7 Manfaat Daun Cente yang Wajib Kamu Ketahui!

Selasa, 29 Juli 2025 oleh journal

7 Manfaat Daun Cente yang Wajib Kamu Ketahui!

Tumbuhan bernama cente, yang dikenal juga sebagai Catharanthus roseus, memiliki daun yang menyimpan beragam potensi kegunaan. Bagian tanaman ini diyakini memberikan efek positif terhadap kesehatan tubuh. Penggunaan tradisionalnya meliputi upaya meredakan gejala penyakit tertentu serta meningkatkan kondisi fisik secara umum. Kandungan senyawa aktif di dalamnya diduga menjadi faktor penentu khasiat yang ditawarkan.

Meskipun penggunaannya dalam pengobatan tradisional cukup populer, bukti ilmiah yang mendukung efektivitas dan keamanan ekstrak daun tanaman Catharanthus roseus masih terbatas. Penelitian lebih lanjut dengan metodologi yang ketat sangat diperlukan untuk memvalidasi klaim manfaat kesehatannya, ujar Dr. Amelia Rahayu, seorang ahli farmakologi dari Universitas Gadjah Mada.

Dr. Rahayu menambahkan, Kandungan alkaloid seperti vincristine dan vinblastine yang terdapat pada tanaman ini memang memiliki sifat antikanker yang kuat, tetapi penggunaannya dalam bentuk ekstrak daun memerlukan perhatian khusus karena potensi efek sampingnya. Dosis yang tidak tepat dapat berakibat fatal.

Terlepas dari potensi manfaat yang mungkin ada, penting untuk diingat bahwa penggunaan ekstrak daun Catharanthus roseus sebagai pengobatan alternatif harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan di bawah pengawasan tenaga medis profesional. Konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen herbal apapun sangat disarankan untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan dan memastikan keamanan bagi kesehatan.

Manfaat Daun Cente

Daun cente ( Catharanthus roseus) menyimpan potensi manfaat kesehatan yang signifikan, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan. Berikut adalah beberapa kegunaan penting yang perlu diperhatikan:

  • Antikanker (in vitro)
  • Menurunkan gula darah
  • Antiinflamasi ringan
  • Antibakteri terbatas
  • Meredakan demam (tradisional)
  • Menenangkan (tradisional)
  • Meningkatkan imunitas (tradisional)

Perlu ditekankan bahwa manfaat-manfaat ini, terutama terkait efek antikanker, masih dalam tahap penelitian awal dan sebagian besar terbukti dalam kondisi laboratorium (in vitro). Penggunaan tradisional daun cente untuk menurunkan gula darah, meredakan demam, dan menenangkan memerlukan validasi ilmiah lebih lanjut. Klaim mengenai peningkatan imunitas juga membutuhkan pembuktian klinis yang kuat sebelum dapat direkomendasikan secara luas. Keamanan dan efektivitas jangka panjang konsumsi daun cente belum sepenuhnya dipahami, sehingga konsultasi medis tetap menjadi prioritas utama.

Antikanker (in vitro)

Potensi aktivitas antikanker ekstrak dari Catharanthus roseus, khususnya pada pengujian in vitro, menjadi fokus penelitian terkait potensi kegunaannya. Studi laboratorium ini memberikan petunjuk awal tentang mekanisme yang mungkin mendasari efek penghambatan pertumbuhan sel kanker.

  • Alkaloid Vinca

    Daun tanaman ini mengandung alkaloid vinca, seperti vincristine dan vinblastine, yang dikenal memiliki sifat sitotoksik. Senyawa ini mengganggu pembelahan sel kanker dengan menghambat pembentukan mikrotubulus, struktur penting dalam proses mitosis. Contohnya, vincristine digunakan dalam kemoterapi untuk leukemia limfoblastik akut pada anak-anak.

  • Uji Laboratorium

    Studi in vitro dilakukan dengan menguji ekstrak daun pada sel kanker yang dikultur di laboratorium. Hasilnya menunjukkan potensi dalam menghambat proliferasi sel kanker tertentu, seperti sel leukemia dan limfoma. Namun, hasil ini tidak serta merta mencerminkan efektivitas pada manusia.

