Ketahui 5 Jenis Makanan yang Wajib Dihindari Penderita Hipertensi Menurut Dokter agar Tekanan Darah Stabil

Rabu, 7 Mei 2025 oleh journal

Ketahui 5 Jenis Makanan yang Wajib Dihindari Penderita Hipertensi Menurut Dokter agar Tekanan Darah Stabil

5 Jenis Makanan yang Harus Dihindari Penderita Hipertensi: Kata Dokter!

Tekanan darah tinggi, atau hipertensi, sering disebut sebagai "silent killer" karena seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas. Padahal, kondisi ini bisa diam-diam merusak organ-organ penting dalam tubuh kita, seperti jantung, ginjal, dan otak. Menurut Dr. Andi Khomeini Takdir Haruni, Sp.PD(K), seorang dokter spesialis penyakit dalam, pengelolaan hipertensi yang baik sangat bergantung pada apa yang kita makan sehari-hari. Yuk, kita simak makanan apa saja yang sebaiknya dihindari oleh penderita hipertensi.

Hipertensi: Penyebab dan Dampaknya

Hipertensi terjadi ketika tekanan darah terhadap dinding arteri terlalu tinggi, baik saat jantung memompa maupun saat beristirahat. Cleveland Clinic menjelaskan bahwa banyak orang tidak menyadari bahwa mereka memiliki hipertensi karena gejalanya seringkali tidak terasa. Bahkan, hampir separuh penderita hipertensi tidak menyadarinya sampai tekanan darah mencapai tingkat yang sangat tinggi, yang bisa memicu gejala seperti sakit kepala parah, detak jantung tidak teratur, atau mimisan.

Penyebab hipertensi bisa dibagi menjadi dua kategori utama: primer dan sekunder. Hipertensi primer seringkali disebabkan oleh gaya hidup yang kurang sehat, seperti konsumsi garam berlebihan, kurangnya aktivitas fisik, dan kebiasaan merokok. Sementara itu, hipertensi sekunder muncul akibat kondisi medis tertentu, seperti penyakit ginjal atau efek samping obat-obatan.

Jika tekanan darah Anda secara konsisten berada di atas 130/80 mmHg (menurut standar Amerika) atau 140/90 mmHg (menurut standar Eropa), maka Anda mungkin mengalami hipertensi. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.

Makanan Pantangan untuk Penderita Hipertensi

Pola makan memainkan peran krusial dalam mengendalikan tekanan darah. Beberapa jenis makanan sebaiknya dihindari atau dibatasi agar tekanan darah tetap stabil. Berikut adalah daftar makanan yang perlu diperhatikan:

  • Makanan Tinggi Garam (Sodium): Makanan kemasan, makanan cepat saji, dan camilan asin seringkali mengandung natrium dalam jumlah yang sangat tinggi. Dr. Andi Khomeini Takdir Haruni menjelaskan bahwa asupan garam dan sodium yang tinggi bersifat pro-hipertensi. Natrium dapat menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh, yang meningkatkan beban kerja jantung.
  • Makanan Cepat Saji dan Gorengan: Selain tinggi garam, makanan cepat saji dan gorengan juga mengandung lemak jenuh yang dapat memperburuk tekanan darah dan kesehatan jantung secara keseluruhan. Mengurangi konsumsi makanan berminyak adalah langkah penting dalam pencegahan dan pengelolaan hipertensi.
  • Minuman dan Makanan Manis: Konsumsi gula berlebihan, terutama dari minuman dan makanan olahan, dapat memicu kenaikan berat badan dan resistensi insulin, yang keduanya merupakan faktor risiko hipertensi. Dr. Andi menyarankan penderita hipertensi untuk membatasi konsumsi gula.
  • Daging Olahan: Produk seperti sosis, bakon, dan ham biasanya mengandung pengawet dan garam dalam jumlah tinggi. Konsumsi rutin makanan ini dapat memperburuk tekanan darah.
  • Alkohol: Konsumsi alkohol berlebihan telah dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah. Penderita hipertensi sebaiknya membatasi atau menghindari konsumsi alkohol sama sekali.

Perubahan Gaya Hidup untuk Mengendalikan Hipertensi

Selain menghindari makanan tertentu, perubahan gaya hidup juga sangat penting dalam mengelola hipertensi. Berikut adalah beberapa langkah yang disarankan:

  • Pola Makan Sehat (Diet DASH): Diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) menekankan konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan produk susu rendah lemak. Dr. Andi menyebutkan bahwa diet ini bersifat kontra-hipertensi.
  • Batasi Asupan Garam: Targetkan konsumsi garam di bawah 1.500 mg per hari. Mengurangi garam secara bertahap dapat membantu Anda menyesuaikan lidah dengan rasa yang kurang asin.
  • Olahraga Teratur: Berolahraga ringan secara teratur, seperti berjalan kaki selama 30 menit setiap hari, dapat menurunkan tekanan darah secara signifikan.
  • Menurunkan Berat Badan: Kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. Menurunkan berat badan, bahkan hanya beberapa kilogram, dapat memberikan dampak positif.
  • Batasi Konsumsi Alkohol: Minumlah alkohol dalam batas wajar, atau hindari sama sekali, untuk mengontrol tekanan darah.

