Ketahui 6 Pohon yang Sebaiknya Tidak Ditanam dari Bijinya Rahasia Terungkap Sekarang

Kamis, 29 Mei 2025 oleh journal

Ketahui 6 Pohon yang Sebaiknya Tidak Ditanam dari Bijinya Rahasia Terungkap Sekarang

6 Pohon yang Sebaiknya Jangan Ditanam dari Biji: Fakta Penting untuk Bunda Ketahui!

Bunda, pernahkah terpikir untuk menanam pohon buah dari biji yang Bunda dapatkan dari buah yang dikonsumsi sehari-hari? Ide ini memang terdengar menarik dan ekonomis. Bayangkan, bisa memiliki kebun buah sendiri di halaman rumah hanya dengan memanfaatkan biji-bijian yang ada.

Namun, tahukah Bunda bahwa tidak semua pohon buah cocok ditanam dari biji? Bahkan, beberapa jenis pohon justru lebih baik diperbanyak dengan cara lain. Mengapa demikian? Yuk, kita bahas lebih lanjut!

Mengapa Tidak Semua Pohon Cocok Ditanam dari Biji?

Menurut para ahli hortikultura, menanam pohon buah dari biji seringkali tidak memberikan hasil yang sesuai harapan. Ada beberapa alasan mengapa metode ini kurang ideal:

  • Perbedaan Genetik: Pohon yang tumbuh dari biji biasanya merupakan hasil penyerbukan silang. Artinya, karakteristik buah yang dihasilkan bisa berbeda jauh dari induknya, baik dari segi rasa, ukuran, maupun warna.
  • Waktu Panen yang Lama: Pohon yang ditanam dari biji umumnya membutuhkan waktu yang lebih lama untuk berbuah dibandingkan dengan pohon yang diperbanyak secara vegetatif.
  • Kualitas Buah yang Tidak Terjamin: Tidak semua bibit dari biji akan menghasilkan buah yang berkualitas baik. Bahkan, ada kemungkinan pohon tersebut tidak berbuah sama sekali atau rentan terhadap penyakit.

Lalu, metode apa yang lebih baik? Para ahli menyarankan untuk memperbanyak pohon buah melalui metode vegetatif seperti cangkok, stek, atau okulasi (grafting). Grafting adalah teknik menggabungkan batang bawah (rootstock) yang kuat dan tahan penyakit dengan batang atas (scion) dari varietas buah yang diinginkan. Dengan cara ini, hasil buah lebih bisa diprediksi dan masa panennya pun lebih cepat.

6 Pohon Buah yang Sebaiknya Tidak Ditanam dari Biji

Berikut adalah daftar pohon buah populer yang sebaiknya tidak ditanam dari biji, berdasarkan saran dari ahli pertanian dan perkebunan:

1. Apel

Meskipun biji apel mudah didapatkan, menanam apel dari biji bukanlah pilihan yang bijak. Seperti yang sudah dijelaskan, penyerbukan silang dapat menghasilkan buah yang jauh berbeda dari induknya. Grafting adalah solusi terbaik untuk memastikan Bunda mendapatkan pohon apel dengan kualitas yang diinginkan.

2. Ceri

Sama seperti apel, pohon ceri juga mengalami penyerbukan silang secara alami. Biji ceri memang bisa tumbuh, tetapi kemungkinan besar akan menghasilkan pohon yang berbeda secara genetik dan tidak menghasilkan buah sesuai harapan. Pilihlah bibit ceri yang sudah di-grafting untuk hasil panen yang stabil dan berkualitas.

3. Pir

Biji pir mengandung kombinasi genetik yang tidak selalu stabil. Tanaman yang tumbuh dari biji bisa menghasilkan buah dengan rasa dan tampilan yang jauh berbeda dari induknya, bahkan mungkin kurang layak konsumsi. Stek atau cangkok adalah cara terbaik untuk memperbanyak pohon pir dan mempertahankan kualitas buah yang diinginkan.

4. Pisang

Pisang yang kita konsumsi umumnya tidak memiliki biji. Varietas Cavendish yang banyak dijual di pasar merupakan hasil perbanyakan vegetatif. Jika Bunda menemukan pisang berbiji, bijinya akan sangat keras dan sulit ditanam. Cara terbaik menanam pisang adalah dengan menanam rimpang atau anakan (sucker) dari pohon induk.

5. Persik (Peach)

Pohon persik memang bisa tumbuh dari biji, tetapi hasilnya tidak bisa dipastikan sama seperti buah aslinya. Varietas persik modern biasanya merupakan hasil grafting dari spesies induk Prunus persica. Membeli bibit yang sudah di-grafting dari varietas unggul adalah cara terbaik untuk mendapatkan buah persik berkualitas tinggi.

6. Ara (Fig)

Pohon ara bisa menghasilkan biji, tetapi menanamnya dari biji bukanlah pilihan terbaik, terutama di daerah beriklim dingin. Pohon ara membutuhkan musim tanam yang panjang dan bantuan serangga khusus untuk penyerbukan. Stek batang adalah solusi terbaik untuk memperbanyak pohon ara dan mendapatkan tanaman yang identik dengan induknya.

