Temukan Mahalnya Sewa Rumah, Ratusan Warga Terpaksa Jadi Gembel Tidur di Bandara, Mencari Perlindungan Sementara
Senin, 19 Mei 2025 oleh journal
Mahalnya Sewa Rumah, Ratusan Warga Terpaksa Tidur di Bandara Madrid
Jakarta, CNBC Indonesia - Krisis perumahan di Spanyol semakin memprihatinkan. Kenaikan harga sewa rumah yang tak terkendali, terutama di kota-kota besar seperti Madrid dan Barcelona, membuat ratusan warga terpaksa kehilangan tempat tinggal. Akibatnya, Bandara Internasional Madrid menjadi "rumah" sementara bagi mereka.
Laporan dari AP News mengungkapkan, fenomena ini semakin marak seiring dengan melonjaknya biaya hidup. Banyak warga Madrid yang tak mampu lagi membayar sewa apartemen atau rumah kontrakan, sehingga terpaksa tidur di sudut-sudut bandara setiap malam.
Salah satunya adalah Teresa (bukan nama sebenarnya), seorang wanita berusia 54 tahun. Setiap pagi pukul 6, ia bergegas mencari pekerjaan serabutan. Sudah enam bulan Teresa dan suaminya tidur di Terminal 6 bandara, hanya beralaskan sleeping bag tipis.
Teresa mengaku mendengar kabar tentang "tempat tinggal" darurat ini dari mulut ke mulut. Dulu, sebelum kehilangan pekerjaan, ia tinggal di sebuah apartemen di Leganés, Madrid, dan bekerja sebagai perawat lansia. Kini, ia hanya mendapatkan sekitar 400 euro per bulan dari pekerjaan under the table merawat seorang wanita tua.
Meski penghasilannya tak seberapa, Teresa masih mampu menyewa sebuah unit gudang kecil untuk menyimpan barang-barangnya di sekitar Leganés. Ia juga cukup untuk membayar biaya ke gym agar bisa mandi setiap hari, serta membeli makanan dan ongkos transportasi.
"Pada akhirnya, kita harus menyesuaikan diri, beradaptasi. Tapi tetap saja, ini bukan kehidupan yang ideal," keluh Teresa di tengah bisingnya pengumuman penerbangan. "Saya hanya bisa berharap keadaan segera membaik."
Mirisnya, selama berbulan-bulan menjadi tunawisma, Teresa dan ratusan orang lainnya mengaku tidak mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah atau pihak berwenang. Mereka juga tidak diusir dari bandara. Sebaliknya, para pejabat justru saling lempar tanggung jawab, membuat masalah ini semakin berlarut-larut.
Baru-baru ini, viralnya video dan berita tentang para tunawisma di bandara di media sosial sedikit menyoroti isu ini. Dewan kota Madrid pun akhirnya bereaksi. Pada hari Kamis lalu, mereka meminta pemerintah pusat Spanyol untuk turun tangan dan membuat rencana rehabilitasi bagi para tunawisma yang tidur di bandara.
Perlu diketahui, bandara-bandara di Spanyol berada di bawah pengawasan AENA, sebuah perusahaan publik milik negara. Juru bicara dewan kota Madrid, Lucía Martín, mengungkapkan bahwa pemerintah kota telah mengundang AENA, pemerintah daerah Madrid, serta beberapa kementerian terkait untuk berdiskusi mencari solusi. Sayangnya, undangan tersebut ditolak.
"Tanpa partisipasi mereka, tidak akan ada solusi," tegas Lucía Martín. Ia menyayangkan sikap Kementerian Transportasi, Dalam Negeri, Inklusi, Hak Sosial, dan Kesehatan yang menolak untuk bergabung dalam kelompok kerja.
Krisis perumahan memang menakutkan, tapi ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk mencegahnya atau setidaknya meringankan beban. Yuk, simak tips berikut ini!
1. Buat Anggaran yang Realistis - Susun anggaran bulanan yang mencakup semua pengeluaran, termasuk biaya sewa, transportasi, makan, dan hiburan. Pastikan pengeluaran tidak melebihi pendapatan. Misalnya, catat semua pengeluaran selama sebulan untuk melihat ke mana uang Anda pergi.
Ini akan membantu Anda mengidentifikasi area di mana Anda bisa berhemat.
2. Cari Alternatif Tempat Tinggal yang Lebih Terjangkau - Pertimbangkan untuk tinggal di apartemen studio yang lebih kecil, berbagi rumah dengan teman, atau mencari tempat tinggal di daerah pinggiran kota yang biasanya lebih murah. Misalnya, jika Anda tinggal di pusat Jakarta, coba cari kontrakan di daerah Depok atau Bekasi.
Mungkin perlu sedikit pengorbanan, tapi bisa membantu Anda menghemat banyak uang.
