Temukan Gejala Kanker Prostat di Malam Hari Waspadai perubahan sedini mungkin

Selasa, 13 Mei 2025 oleh journal

Temukan Gejala Kanker Prostat di Malam Hari Waspadai perubahan sedini mungkin

Waspada Kanker Prostat: Kenali Gejala yang Mungkin Muncul di Malam Hari

Kanker prostat adalah penyakit yang menakutkan bagi banyak pria. Penyakit ini terjadi ketika sel-sel abnormal tumbuh tak terkendali di kelenjar prostat, sebuah kelenjar penting dalam sistem reproduksi pria yang bertugas memproduksi cairan semen. Jika dibiarkan tanpa penanganan, kanker ini bisa menyebar ke organ lain, termasuk tulang dan kelenjar getah bening, membuat pengobatan menjadi lebih sulit.

Meskipun kanker prostat seringkali tidak menunjukkan gejala di tahap awal, ada beberapa tanda yang mungkin muncul, terutama di malam hari, yang patut diwaspadai. Jika Anda mengalami salah satu gejala ini, jangan panik, tetapi sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan apakah gejala tersebut terkait dengan kanker prostat atau kondisi medis lainnya.

Salah satu gejala yang perlu diperhatikan adalah nokturia, atau sering buang air kecil di malam hari. Bangun beberapa kali di malam hari untuk buang air kecil memang bisa menjadi hal yang umum seiring bertambahnya usia. Namun, jika Anda merasakan perubahan yang signifikan dalam frekuensi buang air kecil Anda di malam hari, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter.

"Bangun tidur untuk ke toilet di malam hari adalah hal yang sangat umum dan cenderung lebih sering terjadi seiring umur bertambah. Jadi itu bukanlah suatu yang harus terlalu diperhatikan. Tapi, jika ada perubahan seperti lebih sering untuk mengosongkan kandung kemih, maka sebaiknya memeriksakan diri,"

- Dr. Jiri Kubes, ahli onkologi radiasi di Ceko

Menurut data dari Global Cancer Observatory (GLOBOCAN) tahun 2020, di Indonesia terdapat 13.663 kasus baru kanker prostat. Angka ini menunjukkan bahwa kanker prostat merupakan salah satu jenis kanker yang paling umum menyerang pria di Indonesia. Meskipun pada tahun 2022 jumlah kasus baru sedikit menurun menjadi 13.130 kasus, kanker prostat tetap berada di peringkat kelima sebagai kanker terbanyak pada pria.

Kelenjar prostat memiliki ukuran yang relatif kecil, hanya sebesar kacang kenari. Gejala kanker prostat biasanya baru muncul ketika tumor telah tumbuh cukup besar dan mulai menekan uretra (saluran yang membawa urine dari kandung kemih keluar tubuh). Tekanan ini menyebabkan penderitanya merasa ingin buang air kecil lebih sering.

Selain nokturia, gejala lain yang mungkin timbul termasuk aliran urine yang lemah, kesulitan buang air kecil (harus mengejan), dan sensasi anyang-anyangan (merasa kandung kemih belum sepenuhnya kosong meskipun sudah buang air kecil). Semua gejala ini bisa menjadi tanda peringatan adanya masalah pada prostat.

Sayangnya, kanker prostat seringkali terdeteksi pada stadium lanjut. Oleh karena itu, penting untuk tidak mengabaikan gejala sekecil apapun, termasuk masalah buang air kecil di malam hari. Meskipun belum tentu merupakan tanda kanker, pemeriksaan dini dapat membantu mendeteksi masalah lebih awal dan meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan.

Semakin cepat kanker prostat ditemukan, semakin besar pula kemungkinan pasien untuk mendapatkan penanganan yang efektif dan menghindari komplikasi yang lebih serius.

"Sebaiknya diskusikan perubahan apa pun dalam kebiasaan buang air Anda dengan dokter sehingga mereka dapat menyelidiki penyebab gejala dan menyingkirkan sesuatu yang berbahaya,"

- Dr. Jiri Kubes, ahli onkologi radiasi di Ceko

Kesehatan prostat adalah hal penting bagi pria. Meskipun tidak semua masalah prostat adalah kanker, menjaga kesehatan prostat dengan baik bisa membantu mendeteksi masalah sejak dini. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda ikuti:

1. Lakukan Pemeriksaan Prostat Rutin - Terutama jika Anda berusia di atas 50 tahun, atau memiliki riwayat keluarga dengan kanker prostat. Pemeriksaan ini bisa meliputi pemeriksaan colok dubur (DRE) dan tes PSA (Prostate-Specific Antigen) dalam darah. Contohnya, jika ayah Anda menderita kanker prostat, bicarakan dengan dokter Anda tentang kapan sebaiknya Anda mulai melakukan pemeriksaan rutin.

