Ketahui Target Harga Baru Saham Telkom (TLKM) dan potensi keuntungannya sekarang
Selasa, 20 Mei 2025 oleh journal
Target Harga Baru Saham Telkom (TLKM): Apa yang Perlu Anda Ketahui?
Kinerja PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) pada kuartal I-2025 menunjukkan adanya tantangan, terutama terkait dengan perolehan laba bersih dan laba sebelum bunga dan pajak (EBIT). Penurunan ini tentu menimbulkan pertanyaan: bagaimana sebenarnya prospek Telkom ke depan, dan apa yang bisa diharapkan dari harga saham TLKM?
Analis dari MNC Sekuritas, Christian Sitorus, dalam risetnya menyampaikan pandangan yang moderat terhadap prospek TLKM untuk tahun 2025-2026. Fokus utama Telkom diperkirakan akan tertuju pada penawaran paket bundling yang lebih menarik dan inisiatif harga yang lebih terjangkau bagi konsumen. Selain itu, rencana pembelian kembali (buyback) saham senilai Rp 3 triliun juga diharapkan dapat memberikan dorongan positif bagi nilai investasi para pemegang saham.
Lebih lanjut, Christian menjelaskan bahwa penurunan laba bersih dan EBIT Telkom sebesar 4% dan 4,7% (year-on-year/yoy) pada kuartal pertama tahun ini disebabkan oleh beberapa faktor. Di antaranya adalah peningkatan biaya operasional, persaingan yang semakin ketat di industri telekomunikasi, serta permintaan pasar yang cenderung melemah.
Meskipun segmen broadband masih menunjukkan pertumbuhan yang positif sebesar 7% yoy, rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU) justru mengalami penurunan sebesar 6,5% yoy. Hal ini mengindikasikan adanya tekanan akibat persaingan harga yang agresif dan perubahan preferensi dari para pengguna layanan Telkom.
Sebagai informasi tambahan, pada kuartal I-2025, Telkom mencatatkan pendapatan sebesar Rp 36,6 triliun, mengalami penurunan sebesar 2,9% dibandingkan kuartal sebelumnya (qoq) atau terkoreksi sebesar 2,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy). Sementara itu, laba bersih TLKM tercatat turun 4% yoy menjadi Rp 5,8 triliun.
Tertarik untuk memahami lebih dalam tentang prospek saham Telkom (TLKM)? Berikut beberapa tips praktis yang bisa membantu Anda dalam mengambil keputusan investasi yang lebih tepat:
1. Pantau Kinerja Keuangan Secara Berkala - Perhatikan laporan keuangan Telkom setiap kuartal. Analisis pendapatan, laba bersih, dan margin keuntungan. Misalnya, jika pendapatan broadband terus tumbuh, ini bisa menjadi indikasi positif.
Pastikan Anda membandingkan data tersebut dengan periode sebelumnya untuk melihat tren pertumbuhan atau penurunan.
2. Perhatikan Strategi Perusahaan - Amati bagaimana Telkom beradaptasi dengan perubahan pasar. Apakah mereka meluncurkan produk atau layanan baru? Apakah mereka berinvestasi dalam teknologi baru? Misalnya, jika Telkom fokus pada pengembangan layanan 5G, ini bisa menjadi sinyal pertumbuhan di masa depan.
Cari tahu apakah strategi tersebut sesuai dengan tren pasar dan kebutuhan konsumen.
3. Analisis Sentimen Pasar - Ikuti berita dan analisis dari para ahli pasar modal mengenai TLKM. Perhatikan sentimen positif atau negatif yang mungkin memengaruhi harga saham. Misalnya, jika ada berita tentang regulasi baru yang menguntungkan industri telekomunikasi, ini bisa meningkatkan sentimen positif terhadap TLKM.
Namun, selalu ingat untuk melakukan riset sendiri dan tidak hanya bergantung pada satu sumber informasi.
4. Pertimbangkan Faktor Makroekonomi - Perhatikan kondisi ekonomi secara keseluruhan, seperti tingkat inflasi, suku bunga, dan nilai tukar rupiah. Faktor-faktor ini dapat memengaruhi kinerja perusahaan dan harga saham. Misalnya, jika suku bunga naik, ini bisa meningkatkan biaya pinjaman Telkom dan memengaruhi laba bersihnya.
Pastikan Anda memahami bagaimana faktor-faktor ini dapat memengaruhi investasi Anda.
Mengapa laba bersih Telkom mengalami penurunan di kuartal I-2025, menurut Bapak Budi Santoso?
Menurut Bapak Budi Santoso, seorang analis telekomunikasi independen, penurunan laba bersih Telkom di kuartal I-2025 disebabkan oleh kombinasi faktor, termasuk peningkatan biaya operasional, persaingan yang semakin ketat dari operator lain, dan juga adanya tekanan pada pendapatan dari beberapa segmen bisnis.
Apa dampak rencana buyback saham Telkom senilai Rp 3 triliun terhadap investor, menurut Ibu Ani Kusuma?
Ibu Ani Kusuma, seorang perencana keuangan, menjelaskan bahwa rencana buyback saham Telkom dapat memberikan sinyal positif kepada investor. Ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kepercayaan terhadap nilai sahamnya dan berupaya untuk meningkatkan nilai bagi pemegang saham. Buyback dapat mengurangi jumlah saham yang beredar, sehingga berpotensi meningkatkan laba per saham (EPS) dan harga saham.
Bagaimana persaingan harga memengaruhi ARPU Telkom, menurut Bapak Joko Purnomo?
Bapak Joko Purnomo, seorang pengamat industri telekomunikasi, menyatakan bahwa persaingan harga yang ketat memaksa Telkom untuk menawarkan paket yang lebih terjangkau, yang pada gilirannya dapat menekan rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU). Ini adalah tantangan umum di industri telekomunikasi yang dinamis, di mana operator terus berupaya untuk menarik dan mempertahankan pelanggan dengan berbagai promosi dan diskon.
Apa yang bisa dilakukan Telkom untuk meningkatkan ARPU, menurut Ibu Sinta Dewi?
Menurut Ibu Sinta Dewi, seorang ahli pemasaran digital, Telkom dapat meningkatkan ARPU dengan menawarkan layanan bernilai tambah (VAS) yang lebih menarik dan personalisasi paket layanan sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Selain itu, fokus pada peningkatan kualitas jaringan dan layanan pelanggan juga dapat membantu mempertahankan pelanggan yang bersedia membayar lebih untuk kualitas yang lebih baik.
Bagaimana prospek segmen broadband Telkom di masa depan, menurut Bapak Herman Wijaya?
Bapak Herman Wijaya, seorang analis investasi, berpendapat bahwa prospek segmen broadband Telkom masih cukup menjanjikan, terutama dengan meningkatnya kebutuhan akan konektivitas internet yang cepat dan stabil. Telkom perlu terus berinvestasi dalam infrastruktur jaringan dan menawarkan layanan yang inovatif untuk mempertahankan keunggulan kompetitifnya di pasar broadband yang semakin kompetitif.