Ketahui Rahasia Habibie, Sukses Menekan Dolar dari Rp16.800 ke Rp6.550, inspirasi bagi generasi muda

Sabtu, 17 Mei 2025 oleh journal

Ketahui Rahasia Habibie, Sukses Menekan Dolar dari Rp16.800 ke Rp6.550, inspirasi bagi generasi muda

Kisah Habibie: Dari Rupiah Terpuruk ke Kebangkitan Ekonomi

Di tengah hiruk pikuk ekonomi global, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) menjadi perhatian utama. Apresiasi Rupiah belakangan ini seiring dengan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed dan data ekonomi AS yang kurang memuaskan, mengingatkan kita pada masa-masa sulit di akhir tahun 90-an.

Tepatnya tahun 1998, Dolar AS pernah menyentuh angka Rp16.800! Kondisinya bahkan lebih genting karena kenaikan Dolar terjadi begitu cepat dan bersamaan dengan krisis politik yang mengguncang Indonesia. Kekuasaan Presiden Soeharto yang telah berlangsung selama 32 tahun pun runtuh.

Namun, pergantian kepemimpinan tak serta merta membawa angin segar. Presiden B.J. Habibie, pengganti Soeharto, diragukan kemampuannya dalam mengatasi krisis ekonomi. Beliau dianggap sebagai seorang teknokrat pembuat pesawat, bukan seorang ekonom. Kebijakan-kebijakannya pun dicap sebagai pemborosan oleh para kritikus Orde Baru. Bahkan, Perdana Menteri Singapura saat itu, Lee Kuan Yew, pesimis bahwa Rupiah akan semakin terpuruk di bawah kepemimpinan Habibie.

Namun, Habibie membuktikan bahwa keraguan itu salah! Ia berhasil menaklukkan Dolar melalui serangkaian kebijakan berani dan inovatif.

Langkah-Langkah Habibie Menstabilkan Rupiah:

1. Restrukturisasi Perbankan yang Rapuh

Salah satu akar masalah krisis ekonomi 1998 adalah sektor perbankan yang lemah. Kebijakan Paket Oktober 1988 yang mempermudah pendirian bank, ternyata tidak diimbangi dengan pengawasan dan manajemen yang baik. Akibatnya, banyak bank yang kolaps saat krisis melanda. Nasabah panik dan menarik dana secara besar-besaran.

Habibie menjadikan restrukturisasi perbankan sebagai prioritas utama. Ia berharap Bank Indonesia (BI) dapat menjadi lebih kuat dan independen. Salah satu langkahnya adalah menggabungkan empat bank pemerintah menjadi satu bank yang kuat, yaitu Bank Mandiri.

Selain itu, Habibie juga memisahkan BI dari pemerintah melalui UU No.23 tahun 1999. Dalam otobiografinya, "B.J. Habibie: Detik-detik yang Menentukan" (2006), ia menyatakan bahwa kebijakan ini adalah langkah terbaik untuk memperkuat Rupiah. BI harus independen, objektif, dan bebas dari intervensi politik.

2. Mengendalikan Inflasi Melalui Suku Bunga

Kebijakan moneter Habibie dalam mengatasi krisis adalah dengan menerbitkan Sertifikat Bank Indonesia (SBI). SBI diterbitkan dengan bunga tinggi untuk menarik minat masyarakat agar kembali menabung di bank. Dengan demikian, peredaran uang di masyarakat dapat berkurang dan inflasi dapat dikendalikan.

Habibie mengklaim bahwa strategi ini berhasil. Berkat SBI, suku bunga yang awalnya mencapai 60% berhasil diturunkan menjadi belasan persen. Kepercayaan masyarakat terhadap bank pun kembali meningkat.

3. Menjaga Stabilitas Harga Kebutuhan Pokok

Habibie menyadari bahwa kebutuhan bahan pokok adalah hal yang vital bagi masyarakat. Oleh karena itu, ia mempertahankan harga listrik dan BBM subsidi agar tidak naik, sehingga harga bahan pokok tetap terjangkau di tengah krisis.

Namun, kebijakan ini juga menuai kontroversi. Habibie pernah mengeluarkan pernyataan yang dianggap "nyeleneh". Dalam salah satu pidatonya, ia meminta rakyat untuk berpuasa di kala krisis agar lebih hemat.

"Ketika terjadi masa krisis saat B.J. Habibie diangkat menjadi presiden, ia menganjurkan rakyat melakukan puasa Senin-Kamis," tulis A. Makmur Makka dalam buku biografi Habibie, "Inspirasi Habibie" (2020).

Pada akhirnya, kombinasi dari ketiga langkah tersebut berhasil meningkatkan kepercayaan pasar terhadap ekonomi Indonesia. Aliran dana investor kembali masuk, dan yang terpenting, Dolar AS berhasil dikendalikan hingga mencapai level Rp6.550.

