.

Hindari pengeluaran yang tidak perlu dan sisihkan dana darurat untuk mengantisipasi ketidakpastian ekonomi.

4. Tingkatkan Keterampilan dan Pengetahuan - Investasikan waktu dan sumber daya untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan Anda agar tetap kompetitif di pasar kerja.

Keahlian yang relevan dengan perkembangan teknologi dan tren pasar akan sangat berharga.

5. Dukung Produk Lokal - Membeli produk lokal dapat membantu memperkuat ekonomi domestik dan mengurangi ketergantungan pada impor yang mungkin terdampak perang dagang.

Selain itu, Anda juga berkontribusi pada pertumbuhan UMKM di Indonesia.

Apa dampak perang dagang terhadap Indonesia, Pak Budi Santoso?

(Budi Santoso, Ekonom): Perang dagang dapat mempengaruhi ekspor Indonesia ke AS dan China, serta harga komoditas global. Namun, Indonesia juga memiliki peluang untuk menarik investasi dan meningkatkan ekspor ke negara lain.

Bagaimana strategi China dalam menghadapi perang dagang ini, Ibu Ani Wijaya?

(Ani Wijaya, Pengamat Hubungan Internasional): China menggunakan berbagai strategi, termasuk memperkuat pasar domestik, diversifikasi perdagangan, dan fokus pada inovasi teknologi, untuk mengurangi ketergantungan pada AS.

Apa saja sektor yang paling terdampak perang dagang, Pak Chandra Kusuma?

(Chandra Kusuma, Menteri Perdagangan): Sektor manufaktur, pertanian, dan teknologi merupakan sektor yang paling terdampak perang dagang. Pemerintah berupaya meminimalisir dampak negatif dan membantu pelaku usaha di sektor-sektor tersebut.

Apakah ada peluang bagi Indonesia di tengah perang dagang ini, Ibu Dewi Pertiwi?

(Dewi Pertiwi, Pengusaha): Indonesia memiliki peluang untuk menjadi alternatif bagi perusahaan yang ingin merelokasi produksinya dari China. Kunci keberhasilannya adalah meningkatkan daya saing dan kemudahan berusaha.

Bagaimana masyarakat bisa mempersiapkan diri menghadapi dampak perang dagang, Pak Eko Prasetyo?

(Eko Prasetyo, Perencana Keuangan): Masyarakat perlu bijak dalam mengelola keuangan, meningkatkan keterampilan, dan memantau perkembangan ekonomi. Diversifikasi investasi juga penting untuk mengurangi risiko.