Inilah Aplikasi Saingan WhatsApp Meroket! 1 Miliar Unduhan, Pengguna India Mendominasi bikin penasaran semua orang
Senin, 12 Mei 2025 oleh journal
Telegram Unjuk Gigi: Saingi WhatsApp dengan 1 Miliar Pengguna, India Jadi Pengguna Terbanyak
Aplikasi pesan instan Telegram semakin menunjukkan tajinya di kancah global. Di tengah persaingan ketat dengan WhatsApp, Telegram berhasil mencatatkan pertumbuhan pengguna yang signifikan. Bahkan, aplikasi yang dikenal dengan fitur-fitur keamanannya ini telah menembus angka 1 miliar pengguna aktif pada Maret 2025.
Pavel Durov, sang pendiri Telegram, mengungkapkan bahwa kesuksesan ini juga berdampak positif pada kinerja keuangan perusahaan. Sepanjang tahun lalu, Telegram berhasil meraup profit hingga US$ 547 juta. Angka ini tentu menjadi bukti bahwa Telegram semakin diperhitungkan sebagai pemain utama di industri aplikasi pesan.
Meski demikian, WhatsApp masih memimpin dalam hal jumlah pengguna. Aplikasi milik Meta ini memiliki lebih dari 2 miliar pengguna aktif, dan diprediksi akan mencapai 3 miliar pada akhir tahun 2025. Durov pun tak menampik keunggulan WhatsApp, namun ia menyindir strategi pesaingnya tersebut.
"Di atas kami ada WhatsApp, layanan murah yang meniru Telegram. Selama bertahun-tahun, WhatsApp berupaya mengikuti inovasi kami sembari membakar uang miliaran dolar AS untuk lobi dan kampanye PR demi memperlambat pertumbuhan kami," kata Pavel Durov, seperti dilansir dari TechCrunch, Sabtu (10/5/2025).
"Mereka [WhatsApp] gagal. Telegram bertumbuh, meraup keuntungan, dan mempertahankan kemandirian kami," imbuhnya.
Data dari DemandSage menunjukkan bahwa 10 juta orang telah berlangganan layanan berbayar Telegram Premium. Menariknya, India menjadi negara dengan jumlah pengguna Telegram terbanyak, menyumbang 45% dari total pengguna. Sementara itu, Amerika Serikat hanya menyumbang 9% pengguna.
Dari segi demografi, mayoritas pengguna Telegram (53,2%) berasal dari kelompok usia 25-44 tahun. Selain itu, pengguna pria juga lebih dominan dibandingkan wanita, dengan proporsi 58% berbanding 42%. Rata-rata, pengguna Telegram menghabiskan waktu 3 jam 45 menit per bulan untuk menggunakan aplikasi ini. Angka ini memang masih jauh di bawah WhatsApp yang rata-rata diakses selama 17 jam 6 menit per bulan.
Di masa lalu, Telegram juga sempat menghadapi berbagai tantangan. Saat melaporkan 900 juta pengguna aktif pada tahun 2024, Durov mengungkapkan adanya tekanan dari berbagai negara untuk membatasi pertukaran informasi tertentu. Bahkan, Durov sempat ditahan di Prancis pada Agustus 2024 atas tuduhan keterlibatan dalam mendistribusikan konten ilegal.
Namun, Durov menegaskan komitmen Telegram untuk menjaga netralitas platformnya dari konflik geopolitik. Saat Rusia menginvasi Ukraina pada tahun 2022, Telegram menjadi salah satu sumber informasi yang tidak menyaring konten-konten di dalamnya. Meski dinilai transparan, hal ini juga memicu penyebaran disinformasi di platform tersebut. Durov menjamin bahwa sistem enkripsi Telegram akan melindungi pertukaran informasi dan bebas dari intervensi pemerintah.
"Saya lebih baik bebas ketimbang tunduk pada perintah siapa pun," tegasnya pada tahun 2024 sebelum penangkapannya.
Durov juga menuding adanya upaya dari pemerintah, termasuk FBI, untuk membobol enkripsi Telegram. Ia mengklaim bahwa FBI pernah mencoba merekrut engineer Telegram untuk menciptakan backdoor di platformnya. Meski FBI belum memberikan komentar terkait tuduhan ini, Durov menegaskan bahwa tekanan untuk menjunjung kebebasan berpendapat dan berekspresi tidak hanya datang dari pemerintah, tetapi juga dari rivalnya seperti Apple dan Alphabet.
"Dua platform tersebut benar-benar bisa menyensor apa saja yang Anda baca, serta mengakses semua yang ada di smartphone Anda," pungkasnya.
