Ketahui Strategi Prabowo Menemukan Harta Karun Baru Pengganti Bensin BBM demi Kemandirian Energi Indonesia

Rabu, 21 Mei 2025 oleh journal

Ketahui Strategi Prabowo Menemukan Harta Karun Baru Pengganti Bensin BBM demi Kemandirian Energi Indonesia

Menanti Gebrakan Prabowo: Bioetanol, Harta Karun Baru Pengganti Bensin?

Coffee Morning CNBC Indonesia di Jakarta, Jumat (16/5/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Pemerintah Indonesia sedang mempersiapkan langkah besar dalam dunia energi: penggunaan bioetanol sebagai campuran bahan bakar bensin. Rencananya, campuran sebesar 5% (E5) ini diharapkan bisa menjadi solusi untuk mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar fosil. Tapi, mungkinkah ini benar-benar menjadi "harta karun" baru pengganti bensin?

Target Implementasi dan Tantangan di Depan Mata

Menurut Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, program ini ditargetkan mulai berjalan antara tahun 2025 atau 2026. Regulasi yang mewajibkan penggunaan bioetanol ini akan dituangkan dalam Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM.

"Kita akan mengeluarkan Keputusan Menteri yang terpisah untuk memandatorikan penggunaan bioetanol," ujar Eniya dalam acara Coffee Morning CNBC Indonesia, Senin (19/5/2025).

Namun, pengembangan bioetanol bukan tanpa kendala. Salah satu masalah utama adalah pungutan bea cukai, meskipun bioetanol digunakan sebagai campuran bahan bakar. Eniya menjelaskan bahwa meskipun Peraturan Menteri Keuangan (PMK) telah menetapkan cukai hanya dikenakan pada minuman beralkohol, masih ada kerumitan dalam klasifikasi baku lapangan usaha Indonesia (KBLI).

"PMK sudah jelas, cukai hanya untuk minuman. Tapi, ada sedikit 'PR' di KBLI yang perlu diselesaikan," tambahnya.

Dukungan Industri dan Harapan untuk Insentif

CEO Pertamina New and Renewable Energy (PNRE), John Anis, sependapat bahwa bioetanol untuk bahan bakar seharusnya tidak disamakan dengan alkohol konsumsi. Pemanfaatannya bertujuan mengurangi impor dan menekan emisi karbon.

"Ini untuk kendaraan, jadi seharusnya penurunan emisi juga menjadi pertimbangan utama. Administrasinya harus lebih sederhana," kata John.

John juga menyarankan agar selain penghapusan cukai, pemerintah memberikan dukungan lain seperti penghapusan PPN untuk bioetanol. "Pastinya akan membantu, tapi kami juga berharap PPN pro, PPN hasil blending-nya juga bisa di-accepted. Selain itu, keringanan impor peralatan saat pembangunan pabrik dan insentif pajak juga sangat kami harapkan," jelasnya.

Selain itu, John menekankan pentingnya kebijakan khusus seperti Domestic Market Obligation (DMO) dan Domestic Price Obligation (DPO) untuk industri bioetanol, seperti yang sudah diterapkan di industri batu bara dan sawit.

Peran Pemerintah dan DPR

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto, juga mengakui perlunya dukungan pemerintah agar pengembangan bioetanol dapat berjalan lancar, terutama melalui penetapan DMO dan DPO.

"Sebagaimana di batu bara dan CPO, saya kira untuk molase dan etanol juga perlu kebijakan aktif. DMO dan DPO seperti di batu bara, DMO-nya 25%, DPO-nya 70 dolar per ton untuk harga tertinggi," ujar Sugeng.

Sugeng menambahkan bahwa pengembangan biofuel memiliki dua fungsi utama: menekan emisi dan menjaga keberlanjutan (sustainability). Indonesia memiliki komitmen untuk mencapai net zero emission pada tahun 2060.

"Sektor transportasi dan industri menyumbang emisi yang besar. Disinilah peran biodiesel dan biofuel sangat penting untuk menggantikan bahan bakar fosil," tegas Sugeng.

Kunci Sukses: Pendanaan dan Produktivitas Petani Tebu

Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), Subholding Komoditi Gula PTPN III (Persero) Holding Perkebunan, menilai bahwa akses pendanaan bagi petani tebu adalah kunci utama agar pengembangan bioetanol berjalan lancar.

"Akses pendanaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) harus dipermudah agar petani bergairah melakukan peremajaan," kata dia.

Selain peremajaan, pemerintah juga perlu membenahi varietas tebu yang digunakan petani. Varietas yang ada saat ini kurang ideal untuk mencapai produktivitas yang optimal.

"Jika pemerintah bisa membereskan persoalan ini, dalam 2-3 tahun ke depan, produktivitas tebu nasional bisa kembali ke masa kejayaan. Ini akan berdampak pada swasembada gula hingga swasembada energi melalui pengembangan bioetanol," pungkasnya.

Hai teman-teman! Penggunaan bioetanol sebagai pengganti bensin adalah langkah penting untuk masa depan energi yang lebih bersih. Tapi, bagaimana kita sebagai masyarakat bisa ikut mendukung program ini? Yuk, simak tips berikut ini!

1. Gunakan Kendaraan yang Mendukung Bioetanol - Periksa spesifikasi kendaraan Anda. Beberapa kendaraan modern sudah dirancang untuk menggunakan campuran bahan bakar yang mengandung bioetanol. Ini adalah cara langsung untuk mendukung program ini.

Misalnya, beberapa mobil keluaran terbaru sudah bisa menggunakan bensin dengan campuran E10 (10% bioetanol).

2. Dukung Produk Lokal Berbahan Dasar Tebu - Industri bioetanol sangat bergantung pada ketersediaan tebu. Dengan membeli produk-produk lokal yang menggunakan tebu sebagai bahan baku, Anda turut membantu petani tebu dan mendukung pengembangan industri bioetanol.

Contohnya, pilih gula produksi dalam negeri dibandingkan gula impor.

3. Hemat Energi dalam Kehidupan Sehari-hari - Mengurangi konsumsi energi secara umum akan mengurangi permintaan terhadap bahan bakar fosil. Ini secara tidak langsung juga mendukung transisi ke energi yang lebih bersih seperti bioetanol.

Misalnya, matikan lampu dan peralatan elektronik yang tidak digunakan, gunakan transportasi umum atau sepeda untuk jarak dekat.

4. Ikut Serta dalam Kampanye Kesadaran Lingkungan - Sebarkan informasi tentang manfaat bioetanol dan energi terbarukan lainnya kepada teman, keluarga, dan komunitas Anda. Semakin banyak orang yang sadar, semakin besar dukungan untuk program ini.

Anda bisa membagikan artikel-artikel tentang bioetanol di media sosial atau mengikuti seminar dan diskusi tentang energi terbarukan.

5. Dukung Kebijakan Pemerintah yang Pro-Bioetanol - Berikan dukungan kepada pemerintah dalam membuat dan menerapkan kebijakan yang mendukung pengembangan industri bioetanol. Ini bisa dilakukan dengan memberikan masukan kepada wakil rakyat atau berpartisipasi dalam konsultasi publik.

Misalnya, memberikan dukungan terhadap kebijakan DMO dan DPO untuk industri bioetanol.

6. Investasi pada Perusahaan Energi Terbarukan - Jika Anda memiliki dana lebih, pertimbangkan untuk berinvestasi pada perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang energi terbarukan, termasuk bioetanol. Ini adalah cara konkret untuk mendukung pertumbuhan industri ini.

Pastikan untuk melakukan riset yang cermat sebelum berinvestasi dan memilih perusahaan yang memiliki rekam jejak yang baik.

Apa itu bioetanol dan bagaimana cara kerjanya menurut pendapat Bapak Bambang?

Menurut Bapak Bambang Brodjonegoro, seorang ekonom terkemuka, bioetanol adalah alkohol yang diproduksi dari biomassa seperti tebu atau jagung dan dapat dicampurkan dengan bensin untuk mengurangi emisi karbon. Cara kerjanya adalah menggantikan sebagian bahan bakar fosil dengan sumber energi yang lebih ramah lingkungan.

Mengapa Indonesia perlu mengembangkan bioetanol sebagai pengganti bensin menurut Ibu Susi Pudjiastuti?

Ibu Susi Pudjiastuti, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, berpendapat bahwa Indonesia perlu mengembangkan bioetanol untuk mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar fosil, meningkatkan ketahanan energi nasional, dan mendukung petani lokal dengan menciptakan pasar baru untuk produk pertanian mereka.

Apa saja tantangan utama dalam pengembangan bioetanol di Indonesia menurut Bapak Ridwan Kamil?

Bapak Ridwan Kamil, seorang arsitek dan politisi, menyatakan bahwa tantangan utama dalam pengembangan bioetanol di Indonesia adalah infrastruktur yang belum memadai, biaya produksi yang tinggi, dan persaingan dengan bahan bakar fosil yang masih disubsidi. Pemerintah perlu memberikan insentif dan dukungan yang lebih besar untuk mengatasi tantangan ini.

Bagaimana cara petani tebu dapat meningkatkan produktivitas mereka menurut Ibu Sri Mulyani?

Ibu Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, menjelaskan bahwa petani tebu dapat meningkatkan produktivitas mereka dengan menggunakan bibit unggul, menerapkan praktik pertanian yang baik, dan mendapatkan akses ke pendanaan yang terjangkau. Pemerintah juga perlu memberikan pelatihan dan pendampingan kepada petani untuk meningkatkan keterampilan mereka.

Apa dampak positif penggunaan bioetanol terhadap lingkungan menurut Bapak Nadiem Makarim?

Bapak Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, menjelaskan bahwa penggunaan bioetanol dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan polusi udara, sehingga membantu melindungi lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Selain itu, bioetanol juga merupakan sumber energi terbarukan yang berkelanjutan.

Bagaimana kebijakan DMO dan DPO dapat membantu industri bioetanol menurut Bapak Erick Thohir?

Bapak Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), menyatakan bahwa kebijakan DMO (Domestic Market Obligation) dan DPO (Domestic Price Obligation) dapat membantu industri bioetanol dengan menjamin ketersediaan pasar dan harga yang stabil bagi produk bioetanol. Ini akan memberikan kepastian bagi produsen dan mendorong investasi di sektor ini.