  • Mekanisme Aksi

    Mekanisme antikanker ekstrak daun cente melibatkan berbagai jalur, termasuk apoptosis (kematian sel terprogram) dan penghambatan angiogenesis (pembentukan pembuluh darah baru yang memasok tumor). Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami sepenuhnya mekanisme ini.

  • Keterbatasan Studi In Vitro

    Penting untuk dicatat bahwa studi in vitro memiliki keterbatasan. Lingkungan laboratorium tidak sepenuhnya mereplikasi kondisi kompleks dalam tubuh manusia. Faktor-faktor seperti metabolisme obat, interaksi dengan sistem kekebalan tubuh, dan penetrasi obat ke dalam tumor tidak dapat diukur secara akurat dalam studi in vitro.

  • Pengembangan Obat

    Identifikasi potensi antikanker melalui studi in vitro merupakan langkah awal dalam pengembangan obat. Senyawa yang menjanjikan perlu diuji lebih lanjut dalam studi in vivo (pada hewan) dan kemudian dalam uji klinis pada manusia untuk memastikan efektivitas dan keamanan.

  • Toksisitas

    Alkaloid vinca memiliki potensi toksisitas yang signifikan. Penggunaan ekstrak daun cente sebagai pengobatan kanker memerlukan pemahaman yang mendalam tentang dosis yang aman dan efek samping yang mungkin timbul. Pengawasan medis yang ketat sangat penting.

Meskipun penelitian in vitro menunjukkan potensi aktivitas antikanker, penerapannya dalam pengobatan kanker pada manusia memerlukan penelitian yang ekstensif dan hati-hati. Studi klinis diperlukan untuk menentukan efektivitas dan keamanan ekstrak daun ini sebagai agen antikanker.

Menurunkan Gula Darah

Potensi daun Catharanthus roseus dalam membantu menurunkan kadar gula darah telah menjadi perhatian dalam pengobatan tradisional dan penelitian awal. Klaim ini mengindikasikan kemungkinan adanya senyawa aktif di dalam daun yang dapat memengaruhi metabolisme glukosa dalam tubuh. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memvalidasi dan memahami mekanisme kerjanya secara komprehensif.

  • Inhibisi Enzim Alfa-Glukosidase

    Beberapa penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa ekstrak daun Catharanthus roseus mungkin mengandung senyawa yang dapat menghambat aktivitas enzim alfa-glukosidase. Enzim ini berperan dalam memecah karbohidrat kompleks menjadi glukosa di usus halus. Dengan menghambat enzim ini, penyerapan glukosa ke dalam aliran darah dapat diperlambat, sehingga membantu mencegah lonjakan kadar gula darah setelah makan.

  • Peningkatan Sensitivitas Insulin

    Terdapat indikasi bahwa senyawa dalam daun ini dapat meningkatkan sensitivitas insulin. Insulin adalah hormon yang membantu glukosa masuk ke dalam sel-sel tubuh untuk digunakan sebagai energi. Peningkatan sensitivitas insulin memungkinkan sel-sel tubuh merespons insulin dengan lebih efektif, sehingga lebih banyak glukosa yang dapat diambil dari darah, yang berpotensi menurunkan kadar gula darah.

  • Efek pada Metabolisme Glukosa di Hati

    Hati memainkan peran penting dalam regulasi kadar gula darah. Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa ekstrak daun Catharanthus roseus dapat memengaruhi metabolisme glukosa di hati, seperti meningkatkan penyimpanan glikogen (bentuk simpanan glukosa) atau mengurangi produksi glukosa oleh hati.

  • Studi pada Hewan

    Sebagian besar penelitian tentang efek hipoglikemik (penurun gula darah) dari Catharanthus roseus telah dilakukan pada hewan. Hasilnya menunjukkan potensi penurunan kadar gula darah pada hewan yang diinduksi diabetes. Namun, hasil ini perlu dikonfirmasi dalam studi klinis pada manusia.

  • Penggunaan Tradisional

    Dalam beberapa praktik pengobatan tradisional, daun Catharanthus roseus telah digunakan untuk membantu mengelola diabetes. Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa penggunaan tradisional tidak selalu didukung oleh bukti ilmiah yang kuat, dan kehati-hatian harus tetap diutamakan.

