Inilah Ledakan Garut, Dudung Abdurachman Prediksi Warga Akan Buru Selongsong untuk Dijual demi Raup Untung cepat kaya

Rabu, 14 Mei 2025 oleh journal

Inilah Ledakan Garut, Dudung Abdurachman Prediksi Warga Akan Buru Selongsong untuk Dijual demi Raup Untung cepat kaya

Tragedi Ledakan di Garut: Dudung Abdurachman Soroti Kebiasaan Warga Mencari Selongsong Bekas

Insiden ledakan tragis saat pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Garut, Jawa Barat, mengundang perhatian berbagai pihak. Salah satunya adalah Jenderal (Purn) TNI Dudung Abdurachman, Penasihat Khusus Presiden Urusan Pertahanan Nasional dan mantan KSAD. Dudung menyoroti kebiasaan masyarakat sekitar lokasi latihan militer yang kerap mencari selongsong peluru bekas.

Dalam pernyataannya di Kompas TV pada Selasa (13/5/2025), Dudung menjelaskan bahwa selongsong-selongsong tersebut memiliki nilai jual karena terbuat dari kuningan. "Iya, memang saya mendengar, dan saya sering juga di daerah latihan itu, warga itu pasti memanfaatkan kalau kita latihan nembak, itu kan selongsong-selongsong itu kan kuningan, itu kan bisa dijual oleh mereka," ungkapnya.

Dudung menekankan pentingnya penertiban praktik ini di masa mendatang. Menurutnya, masyarakat sering berbondong-bondong mencari serpihan-serpihan bekas latihan, bahkan setelah kegiatan selesai. "Dan ini memang ke depan harus kita tertibkan, tidak serta merta memang pada saat latihan, pada saat setelah selesai latihan pun, mereka itu masyarakat berbondong-bondong mencari serpihan-serpihan seperti itu," jelasnya.

Sebagai solusi, Dudung mendorong agar proses pemusnahan amunisi kedaluwarsa tidak lagi melibatkan masyarakat secara langsung. Selama ini, masyarakat dilibatkan dalam penggalian lubang untuk peledakan. "Memang ke depan harus kita evaluasi bahwa prosedur di dalam pemusnahan itu jangan sampai melibatkan masyarakat. Walaupun masyarakat itu dalam proses penggalian itu diberi upah dan sebagainya, tetapi ini untuk antisipasi jangan sampai terjadi hal-hal yang terjadi seperti kemarin. Ya pasti kan mereka menggali pasti adalah dikasih upah. Karena gali sumur, dan sebagainya," kata Dudung.

Dudung mengakui bahwa pelibatan masyarakat selama ini disebabkan oleh keterbatasan personel dan peralatan. "Karena memang keterbatasan personel. Kemudian penggalian itu kan butuh cangkul, dan sebagainya. Biasanya selama ini menggunakan masyarakat," imbuhnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, insiden ledakan ini terjadi pada Senin (12/5/2025) di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut. Pemusnahan amunisi dilakukan oleh personel TNI dari Pusat Peralatan Angkatan Darat (Puspalad) dengan metode peledakan di tiga titik lubang yang telah disiapkan. Dua peledakan pertama berjalan lancar, namun ledakan hebat tak terduga terjadi saat persiapan peledakan di lubang ketiga.

Tragisnya, ledakan terjadi saat beberapa personel TNI masih berada di lokasi, dan sejumlah warga sipil diduga berada di sekitar area kejadian. Akibatnya, 13 orang meninggal dunia, terdiri dari 4 anggota TNI dan 9 warga sipil.

Keamanan adalah prioritas utama. Yuk, simak tips berikut agar kita semua terhindar dari bahaya di sekitar lokasi latihan militer dan pemusnahan amunisi:

1. Jauhi Area Latihan Militer - Hindari mendekati area yang sedang digunakan untuk latihan militer atau pemusnahan amunisi. Area ini sangat berbahaya dan tidak aman bagi masyarakat umum.

Contohnya, jika ada rambu peringatan atau petugas yang berjaga, patuhi dan jangan coba-coba menerobos.

2. Perhatikan Rambu Peringatan - Selalu waspadai rambu-rambu peringatan yang dipasang di sekitar lokasi latihan atau pemusnahan. Rambu ini memberikan informasi penting tentang potensi bahaya.

Misalnya, rambu yang bertuliskan "DILARANG MASUK - AREA BERBAHAYA" harus diindahkan tanpa pengecualian.

3. Jangan Mengambil Benda Asing - Jangan pernah mengambil atau memungut benda-benda asing yang ditemukan di sekitar lokasi latihan atau pemusnahan. Benda-benda ini bisa jadi berbahaya.

Contohnya, selongsong peluru bekas atau serpihan logam lainnya bisa mengandung residu bahan peledak yang berbahaya.

4. Laporkan Temuan Mencurigakan - Jika menemukan benda atau aktivitas mencurigakan di sekitar lokasi latihan atau pemusnahan, segera laporkan kepada pihak berwenang.

Misalnya, jika melihat orang yang tidak dikenal memasuki area terlarang, segera hubungi polisi atau petugas keamanan setempat.

5. Ikuti Arahan Petugas - Selalu ikuti arahan yang diberikan oleh petugas keamanan atau pihak berwenang di sekitar lokasi latihan atau pemusnahan.

Misalnya, jika petugas meminta Anda untuk menjauh dari area tertentu, segera lakukan tanpa membantah.

6. Edukasi Keluarga dan Teman - Bagikan informasi ini kepada keluarga dan teman-teman Anda agar mereka juga memahami pentingnya keselamatan di sekitar lokasi latihan militer dan pemusnahan amunisi.

Dengan saling mengingatkan, kita bisa mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Mengapa ya, Ibu Ratna, masyarakat sering mencari selongsong bekas di lokasi latihan militer?

Menurut Jenderal (Purn) TNI Dudung Abdurachman, selongsong peluru bekas tersebut memiliki nilai jual karena terbuat dari kuningan. Masyarakat seringkali memanfaatkannya sebagai sumber pendapatan tambahan.

Pak Budi bertanya, apa saja risiko yang mungkin terjadi jika kita mendekati area pemusnahan amunisi?

Menurut pengamat militer, Dr. Andi Wijaya, risiko yang mungkin terjadi sangatlah fatal, termasuk terkena ledakan, serpihan peluru, atau bahan kimia berbahaya. Area pemusnahan amunisi sangat tidak stabil dan berbahaya bagi siapapun yang tidak memiliki izin dan perlengkapan yang sesuai.

Mbak Siti bingung, bagaimana cara kita mengetahui kalau ada latihan militer atau pemusnahan amunisi di dekat tempat tinggal kita?

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam), Kolonel Inf. Slamet Riadi, menjelaskan bahwa biasanya pihak TNI akan memberikan pemberitahuan terlebih dahulu kepada masyarakat sekitar melalui perangkat desa atau kelurahan. Selain itu, rambu-rambu peringatan juga akan dipasang di sekitar lokasi.

Apa saran dari Bapak Joko agar kejadian seperti di Garut tidak terulang lagi?

Menurut pengamat kebijakan publik, Bapak Joko Susilo, pemerintah dan TNI perlu mengevaluasi prosedur pemusnahan amunisi secara menyeluruh dan memastikan bahwa masyarakat tidak lagi dilibatkan secara langsung dalam proses tersebut. Selain itu, sosialisasi yang lebih intensif kepada masyarakat tentang bahaya di sekitar lokasi latihan militer dan pemusnahan amunisi juga sangat penting.