Inilah Gawat! Harga Emas Anjlok Parah, Terburuk dalam 6 Bulan Terakhir bikin panik investor

Senin, 19 Mei 2025 oleh journal

Inilah Gawat! Harga Emas Anjlok Parah, Terburuk dalam 6 Bulan Terakhir bikin panik investor

Gawat! Harga Emas Anjlok Parah, Rekor Terburuk dalam 6 Bulan Terakhir

Para investor emas sedang harap-harap cemas. Pekan ini, harga emas mengalami guncangan hebat, mencatatkan penurunan mingguan terdalam sejak November tahun lalu. Kondisi ini tentu membuat banyak orang bertanya-tanya, apa yang sebenarnya terjadi?

Berdasarkan data Refinitiv, pada penutupan perdagangan Jumat (16 Mei 2025), harga emas berada di level US$3.202,28 per troy ons. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 1,16% hanya dalam satu hari.

Namun, yang lebih mengkhawatirkan adalah performa emas sepanjang pekan. Dalam tujuh hari terakhir, harga emas terjun bebas hingga 3,67%. Penurunan ini menjadi yang paling signifikan sejak minggu kedua November 2024, ketika emas merosot lebih dari 4% dalam seminggu.

Penyebab utama dari penurunan ini adalah sentimen positif dari kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Kabar baik ini langsung memicu aksi jual besar-besaran pada hari Senin (12/5), dengan harga emas anjlok 2,8%. Kesepakatan tersebut berisi pemangkasan tarif AS terhadap produk China dari 145% menjadi 30%, dan penurunan tarif China terhadap produk AS dari 125% menjadi 10% selama 90 hari ke depan.

Sempat ada sedikit harapan pada hari Selasa, namun harga emas kembali terpukul pada hari Rabu, dengan penurunan sebesar 2,12%. Akibatnya, harga emas menembus level US$3.100 untuk pertama kalinya sejak 10 April 2025. Meskipun sempat rebound pada hari Kamis, harga emas kembali tertekan pada hari Jumat.

Kesepakatan AS-China meredakan kekhawatiran global, sehingga mengurangi daya tarik emas sebagai aset "safe haven". Selain itu, meredanya ketegangan antara India dan Pakistan juga turut menekan harga emas.

Dengan berkurangnya ketidakpastian, para investor mulai beralih ke aset-aset yang lebih berisiko, seperti saham dan mata uang kripto.

"Mencairnya perang dagang AS-China telah menghidupkan kembali selera risiko di pasar secara umum. Pergeseran ini mendorong aksi ambil untung di kalangan pedagang kontrak berjangka, khususnya di pasar emas, dan telah memicu gelombang likuidasi sepanjang pekan," ujar Jim Wycoff, analis senior di Kitco Metals, kepada Reuters.

Sebagai gambaran, tiga indeks utama Wall Street mengalami kenaikan signifikan, didorong oleh meningkatnya selera risiko investor setelah periode ketidakpastian yang panjang.

Emas batangan biasanya dianggap sebagai lindung nilai terhadap gejolak ekonomi dan geopolitik. Logam mulia ini juga cenderung menguat dalam lingkungan suku bunga rendah.

Lantas, apakah emas sudah kehilangan daya tariknya? Para investor emas kini menaruh harapan pada kebijakan bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed). Banyak yang berharap harga emas akan kembali naik jika The Fed segera memangkas suku bunga.

Data inflasi AS yang melambat dan data ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan semakin memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed tahun ini. Pasar saat ini memperkirakan The Fed akan melakukan dua kali pemangkasan suku bunga, dimulai pada bulan September.

"Menurut saya, jika emas melanjutkan tren kenaikannya, maka perak juga berpotensi memiliki ruang kenaikan harga yang lebih besar," pungkas Wycoff.

Harga emas sedang fluktuatif? Jangan panik! Ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk menyikapinya dengan bijak. Yuk, simak tips berikut ini:

1. Diversifikasi Investasi - Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang. Sebarkan investasi kamu ke berbagai aset, seperti saham, obligasi, properti, atau reksa dana. Dengan begitu, jika harga emas turun, investasi kamu yang lain masih bisa menutupi kerugian.

Misalnya, sebagian dana kamu diinvestasikan di emas, sebagian lagi di saham perusahaan teknologi. Jika harga emas turun, potensi keuntungan dari saham teknologi bisa membantu menyeimbangkan portofolio kamu.