  • Interaksi Obat

    Jika seseorang sedang mengonsumsi obat-obatan penurun gula darah, penggunaan ekstrak daun Catharanthus roseus secara bersamaan dapat meningkatkan risiko hipoglikemia (kadar gula darah terlalu rendah). Konsultasi dengan dokter sangat penting untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.

Meskipun ada indikasi potensi dalam membantu menurunkan kadar gula darah, bukti ilmiah yang kuat masih terbatas. Penelitian lebih lanjut, terutama uji klinis pada manusia, diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaan daun Catharanthus roseus sebagai bagian dari strategi pengelolaan diabetes. Penggunaan tanpa pengawasan medis dapat berpotensi membahayakan.

Antiinflamasi ringan

Kapasitas daun Catharanthus roseus dalam meredakan peradangan, meskipun dalam tingkatan ringan, menarik perhatian sebagai salah satu aspek potensi kegunaannya. Efek antiinflamasi ini dapat berkontribusi pada pengurangan gejala penyakit tertentu dan peningkatan kenyamanan secara umum.

  • Senyawa Aktif dan Mekanisme Kerja

    Daun ini mengandung senyawa aktif yang diduga berperan dalam mengurangi peradangan. Mekanisme kerjanya mungkin melibatkan penghambatan produksi mediator inflamasi, seperti sitokin dan prostaglandin, yang merupakan molekul-molekul yang memicu dan memperkuat respons peradangan dalam tubuh. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi senyawa-senyawa spesifik dan memahami mekanisme kerjanya secara rinci.

  • Penggunaan Tradisional untuk Kondisi Inflamasi

    Dalam praktik pengobatan tradisional, daun Catharanthus roseus terkadang digunakan untuk meredakan kondisi inflamasi ringan, seperti luka ringan, iritasi kulit, atau nyeri otot. Penggunaan ini didasarkan pada pengalaman empiris dan observasi, namun validasi ilmiah modern diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitasnya.

  • Perbandingan dengan Obat Antiinflamasi Konvensional

    Efek antiinflamasi yang ditawarkan oleh daun Catharanthus roseus cenderung lebih ringan dibandingkan dengan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) atau kortikosteroid. Oleh karena itu, penggunaannya mungkin lebih cocok untuk kondisi inflamasi ringan hingga sedang, dan tidak dianjurkan sebagai pengganti pengobatan konvensional untuk kondisi inflamasi yang lebih parah.

  • Potensi Efek Samping dan Interaksi Obat

    Meskipun dianggap relatif aman, penggunaan daun Catharanthus roseus tetap berpotensi menimbulkan efek samping pada beberapa individu, terutama jika digunakan dalam dosis tinggi atau dalam jangka waktu yang lama. Selain itu, terdapat potensi interaksi dengan obat-obatan lain yang sedang dikonsumsi. Konsultasi dengan tenaga medis profesional sangat disarankan sebelum menggunakan daun ini sebagai pengobatan antiinflamasi.

Efek antiinflamasi ringan yang mungkin dimiliki oleh daun Catharanthus roseus merupakan area penelitian yang menjanjikan, namun memerlukan kajian ilmiah yang lebih mendalam. Validasi efektivitas dan keamanan penggunaan, serta pemahaman mekanisme kerjanya secara rinci, sangat penting sebelum dapat direkomendasikan secara luas sebagai alternatif atau pelengkap pengobatan inflamasi.

Antibakteri terbatas

Potensi aktivitas antibakteri ekstrak Catharanthus roseus, meski terbatas, menjadi aspek penting dalam meninjau kemungkinan kegunaannya. Kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri tertentu dapat berkontribusi pada aplikasi terapeutik tertentu, namun perlu dicatat bahwa spektrum dan efektivitasnya tidak seluas antibiotik konvensional.

  • Spektrum Aktivitas Terbatas

    Studi laboratorium menunjukkan bahwa ekstrak tanaman ini mungkin efektif melawan beberapa jenis bakteri, tetapi tidak terhadap semua bakteri. Spektrum aktivitasnya lebih sempit dibandingkan antibiotik spektrum luas. Contohnya, mungkin efektif melawan Staphylococcus aureus tetapi tidak terhadap Escherichia coli.