2. Konsumsi Makanan Sehat dan Bergizi - Perbanyak konsumsi buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Batasi konsumsi daging merah dan produk susu tinggi lemak. Contohnya, tambahkan brokoli, tomat, dan kacang-kacangan ke dalam menu harian Anda.

3. Jaga Berat Badan Ideal - Obesitas dapat meningkatkan risiko kanker prostat. Lakukan olahraga secara teratur dan jaga pola makan yang seimbang. Contohnya, usahakan untuk berolahraga minimal 30 menit setiap hari.

4. Hindari Merokok dan Batasi Konsumsi Alkohol - Merokok dan konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan risiko berbagai jenis kanker, termasuk kanker prostat. Contohnya, jika Anda merokok, pertimbangkan untuk berhenti atau mengurangi jumlah rokok yang Anda konsumsi.

5. Perhatikan Gejala dan Jangan Tunda Pemeriksaan - Jika Anda mengalami gejala seperti sering buang air kecil, aliran urine yang lemah, atau nyeri di area panggul, segera konsultasikan dengan dokter. Jangan tunda pemeriksaan karena deteksi dini dapat meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan. Misalnya, catat frekuensi buang air kecil Anda di malam hari selama seminggu dan tunjukkan catatan tersebut kepada dokter.

Apakah sering buang air kecil di malam hari selalu berarti saya terkena kanker prostat, Pak Budi?

Tidak selalu, Pak Budi. Menurut Dr. Reina, seorang urolog, sering buang air kecil di malam hari bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti usia, konsumsi cairan sebelum tidur, atau kondisi medis lain seperti diabetes. Namun, jika frekuensinya meningkat secara signifikan, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebab pastinya.

Apa saja faktor risiko kanker prostat, Bu Ani?

Menurut Yayasan Kanker Indonesia, Bu Ani, beberapa faktor risiko kanker prostat meliputi usia (risiko meningkat seiring bertambahnya usia), riwayat keluarga (jika ada anggota keluarga yang menderita kanker prostat, risiko Anda meningkat), ras (pria keturunan Afrika-Amerika memiliki risiko lebih tinggi), dan pola makan tinggi lemak.

Bagaimana cara mendeteksi kanker prostat sejak dini, Mas Joko?

Mas Joko, deteksi dini kanker prostat dapat dilakukan melalui pemeriksaan prostat rutin, yang meliputi pemeriksaan colok dubur (DRE) dan tes PSA (Prostate-Specific Antigen) dalam darah. Menurut Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D., seorang ahli kesehatan masyarakat, pria berusia di atas 50 tahun, atau yang memiliki faktor risiko, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter tentang kapan sebaiknya mulai melakukan pemeriksaan rutin.

Apa saja pilihan pengobatan untuk kanker prostat, Mbak Sinta?

Menurut Dr. Bambang Dwipoyono, Sp.B(K)Onk, seorang dokter spesialis bedah onkologi, Mbak Sinta, pilihan pengobatan untuk kanker prostat bervariasi tergantung pada stadium kanker, usia pasien, dan kondisi kesehatan secara keseluruhan. Beberapa pilihan pengobatan meliputi operasi, radioterapi, terapi hormon, kemoterapi, dan terapi target.

Apakah ada cara alami untuk mencegah kanker prostat, Dik Dimas?

Dik Dimas, meskipun tidak ada cara yang pasti untuk mencegah kanker prostat, menurut ahli gizi Jansen Ongko, MSc, RD, menjalani gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi risiko. Hal ini termasuk mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, menjaga berat badan ideal, berolahraga secara teratur, serta menghindari merokok dan konsumsi alkohol berlebihan.

Jika saya didiagnosis kanker prostat, apakah hidup saya akan berubah total, Bu Rina?

Bu Rina, diagnosis kanker prostat memang bisa menjadi tantangan, tetapi bukan berarti hidup Anda akan berubah total. Menurut psikolog klinis Tara de Thouars, BA, M.Psi, penting untuk tetap optimis, mencari dukungan dari keluarga dan teman, serta berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan informasi yang akurat dan rencana pengobatan yang tepat. Dengan dukungan yang tepat, Anda dapat menjalani hidup yang berkualitas meskipun didiagnosis dengan kanker prostat.