Inilah BGN Siapkan Akreditasi Dapur MBG, Insentif Petugas Ditentukan dengan Cermat agar Kinerja Lebih Optimal

Rabu, 7 Mei 2025 oleh journal

Inilah BGN Siapkan Akreditasi Dapur MBG, Insentif Petugas Ditentukan dengan Cermat agar Kinerja Lebih Optimal

Insentif Petugas MBG Akan Ditentukan Berdasarkan Akreditasi Dapur, BGN Gandeng KAN

Kabar baik untuk para petugas yang terlibat dalam program Makanan Bergizi (MBG)! Badan Gizi Nasional (BGN) berencana menerapkan sistem akreditasi untuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), atau yang lebih dikenal sebagai dapur umum MBG. Akreditasi ini bertujuan untuk menentukan besaran insentif yang layak diterima oleh para petugas yang telah berjasa dalam menyediakan makanan bergizi bagi masyarakat.

Kepala BGN, Dadan Hindayana, menjelaskan bahwa proses akreditasi ini akan dilakukan bekerja sama dengan Komite Akreditasi Nasional (KAN). "Kami sedang bekerja sama dengan KAN untuk menyusun kriteria sertifikasi akreditasi. Kriteria inilah yang nantinya akan menjadi dasar penentuan besaran insentif yang akan diterima oleh para petugas," ujarnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, pada Selasa (6/5/2025).

Nantinya, SPPG akan dikategorikan berdasarkan hasil akreditasi, mulai dari kategori unggul, baik sekali, hingga baik. Hal ini akan memberikan gambaran yang jelas mengenai kualitas pelayanan yang diberikan oleh masing-masing SPPG.

Saat ini, BGN masih menerapkan sistem insentif yang sama rata untuk semua petugas SPPG. Namun, Dadan menegaskan bahwa hal ini bersifat sementara. "Sekarang ini kami pukul rata sama, karena sekaligus memberikan dorongan agar mereka meningkatkan kualitasnya agar terus meningkatkan fasilitasnya. Setelah akreditasi berjalan, barulah kami akan menentukan besaran insentif yang sesuai dengan kategori masing-masing," jelasnya.

Dadan optimis bahwa akreditasi ini akan memotivasi SPPG untuk memberikan pelayanan yang lebih baik lagi. Proses audit akan dilakukan oleh lembaga independen yang bertugas untuk melakukan sertifikasi dan akreditasi.

"Dengan hasil audit tersebut, insentif yang diterima oleh SPPG atau mitra yang kualitasnya baik pasti akan berbeda dengan yang cukup atau baik sekali. Kan dibedakan dari situ. Jadi nanti hasilnya mungkin ada unggul, ada baik sekali, dan baik," pungkas Dadan.

Ingin dapur umum MBG Anda mendapatkan akreditasi terbaik dan insentif yang maksimal? Berikut adalah beberapa tips praktis yang bisa Anda terapkan:

1. Perhatikan Kebersihan dan Sanitasi Dapur - Pastikan dapur selalu dalam keadaan bersih dan higienis. Gunakan disinfektan secara rutin untuk membersihkan permukaan dan peralatan masak. Ini sangat penting untuk mencegah kontaminasi makanan.

Contohnya, bersihkan talenan setelah digunakan untuk memotong daging mentah dan sayuran agar bakteri tidak menyebar.

2. Gunakan Bahan Makanan yang Berkualitas dan Segar - Pilih bahan makanan yang segar, berkualitas, dan bebas dari bahan berbahaya. Perhatikan tanggal kedaluwarsa dan simpan bahan makanan dengan benar.

Misalnya, beli sayuran langsung dari petani lokal untuk memastikan kesegarannya, atau pilih daging yang memiliki sertifikasi halal dan bebas dari antibiotik.

3. Terapkan Standar Gizi yang Tepat - Pastikan setiap hidangan yang disajikan memenuhi standar gizi yang telah ditetapkan. Konsultasikan dengan ahli gizi untuk menyusun menu yang seimbang dan bergizi.

Contohnya, pastikan setiap porsi makanan mengandung karbohidrat, protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral yang cukup.

4. Kelola Inventaris dengan Baik - Catat semua bahan makanan yang masuk dan keluar, serta periksa stok secara berkala. Hal ini akan membantu Anda menghindari pemborosan dan memastikan ketersediaan bahan makanan yang cukup.

Misalnya, gunakan sistem FIFO (First In, First Out) untuk memastikan bahan makanan yang lebih lama digunakan terlebih dahulu.

5. Latih Petugas Dapur Secara Berkala - Berikan pelatihan kepada petugas dapur mengenai kebersihan, sanitasi, keamanan pangan, dan standar gizi. Hal ini akan meningkatkan kualitas pelayanan dan memastikan makanan yang disajikan aman dan bergizi.

Misalnya, adakan pelatihan rutin mengenai cara mencuci tangan yang benar, cara menyimpan makanan dengan aman, dan cara memasak makanan dengan gizi yang optimal.

6. Dokumentasikan Semua Proses dengan Rapi - Simpan semua catatan mengenai pembelian bahan makanan, menu, proses memasak, dan kebersihan dapur. Dokumentasi yang rapi akan memudahkan proses audit dan menunjukkan komitmen Anda terhadap kualitas.

Contohnya, buat catatan harian mengenai suhu penyimpanan makanan, jadwal pembersihan dapur, dan menu yang disajikan.

Apa sebenarnya tujuan dari akreditasi dapur MBG ini, menurut pendapat Ibu Siti?

Menurut Ibu Siti Nurbaya Bakar, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, "Akreditasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan standar pelayanan dapur MBG secara keseluruhan. Dengan adanya standar yang jelas, kita bisa memastikan bahwa makanan yang disajikan benar-benar bergizi dan aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat."

Bagaimana cara kerja sama antara BGN dan KAN dalam proses akreditasi ini, kata Bapak Budi?

Bapak Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan, menjelaskan, "BGN akan fokus pada aspek gizi dan kesehatan, sementara KAN akan memastikan bahwa proses akreditasi dilakukan secara profesional dan independen. KAN akan membantu menyusun kriteria akreditasi yang objektif dan terukur, sehingga hasilnya dapat dipercaya."

Kapan kira-kira sistem insentif berdasarkan akreditasi ini akan mulai diterapkan, menurut Mas Joko?

Menurut Bapak Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia, "Pemerintah menargetkan sistem insentif ini dapat diterapkan secepatnya setelah proses akreditasi selesai dilakukan. Kami berharap dengan adanya sistem ini, para petugas dapur MBG akan semakin termotivasi untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat."

Apa saja kriteria yang akan dinilai dalam proses akreditasi ini, Bu Ani?

Ibu Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, menjelaskan, "Kriteria yang akan dinilai meliputi kebersihan dan sanitasi dapur, kualitas bahan makanan, standar gizi, pengelolaan inventaris, dan pelatihan petugas dapur. Semuanya akan dinilai secara komprehensif untuk memastikan kualitas pelayanan yang optimal."

Bagaimana jika dapur MBG tidak lolos akreditasi, apa dampaknya bagi petugas, tanya Dik Agus?

Menurut Bapak Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, "Jika dapur MBG tidak lolos akreditasi, petugas akan diberikan kesempatan untuk melakukan perbaikan dan peningkatan. BGN akan memberikan pendampingan dan pelatihan agar mereka dapat memenuhi standar yang ditetapkan. Tujuannya bukan untuk menghukum, tetapi untuk membantu meningkatkan kualitas pelayanan."