Hai Sobat! Kondisi ekonomi yang naik turun memang bikin khawatir ya. Tapi jangan panik dulu! Ada beberapa tips yang bisa kamu terapkan untuk menjaga stabilitas keuanganmu. Yuk, simak!

1. Buat Anggaran Keuangan yang Realistis - Catat semua pemasukan dan pengeluaranmu. Dengan begitu, kamu bisa tahu kemana saja uangmu pergi dan bisa mengontrol pengeluaran yang tidak perlu.

Contohnya, kamu bisa menggunakan aplikasi pencatat keuangan atau membuat spreadsheet sederhana. Prioritaskan kebutuhan pokok dan sisihkan dana untuk tabungan atau investasi.

2. Diversifikasi Investasi - Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang. Artinya, jangan hanya berinvestasi pada satu jenis instrumen saja.

Sebarkan investasimu ke berbagai instrumen seperti saham, obligasi, reksadana, atau properti. Ini akan membantu mengurangi risiko kerugian jika salah satu instrumen mengalami penurunan.

3. Siapkan Dana Darurat - Dana darurat adalah tabungan yang khusus digunakan untuk keperluan mendesak seperti sakit, kehilangan pekerjaan, atau perbaikan rumah.

Idealnya, dana darurat mencukupi 3-6 bulan pengeluaran bulananmu. Simpan dana ini di rekening yang mudah diakses tapi tidak mudah terpakai.

4. Cari Penghasilan Tambahan - Jika memungkinkan, cari penghasilan tambahan di luar pekerjaan utama.

Kamu bisa mencoba freelance, berjualan online, atau memberikan les privat. Penghasilan tambahan ini bisa digunakan untuk menambah tabungan, investasi, atau membayar hutang.

5. Bijak dalam Berhutang - Hindari berhutang untuk keperluan konsumtif. Jika terpaksa berhutang, pastikan kamu mampu membayar cicilannya tepat waktu.

Prioritaskan pembayaran hutang yang memiliki bunga tinggi. Pertimbangkan untuk melakukan refinancing jika memungkinkan mendapatkan suku bunga yang lebih rendah.

Apa saja kebijakan Habibie yang paling berpengaruh dalam menstabilkan Rupiah menurut pendapat Ibu Ani?

Menurut Ibu Ani Yudhoyono, mantan Ibu Negara dan tokoh yang dekat dengan isu-isu ekonomi, kebijakan restrukturisasi perbankan dan pemisahan Bank Indonesia dari pemerintah adalah dua langkah paling krusial yang diambil oleh Presiden Habibie. "Kedua kebijakan ini memberikan fondasi yang kuat bagi stabilitas ekonomi Indonesia di masa depan," ujarnya.

Bagaimana pandangan Bapak Budi mengenai kontroversi anjuran puasa Senin-Kamis oleh Habibie saat krisis?

Bapak Budi Gunawan Sadikin, Menteri Kesehatan RI, berpendapat bahwa anjuran puasa Senin-Kamis oleh Presiden Habibie pada saat itu harus dilihat dalam konteksnya. "Itu adalah ajakan moral untuk berhemat dan menunjukkan solidaritas di tengah kesulitan ekonomi. Meskipun kontroversial, niatnya adalah baik," jelasnya.

Apakah kebijakan SBI (Sertifikat Bank Indonesia) efektif dalam mengatasi krisis menurut pendapat Bapak Joko?

Menurut Bapak Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia, kebijakan SBI yang diterapkan oleh Presiden Habibie terbukti efektif dalam menarik kembali dana masyarakat ke perbankan dan menstabilkan nilai tukar Rupiah. "Kebijakan ini menunjukkan keberanian dan inovasi dalam mengatasi krisis ekonomi," ungkapnya.

Menurut Bapak Prabowo, apa pelajaran penting yang bisa diambil dari keberhasilan Habibie mengatasi krisis 1998?

Bapak Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan RI, menyampaikan bahwa pelajaran penting yang bisa diambil dari keberhasilan Habibie adalah pentingnya persatuan dan kerja keras dalam menghadapi tantangan ekonomi. "Kita harus belajar dari sejarah dan bersatu untuk membangun ekonomi Indonesia yang kuat dan mandiri," tegasnya.

Bagaimana Ibu Sri Mulyani menilai peran Bank Indonesia di masa krisis 1998 dan setelahnya?

Ibu Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan RI, menekankan bahwa independensi Bank Indonesia yang diinisiasi oleh Presiden Habibie telah memberikan kontribusi besar dalam menjaga stabilitas moneter Indonesia. "BI harus terus menjaga independensinya dan menjalankan kebijakan yang prudent untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," ujarnya.