Hipertensi adalah kondisi serius yang dapat dikendalikan dengan pola hidup sehat, terutama melalui pola makan yang baik. Menghindari makanan tinggi garam, gula, dan lemak jenuh, serta menjalankan diet seperti DASH, dapat membantu menurunkan tekanan darah dan mencegah komplikasi. Konsultasi rutin dengan dokter dan pemeriksaan tekanan darah secara berkala tetap menjadi langkah penting dalam mengelola penyakit ini. Dengan menerapkan gaya hidup yang lebih sehat, penderita hipertensi dapat meningkatkan kualitas hidup mereka dan mencegah kerusakan organ yang lebih lanjut.

Ingin mengendalikan tekanan darah tinggi Anda? Jangan khawatir! Berikut adalah beberapa tips praktis yang bisa Anda coba untuk menjaga tekanan darah tetap stabil:

1. Kurangi Konsumsi Garam Secara Bertahap - Mulailah dengan mengurangi jumlah garam yang Anda tambahkan saat memasak atau makan. Perhatikan juga label makanan kemasan untuk memilih produk dengan kandungan natrium yang lebih rendah. Misalnya, daripada menambahkan kecap asin ke nasi goreng, coba gunakan bumbu rempah yang lebih sehat.

Ingat, perubahan kecil bisa memberikan dampak besar!

2. Perbanyak Konsumsi Buah dan Sayuran - Buah dan sayuran kaya akan serat, vitamin, dan mineral yang penting untuk kesehatan jantung. Usahakan untuk mengonsumsi setidaknya 5 porsi buah dan sayuran setiap hari. Contohnya, tambahkan potongan buah ke dalam sarapan oatmeal Anda atau jadikan sayuran sebagai lauk utama saat makan siang.

Pilihan yang lezat dan menyehatkan!

3. Pilih Sumber Protein yang Lebih Sehat - Batasi konsumsi daging merah dan daging olahan, dan gantikan dengan sumber protein yang lebih sehat seperti ikan, ayam tanpa kulit, kacang-kacangan, dan tahu tempe. Contohnya, alih-alih makan sate kambing, cobalah membuat pepes ikan yang kaya akan omega-3.

Protein yang tepat, tubuh pun jadi kuat!

4. Batasi Konsumsi Makanan dan Minuman Manis - Gula berlebihan dapat memicu kenaikan berat badan dan resistensi insulin, yang keduanya merupakan faktor risiko hipertensi. Hindari minuman bersoda, jus kemasan, dan makanan manis lainnya. Contohnya, daripada minum es teh manis, cobalah membuat infused water dengan potongan buah dan mentimun.

Manis alami lebih menyehatkan!

5. Rutin Berolahraga - Aktivitas fisik membantu menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kesehatan jantung secara keseluruhan. Lakukan olahraga ringan hingga sedang selama setidaknya 30 menit setiap hari. Contohnya, berjalan kaki, bersepeda, berenang, atau yoga.

Bergerak aktif, hidup lebih positif!

6. Kelola Stres dengan Baik - Stres dapat memicu kenaikan tekanan darah. Temukan cara yang efektif untuk mengelola stres, seperti meditasi, yoga, mendengarkan musik, atau menghabiskan waktu bersama orang-orang terdekat. Contohnya, luangkan waktu 10-15 menit setiap hari untuk bermeditasi dan menenangkan pikiran.

Pikiran tenang, tekanan darah pun aman!

Dok, benarkah makanan kemasan selalu buruk untuk tekanan darah tinggi, seperti yang ditanyakan oleh Ibu Aminah?

Menurut Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP (Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia), "Tidak semua makanan kemasan buruk, tetapi kita harus cermat membaca label nutrisi. Hindari makanan dengan kandungan natrium yang sangat tinggi. Pilihlah yang rendah garam dan gula."

Apakah diet DASH itu sulit dilakukan, seperti yang dikhawatirkan oleh Mas Budi?

dr. Tan Shot Yen (Ahli Gizi Komunitas) menjawab, "Diet DASH itu sebenarnya sederhana. Kuncinya adalah memperbanyak konsumsi makanan alami seperti buah, sayur, dan biji-bijian. Mulailah dengan mengganti nasi putih dengan nasi merah atau tambahkan sayuran lebih banyak ke dalam menu harian Anda. Sedikit demi sedikit, pasti bisa!"

Bagaimana cara mengurangi konsumsi garam jika sudah terbiasa dengan makanan asin, seperti yang dialami oleh Mbak Citra?

Menurut Chef Juna Rorimpandey (Koki Profesional), "Rahasia mengurangi garam adalah dengan menggunakan bumbu-bumbu alami yang lebih kuat. Coba gunakan bawang putih, bawang merah, cabai, atau rempah-rempah lainnya untuk memberikan rasa pada masakan Anda. Selain itu, hindari menambahkan garam saat memasak dan saat makan. Lidah akan terbiasa dengan rasa yang lebih alami seiring waktu."

Apakah olahraga ringan saja cukup untuk menurunkan tekanan darah, seperti yang ditanyakan oleh Pak Dedi?

Menurut Melanie Putria Dewita Sari (Aktris dan Pegiat Gaya Hidup Sehat), "Olahraga ringan seperti berjalan kaki, berenang, atau bersepeda sangat efektif untuk menurunkan tekanan darah. Yang penting adalah konsisten. Lakukan secara rutin setiap hari, minimal 30 menit. Jika memungkinkan, kombinasikan dengan olahraga yang lebih intens seperti jogging atau senam aerobik."