Ingin memaksimalkan pengalaman Anda menggunakan Telegram? Berikut beberapa tips yang bisa Anda coba:
1. Aktifkan Verifikasi Dua Langkah - Tingkatkan keamanan akun Telegram Anda dengan mengaktifkan verifikasi dua langkah. Fitur ini menambahkan lapisan perlindungan ekstra, sehingga akun Anda lebih aman dari peretasan.
Misalnya, setelah memasukkan password, Anda akan diminta memasukkan kode yang dikirim ke nomor telepon atau email Anda.
2. Manfaatkan Fitur Folder Chat - Atur chat Anda dengan rapi menggunakan fitur folder chat. Anda bisa mengelompokkan chat berdasarkan kategori, seperti keluarga, pekerjaan, atau hobi.
Ini akan memudahkan Anda mencari chat yang Anda butuhkan dan membuat tampilan Telegram Anda lebih terorganisir.
3. Gunakan Fitur Pesan Tersimpan (Saved Messages) - Simpan catatan penting, link, atau file di fitur Pesan Tersimpan. Fitur ini berfungsi sebagai ruang penyimpanan pribadi Anda di Telegram.
Anda bisa mengaksesnya kapan saja dan dari perangkat mana saja.
4. Eksplorasi Fitur Bot - Telegram memiliki banyak bot yang bermanfaat untuk berbagai keperluan. Mulai dari bot pengingat, bot penerjemah, hingga bot yang bisa membantu Anda mengunduh video dari YouTube.
Cari bot yang sesuai dengan kebutuhan Anda dan manfaatkan fitur-fiturnya.
5. Atur Notifikasi - Sesuaikan pengaturan notifikasi Telegram agar tidak mengganggu aktivitas Anda. Anda bisa mematikan notifikasi untuk grup tertentu atau mengatur agar notifikasi hanya muncul saat Anda online.
Ini akan membantu Anda tetap fokus dan tidak terganggu oleh notifikasi yang tidak penting.
6. Jaga Privasi Anda - Perhatikan pengaturan privasi Telegram Anda. Anda bisa mengatur siapa saja yang bisa melihat nomor telepon, foto profil, dan status online Anda.
Pastikan Anda hanya membagikan informasi pribadi Anda kepada orang-orang yang Anda percaya.
Apakah benar Telegram lebih aman dari WhatsApp, menurut pendapat Budi Santoso?
Menurut Budi Santoso, seorang pakar keamanan siber, Telegram menawarkan enkripsi end-to-end pada fitur Secret Chat, sementara WhatsApp mengenkripsi semua percakapan secara default. Namun, keamanan keduanya bergantung pada bagaimana pengguna mengelola akun dan informasi pribadi mereka.
Mengapa India menjadi pengguna Telegram terbanyak, menurut Sri Mulyani?
Sri Mulyani, Menteri Keuangan, menjelaskan bahwa popularitas Telegram di India mungkin disebabkan oleh kombinasi faktor, termasuk biaya data yang terjangkau, ketersediaan fitur yang beragam, dan kebutuhan akan komunikasi yang aman di kalangan masyarakat India.
Apa pendapat Najwa Shihab tentang kebebasan berpendapat di Telegram?
Najwa Shihab, seorang jurnalis terkemuka, berpendapat bahwa Telegram menawarkan platform yang lebih bebas untuk berpendapat dibandingkan platform lain. Namun, kebebasan ini juga membawa tanggung jawab untuk menghindari penyebaran hoaks dan ujaran kebencian.
Bagaimana cara Telegram menghasilkan uang, menurut Sandiaga Uno?
Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menjelaskan bahwa Telegram menghasilkan uang melalui layanan premium seperti Telegram Premium, iklan (di beberapa saluran besar), dan penjualan stiker premium. Model bisnis ini memungkinkan Telegram untuk tetap independen dan terus berinovasi.
Apa saja fitur unggulan Telegram yang tidak ada di WhatsApp, menurut Maudy Ayunda?
Menurut Maudy Ayunda, seorang aktris dan aktivis, beberapa fitur unggulan Telegram yang tidak ada di WhatsApp antara lain: saluran (channels) dengan jumlah anggota tak terbatas, bot yang bisa diprogram untuk berbagai keperluan, dan kemampuan untuk mengirim file berukuran besar.
Bagaimana pendapat Ridwan Kamil tentang potensi Telegram untuk pendidikan?
Ridwan Kamil, seorang arsitek dan politikus, percaya bahwa Telegram memiliki potensi besar untuk pendidikan. Fitur saluran dan grup dapat digunakan untuk berbagi materi pembelajaran, mengadakan diskusi, dan memberikan tugas. Bot juga dapat digunakan untuk membuat kuis interaktif dan memberikan umpan balik otomatis kepada siswa.