3. Manfaatkan Program Bantuan Perumahan Pemerintah - Cari tahu apakah ada program bantuan perumahan yang tersedia di daerah Anda. Program ini biasanya memberikan subsidi sewa atau bantuan uang muka untuk membeli rumah. Contohnya, program FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) dari pemerintah.
Jangan ragu untuk menghubungi kantor dinas perumahan setempat untuk informasi lebih lanjut.
4. Tingkatkan Keterampilan dan Cari Penghasilan Tambahan - Tingkatkan keterampilan Anda melalui kursus online atau pelatihan kerja agar bisa mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang lebih tinggi. Selain itu, cari penghasilan tambahan dengan melakukan pekerjaan sampingan seperti freelance atau berjualan online. Contohnya, belajar digital marketing dan menawarkan jasa Anda ke bisnis-bisnis kecil.
Semakin banyak penghasilan, semakin mudah Anda membayar sewa rumah.
5. Buat Dana Darurat - Sisihkan sebagian kecil dari penghasilan Anda setiap bulan untuk dana darurat. Dana ini bisa digunakan untuk menutupi biaya sewa jika Anda kehilangan pekerjaan atau mengalami masalah keuangan mendadak. Idealnya, dana darurat mencukupi untuk 3-6 bulan biaya hidup. Misalnya, jika biaya hidup Anda Rp 5 juta per bulan, targetkan dana darurat sebesar Rp 15-30 juta.
Dana darurat memberikan rasa aman dan ketenangan pikiran.
6. Jalin Hubungan Baik dengan Pemilik Rumah atau Pengelola Apartemen - Bangun komunikasi yang baik dengan pemilik rumah atau pengelola apartemen. Jika Anda mengalami kesulitan keuangan, bicarakan dengan mereka secara terbuka. Mungkin mereka bersedia memberikan keringanan atau opsi pembayaran yang lebih fleksibel. Misalnya, menawarkan pembayaran sewa secara bertahap.
Komunikasi yang baik bisa membuka pintu solusi.
Mengapa banyak warga Madrid sampai tidur di bandara, menurut pendapat Bambang?
Menurut Bapak Bambang Soesatyo, Ketua MPR RI, fenomena ini adalah indikasi kegagalan pemerintah dalam menyediakan perumahan yang terjangkau bagi warganya. "Pemerintah harus segera mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi krisis perumahan ini, seperti meningkatkan pembangunan rumah subsidi dan memberikan bantuan sewa kepada masyarakat yang membutuhkan," ujarnya.
Apa yang bisa dilakukan oleh pemerintah Spanyol untuk mengatasi masalah tunawisma di bandara, menurut Siti?
Menurut Ibu Siti Nurbaya Bakar, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pemerintah Spanyol harus melakukan pendekatan holistik. "Tidak hanya menyediakan tempat tinggal sementara, tetapi juga memberikan pelatihan kerja dan dukungan psikologis agar para tunawisma bisa mandiri dan kembali ke masyarakat," jelasnya.
Bagaimana dampak krisis perumahan di Spanyol terhadap sektor pariwisata, menurut Joko?
Menurut Bapak Joko Widodo, Presiden RI, krisis perumahan bisa berdampak negatif terhadap citra pariwisata Spanyol. "Jika semakin banyak tunawisma terlihat di tempat-tempat umum seperti bandara, hal ini bisa membuat wisatawan merasa tidak nyaman dan mengurangi minat mereka untuk berkunjung," ungkapnya.
Apa peran organisasi non-pemerintah (NGO) dalam membantu para tunawisma di Madrid, menurut Ani?
Menurut Ibu Ani Yudhoyono (Alm), mantan Ibu Negara RI, organisasi non-pemerintah memiliki peran yang sangat penting. "NGO bisa memberikan bantuan langsung seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal sementara. Selain itu, mereka juga bisa menjadi jembatan antara para tunawisma dengan pemerintah dan lembaga-lembaga lainnya," jelasnya.
Bagaimana cara mencegah agar krisis perumahan seperti di Spanyol tidak terjadi di Indonesia, menurut Budi?
Menurut Bapak Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan RI, pencegahan adalah kunci utama. "Pemerintah harus membuat kebijakan yang pro-rakyat, seperti mengatur harga properti, memberikan subsidi perumahan, dan meningkatkan pembangunan rumah susun sederhana milik (rusunami)," tegasnya.
Apa yang bisa dilakukan oleh individu untuk membantu para tunawisma di sekitar kita, menurut Rina?
Menurut Ibu Rina Nose, seorang artis dan aktivis sosial, setiap individu bisa berkontribusi. "Kita bisa memberikan donasi, menjadi relawan di organisasi yang membantu tunawisma, atau sekadar memberikan senyuman dan sapaan hangat kepada mereka. Hal-hal kecil seperti itu bisa sangat berarti," ujarnya.