Temukan Buku Baru Ray Dalio, Utang dan Negara Bangkrut, Pelajari Strategi Hindari Krisis Mendatang untuk stabilitas ekonomi bangsa

Minggu, 1 Juni 2025 oleh journal

Temukan Buku Baru Ray Dalio, Utang dan Negara Bangkrut, Pelajari Strategi Hindari Krisis Mendatang untuk stabilitas ekonomi bangsa

Ray Dalio, Penasihat Danantara, Ungkap Siklus Utang Negara dalam Buku Terbaru

Miliarder Ray Dalio, yang dikenal sebagai pendiri Bridgewater Associates dan penasihat Badan Pengelola Investasi Daya Anagatara Nusantara (Danantara), kembali menjadi perbincangan. Kali ini, bukan soal investasinya, melainkan peluncuran buku terbarunya yang membahas isu krusial: utang negara.

Melalui unggahan di platform X (dulu Twitter), Dalio mengumumkan penerbitan bukunya yang berjudul "How Countries Go Broke: The Big Cycle." Buku ini menjanjikan analisis mendalam tentang bagaimana negara-negara mengalami kebangkrutan, menelusuri siklus utang yang besar dan faktor-faktor struktural yang mempengaruhinya.

"Masalah utang pemerintah kita mungkin merupakan masalah terbesar kita," tulis Dalio dalam unggahannya. Ia berharap bukunya dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme dan indikator kebangkrutan negara, serta menawarkan solusi pencegahan dan strategi perlindungan diri.

Menariknya, buku ini juga menyoroti pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump. Dalio mengkritik kebijakan Trump yang dianggapnya membawa Amerika Serikat ke arah yang mirip dengan negara-negara berhaluan kanan garis keras pada era 1930-an.

"Wajar untuk berpendapat bahwa upayanya memaksimalkan kekuasaan presiden dengan mengabaikan cabang-cabang pemerintahan lainnya mirip dengan cara yang dilakukan Andrew Jackson (dari kubu kanan) dan Franklin Delano Roosevelt (dari kubu kiri), meskipun ia bahkan lebih agresif daripada keduanya," tulis Dalio.

Dalio juga menyoroti potensi bahaya pemimpin agresif yang menggunakan propaganda dan perubahan hukum untuk meredam oposisi. Ia bahkan bertanya secara retoris, "Apakah Donald Trump adalah demagog?" mendefinisikan demagog sebagai pemimpin yang meraih kekuasaan dengan memainkan emosi, ketakutan, dan prasangka publik.

Peluncuran buku ini terjadi di tengah isu pengunduran diri Dalio dari Dewan Penasihat Danantara. Namun, Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan Roeslani, membantah kabar tersebut. Rosan menegaskan bahwa komunikasi dengan tim Dalio, termasuk putranya Mark Dalio, berjalan lancar.

"Kemarin saya baru minggu lalu ketemu timnya, anaknya juga, Mark Dalio. Kita pembicaraan berjalan lancar. Kemarin baru ketemu sama timnya, baru Zoom juga. Nggak, nggak, nggak ada itu (Ray Dalio batal jadi Dewan Penasihat)," ujar Rosan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada Rabu (28/5).

Membaca tentang utang negara mungkin membuat kita bertanya-tanya, bagaimana dengan keuangan pribadi kita? Jangan khawatir, ada beberapa langkah sederhana yang bisa kita lakukan untuk mengelola keuangan dengan lebih baik dan menghindari jeratan utang. Yuk, simak tips berikut!

1. Buat Anggaran Bulanan yang Realistis - Mulailah dengan mencatat semua pemasukan dan pengeluaran Anda setiap bulan. Kategorikan pengeluaran Anda menjadi kebutuhan pokok, keinginan, dan tabungan. Dengan memiliki anggaran, Anda bisa lebih mudah mengontrol ke mana uang Anda pergi dan menghindari pengeluaran impulsif. Misalnya, jika Anda sering makan di luar, coba kurangi frekuensinya dan masak di rumah. Selisihnya bisa dialokasikan untuk tabungan.

Contohnya, daripada jajan kopi kekinian setiap hari, buat kopi sendiri di rumah. Lumayan kan, selisihnya bisa ditabung!