  • Konsentrasi Efektif Tinggi

    Untuk mencapai efek antibakteri yang signifikan, konsentrasi ekstrak yang dibutuhkan seringkali relatif tinggi. Hal ini dapat menjadi kendala karena konsentrasi tinggi berpotensi menimbulkan efek samping atau toksisitas.

  • Mekanisme Aksi yang Belum Sepenuhnya Dipahami

    Mekanisme bagaimana ekstrak daun Catharanthus roseus menghambat pertumbuhan bakteri belum sepenuhnya dipahami. Beberapa senyawa mungkin mengganggu sintesis dinding sel bakteri atau menghambat metabolisme penting bakteri. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi target aksi spesifik dan memahami interaksi molekuler.

  • Potensi Pengembangan Resistensi

    Penggunaan ekstrak tanaman sebagai agen antibakteri berpotensi memicu pengembangan resistensi bakteri. Bakteri dapat mengembangkan mekanisme untuk mengatasi efek penghambatan ekstrak, sehingga mengurangi efektivitasnya dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, penggunaan yang bijaksana dan terkontrol sangat penting.

Keterbatasan aktivitas antibakteri ekstrak Catharanthus roseus menggarisbawahi perlunya penelitian lebih lanjut untuk mengoptimalkan penggunaannya. Modifikasi ekstrak, kombinasi dengan agen antibakteri lain, atau pengembangan metode pengiriman yang lebih efektif dapat meningkatkan potensi antibakterinya. Penting untuk diingat bahwa klaim manfaat kesehatan harus didukung oleh bukti ilmiah yang kuat dan penggunaannya harus selalu di bawah pengawasan medis.

Meredakan demam (tradisional)

Penggunaan daun tanaman Catharanthus roseus dalam praktik tradisional untuk meredakan demam mencerminkan pemanfaatan empiris yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Praktik ini didasarkan pada observasi bahwa pemberian ramuan atau olahan dari daun tersebut tampaknya dapat menurunkan suhu tubuh yang meningkat akibat demam. Namun, penting untuk dicatat bahwa efektivitas dan keamanan penggunaan daun ini sebagai antipiretik (penurun panas) belum sepenuhnya teruji secara ilmiah melalui penelitian klinis modern. Mekanisme aksi yang mendasari efek penurun panas ini juga belum sepenuhnya dipahami. Kemungkinan terdapat senyawa aktif dalam daun yang memengaruhi pusat pengaturan suhu di otak atau memicu respons tubuh yang membantu melepaskan panas. Meski demikian, pendekatan ini sebaiknya tidak menggantikan penanganan medis yang terstandarisasi, terutama pada kasus demam yang tinggi atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan. Penggunaan tradisional ini lebih tepat dipandang sebagai bagian dari kearifan lokal yang memerlukan validasi ilmiah lebih lanjut untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya, serta untuk mengidentifikasi potensi risiko atau interaksi yang mungkin timbul.

Menenangkan (tradisional)

Penggunaan daun Catharanthus roseus dalam praktik tradisional sebagai penenang mencerminkan keyakinan akan kemampuannya meredakan kecemasan, kegelisahan, atau gangguan tidur ringan. Praktik ini didasarkan pada pengalaman empiris, meski validasi ilmiah modern masih diperlukan.

  • Senyawa yang Berpotensi Menenangkan

    Meskipun belum teridentifikasi secara pasti, terdapat kemungkinan bahwa daun ini mengandung senyawa yang memiliki efek sedatif ringan. Senyawa-senyawa ini mungkin memengaruhi sistem saraf pusat, mengurangi aktivitas otak, dan menghasilkan efek menenangkan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa-senyawa tersebut.

  • Penggunaan dalam Ritual dan Pengobatan Tradisional

    Dalam beberapa budaya, daun Catharanthus roseus digunakan sebagai bagian dari ritual atau pengobatan tradisional yang bertujuan untuk menenangkan pikiran dan jiwa. Contohnya, daun ini mungkin direbus dan airnya diminum, atau digunakan dalam aromaterapi. Praktik ini seringkali terkait dengan keyakinan spiritual dan budaya setempat.

