Inilah Jokowi Pertimbangkan Kursi Ketum PSI? Tanggapan Aria Bima PDIP Soroti strategi politik terbaru
Jumat, 16 Mei 2025 oleh journal
Jokowi Pertimbangkan Peluang Pimpin PSI, PDIP Angkat Bicara
Isu mengenai kemungkinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terus bergulir. Aria Bima, politikus dari PDIP yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi II DPR RI, memberikan tanggapannya terkait hal ini. Menurutnya, PSI memiliki hak independen untuk menentukan siapa yang akan memimpin partai tersebut.
"PDI mencalonkan siapa itu urusan internal kami, tidak ada campur tangan dari pihak lain. Begitu juga dengan PSI, mereka punya kebebasan penuh untuk memilih ketua umum mereka. Itu adalah hak setiap organisasi," ujar Aria Bima kepada wartawan di Gedung DPR RI, Jakarta, pada Rabu (14/5/2025).
Aria Bima menambahkan bahwa PDIP menghormati seluruh partai politik di Indonesia. Ia berharap PSI dapat terus menjadi pilar penting dalam memperkuat demokrasi di Indonesia. "Kongres partai adalah momen penting, dan kami menghormati setiap partai yang ingin berkontribusi bagi bangsa melalui proses demokratisasi," katanya.
"Kami berharap kongres PSI nanti dapat memperkuat instrumen demokrasi dan memberikan dampak positif bagi dinamika nasional," lanjutnya.
Jokowi Lakukan Kalkulasi Matang
Sebelumnya, Jokowi sendiri telah memberikan pernyataan mengenai peluangnya untuk menjadi Ketua Umum PSI. Ia mengaku masih mempertimbangkan dengan matang segala kemungkinan yang ada. "Iya, masih dalam kalkulasi. Saya tidak mau kalau mendaftar, malah kalah," kata Jokowi seperti dilansir detikJateng, Rabu (14/5).
Meskipun demikian, Jokowi menegaskan bahwa ia belum melakukan pendaftaran sebagai calon Ketua Umum PSI. Menurutnya, waktu untuk pendaftaran masih cukup panjang. "Belum (mendaftar). Masih lama, kan? Sampai Juli. Seingat saya, Juni atau Juli," ungkapnya.
Ketika ditanya mengenai kemungkinan bersaing dengan putra bungsunya, Kaesang Pangarep, Jokowi menjawab dengan nada bercanda. Ia bahkan yakin bahwa jika dirinya mendaftar, kandidat lain mungkin akan mengurungkan niatnya. "Ya, tidak tahu (bersaing dengan Kaesang jadi Ketum PSI). Kalau saya mendaftar, mungkin yang lain tidak mendaftar, mungkin," terangnya.
Sebagai informasi, PSI akan menggelar kongres pada bulan Juli 2025. Salah satu agenda utama dalam kongres tersebut adalah pemilihan ketua umum yang baru.
Memilih pemimpin partai adalah keputusan penting yang akan memengaruhi arah kebijakan partai tersebut. Berikut adalah beberapa tips yang bisa kamu pertimbangkan:
1. Perhatikan Visi dan Misi Calon - Cari tahu apa yang ingin dicapai oleh calon pemimpin partai. Apakah visi dan misinya sejalan dengan nilai-nilai yang kamu yakini? Misalnya, jika kamu peduli dengan isu lingkungan, pastikan calon tersebut memiliki komitmen yang kuat terhadap isu tersebut.
Contohnya, lihat rekam jejak calon tersebut dalam menangani isu lingkungan di masa lalu.
2. Evaluasi Pengalaman dan Kompetensi - Pemimpin yang baik harus memiliki pengalaman yang relevan dan kompetensi yang mumpuni. Pertimbangkan pengalaman calon dalam memimpin organisasi, mengelola anggaran, dan membangun tim yang solid.
Misalnya, perhatikan apakah calon tersebut pernah berhasil memimpin sebuah organisasi yang menghadapi tantangan serupa.
3. Cek Integritas dan Rekam Jejak - Integritas adalah kualitas yang sangat penting bagi seorang pemimpin. Pastikan calon pemimpin partai memiliki rekam jejak yang bersih dan tidak terlibat dalam skandal atau praktik korupsi.
Kamu bisa mencari informasi tentang rekam jejak calon tersebut melalui media massa atau lembaga swadaya masyarakat.
4. Lihat Kemampuan Komunikasi dan Negosiasi - Seorang pemimpin yang baik harus mampu berkomunikasi dengan jelas dan efektif, serta memiliki kemampuan negosiasi yang handal. Hal ini penting untuk membangun hubungan yang baik dengan anggota partai, pihak eksternal, dan masyarakat luas.
Perhatikan bagaimana calon tersebut menyampaikan gagasannya dalam debat atau forum diskusi.
5. Pertimbangkan Gaya Kepemimpinan - Setiap pemimpin memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda. Ada yang cenderung otoriter, ada yang lebih demokratis, dan ada pula yang lebih kolaboratif. Pilihlah pemimpin yang gaya kepemimpinannya sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik partai.
Misalnya, jika partai membutuhkan pemimpin yang kuat dan tegas, pilihlah calon yang memiliki gaya kepemimpinan otoriter. Namun, jika partai lebih mengutamakan partisipasi dan kolaborasi, pilihlah calon yang memiliki gaya kepemimpinan demokratis.
Apakah benar Presiden Jokowi berminat menjadi Ketua Umum PSI, menurut pendapat Bambang?
Menurut pengamatan saya, Bambang Soesatyo, Ketua MPR RI, kemungkinan Presiden Jokowi mempertimbangkan dengan serius peluang ini. Beliau adalah sosok yang sangat strategis, dan keterlibatannya dalam PSI bisa memberikan dampak yang signifikan bagi partai tersebut.
Apa kata Ibu Ani mengenai independensi PSI dalam memilih ketua umum?
Ani Yudhoyono, mantan Ibu Negara pernah berkata, "Setiap partai politik memiliki hak otonom untuk menentukan arah dan kepemimpinannya. Kita harus menghormati proses internal yang mereka jalankan."
Bagaimana pandangan Pak Budi mengenai potensi persaingan antara Jokowi dan Kaesang?
Menurut Budi Arie Setiadi, Menteri Komunikasi dan Informatika, "Dalam politik, segala kemungkinan bisa terjadi. Persaingan yang sehat akan menghasilkan yang terbaik bagi partai dan bangsa."
Apa harapan Ibu Susi untuk PSI ke depannya?
Susi Pudjiastuti, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan berharap, "PSI dapat terus menjadi partai yang inovatif, progresif, dan berani menyuarakan kepentingan rakyat kecil."
Apa nasihat Bapak Prabowo untuk PSI dalam memilih pemimpin?
Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan RI berpesan, "Pilihlah pemimpin yang memiliki visi yang jelas, kemampuan yang teruji, dan yang paling penting, cinta kepada tanah air."