Benarkah Minum Teh Setelah Makan Buruk bagi Kesehatan? Ini Penjelasan Dokter dan Fakta Sebenarnya
Sabtu, 26 April 2025 oleh journal
Benarkah Minum Teh Setelah Makan Berdampak Buruk bagi Kesehatan?
Ngomongin kebiasaan orang Indonesia, minum teh setelah makan kayaknya udah jadi tradisi ya. Rasanya kurang afdol kalau habis makan besar nggak diteguk segelas teh hangat. Segar, melegakan, dan bikin perut terasa nyaman. Tapi, pernah kepikiran nggak sih, sebenarnya kebiasaan ini baik atau malah buruk untuk kesehatan kita? Yuk, kita bahas!
Berdasarkan riset Litbang Kompas, mayoritas orang Indonesia memang gemar minum teh, bahkan beberapa cangkir sehari. Kebiasaan minum teh setelah makan ini konon didasari oleh aroma teh yang menyegarkan dan kemampuannya menghilangkan dahaga. Namun, benarkah demikian? Dr. Santi, Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia, memberikan penjelasannya.
Bagaimana Proses Pencernaan Makanan di Lambung?
Menurut dr. Santi, kunci untuk memahami dampak minum teh setelah makan terletak pada proses pencernaan di lambung. "Lambung kita butuh waktu untuk mencerna makanan, durasinya tergantung jenis makanan yang kita konsumsi," jelasnya.
Makanan yang lunak dan kaya karbohidrat, seperti bubur atau nasi putih, akan dicerna lebih cepat. Sebaliknya, makanan berserat tinggi, berprotein, dan berlemak, seperti daging atau sayur-sayuran, membutuhkan waktu lebih lama di lambung. Semakin halus kita mengunyah makanan, semakin cepat pula proses pencernaannya. Rata-rata, makanan bisa berada di lambung selama 2 hingga 6 jam.
Nah, bagaimana dengan cairan seperti teh? "Cairan akan lebih cepat diserap jika lambung kosong. Tapi, kalau lambung sedang penuh makanan, cairan itu juga akan tertahan lebih lama," tambah dr. Santi.
Berikut beberapa tips untuk menjaga pencernaan tetap optimal setelah makan:
1. Tunggu sejenak sebelum minum - Beri waktu lambung untuk mencerna makanan terlebih dahulu. Idealnya, tunggu sekitar 30-60 menit setelah makan sebelum minum teh atau minuman lainnya.
2. Pilih teh herbal - Beberapa jenis teh herbal, seperti chamomile atau jahe, dapat membantu pencernaan. Hindari teh yang mengandung kafein tinggi setelah makan.
Contoh: Teh jahe dapat membantu meredakan kembung.
3. Kunyah makanan dengan baik - Mengunyah makanan dengan teliti akan mempermudah proses pencernaan di lambung.
Contoh: Usahakan mengunyah setiap suapan sebanyak 32 kali.
4. Konsumsi makanan bergizi seimbang - Pola makan yang sehat dan seimbang akan mendukung kesehatan pencernaan secara keseluruhan.
5. Konsultasikan dengan dokter - Jika Anda mengalami masalah pencernaan yang persisten, segera konsultasikan dengan dokter.
Apakah teh manis mengganggu penyerapan nutrisi? - Tanya Ani
"Kandungan tanin dalam teh dapat menghambat penyerapan zat besi. Lebih baik konsumsi teh 1-2 jam setelah makan." - dr. Zaidul Akbar
Apa alternatif minuman selain teh setelah makan? - Tanya Budi
"Air putih tetap menjadi pilihan terbaik. Bisa juga mencoba infused water dengan buah-buahan." - Chef Renatta Moeloek
Kapan waktu terbaik minum teh? - Tanya Citra
"Pagi hari atau sore hari, jauh dari waktu makan, adalah waktu yang ideal untuk menikmati teh." - dr. Reisa Broto Asmoro
Apakah semua jenis teh sama dampaknya? - Tanya Dedi
"Tidak. Teh hijau misalnya, memiliki kandungan antioksidan yang tinggi dan lebih ringan di lambung." - Prof. Ari Fahrial Syam
Bagaimana jika saya terbiasa minum teh setelah makan? - Tanya Eka
"Cobalah untuk mengurangi secara bertahap dan perhatikan respon tubuh Anda. Jika merasa tidak nyaman, sebaiknya dihindari." - dr. Lula Kamal
Adakah penelitian ilmiah tentang ini? - Tanya Farhan
"Beberapa studi menunjukkan bahwa teh dapat menghambat penyerapan zat besi. Namun, diperlukan lebih banyak penelitian untuk kesimpulan yang lebih pasti." - Prof. Zubairi Djoerban