Review Harga Minyak Pekan Ini, Dihantui Nuklir & Sanksi Baru Trump yang Mengguncang Pasar Global
Senin, 28 April 2025 oleh journal
Harga Minyak Dunia Rollercoaster: Antara Nuklir, Sanksi, dan Perang Dagang
Minggu ini, harga minyak dunia seperti naik rollercoaster. Dari Senin (21/4/2025) hingga Jumat (25/4/2025), berbagai sentimen silih berganti mempengaruhi pasar, mulai dari isu nuklir Iran, perang dagang AS-China, hingga sanksi baru AS. Hasilnya? Brent dan West Texas Intermediate (WTI) kompak mencatat pekan terburuk sejak awal April, dengan Brent melemah 1,8% dan WTI tergelincir hampir 3%.
Awal pekan dimulai dengan penurunan harga Brent sebesar 1,7% ke US$66,80 per barel. Pembicaraan nuklir AS-Iran memicu spekulasi pelonggaran sanksi dan peningkatan pasokan minyak global. Ketegangan dagang AS-China juga menambah beban, menciptakan kekhawatiran akan penurunan permintaan energi.
Hari Selasa (22/4/2025), harga Brent relatif stabil di kisaran US$66,92 per barel. Namun, komentar kontroversial Presiden Trump terhadap The Fed memicu risk-off sentiment, sementara lonjakan produksi OPEC+ memperkuat kekhawatiran oversupply.
Rabu (23/4/2025) membawa angin segar. Sanksi baru AS terhadap jaringan ekspor energi Iran mendorong Brent naik 1,8% ke US$67,44 per barel. Rebound pasar saham global dan harapan meredanya ketegangan AS-China juga turut berkontribusi. Data penurunan stok minyak mentah AS dari API semakin memperkuat kenaikan harga.
Sayangnya, optimisme ini tak bertahan lama. Perang dagang kembali menghantui menjelang akhir pekan. Pernyataan Trump tentang pembicaraan dagang yang masih berjalan dibantah oleh Beijing, menciptakan ketidakpastian yang menahan kenaikan harga minyak. Brent ditutup tipis di US$66,70 per barel pada Jumat (25/4/2025).
Di sisi fundamental, dinamika suplai minyak juga rumit. Perselisihan OPEC+ dengan Kazakhstan terkait kepatuhan produksi dan kenaikan output beberapa anggota lainnya memicu kekhawatiran kelebihan pasokan. Namun, backwardation yang melebar di pasar berjangka justru mengindikasikan pasokan fisik minyak yang masih ketat.
Singkatnya, volatilitas harga minyak pekan ini menunjukkan betapa rentannya keseimbangan pasar terhadap tekanan geopolitik, ketidakpastian permintaan global, dan dinamika suplai yang belum stabil.
Volatilitas harga minyak bisa membingungkan. Berikut beberapa tips untuk menghadapinya:
1. Pantau berita dan analisis pasar secara berkala. - Dengan mengetahui perkembangan terbaru, Anda bisa lebih siap menghadapi fluktuasi harga. Contohnya, ikuti berita tentang perkembangan geopolitik dan kebijakan energi.
2. Diversifikasi investasi. - Jangan hanya bergantung pada satu jenis investasi. Sebarkan investasi Anda ke berbagai aset, termasuk yang tidak terpengaruh langsung oleh harga minyak, seperti emas atau properti.
3. Kelola risiko dengan bijak. - Gunakan strategi lindung nilai (hedging) untuk mengurangi dampak fluktuasi harga minyak. Misalnya, pertimbangkan kontrak berjangka atau opsi.
4. Konsultasikan dengan ahli keuangan. - Jika Anda bingung atau ragu, bicarakan dengan penasihat keuangan untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan kondisi Anda.
Apa dampak sanksi AS terhadap Iran bagi harga minyak global, Bu Sri Mulyani?
(Sri Mulyani, Menteri Keuangan RI): Sanksi AS terhadap Iran dapat mengurangi pasokan minyak global dan berpotensi mendorong harga minyak naik. Namun, dampaknya juga bergantung pada faktor lain seperti produksi OPEC+ dan permintaan global.
Bagaimana perang dagang AS-China mempengaruhi permintaan energi, Pak Arifin Tasrif?
(Arifin Tasrif, Menteri ESDM RI): Perang dagang dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi global, yang pada gilirannya akan mengurangi permintaan energi, termasuk minyak.
Apa yang dimaksud dengan backwardation di pasar berjangka minyak, Pak Perry Warjiyo?
(Perry Warjiyo, Gubernur BI): Backwardation terjadi ketika harga kontrak berjangka untuk pengiriman di masa depan lebih rendah daripada harga spot saat ini. Ini biasanya mengindikasikan pasokan fisik yang ketat.
Bagaimana strategi investasi yang tepat di tengah volatilitas harga minyak, Pak Destry Damayanti?
(Destry Damayanti, Ekonom): Diversifikasi portofolio investasi sangat penting. Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang. Sebarkan investasi ke berbagai aset dengan profil risiko yang berbeda.
Apa peran OPEC+ dalam menstabilkan harga minyak, Pak Chatib Basri?
(Chatib Basri, Ekonom): OPEC+ berperan penting dalam menyeimbangkan pasokan dan permintaan minyak global. Keputusan mereka terkait produksi minyak dapat mempengaruhi harga minyak secara signifikan.
Bagaimana cara masyarakat awam memahami dinamika harga minyak, Ibu Febrio Kacaribu?
(Febrio Kacaribu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal): Masyarakat awam perlu memahami bahwa harga minyak dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk geopolitik, ekonomi, dan kebijakan energi. Memantau berita dan informasi dari sumber terpercaya dapat membantu memahami dinamika tersebut.