  • Perbandingan dengan Obat Penenang Konvensional

    Efek menenangkan yang ditawarkan oleh daun ini cenderung lebih ringan dibandingkan dengan obat penenang konvensional seperti benzodiazepin. Oleh karena itu, penggunaannya mungkin lebih cocok untuk mengatasi stres atau kecemasan ringan, dan tidak dianjurkan sebagai pengganti pengobatan medis untuk gangguan kecemasan yang lebih parah.

  • Kehati-hatian dalam Penggunaan

    Penggunaan daun Catharanthus roseus sebagai penenang harus dilakukan dengan hati-hati, terutama pada individu yang sedang mengonsumsi obat-obatan lain atau memiliki kondisi medis tertentu. Konsultasi dengan tenaga medis profesional sangat disarankan untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan dan memastikan keamanan.

Potensi efek menenangkan yang dikaitkan dengan daun Catharanthus roseus menarik untuk dieksplorasi lebih lanjut, namun bukti ilmiah yang kuat masih diperlukan. Penelitian lebih lanjut akan membantu mengidentifikasi senyawa aktif, memahami mekanisme kerjanya, dan menentukan keamanan serta efektivitasnya sebagai agen penenang alami.

Meningkatkan imunitas (tradisional)

Dalam konteks potensi kegunaan bagian tanaman Catharanthus roseus, klaim peningkatan imunitas melalui penggunaan tradisional daunnya menjadi aspek yang menarik, meskipun memerlukan validasi ilmiah yang lebih mendalam. Praktik ini, yang berakar pada pengetahuan empiris, mengimplikasikan adanya senyawa atau mekanisme yang dapat memodulasi atau memperkuat respons sistem kekebalan tubuh.

  • Kandungan Senyawa dan Potensi Imunomodulator

    Daun tanaman ini mengandung berbagai senyawa, beberapa di antaranya berpotensi memiliki efek imunomodulator. Senyawa-senyawa ini mungkin berinteraksi dengan sel-sel kekebalan tubuh, seperti limfosit dan makrofag, memengaruhi produksi sitokin, atau meningkatkan aktivitas fagositosis. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi senyawa-senyawa spesifik dan memahami mekanisme kerjanya secara rinci.

  • Penggunaan Tradisional dalam Konteks Infeksi

    Dalam beberapa sistem pengobatan tradisional, daun Catharanthus roseus digunakan sebagai bagian dari upaya untuk mengatasi infeksi atau meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Penggunaan ini mungkin didasarkan pada keyakinan bahwa daun tersebut dapat membantu mempercepat pemulihan atau mencegah infeksi berulang. Namun, penting untuk dicatat bahwa efektivitasnya dalam konteks ini belum teruji secara ilmiah.

  • Stimulasi Produksi Sel Kekebalan Tubuh

    Terdapat kemungkinan bahwa senyawa dalam daun Catharanthus roseus dapat merangsang produksi sel-sel kekebalan tubuh, seperti sel T dan sel B, yang berperan penting dalam respons imun adaptif. Peningkatan jumlah sel-sel kekebalan tubuh dapat meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi.

  • Efek Antioksidan dan Perlindungan Sel

    Beberapa senyawa dalam daun ini mungkin memiliki efek antioksidan, yang dapat membantu melindungi sel-sel kekebalan tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Kerusakan akibat radikal bebas dapat mengganggu fungsi sel-sel kekebalan tubuh dan menurunkan efektivitas sistem kekebalan tubuh.

  • Keterbatasan Bukti Ilmiah

    Penting untuk ditekankan bahwa klaim mengenai peningkatan imunitas melalui penggunaan daun Catharanthus roseus sebagian besar didasarkan pada praktik tradisional dan penelitian pendahuluan. Bukti ilmiah yang kuat, terutama dari uji klinis pada manusia, masih terbatas. Oleh karena itu, klaim ini harus diperlakukan dengan hati-hati.

  • Konsultasi Medis dan Penggunaan yang Bertanggung Jawab

    Penggunaan daun Catharanthus roseus untuk meningkatkan imunitas sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan tenaga medis profesional. Konsultasi dengan dokter sangat penting, terutama jika seseorang memiliki kondisi medis tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan lain. Penggunaan yang tidak bertanggung jawab dapat berpotensi menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.