Jadi, Bunda, tidak semua pohon buah cocok ditanam dari biji. Dengan memilih metode grafting atau perbanyakan vegetatif lainnya, Bunda bisa menikmati hasil panen lebih cepat dan berkualitas baik. Selamat berkebun!

Bunda, ingin kebun buah di rumah menghasilkan panen yang melimpah dan berkualitas? Yuk, ikuti tips berikut ini agar tidak salah langkah:

1. Pilih Bibit Unggul - Jangan tergoda dengan harga murah. Pastikan bibit yang Bunda beli berasal dari penjual terpercaya dan memiliki sertifikasi. Bibit unggul akan memberikan hasil panen yang lebih baik dan tahan terhadap penyakit.

Contohnya, jika ingin menanam mangga, pilihlah bibit mangga arumanis yang sudah di-grafting dari indukan yang terbukti menghasilkan buah manis dan besar.

2. Kenali Kondisi Tanah - Setiap jenis pohon buah memiliki kebutuhan tanah yang berbeda. Lakukan tes tanah untuk mengetahui pH dan kandungan nutrisi tanah di kebun Bunda. Sesuaikan jenis pohon buah yang ditanam dengan kondisi tanah yang ada.

Misalnya, jika tanah di kebun Bunda cenderung asam, pilihlah pohon buah yang toleran terhadap kondisi asam seperti jambu air atau durian.

3. Perhatikan Iklim - Pastikan jenis pohon buah yang Bunda tanam cocok dengan iklim di daerah tempat tinggal Bunda. Beberapa pohon buah membutuhkan musim kemarau yang jelas untuk menghasilkan buah yang optimal.

Contohnya, pohon anggur membutuhkan musim kemarau yang panjang dan kering untuk menghasilkan buah yang manis dan berkualitas.

4. Lakukan Perawatan Rutin - Pohon buah membutuhkan perawatan rutin seperti penyiraman, pemupukan, dan pemangkasan. Pastikan Bunda memberikan nutrisi yang cukup dan memangkas cabang-cabang yang tidak produktif agar pohon tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah yang optimal.

Gunakan pupuk organik secara berkala untuk menjaga kesuburan tanah dan kesehatan pohon buah.

5. Lindungi dari Hama dan Penyakit - Hama dan penyakit dapat merusak tanaman buah dan mengurangi hasil panen. Lakukan pencegahan dengan menjaga kebersihan kebun dan menggunakan pestisida organik jika diperlukan.

Periksa tanaman secara berkala untuk mendeteksi adanya hama atau penyakit sejak dini dan segera lakukan tindakan pengendalian yang tepat.

Apakah semua jenis apel tidak bisa ditanam dari biji, Bu Sinta?

Menurut Dr. Ir. Mulyadi, ahli hortikultura dari IPB, "Meskipun secara teknis apel bisa tumbuh dari biji, hasil buahnya sangat sulit diprediksi. Lebih baik menggunakan metode grafting untuk memastikan kualitas dan karakteristik buah yang diinginkan."

Jika saya sudah terlanjur menanam ceri dari biji, apakah pohonnya akan tetap berbuah, Pak Budi?

Menurut Bapak Budi Santoso, seorang petani ceri berpengalaman, "Pohon ceri yang tumbuh dari biji mungkin akan berbuah, tetapi kualitas dan rasa buahnya bisa sangat berbeda dari yang diharapkan. Bahkan, ada kemungkinan pohon tersebut tidak berbuah sama sekali. Tetap rawat pohon tersebut, tetapi jangan terlalu berharap banyak."

Apakah menanam pisang dari anakan lebih baik daripada dari biji, Mbak Rina?

Mbak Rina Andini, seorang ahli botani dari LIPI, menjelaskan, "Menanam pisang dari anakan adalah cara terbaik karena pisang yang kita konsumsi umumnya tidak memiliki biji. Anakan akan menghasilkan pohon yang identik dengan induknya dan lebih cepat berbuah dibandingkan jika mencoba menanam dari biji."

Mengapa persik hasil tanam dari biji seringkali mengecewakan, Pak Joko?

Menurut Pak Joko Susilo, seorang peneliti buah-buahan, "Varietas persik modern adalah hasil seleksi dan persilangan selama bertahun-tahun. Menanam dari biji akan menghasilkan variasi genetik yang tidak terprediksi, sehingga rasa dan kualitas buahnya seringkali mengecewakan. Lebih baik membeli bibit yang sudah di-grafting dari varietas unggul."

Apakah semua jenis pohon ara memerlukan lebah khusus untuk berbuah, Ibu Ani?

Ibu Ani Wulandari, seorang praktisi pertanian organik, menjelaskan, "Tidak semua jenis pohon ara memerlukan lebah khusus. Namun, beberapa varietas tertentu, terutama yang ditanam dari biji, memang membutuhkan bantuan lebah ara untuk penyerbukan. Jika Anda tinggal di daerah yang tidak memiliki lebah tersebut, sebaiknya perbanyak pohon ara dengan stek batang."