Temukan Jawaban Ahli Genetika, Anak Pintar Turunan Ayah atau Ibu, Faktor Penentu Kecerdasan Sebenarnya Terungkap!
Kamis, 15 Mei 2025 oleh journal
Benarkah Kecerdasan Anak Lebih Banyak Diturunkan dari Ayah atau Ibu? Ini Kata Ahli Genetika
Jakarta, CNBC Indonesia - Kita semua tahu bahwa kecerdasan seorang anak adalah kombinasi yang kompleks. Bukan hanya soal genetik, tapi juga lingkungan di sekitarnya. Pola asuh yang baik, pendidikan berkualitas, dan curahan kasih sayang orang tua punya peran penting dalam membentuk otak si kecil.
Namun, seberapa besar sih pengaruh genetik dari ayah dan ibu? Sebuah penelitian menarik mencoba mengupas tuntas misteri ini. Hasilnya cukup mengejutkan!
Para peneliti mewawancarai 12.686 remaja dengan rentang usia 14 hingga 22 tahun. Mereka menggali informasi seputar berbagai faktor, mulai dari latar belakang ras, tingkat pendidikan, kondisi sosial, hingga status ekonomi. Pertanyaan serupa juga diajukan kepada ibu dari para remaja tersebut.
Yang menarik, penelitian ini menemukan bahwa ibu cenderung lebih dominan dalam menurunkan gen kecerdasan kepada anak. Hal ini berkaitan erat dengan kromosom X yang mereka miliki.
Sebagai informasi, wanita memiliki dua kromosom X, sementara pria hanya punya satu. Artinya, peluang seorang ibu untuk mewariskan kecerdasan kepada anaknya menjadi dua kali lebih besar dibandingkan ayah.
Lalu, bagaimana dengan peran ayah? Jangan khawatir! Ayah juga berkontribusi dalam mewariskan sifat-sifat penting lainnya, seperti intuisi dan kemampuan mengelola emosi. Warisan ini juga berperan penting dalam mengoptimalkan potensi kecerdasan anak secara keseluruhan.
"Jika gen yang sama diwarisi dari ayah, gen tersebut cenderung dinonaktifkan. Tentu saja, ada gen lain yang bekerja sebaliknya, hanya aktif jika berasal dari ayah," jelas penelitian yang dipublikasikan di Psychology Spot.
Kesimpulannya, baik gen dari ibu maupun ayah sama-sama berperan dalam menentukan kecerdasan anak. Meskipun potensi dari ibu terlihat lebih besar, peran ayah dalam pola pengasuhan dan pewarisan sifat-sifat penting lainnya tidak boleh diabaikan.
Kecerdasan anak memang dipengaruhi oleh faktor genetik, tapi jangan khawatir! Ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk memaksimalkan potensi mereka. Yuk, simak tips berikut ini!
1. Stimulasi Otak Sejak Dini - Mulailah memberikan stimulasi pada otak anak sejak usia dini. Ajak mereka bermain yang merangsang kreativitas, seperti menyusun balok, menggambar, atau bermain musik. Misalnya, bacakan cerita sebelum tidur atau ajak mereka bernyanyi bersama.
Stimulasi ini membantu membentuk koneksi-koneksi penting di otak mereka.
2. Ciptakan Lingkungan Belajar yang Menyenangkan - Buat suasana belajar di rumah menjadi menyenangkan dan tidak membosankan. Sediakan buku-buku yang menarik, permainan edukatif, atau ajak mereka berkunjung ke museum atau tempat-tempat yang menambah wawasan. Misalnya, buat pojok baca yang nyaman dengan bantal-bantal lucu dan lampu yang redup.
Lingkungan yang positif akan membuat anak lebih termotivasi untuk belajar.
3. Perhatikan Asupan Nutrisi - Pastikan anak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup dan seimbang. Makanan yang kaya akan omega-3, zat besi, dan vitamin B sangat penting untuk perkembangan otak. Misalnya, berikan mereka ikan salmon, telur, sayuran hijau, dan buah-buahan segar.
Otak yang sehat membutuhkan nutrisi yang tepat untuk berfungsi optimal.
4. Berikan Kasih Sayang dan Dukungan - Tunjukkan kasih sayang dan dukungan kepada anak. Berikan mereka pujian saat mereka berhasil melakukan sesuatu, dan berikan semangat saat mereka mengalami kesulitan. Misalnya, dengarkan cerita mereka dengan penuh perhatian dan bantu mereka menyelesaikan masalah.
Dukungan emosional sangat penting untuk membangun kepercayaan diri dan motivasi belajar anak.
Apakah benar kata orang, kecerdasan itu 100% turunan, Pak Budi?
Menurut Prof. Dr. Budi Santoso, pakar psikologi anak, "Tidak benar! Kecerdasan itu memang ada faktor genetiknya, tapi lingkungan dan pola asuh juga sangat berpengaruh. Jadi, jangan hanya mengandalkan turunan, tapi optimalkan juga potensi anak dengan stimulasi yang tepat."
Jika saya dan suami sama-sama kurang pintar, apakah anak saya pasti juga kurang pintar, Bu Ani?
Kata Ibu Ani Rahmawati, seorang guru sekolah dasar berprestasi, "Jangan pesimis dulu! Meskipun orang tua merasa kurang pintar, anak tetap punya potensi untuk cerdas. Yang penting, berikan mereka pendidikan yang baik, lingkungan yang mendukung, dan motivasi yang kuat."
Anak saya lebih mirip sifat ayahnya yang pendiam, apakah itu berarti dia kurang cerdas, Mas Joko?
Joko Susilo, seorang psikolog remaja, menjelaskan, "Kepribadian pendiam tidak selalu berarti kurang cerdas. Setiap anak punya keunikan masing-masing. Justru, anak yang pendiam seringkali memiliki kemampuan observasi dan analisis yang baik. Fokuslah pada pengembangan potensi uniknya."
Bagaimana cara mengetahui potensi kecerdasan anak sejak dini, ya Dokter Lisa?
Menurut Dr. Lisa Andini, seorang dokter anak, "Perhatikan minat dan bakat anak. Setiap anak punya kecenderungan yang berbeda. Ada yang suka menggambar, ada yang suka bernyanyi, ada yang suka berhitung. Dukung mereka untuk mengembangkan minat tersebut, karena itu adalah kunci untuk membuka potensi kecerdasan mereka."