2. Prioritaskan Pembayaran Utang dengan Bunga Tertinggi - Jika Anda memiliki beberapa utang, fokuslah untuk melunasi utang dengan tingkat bunga tertinggi terlebih dahulu. Ini akan membantu Anda menghemat uang dalam jangka panjang karena Anda akan membayar lebih sedikit bunga secara keseluruhan. Misalnya, jika Anda memiliki kartu kredit dengan bunga 20% dan pinjaman pribadi dengan bunga 12%, prioritaskan pembayaran kartu kredit terlebih dahulu.

Bayar minimum kartu kredit dan fokus lunasi sisanya secepatnya, daripada membayar lebih ke pinjaman pribadi yang bunganya lebih rendah.

3. Sisihkan Dana Darurat - Dana darurat adalah tabungan yang bisa Anda gunakan untuk menutupi pengeluaran tak terduga, seperti perbaikan mobil, biaya pengobatan, atau kehilangan pekerjaan. Idealnya, dana darurat Anda mencukupi untuk menutupi 3-6 bulan biaya hidup. Dengan memiliki dana darurat, Anda tidak perlu berutang ketika menghadapi situasi tak terduga.

Mulai dengan menyisihkan sedikit demi sedikit setiap bulan. Meskipun kecil, lama-lama akan menjadi bukit!

4. Hindari Utang Konsumtif - Utang konsumtif adalah utang yang digunakan untuk membeli barang-barang yang tidak penting atau tidak menghasilkan nilai tambah, seperti pakaian mewah, gadget terbaru, atau liburan mahal. Sebelum membeli sesuatu, tanyakan pada diri sendiri, "Apakah saya benar-benar membutuhkannya?" Jika jawabannya tidak, lebih baik simpan uang Anda untuk kebutuhan yang lebih penting.

Tahan dulu godaan diskon besar-besaran. Pikirkan baik-baik, apakah barang itu benar-benar Anda butuhkan, atau hanya keinginan sesaat?

Apa saja indikator yang bisa mengindikasikan suatu negara akan mengalami masalah utang, menurut Pak Ray Dalio?

Menurut Dr. Bambang Brodjonegoro, mantan Menteri Keuangan, dalam buku "How Countries Go Broke: The Big Cycle," Ray Dalio menjelaskan bahwa indikatornya termasuk tingkat utang yang tinggi, defisit anggaran yang berkelanjutan, pertumbuhan ekonomi yang melambat, dan ketidakstabilan politik. Kombinasi faktor-faktor ini dapat meningkatkan risiko kebangkrutan negara.

Bagaimana pandangan Ibu Susi Pudjiastuti terhadap kritik Ray Dalio terhadap pemerintahan Donald Trump dalam bukunya?

Menurut pengamatan Ibu Susi Pudjiastuti, seorang tokoh publik yang vokal, kritik Dalio terhadap Trump menyoroti potensi bahaya dari pemimpin yang otoriter dan cenderung mengabaikan norma-norma demokrasi. Dalio mengingatkan kita untuk selalu waspada terhadap pemimpin yang menggunakan propaganda dan perubahan hukum untuk meredam oposisi.

Benarkah Ray Dalio mengundurkan diri dari Dewan Penasihat Danantara, seperti yang banyak diberitakan?

Menurut Rosan Roeslani, CEO Danantara, kabar tersebut tidak benar. Beliau menegaskan bahwa komunikasi dengan tim Ray Dalio, termasuk putranya Mark Dalio, berjalan lancar dan tidak ada indikasi bahwa Dalio akan mengundurkan diri.

Sebagai seorang ekonom, apa saran Bapak Sri Mulyani Indrawati untuk Indonesia agar terhindar dari masalah utang negara?

Menurut Ibu Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, Indonesia perlu menjaga disiplin fiskal, meningkatkan pendapatan negara, mengelola utang secara hati-hati, dan berinvestasi pada sektor-sektor produktif yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Transparansi dan akuntabilitas juga sangat penting dalam pengelolaan keuangan negara.

Apa pesan yang ingin disampaikan Ray Dalio melalui bukunya "How Countries Go Broke: The Big Cycle" kepada masyarakat luas, menurut Pak Sandiaga Uno?

Menurut Bapak Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, buku Ray Dalio ini adalah panggilan untuk bertindak. Dalio ingin menyadarkan masyarakat tentang pentingnya memahami siklus utang dan kekuatan struktural yang dapat menyebabkan kebangkrutan negara. Dengan pemahaman ini, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri kita sendiri dan berkontribusi pada stabilitas ekonomi negara.