Inilah Momen Haru, Kardinal Tagle Filipina Pakaikan Paus Fransiskus Cincin Nelayan sebagai simbol penghormatan tertinggi

Senin, 19 Mei 2025 oleh journal

Inilah Momen Haru, Kardinal Tagle Filipina Pakaikan Paus Fransiskus Cincin Nelayan sebagai simbol penghormatan tertinggi

Momen Kardinal Filipina Pakaikan Paus Leo XIV Cincin Nelayan: Simbol Otoritas Tertinggi

Sebuah momen bersejarah terjadi saat pelantikan Paus Leo XIV, pemimpin baru umat Katolik sedunia. Kardinal dari Vatikan mendapat kehormatan untuk memasangkan Cincin Nelayan (Fisherman's Ring) kepada Paus Leo XIV dalam upacara yang berlangsung meriah pada Minggu (18/5) pagi waktu setempat.

Cincin Nelayan, lebih dari sekadar perhiasan, adalah lambang kekuasaan dan otoritas tertinggi Paus dalam Gereja Katolik Roma. Sama pentingnya dengan mahkota bagi seorang raja, cincin ini memiliki makna simbolik mendalam dan fungsi historis yang tak ternilai.

Dahulu, Cincin Nelayan digunakan untuk menyegel dokumen-dokumen resmi Vatikan, khususnya surat-surat apostolik. Fungsinya adalah sebagai cap keaslian dan tanda otoritas Paus.

Dalam ritual pelantikan Paus, Kardinal Dekan memasangkan cincin ini di jari manis kanan Paus. Tindakan ini menandakan bahwa ia secara resmi memegang tampuk kepemimpinan umat Katolik di seluruh dunia.

Melalui siaran langsung Vatican News, Kardinal Tagle terlihat berada di mimbar, menghadap Lapangan Santo Petrus yang megah. Ia berdiri bersama para petinggi Gereja Katolik Roma lainnya dan, tentu saja, Paus Leo XIV. Sorotan tertuju pada Kardinal Tagle saat ia memasangkan Cincin Nelayan di jari tangan Paus Leo XIV.

Kardinal Tagle sendiri sempat menjadi salah satu kandidat kuat pengganti mendiang Paus Fransiskus. Namun, dalam proses pemilihan Paus atau conclave yang berlangsung beberapa waktu lalu, mantan Kardinal Robert Francis Prevost (yang kini bergelar Paus Leo XIV) secara resmi terpilih.

Paus Leo XIV mengawali upacara pelantikannya dengan berkeliling menggunakan popemobile untuk menyapa puluhan ribu umat Katolik yang memadati Lapangan Santo Petrus. Mereka datang dari berbagai penjuru dunia untuk menyaksikan penobatan Paus baru.

Misa pelantikan dimulai sekitar pukul 10.00 waktu Vatikan atau 15.00 WIB. Diawali dengan doa di altar utama Basilika Santo Petrus, Paus Leo XIV mencium altar dan memercikkan dupa sebagai simbol kesucian.

Selanjutnya, Paus Leo XIV turun ke makam Santo Petrus di bawah Basilika. Di sana, para diakon mengambil Cincin Nelayan yang akan digunakan dalam upacara.

Setelah serangkaian ritual dijalankan dengan khidmat, Kardinal Dekan, dalam hal ini Kardinal Tagle, memasangkan cincin tersebut ke jari tangan Paus Leo XIV. Usai prosesi ini, para kardinal yang hadir memberikan penghormatan dengan mencium cincin di jari tangan Paus Leo XIV.

Paus Leo XIV juga menyampaikan serangkaian khotbah yang menyentuh hati selama prosesi pelantikan berlangsung.

Sejumlah kepala negara dan tokoh penting dunia turut hadir dalam pelantikan tersebut. Di antaranya adalah Wakil Presiden AS JD Vance, Raja Philippe dari Belgia, Raja Felipe VI dari Spanyol, dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, menunjukkan betapa pentingnya peristiwa ini dalam skala global.

Ingin lebih memahami makna di balik Cincin Paus dan prosesi pelantikan Paus? Berikut beberapa tips yang bisa membantumu:

1. Pelajari Sejarah Cincin Nelayan - Cari tahu bagaimana cincin ini pertama kali digunakan dan bagaimana fungsinya berkembang seiring waktu. Misalnya, dulunya cincin ini dipakai untuk menyegel surat-surat penting, tetapi sekarang lebih berfungsi sebagai simbol otoritas.

Anda bisa membaca artikel-artikel sejarah Gereja Katolik atau menonton dokumenter tentang kepausan.

2. Perhatikan Simbolisme dalam Pelantikan Paus - Setiap elemen dalam upacara pelantikan, mulai dari pemilihan lokasi hingga penggunaan dupa, memiliki makna tersendiri. Cari tahu arti dari setiap simbol untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam.

Misalnya, mengapa Paus mencium altar? Apa makna dari pemercikan dupa? Dengan memahami ini, Anda akan lebih menghargai tradisi tersebut.

3. Kenali Tokoh-Tokoh Kunci dalam Gereja Katolik - Selain Paus, ada banyak tokoh penting lainnya dalam Gereja Katolik, seperti Kardinal Dekan yang memasangkan cincin. Memahami peran mereka akan membantu Anda memahami struktur dan hierarki Gereja.

Cari tahu siapa Kardinal Dekan saat ini dan apa saja tugas-tugasnya. Pengetahuan ini akan memperkaya wawasan Anda.

4. Ikuti Berita dan Informasi Terpercaya - Informasi tentang Vatikan dan Gereja Katolik bisa ditemukan di berbagai sumber. Pastikan Anda mendapatkan informasi dari sumber yang terpercaya dan akurat.

Situs web resmi Vatican News dan sumber-sumber berita Katolik yang kredibel adalah pilihan yang baik. Hindari berita yang sensasional atau tidak diverifikasi.

Mengapa Cincin Nelayan begitu penting, ya, kata Bambang?

Menurut Romo Antonius Subianto Bunjamin, OSC, Cincin Nelayan adalah simbol yang sangat penting karena melambangkan otoritas dan kekuasaan Paus sebagai penerus Santo Petrus, sang nelayan yang dipilih oleh Yesus. Cincin ini juga mengingatkan Paus akan tugasnya untuk 'menjala' manusia bagi Kristus.

Apa saja tugas Kardinal Tagle selain memasangkan cincin, tanya Siti?

Menurut pengamat Vatikan, Ibu Agnes Setiadi, Kardinal Tagle memiliki peran yang sangat penting di Vatikan. Selain menjadi Kardinal Dekan yang bertugas memasangkan cincin, ia juga memegang jabatan penting dalam berbagai dewan di Vatikan, serta aktif dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan.

Kenapa Paus Leo XIV berkeliling dengan popemobile, ya, penasaran nih kata Joko?

Menurut Bapak Bernardus Agus, seorang sejarawan Gereja, Paus berkeliling dengan popemobile adalah tradisi modern yang memungkinkan Paus untuk menyapa dan memberkati umat Katolik secara langsung. Ini adalah cara untuk mendekatkan diri dengan umat dan menunjukkan kehadirannya sebagai pemimpin spiritual.

Selain kepala negara, siapa lagi yang biasanya hadir di pelantikan Paus, tanya Maya?

Menurut Bapak Andreas Setiawan, seorang wartawan yang meliput Vatikan, selain kepala negara, pelantikan Paus biasanya dihadiri oleh perwakilan dari berbagai agama, tokoh masyarakat, diplomat, dan tentu saja, ribuan umat Katolik dari seluruh dunia. Ini menunjukkan sifat universal Gereja Katolik.