2. Pantau Terus Perkembangan Pasar - Selalu update dengan berita dan analisis pasar terkini. Ikuti perkembangan ekonomi global, kebijakan bank sentral, dan sentimen pasar. Dengan informasi yang akurat, kamu bisa membuat keputusan investasi yang lebih tepat.

Kamu bisa membaca berita ekonomi dari sumber-sumber terpercaya, mengikuti akun media sosial para analis keuangan, atau berlangganan newsletter investasi.

3. Pertimbangkan untuk Membeli Saat Harga Turun - Bagi sebagian investor, penurunan harga emas bisa menjadi peluang untuk membeli dengan harga yang lebih murah. Strategi ini dikenal sebagai "buy the dip". Namun, pastikan kamu melakukan riset terlebih dahulu dan mempertimbangkan kondisi keuangan kamu.

Jika kamu yakin harga emas akan naik kembali dalam jangka panjang, kamu bisa membeli emas saat harganya sedang turun. Namun, jangan lupa untuk tetap berhati-hati dan jangan berinvestasi melebihi kemampuan kamu.

4. Tetapkan Tujuan Investasi yang Jelas - Sebelum berinvestasi, tentukan dulu tujuan kamu. Apakah kamu ingin mengamankan dana untuk masa pensiun, membeli rumah, atau membiayai pendidikan anak? Dengan tujuan yang jelas, kamu bisa membuat strategi investasi yang lebih efektif.

Misalnya, jika kamu ingin mengamankan dana untuk masa pensiun, kamu bisa berinvestasi di emas dalam jangka panjang. Namun, jika kamu ingin mendapatkan keuntungan dalam jangka pendek, kamu mungkin perlu mempertimbangkan aset lain yang lebih berisiko.

5. Konsultasikan dengan Ahli Keuangan - Jika kamu merasa bingung atau tidak yakin dengan keputusan investasi kamu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli keuangan. Mereka bisa memberikan saran yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi kamu.

Ahli keuangan bisa membantu kamu menganalisis kondisi pasar, membuat perencanaan keuangan, dan memilih produk investasi yang tepat.

6. Investasi Emas Fisik vs. Emas Digital - Pertimbangkan berbagai opsi investasi emas. Apakah kamu ingin membeli emas fisik (perhiasan, batangan) atau emas digital (reksa dana emas, tabungan emas)? Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Emas fisik memberi rasa memiliki, sementara emas digital lebih praktis dan mudah diperjualbelikan.

Pilih yang paling sesuai dengan preferensi dan gaya hidup kamu.

Mengapa harga emas bisa anjlok seburuk ini, ya? Apa yang terjadi sebenarnya, Pak? (Tanya: Bambang)

Menurut Ibu Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan RI, penurunan harga emas ini terutama disebabkan oleh sentimen positif pasar terhadap kesepakatan dagang antara AS dan China. Meredanya ketegangan ini membuat investor beralih ke aset yang lebih berisiko, sehingga mengurangi permintaan terhadap emas sebagai aset aman.

Apakah penurunan ini akan terus berlanjut, Bu? Saya jadi khawatir, nih. (Tanya: Siti)

Menurut Bapak Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia, sulit untuk memprediksi dengan pasti, namun banyak analis memperkirakan bahwa pergerakan harga emas akan sangat bergantung pada kebijakan suku bunga The Fed. Jika The Fed menurunkan suku bunga, harga emas berpotensi naik kembali.

Saya baru mau mulai investasi emas, nih. Apakah sekarang waktu yang tepat, ya? (Tanya: Joko)

Menurut Bapak Raditya Dika, seorang investor dan penulis, penurunan harga emas bisa menjadi peluang yang baik untuk membeli. Namun, penting untuk diingat bahwa investasi selalu memiliki risiko. Lakukan riset terlebih dahulu dan sesuaikan dengan profil risiko Anda.

Selain emas, investasi apa lagi yang aman saat kondisi ekonomi sedang tidak pasti seperti ini? (Tanya: Ani)

Menurut Ibu Felicia Putri Tjiasaka, seorang perencana keuangan independen, selain emas, obligasi pemerintah juga bisa menjadi pilihan yang aman. Obligasi pemerintah cenderung lebih stabil dibandingkan aset berisiko seperti saham, terutama saat kondisi ekonomi sedang tidak pasti.