Ketahui Menteri UMKM Minta Ojol Jangan Ribut Soal Potongan Aplikasi, Ini Saran Solutifnya untuk Kesejahteraan Bersama

Kamis, 22 Mei 2025 oleh journal

Ketahui Menteri UMKM Minta Ojol Jangan Ribut Soal Potongan Aplikasi, Ini Saran Solutifnya untuk Kesejahteraan Bersama

Menteri UMKM Beri Saran ke Ojol Soal Potongan Aplikasi: Jangan Terpaku di Satu Tempat!

Aksi demonstrasi ratusan pengemudi ojek online (ojol) di Patung Kuda, Jakarta Pusat, terkait tuntutan penurunan potongan aplikasi mendapat tanggapan dari Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurahman. Alih-alih mempermasalahkan besaran potongan, Maman justru memberikan saran alternatif yang mungkin bisa jadi solusi.

Maman mengungkapkan bahwa sehari setelah aksi demonstrasi tersebut, ia telah bertemu dengan berbagai pihak, termasuk perwakilan dari GoTo, Grab, Maxim, dan InDrive. Dari pertemuan itu, terungkap bahwa setiap aplikasi memiliki skema tarif yang berbeda-beda, namun semuanya berada di bawah angka 20%.

"Di GoTo dan Grab, skema bagi hasilnya rata-rata berkisar antara 14% hingga 20%. Sementara itu, di Maxim, tarifnya lebih rendah, yaitu antara 8% hingga 13%. InDrive bahkan menawarkan rata-rata 10,54%," jelas Maman saat ditemui di Kantor Kementerian UMKM, Rabu (21/5/2025).

Menyikapi perbedaan tarif ini, Maman menyarankan agar para pengemudi ojol yang merasa terbebani dengan potongan aplikasi tertentu untuk mencoba aplikasi lain yang menawarkan tarif lebih rendah. Ia menekankan pentingnya fleksibilitas bagi para mitra pengemudi dalam memilih platform yang sesuai dengan preferensi mereka.

"Jadi, kalau ada teman-teman ojek online yang kurang sreg dengan tarif 15-20%, saya rasa bisa mencoba Maxim dengan tarif 8-13%, atau InDrive yang sekitar 10,54%. Sederhananya, seperti itu saja," ujarnya.

Maman juga menyoroti pentingnya menjaga ekosistem usaha digital yang melibatkan banyak pihak, termasuk UMKM yang berjualan makanan dan minuman melalui aplikasi. Ia berharap polemik terkait bagi hasil antara ojol dan aplikator dapat segera diselesaikan demi keberlangsungan ekosistem ini.

"Karena di dalam aplikator itu juga ada merchant-merchant, pengusaha mikro yang jualan makanan, minuman, dan lain-lain. Banyak pihak yang bergantung di sini. Maka dari itu, kami mendorong fleksibilitas. Toh, teman-teman ojek online juga tidak dilarang untuk menggunakan lebih dari dua atau tiga aplikator," pungkasnya.

Buat kamu para pengemudi ojek online, yuk simak beberapa tips ini agar penghasilanmu makin optimal dan dompet tetap tebal:

1. Bandingkan Tarif Aplikasi - Sebelum memulai narik, coba bandingkan tarif dan promo yang ditawarkan oleh berbagai aplikasi ojek online. Pilih yang paling menguntungkan untuk setiap perjalanan.

Misalnya, pagi ini Grab lagi ada promo cashback untuk perjalanan jarak jauh, sementara siang nanti Maxim kasih diskon khusus untuk antar makanan. Manfaatkan kesempatan ini!

2. Manfaatkan Jam Sibuk - Jam sibuk biasanya menawarkan tarif yang lebih tinggi. Usahakan untuk narik saat jam-jam ramai seperti jam berangkat dan pulang kantor, atau saat jam makan siang.

Dengan narik di jam sibuk, kamu bisa mendapatkan penghasilan lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat. Tapi ingat, tetap utamakan keselamatan ya!

3. Targetkan Area Ramai - Pilih area yang banyak permintaan, seperti pusat perbelanjaan, stasiun, atau perkantoran. Semakin banyak permintaan, semakin besar peluangmu untuk mendapatkan orderan.

Coba deh sesekali mangkal di dekat kampus. Mahasiswa biasanya sering pesan ojek online untuk pergi ke kampus atau mencari makan.

4. Kelola Keuangan dengan Bijak - Sisihkan sebagian penghasilanmu untuk tabungan dan kebutuhan mendesak. Jangan lupa juga untuk menyisihkan dana perawatan kendaraan agar tetap prima.

Buat anggaran bulanan yang jelas, berapa yang harus ditabung, berapa yang untuk bensin, dan berapa yang untuk jajan. Disiplin itu kunci!

5. Jaga Kesehatan dan Kondisi Fisik - Profesi ojek online menuntut kondisi fisik yang prima. Istirahat yang cukup, makan makanan bergizi, dan sempatkan berolahraga agar tetap fit.

Jangan lupa bawa bekal air minum dan camilan sehat saat narik. Hindari begadang dan minum kopi berlebihan.

Menurut Bapak Bambang, apakah benar setiap aplikasi ojek online mengenakan potongan yang berbeda-beda?

Menurut Bapak Maman Abdurahman, Menteri UMKM, benar sekali. Setiap aplikasi seperti GoTo, Grab, Maxim, dan InDrive memiliki skema bagi hasil yang berbeda. Ada yang di kisaran 14-20%, ada yang 8-13%, bahkan ada yang sekitar 10,54%. Jadi, penting bagi pengemudi untuk membandingkan sebelum memilih.

Ibu Sinta bertanya, jika merasa keberatan dengan potongan aplikasi, apakah ada solusi yang bisa dilakukan?

Menurut pengamat transportasi, Ibu Elvira Rosa, salah satu solusinya adalah dengan mencoba aplikasi lain yang menawarkan tarif lebih rendah. Fleksibilitas ini penting agar pengemudi bisa memaksimalkan penghasilan mereka. Selain itu, pengemudi juga bisa bergabung dengan beberapa aplikasi sekaligus.

Mas Joko bingung, apakah boleh seorang pengemudi ojek online menggunakan lebih dari satu aplikasi?

Jelas boleh, Mas Joko! Sebagaimana disampaikan oleh Bapak Maman Abdurahman, pengemudi ojek online tidak dilarang untuk menggunakan lebih dari satu aplikasi. Justru ini bisa menjadi strategi yang baik untuk meningkatkan peluang mendapatkan orderan dan memaksimalkan penghasilan.

Mbak Rina khawatir, apakah polemik potongan aplikasi ini akan berdampak pada UMKM yang berjualan di aplikasi tersebut?

Menurut Bapak Surya Sahetapy, Ketua Asosiasi UMKM Indonesia, polemik ini memang bisa berdampak pada UMKM, karena banyak yang bergantung pada ekosistem aplikasi. Oleh karena itu, penting untuk mencari solusi yang adil bagi semua pihak, baik pengemudi, aplikator, maupun UMKM.