2 Minuman yang Paling Disukai Sel Kanker, Hindari Sekarang Juga
Kamis, 24 April 2025 oleh journal
Dua Minuman yang Sebaiknya Diwaspadai Demi Kesehatan Anda
Gaya hidup tak sehat, termasuk pilihan minuman kita, bisa meningkatkan risiko kanker. Mari kita bahas dua jenis minuman yang sebaiknya dibatasi konsumsinya.
1. Minuman Manis: Gula dan Risiko Kanker
Sebuah studi oleh Cancer Council Victoria dan Melbourne University menemukan hubungan antara minuman manis dan peningkatan risiko kanker terkait obesitas, seperti kanker hati, ovarium, pankreas, dan kantong empedu. Yang mengejutkan, risiko ini tidak hanya berlaku bagi mereka yang kelebihan berat badan. Studi ini menunjukkan bahwa bahkan mereka yang berat badannya normal pun berisiko lebih tinggi terkena kanker jika rutin mengonsumsi minuman manis bersoda. Gula tampaknya menjadi pemicu utama, mengingat minuman soda diet tidak menunjukkan peningkatan risiko yang sama.
CEO Cancer Council Victoria, Todd Harper, menekankan pentingnya mengurangi konsumsi minuman manis. Selain kanker, minuman manis juga berkaitan dengan diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kerusakan gigi.
2. Minuman Beralkohol: Lebih dari Sekadar Mabuk
Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat (CDC) mencatat bahwa konsumsi tiga atau lebih minuman beralkohol per hari dapat meningkatkan risiko kanker lambung, pankreas, dan prostat. Alkohol dapat mengganggu siklus sel, memicu peradangan kronis, dan merusak DNA, yang pada akhirnya dapat menyebabkan pertumbuhan sel tak terkendali dan kanker.
Selain itu, alkohol dapat meningkatkan kadar hormon estrogen, yang berperan dalam perkembangan kanker payudara. Alkohol juga mempermudah sel-sel di mulut menyerap zat karsinogen, yaitu zat penyebab kanker.
Berikut beberapa tips praktis untuk mengurangi konsumsi minuman manis dan beralkohol:
1. Ganti dengan Air Putih - Air putih adalah pilihan terbaik untuk hidrasi. Biasakan membawa botol air minum dan isi ulang sepanjang hari.
2. Pilih Minuman Rendah Gula/Tanpa Gula - Jika ingin minuman selain air putih, pilihlah teh tawar, infused water, atau minuman rendah/tanpa gula lainnya. Misalnya, daripada jus buah kemasan, buatlah jus buah sendiri tanpa tambahan gula.
3. Batasi Konsumsi Alkohol - Jika mengonsumsi alkohol, batasi jumlahnya. Ikuti panduan konsumsi alkohol yang disarankan.
4. Baca Label Kemasan - Perhatikan kandungan gula dan alkohol pada minuman kemasan sebelum membelinya.
5. Cari Alternatif Sehat - Saat merasa ingin minuman manis atau beralkohol, alihkan perhatian dengan aktivitas lain, seperti berolahraga atau mengonsumsi buah-buahan.
Apakah semua minuman manis berbahaya, Bu Wulan?
(Dr. Ratna Devi, Sp.PD-KEMD, Ahli Endokrinologi) Tidak semua minuman manis sama. Minuman dengan pemanis alami seperti jus buah asli (tanpa tambahan gula) masih memberikan manfaat nutrisi. Namun, konsumsi jus buah tetap perlu dibatasi karena kandungan gulanya. Yang perlu diwaspadai adalah minuman dengan tambahan gula berlebih, seperti minuman bersoda dan minuman kemasan lainnya.
Bagaimana cara mengetahui kadar gula dalam minuman, Pak Budi?
(Prof. Dr. Ir. Ahmad Sulaeman, MS, Pakar Keamanan Pangan IPB) Selalu periksa label nutrisi pada kemasan minuman. Informasi tentang kandungan gula biasanya tercantum di sana.
Apa dampak alkohol pada tubuh selain kanker, Mbak Ani?
(Dr. Vito A. Damay, Sp.JP(K), Ahli Jantung) Alkohol dapat merusak organ hati, meningkatkan risiko penyakit jantung, dan mengganggu sistem saraf. Konsumsi alkohol berlebih juga bisa menyebabkan kecanduan.
Apakah ada minuman pengganti alkohol yang aman, Pak Dimas?
(Dr. Lula Kamal, M.Sc, Dokter dan Komunikator Kesehatan) Minuman terbaik adalah air putih. Anda juga bisa mencoba mocktail atau minuman lain tanpa alkohol. Hindari minuman dengan kandungan gula tinggi.
Bagaimana jika saya sudah terbiasa minum manis, Bu Dewi?
(Emilia Achmadi, M.Sc., RD, Ahli Gizi) Kurangi konsumsi minuman manis secara bertahap. Mulailah dengan mengganti sebagian minuman manis dengan air putih. Lama-kelamaan, Anda akan terbiasa dengan rasa yang kurang manis.
Apa yang harus dilakukan jika saya kesulitan membatasi alkohol, Pak Anton?
(Dra. Adriana S. Ginanjar, M.S., Psikolog) Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Konsultasikan dengan dokter atau psikolog untuk mendapatkan dukungan dan strategi yang tepat dalam mengatasi kesulitan tersebut.