Perbedaan Mesin Hybrid dan PHEV, Mana yang Lebih Hemat dan Ramah Lingkungan untuk Anda?

Kamis, 24 April 2025 oleh journal

Perbedaan Mesin Hybrid dan PHEV, Mana yang Lebih Hemat dan Ramah Lingkungan untuk Anda?

Menguak Perbedaan Mobil Hybrid dan PHEV: Mana yang Cocok untuk Anda?

Chery Tiggo 8 CSH, mobil plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) terbaru, siap meramaikan pasar kendaraan elektrifikasi di Indonesia. Kehadirannya memicu pertanyaan, apa sih bedanya mobil hybrid biasa dengan PHEV? Banyak yang masih bingung, dan artikel ini akan mengupasnya secara tuntas.

Meskipun sama-sama menggabungkan mesin bensin dan motor listrik, hybrid konvensional (HEV) dan PHEV punya perbedaan krusial. Mobil PHEV, seperti Toyota Prius PHEV, BMW, Volvo, dan Lexus RX 450h+ Luxury, biasanya mengisi segmen mobil kelas atas. Sementara pasar HEV, seperti Honda CR-V Hybrid, lebih luas.

Sumber Pengisian Daya

Inilah perbedaan paling mencolok. Hybrid konvensional mengisi daya baterainya secara otomatis melalui regenerative braking, yaitu proses konversi energi saat pengereman menjadi listrik. Mesin bensin juga ikut andil dalam pengisian daya. Sedangkan PHEV, seperti Chery Tiggo 8 CSH, bisa diisi ulang dayanya layaknya mobil listrik murni, melalui colokan listrik di rumah, kantor, atau stasiun pengisian umum. Meski begitu, PHEV tetap dilengkapi regenerative braking dan mesin bensin sebagai cadangan.

Kapasitas dan Jarak Tempuh Mode Listrik

Baterai hybrid konvensional berkapasitas kecil, hanya untuk membantu akselerasi dan efisiensi bahan bakar, bukan untuk perjalanan jauh dengan mode listrik. Jarak tempuhnya pun terbatas, hanya 1-2 km. Sebaliknya, PHEV memiliki baterai berkapasitas besar, memungkinkan perjalanan lebih jauh, 30 hingga 100 km, hanya dengan tenaga listrik. Cocok untuk mobilitas harian di perkotaan.

Peran Mesin Bensin

Pada mobil hybrid, mesin bensin tetap menjadi sumber tenaga utama. Motor listrik hanya berperan sebagai pendukung efisiensi. Sementara PHEV menawarkan fleksibilitas. Anda bisa memaksimalkan mode listrik untuk penggunaan sehari-hari dan beralih ke mesin bensin untuk perjalanan jauh.

Bingung memilih antara hybrid dan PHEV? Berikut beberapa tips untuk membantu Anda:

1. Pertimbangkan Kebutuhan Berkendara Anda - Apakah mobilitas Anda lebih banyak di dalam kota atau luar kota? Jika lebih sering di dalam kota, PHEV bisa jadi pilihan tepat.

2. Cek Ketersediaan Infrastruktur Pengisian Daya - Pastikan di sekitar Anda terdapat stasiun pengisian daya umum jika memilih PHEV.

3. Bandingkan Harga dan Fitur - HEV umumnya lebih terjangkau daripada PHEV. Pertimbangkan fitur yang ditawarkan masing-masing.

4. Perhatikan Kapasitas Baterai dan Jarak Tempuh Mode Listrik - Pilih PHEV dengan kapasitas baterai dan jarak tempuh mode listrik yang sesuai kebutuhan Anda.

5. Uji Coba Kedua Jenis Mobil - Rasakan langsung perbedaannya dengan melakukan test drive.

6. Pertimbangkan Dampak Lingkungan - Baik HEV maupun PHEV lebih ramah lingkungan dibandingkan mobil konvensional.

Apakah mobil PHEV lebih mahal perawatannya dibanding hybrid biasa? - Aisyah Putri

"Secara umum, biaya perawatan PHEV sedikit lebih tinggi karena adanya komponen baterai yang lebih kompleks. Namun, selisihnya tidak signifikan dan sebanding dengan manfaat efisiensi bahan bakar yang didapat." - Prof. Dr. Ir. Bambang Sugiarto, pakar otomotif ITB.

Berapa lama waktu pengisian daya mobil PHEV? - Budi Santoso

"Waktu pengisian daya PHEV bervariasi, tergantung kapasitas baterai dan jenis charger yang digunakan. Mulai dari 2-6 jam menggunakan charger rumahan." - Franky Oesman, praktisi industri otomotif.

Apakah mobil PHEV cocok untuk perjalanan jarak jauh? - Dewi Lestari

"PHEV cocok untuk kombinasi perjalanan jarak dekat dan jauh. Mode listrik untuk efisiensi di perkotaan, dan mesin bensin untuk perjalanan luar kota." - Dr. Ir. Triyoga Hardjo, pengamat transportasi.

Apa keunggulan utama mobil hybrid dibandingkan mobil konvensional? - Rian Maulana

"Keunggulan utamanya adalah efisiensi bahan bakar yang lebih baik, sehingga lebih ramah lingkungan dan hemat biaya operasional." - Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat.