Temukan Alasan di Balik Keputusan Shell Lepas Bisnis SPBU di Indonesia, Apa Dampaknya Bagi Kita?

Minggu, 1 Juni 2025 oleh journal

Temukan Alasan di Balik Keputusan Shell Lepas Bisnis SPBU di Indonesia, Apa Dampaknya Bagi Kita?

Shell Resmi Tinggalkan Bisnis SPBU di Indonesia: Apa yang Terjadi?

Foto: Stok BBM di SPBU Shell di Graha Raya, Tangerang terpantau masih kosong per Senin (03/02/2025). (CNBC Indonesia)

Kabar mengejutkan datang dari dunia energi Indonesia! PT Shell Indonesia, bagian dari raksasa energi Shell plc, secara resmi mengumumkan pelepasan bisnis Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) mereka di Tanah Air. Lalu, siapa yang akan mengambil alih jaringan SPBU yang familiar ini? Jawabannya adalah perusahaan patungan (joint venture) baru yang dibentuk oleh Citadel Pacific Limited dan Sefas Group.

Susi Hutapea, Vice President Corporate Relations Shell Indonesia, menjelaskan bahwa pengalihan ini meliputi seluruh jaringan SPBU Shell beserta infrastruktur pasokan dan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia. Namun, jangan khawatir, bisnis pelumas Shell yang sudah mapan di Indonesia tidak termasuk dalam kesepakatan ini.

"Operasional SPBU Shell akan tetap berjalan seperti biasa," tegas Susi dalam keterangan tertulis yang diterima pada Jumat (30/5/2025). "Setelah proses transisi selesai, merek Shell akan tetap hadir di Indonesia. Pelanggan pun tetap dapat menikmati produk BBM berkualitas tinggi yang selama ini menjadi andalan Shell."

Lantas, apa sebenarnya yang melatarbelakangi keputusan besar Shell ini? Ternyata, pelepasan bisnis SPBU ini merupakan bagian dari strategi transformasi portofolio perusahaan secara global. "Ini sejalan dengan komitmen yang telah diumumkan Shell pada Capital Markets Day," imbuh Susi.

Lebih lanjut, Susi menjelaskan bahwa kehadiran merek Shell di Indonesia akan terus berlanjut melalui perjanjian lisensi merek. Model lisensi ini sudah diterapkan Shell di lebih dari 50 negara untuk bisnis Mobility & Convenience. Dengan demikian, pelanggan tetap bisa mengakses produk BBM berkualitas tinggi yang telah dikenal luas.

"Perjanjian lisensi ini memberikan hak kepada penerima lisensi untuk menggunakan merek Shell sesuai dengan standar yang ditetapkan," jelasnya. "Hal ini memungkinkan mereka untuk memanfaatkan nilai merek Shell yang sudah kuat."

Susi juga memastikan bahwa operasional SPBU Shell di Indonesia tidak akan mengalami perubahan signifikan akibat pengumuman ini. Tim yang melayani pelanggan akan tetap sama, dan bisnis SPBU akan terus berjalan seperti biasa. "Shell tetap berkomitmen untuk menjalankan operasional yang aman dan terpercaya," pungkas Susi.

Dengan perubahan kepemilikan SPBU Shell, mungkin kamu bertanya-tanya bagaimana cara terbaik untuk mengelola pengeluaran BBM. Jangan khawatir, berikut adalah beberapa tips praktis yang bisa kamu terapkan sehari-hari:

1. Rencanakan Rute Perjalananmu - Sebelum berangkat, coba deh perhatikan rute yang akan kamu lewati. Hindari jalanan macet atau rute yang lebih panjang dari seharusnya. Dengan perencanaan yang matang, kamu bisa menghemat penggunaan BBM secara signifikan. Misalnya, gunakan aplikasi navigasi untuk mencari rute alternatif yang lebih lancar.

Selain itu, pertimbangkan waktu keberangkatan. Menghindari jam-jam sibuk bisa membantu mengurangi konsumsi BBM karena kamu tidak terjebak dalam kemacetan yang membuang-buang bahan bakar.

2. Periksa Tekanan Angin Ban Secara Rutin - Tekanan angin ban yang kurang ideal bisa meningkatkan konsumsi BBM. Ban yang kurang angin akan membuat mesin bekerja lebih keras untuk melaju. Idealnya, periksa tekanan angin ban setidaknya dua minggu sekali atau sebelum perjalanan jauh.

Informasi mengenai tekanan angin ban yang ideal biasanya tertera di dekat pintu pengemudi atau di buku manual kendaraan. Pastikan kamu mengikuti rekomendasi tersebut untuk efisiensi BBM yang optimal.

3. Berkendara dengan Stabil dan Hindari Akselerasi Mendadak - Gaya mengemudi sangat berpengaruh pada konsumsi BBM. Hindari akselerasi dan pengereman mendadak. Cobalah untuk berkendara dengan kecepatan yang stabil dan menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan.

Misalnya, saat di lampu merah, jangan tancap gas begitu lampu hijau menyala. Akselerasi yang perlahan dan bertahap akan lebih hemat BBM dibandingkan dengan akselerasi mendadak.

4. Pertimbangkan Penggunaan Kendaraan Umum atau Berbagi Tumpangan - Jika memungkinkan, gunakan kendaraan umum atau ajak teman atau kolega untuk berbagi tumpangan (carpooling). Selain menghemat pengeluaran BBM, kamu juga bisa mengurangi kemacetan dan polusi udara.

Coba manfaatkan aplikasi transportasi online yang menawarkan fitur berbagi tumpangan. Ini bisa menjadi solusi yang praktis dan ekonomis untuk perjalanan sehari-hari.

Apakah pengalihan kepemilikan SPBU Shell ini akan memengaruhi harga BBM, Pak Budi?

Menurut Bapak Ignasius Jonan, mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, "Pengalihan kepemilikan ini seharusnya tidak serta merta memengaruhi harga BBM secara signifikan. Harga BBM lebih dipengaruhi oleh faktor global seperti harga minyak mentah dunia dan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS. Namun, kita perlu terus memantau perkembangan dan memastikan bahwa persaingan yang sehat tetap terjaga."

Apakah merek Shell akan benar-benar hilang dari Indonesia, Bu Ani?

Menurut Ibu Felicia Putri Tjiasaka, seorang pengamat merek dan pemasaran, "Tidak, merek Shell tidak akan hilang. Dengan adanya perjanjian lisensi merek, Shell tetap akan hadir di Indonesia. Konsumen tetap bisa melihat logo dan nama Shell di SPBU. Yang berubah adalah pemilik operasionalnya, tetapi standar kualitas dan layanan tetap harus sesuai dengan standar Shell."

Bagaimana nasib karyawan SPBU Shell setelah pengalihan ini, Mas Joko?

Menurut Bapak Andy F. Noya, seorang jurnalis senior dan pembawa acara Kick Andy, "Nasib karyawan adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Pihak Shell dan pemilik baru harus memastikan bahwa hak-hak karyawan terlindungi dan mereka mendapatkan kesempatan yang adil untuk terus bekerja. Transisi ini harus dilakukan dengan bertanggung jawab dan memperhatikan kesejahteraan para pekerja."

Apakah ini pertanda bahwa Shell akan benar-benar meninggalkan Indonesia, Mbak Rina?

Menurut Ibu Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan Republik Indonesia, "Tidak, ini bukan berarti Shell akan sepenuhnya meninggalkan Indonesia. Mereka hanya mengubah strategi bisnis mereka. Shell masih memiliki bisnis pelumas yang berkembang di Indonesia, dan mereka tetap berkomitmen untuk berinvestasi di sektor energi di negara ini. Pemerintah akan terus menciptakan iklim investasi yang kondusif agar perusahaan-perusahaan seperti Shell tetap tertarik untuk berinvestasi di Indonesia."