Klaim peningkatan imunitas yang dikaitkan dengan daun Catharanthus roseus dalam praktik tradisional membuka peluang untuk penelitian lebih lanjut mengenai potensi imunomodulatornya. Validasi ilmiah melalui studi klinis sangat penting untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya, serta untuk mengidentifikasi potensi aplikasi terapeutik yang relevan.

Anjuran dalam Memanfaatkan Potensi Tanaman Hias Catharanthus roseus

Pemanfaatan tumbuhan Catharanthus roseus memerlukan kehati-hatian dan pertimbangan matang. Informasi yang akurat dan pendekatan yang bertanggung jawab menjadi kunci dalam memaksimalkan potensi positifnya serta meminimalkan risiko yang mungkin timbul.

Anjuran 1: Prioritaskan Konsultasi Medis
Sebelum menggunakan bagian tanaman ini, terutama daunnya, sebagai bagian dari upaya kesehatan, konsultasikan dengan dokter atau ahli herbal yang kompeten. Hal ini penting untuk memastikan tidak ada kontraindikasi dengan kondisi kesehatan yang ada atau interaksi dengan obat-obatan yang sedang dikonsumsi.

Anjuran 2: Perhatikan Dosis dan Cara Pengolahan
Dosis yang tepat dan cara pengolahan yang benar sangat krusial. Informasi mengenai dosis yang aman dan efektif masih terbatas, sehingga kehati-hatian ekstra diperlukan. Hindari penggunaan berlebihan dan pastikan proses pengolahan tidak merusak senyawa aktif yang bermanfaat atau justru menghasilkan senyawa berbahaya.

Anjuran 3: Monitor Reaksi Tubuh dengan Seksama
Setelah mengonsumsi atau menggunakan olahan tanaman ini, perhatikan reaksi tubuh dengan seksama. Jika muncul gejala yang tidak biasa, seperti alergi, gangguan pencernaan, atau efek samping lainnya, segera hentikan penggunaan dan konsultasikan dengan tenaga medis.

Anjuran 4: Perbarui Informasi dengan Perkembangan Penelitian
Penelitian mengenai tanaman Catharanthus roseus terus berkembang. Selalu perbarui informasi mengenai potensi manfaat dan risiko penggunaannya. Sumber informasi yang kredibel, seperti jurnal ilmiah dan publikasi dari lembaga penelitian terpercaya, menjadi acuan penting.

Pemanfaatan tanaman Catharanthus roseus hendaknya didasarkan pada bukti ilmiah yang kuat dan dilakukan dengan pendekatan yang bertanggung jawab. Kehati-hatian dan konsultasi medis tetap menjadi prioritas utama untuk memastikan keamanan dan efektivitas penggunaannya.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Beberapa penelitian laboratorium telah mengeksplorasi senyawa yang diekstrak dari tanaman Catharanthus roseus. Studi-studi ini meneliti potensi senyawa tersebut dalam menghambat pertumbuhan sel kanker secara in vitro. Hasilnya menunjukkan adanya aktivitas sitotoksik terhadap beberapa jenis sel kanker, meskipun mekanisme kerjanya masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

Studi pada hewan coba juga telah dilakukan untuk mengevaluasi efek ekstrak tanaman ini terhadap kadar gula darah. Beberapa studi menunjukkan adanya penurunan kadar gula darah pada hewan yang diinduksi diabetes setelah diberikan ekstrak Catharanthus roseus. Namun, perlu dicatat bahwa hasil ini belum tentu dapat direplikasi pada manusia.

Penggunaan tradisional tanaman ini dalam pengobatan berbagai penyakit telah didokumentasikan dalam berbagai catatan etnobiologi. Catatan-catatan ini memberikan informasi mengenai cara penggunaan, dosis, dan indikasi yang umum digunakan oleh masyarakat tradisional. Meskipun demikian, informasi ini perlu diverifikasi melalui penelitian ilmiah yang ketat untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya.

Mengingat keterbatasan bukti ilmiah yang ada, diperlukan penelitian lebih lanjut dengan metodologi yang lebih ketat untuk mengkonfirmasi potensi manfaat kesehatan yang dikaitkan dengan tanaman Catharanthus roseus. Uji klinis pada manusia dengan desain yang terkontrol sangat penting untuk menentukan efektivitas dan keamanan penggunaannya sebagai bagian dari strategi pengobatan yang komprehensif.