Kata Bos BBCA Soal Potensi Harga Saham ke Rp 10.000 Lagi, Akankah Terjadi Tahun Ini?

Jumat, 25 April 2025 oleh journal

Kata Bos BBCA Soal Potensi Harga Saham ke Rp 10.000 Lagi, Akankah Terjadi Tahun Ini?

Harga Saham BCA ke Rp 10.000 Lagi? Begini Kata Bos BCA

Setelah libur Lebaran, harga saham perbankan, termasuk BCA (BBCA), sempat mengalami penurunan yang cukup signifikan. Hal ini tentu membuat banyak investor bertanya-tanya, akankah harga saham BBCA kembali ke level Rp 10.000? Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, memberikan tanggapannya terkait hal ini.

Jahja menjelaskan bahwa penurunan harga saham perbankan, bukan hanya BBCA, melainkan juga bank-bank besar lainnya seperti BBRI, BMRI, BBNI, dan bank swasta lainnya, terjadi setelah pengumuman mengejutkan dari Presiden AS Donald Trump mengenai tarif resiprokal terhadap beberapa negara, termasuk Indonesia. Keputusan ini menciptakan ketidakpastian di pasar, memicu banyak investor untuk menjual saham mereka.

"Naluri investor ketika mendengar berita yang belum jelas dampaknya adalah menjual. Ini wajar," ujar Jahja dalam konferensi pers (23/4/2025).

Namun, Jahja optimistis. Ia meyakini kinerja fundamental perusahaan yang solid akan menjadi kunci pemulihan. Menurutnya, setelah pasar mencapai titik terendah, investor akan kembali melirik perusahaan-perusahaan dengan fundamental kuat, termasuk BCA, dan mulai membeli saham kembali. Hal ini akan mendorong terjadinya rebound pada harga saham.

Jahja menekankan bahwa fokus utama BCA adalah menjaga kinerja fundamental perusahaan. Ia percaya, selama bisnis berjalan baik, kinerja saham akan mengikuti.

Berikut beberapa tips untuk berinvestasi saham di tengah gejolak pasar:

1. Jangan Panik - Hindari mengambil keputusan impulsif berdasarkan rasa takut. Pasar saham memang fluktuatif. Turun naik harga saham adalah hal yang wajar.

Contoh: Saat harga saham turun, jangan langsung menjual semua aset Anda. Pertimbangkan dulu faktor-faktor yang mendasari penurunan tersebut.

2. Fokus pada Fundamental Perusahaan - Perusahaan dengan fundamental yang kuat cenderung lebih tahan terhadap gejolak pasar.

Contoh: Periksa laporan keuangan perusahaan, seperti rasio keuangan dan pertumbuhan laba, sebelum berinvestasi.

3. Diversifikasi Portofolio - Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang. Sebarkan investasi Anda ke berbagai instrumen dan sektor untuk mengurangi risiko.

Contoh: Selain saham, Anda bisa berinvestasi di obligasi, reksa dana, atau emas.

4. Investasi Jangka Panjang - Investasi saham idealnya dilakukan untuk jangka panjang. Dengan berinvestasi jangka panjang, Anda dapat meminimalisir dampak fluktuasi jangka pendek.

Contoh: Tentukan tujuan keuangan jangka panjang Anda, misalnya untuk dana pensiun, dan investasikan secara konsisten.

5. Pantau Berita dan Informasi - Tetap update dengan berita dan informasi terkini yang dapat mempengaruhi pasar saham.

Contoh: Baca berita ekonomi dan bisnis dari sumber terpercaya.

6. Konsultasikan dengan Ahli - Jika Anda merasa bingung atau ragu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli keuangan.

Contoh: Mintalah saran dari perencana keuangan untuk mendapatkan strategi investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan Anda.

Apakah penurunan harga saham BCA ini pertanda buruk bagi perekonomian Indonesia, Pak Budi Santoso?

Budi Santoso (Ekonom Senior): Penurunan harga saham, termasuk BBCA, tidak selalu mencerminkan kondisi perekonomian secara keseluruhan. Ada banyak faktor yang bisa mempengaruhi pergerakan harga saham, termasuk sentimen pasar global. Kita perlu melihat data ekonomi makro lainnya untuk menilai kondisi perekonomian Indonesia secara komprehensif.

Bagaimana saran Ibu Sri Mulyani untuk investor ritel yang memiliki saham BCA, Bu?

Sri Mulyani Indrawati (Menteri Keuangan): Penting bagi investor ritel untuk tidak panik dan mengambil keputusan berdasarkan informasi yang akurat. Pahami fundamental perusahaan dan investasilah untuk jangka panjang.

Apa strategi BCA untuk menghadapi gejolak pasar ini, Pak Jahja Setiaatmadja?

Jahja Setiaatmadja (Presiden Direktur BCA): Fokus utama kami adalah menjaga kinerja fundamental perusahaan. Kami yakin, selama bisnis berjalan dengan baik, kinerja saham akan mengikuti. Kami juga terus memantau perkembangan pasar dan menyesuaikan strategi kami sesuai kebutuhan.

Apakah ada peluang harga saham BCA akan rebound dalam waktu dekat, Pak Destry Damayanti?

Destry Damayanti (Komisaris Independen Bursa Efek Indonesia): Peluang rebound selalu ada. Namun, prediksi pergerakan harga saham sangat sulit. Banyak faktor yang mempengaruhinya. Investor disarankan untuk melakukan analisis sendiri dan berkonsultasi dengan ahlinya.