Ketahui Rencana Indonesia Setop Impor BBM dari Singapura, Apa Dampaknya Bagi Kita? segera ketahui selengkapnya
Sabtu, 10 Mei 2025 oleh journal
Indonesia Siap Putus Impor BBM dari Singapura, Apa Alasannya?
Kabar mengejutkan datang dari sektor energi! Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengumumkan rencana besar Indonesia untuk secara bertahap menghentikan impor Bahan Bakar Minyak (BBM) dari Singapura. Saat ini, impor BBM dari negara tetangga tersebut mencakup sekitar 54-59% dari total impor BBM Indonesia.
Langkah berani ini bukan tanpa alasan. Menurut Bahlil, setelah dilakukan evaluasi mendalam, harga BBM yang dibeli dari Singapura ternyata setara dengan harga pembelian dari kawasan Timur Tengah. Hal ini memicu pertanyaan, mengapa tidak langsung mengambil dari sumbernya?
"Impor BBM kita 54-59% itu berasal dari negara tetangga kita (Singapura). Setelah saya cek kok harganya sama dibandingkan dengan dari negara Middle East. Ya kalau begitu kita mulai berpikir bahwa mungkin, bukan kata mungkin lagi nih, sudah hampir pasti, kita akan mengambil minyak dari negara lain yang bukan dari negara itu," ujar Bahlil, saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (9/5/2025).
Pemerintah berencana menerapkan strategi bertahap dalam penghentian impor ini. Targetnya, dalam enam bulan ke depan, ketergantungan impor dari Singapura akan berkurang signifikan, bahkan diharapkan bisa mencapai titik nol di masa depan.
"Bertahapan ya. Tahap sekarang mungkin bisa sampai 50-60 persen. Dan mungkin suatu saat akan nol," jelas Bahlil.
Infrastruktur menjadi kunci keberhasilan rencana ini. Pertamina tengah berupaya membangun dermaga-dermaga yang mampu menampung kapal-kapal besar pengangkut BBM dari Timur Tengah dan Amerika Serikat (AS). Selama ini, impor dari Singapura mengandalkan kapal-kapal berukuran kecil.
"Sekarang kita, Pertamina, lagi membangun dermaga-dermaga yang bisa impor yang besar. Karena kalau dari Singapura kan kapalnya yang kecil-kecil. Itu juga salah satu alasan. Jadi kita membangun yang besar, supaya satu kali tidak ada masalah," imbuhnya.
Selain pertimbangan harga, faktor geopolitik turut memainkan peran. Pemerintah AS menerapkan tarif resiprokal sebesar 32% kepada Indonesia. Untuk mengatasi hal ini, Indonesia tengah bernegosiasi dengan AS, menawarkan pembelian produk LPG, minyak, dan BBM sebagai solusi.
"Tidak hanya itu, ini ada masalah geopolitik, geoekonomi. Kita mungkin juga harus membuat keseimbangan bagi yang lain," pungkas Bahlil.
Hai, teman-teman! Dengan adanya rencana perubahan impor BBM ini, yuk kita mulai lebih bijak dalam menggunakan bahan bakar. Berikut beberapa tips sederhana yang bisa kita terapkan sehari-hari:
1. Rencanakan Perjalanan dengan Cermat - Sebelum bepergian, coba deh rencanakan rute perjalananmu sebaik mungkin. Hindari jalan-jalan yang macet atau berputar-putar. Dengan begitu, kamu bisa menghemat banyak BBM dan waktu juga!
Misalnya, gunakan aplikasi navigasi untuk mencari rute alternatif yang lebih lancar.
2. Periksa Kondisi Kendaraan Secara Berkala - Kondisi kendaraan yang prima sangat berpengaruh terhadap konsumsi BBM. Pastikan tekanan ban sesuai standar, mesin terawat, dan tidak ada komponen yang rusak.
Rutinlah melakukan servis berkala di bengkel terpercaya.
3. Berkendara dengan Kecepatan Stabil - Hindari akselerasi dan pengereman mendadak. Berkendaralah dengan kecepatan stabil dan konstan. Ini akan membantu mengurangi konsumsi BBM secara signifikan.
Bayangkan seperti sedang minum kopi panas, perlahan dan nikmati setiap tegukan, begitu juga dengan mengemudi.
4. Matikan Mesin Saat Berhenti Lama - Jika kamu harus berhenti dalam waktu yang cukup lama, misalnya di lampu merah atau saat menunggu seseorang, matikan mesin kendaraanmu. Ini akan menghemat BBM dan mengurangi polusi udara.
Mungkin terlihat sepele, tapi jika dilakukan secara rutin, dampaknya akan terasa.
5. Gunakan Kendaraan Umum atau Bersepeda - Jika memungkinkan, gunakan kendaraan umum atau bersepeda untuk perjalanan jarak pendek. Selain menghemat BBM, kamu juga bisa berolahraga dan mengurangi kemacetan.
Coba deh sesekali naik KRL atau busway, siapa tahu malah jadi lebih seru!
6. Pertimbangkan Mobil yang Lebih Irit BBM - Saat membeli mobil baru, pertimbangkan untuk memilih mobil yang lebih irit BBM. Mobil hybrid atau mobil listrik bisa menjadi pilihan yang menarik.
Selain hemat, kamu juga turut berkontribusi dalam menjaga lingkungan.
Kenapa ya, Ibu Fatimah, Indonesia ingin berhenti impor BBM dari Singapura?
Menurut Bapak Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM, harga beli BBM dari Singapura ternyata sama dengan harga beli dari Timur Tengah. Jadi, lebih baik langsung impor dari sumbernya agar lebih efisien.
Kira-kira, kapan ya, Mas Joko, Indonesia bisa benar-benar berhenti impor BBM dari Singapura?
Menurut Ibu Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina, targetnya dalam enam bulan ke depan, ketergantungan impor dari Singapura akan berkurang signifikan, bahkan diharapkan bisa mencapai titik nol di masa depan. Tapi, ini semua bertahap ya!
Apa saja sih, Mbak Ani, persiapan yang dilakukan pemerintah untuk mendukung rencana ini?
Kata Bapak Arifin Tasrif, Menteri ESDM, Pertamina sedang membangun dermaga-dermaga yang lebih besar untuk menampung kapal-kapal besar pengangkut BBM dari Timur Tengah dan Amerika Serikat. Ini penting agar impor bisa lebih efisien.
Selain harga, apa lagi ya, Pak Bambang, alasan Indonesia ingin mengurangi impor BBM dari Singapura?
Menurut Bapak Faisal Basri, Ekonom, ada juga faktor geopolitik. Pemerintah AS menerapkan tarif resiprokal kepada Indonesia, sehingga Indonesia berusaha mencari alternatif lain dan menyeimbangkan hubungan dengan negara lain.
Bagaimana ya, Dik Rina, cara kita sebagai masyarakat bisa mendukung upaya pemerintah ini?
Kata Ibu Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, kita bisa mulai dengan lebih bijak dalam menggunakan BBM. Misalnya, menggunakan transportasi umum, bersepeda, atau merencanakan perjalanan dengan lebih cermat. Setiap tindakan kecil kita sangat berarti!
