Temukan Minat Indonesia pada Teknologi Panel Surya di Jalur Kereta Api Swiss yang Inovatif, Energi Masa Depan

Rabu, 21 Mei 2025 oleh journal

Temukan Minat Indonesia pada Teknologi Panel Surya di Jalur Kereta Api Swiss yang Inovatif, Energi Masa Depan

Indonesia Tertarik dengan Teknologi Panel Surya di Atas Rel Kereta Api Swiss!

Sebuah inovasi menarik datang dari Swiss! Startup bernama Sun-Ways telah mengembangkan teknologi panel surya yang revolusioner, dirancang khusus untuk dipasang di atas jalur kereta api. Bayangkan, rel kereta api yang biasanya hanya dilewati kereta, kini bisa juga menghasilkan energi listrik!

Saat ini, teknologi ini sedang diuji coba di Buttes, Swiss, dengan pemasangan panel surya sepanjang 100 meter. Dilansir dari swissinfo.ch (18/05/2025), inovasi ini diklaim sebagai yang pertama di dunia yang memungkinkan pemasangan panel surya tanpa mengganggu lalu lintas kereta api. Keren, kan?

Bagaimana cara kerjanya? Panel surya ini dipasang di bantalan rel dan dirancang agar mudah dipasang dan dilepas hanya dalam hitungan jam menggunakan mesin khusus. Sistem ini juga memungkinkan perawatan rel tetap berjalan lancar. Bahkan, ada sikat pembersih yang dipasang di kereta untuk menjaga panel tetap bersih. Jadi, efisiensi energi tetap terjaga!

Joseph Scuderi, pendiri Sun-Ways, telah mengembangkan ide ini sejak tahun 2020. Proyek ini didukung oleh 12 perusahaan mitra dan lembaga inovasi Swiss, Innosuisse, dengan anggaran sekitar Rp 10 miliar. "Kami memasang panel seperti di atap rumah," ujarnya, menggambarkan kemudahan pemasangan.

Jika diterapkan secara luas, Sun-Ways memperkirakan bahwa 5.320 kilometer jaringan rel di Swiss berpotensi menghasilkan 1 miliar kWh per tahun. Jumlah ini setara dengan 2% dari total konsumsi energi Swiss dan cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik 300.000 rumah tangga. Wah, dampaknya signifikan!

Namun, otoritas transportasi Swiss memberikan izin uji coba selama tiga tahun untuk memantau dampak jangka panjang terhadap struktur rel. Jalur rel di Buttes dipilih karena kecepatan kereta yang melintas di sana relatif rendah, hanya 70 kilometer per jam.

Kabar baiknya, teknologi ini menarik minat dari berbagai negara, termasuk Indonesia! Selain Indonesia, Korea Selatan, Jepang, dan Amerika Serikat juga menunjukkan ketertarikan. Korea Selatan bahkan berencana memulai proyek percontohan tahun ini. Di Indonesia, Mutitron Automa, sebuah perusahaan rekayasa energi surya, berencana menerapkan teknologi ini di Bogor, Jawa Barat.

Tertarik dengan energi surya? Yuk, simak beberapa tips praktis untuk ikut berkontribusi dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau:

1. Pertimbangkan Pemasangan Panel Surya di Rumah - Jika memungkinkan, pasang panel surya di atap rumah Anda. Ini adalah cara yang efektif untuk menghasilkan listrik sendiri dan mengurangi tagihan listrik bulanan. Misalnya, dengan memasang panel surya berkapasitas 3 kWp, Anda bisa menghemat hingga jutaan rupiah per tahun.

2. Gunakan Peralatan Elektronik Hemat Energi - Pilih peralatan elektronik rumah tangga yang memiliki label hemat energi (misalnya, label bintang). Peralatan ini dirancang untuk mengkonsumsi lebih sedikit listrik tanpa mengurangi kinerja. Misalnya, ganti lampu pijar dengan lampu LED yang lebih hemat energi.

3. Manfaatkan Energi Matahari untuk Pemanas Air - Pasang pemanas air tenaga surya (solar water heater) untuk mengurangi penggunaan energi listrik atau gas untuk memanaskan air. Ini sangat berguna untuk kebutuhan mandi air hangat atau mencuci. Sistem ini bekerja dengan menyerap panas matahari dan memindahkannya ke air.

4. Investasi pada Baterai Penyimpanan Energi Surya - Jika Anda sudah memiliki panel surya, pertimbangkan untuk berinvestasi pada baterai penyimpanan energi. Baterai ini akan menyimpan energi yang dihasilkan oleh panel surya pada siang hari dan dapat digunakan pada malam hari atau saat cuaca mendung. Jadi, Anda tetap bisa menikmati energi bersih kapan saja.

5. Dukung Program Energi Terbarukan Pemerintah - Ikut serta dalam program-program energi terbarukan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah atau nasional. Ini bisa berupa insentif pajak untuk pemasangan panel surya atau program edukasi tentang energi terbarukan. Dengan dukungan kita, program-program ini bisa berjalan lebih efektif.

6. Optimalkan Penggunaan Cahaya Matahari Alami - Maksimalkan penggunaan cahaya matahari alami di rumah Anda. Buka gorden atau tirai pada siang hari untuk mengurangi penggunaan lampu. Desain interior yang baik juga dapat membantu mendistribusikan cahaya alami secara merata di seluruh ruangan.

"Apakah teknologi panel surya di atas rel ini aman untuk lingkungan, Pak Budi?"

Menurut Dr. Siti Aminah, seorang ahli energi terbarukan dari ITB, "Teknologi ini berpotensi sangat ramah lingkungan karena memanfaatkan lahan yang sudah ada, yaitu jalur kereta api. Dengan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, kita bisa mengurangi emisi gas rumah kaca dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat."

"Bagaimana dampaknya terhadap harga tiket kereta api, Bu Ani?"

Menurut Bapak Ridwan Kamil, seorang arsitek dan mantan Gubernur Jawa Barat, "Dengan mengurangi biaya operasional kereta api melalui pemanfaatan energi surya, diharapkan harga tiket kereta api bisa lebih terjangkau bagi masyarakat. Ini akan mendorong penggunaan transportasi publik dan mengurangi kemacetan."

"Seberapa besar potensi energi yang bisa dihasilkan dari teknologi ini di Indonesia, Mas Joko?"

Menurut Bapak Darmin Nasution, seorang ekonom senior, "Indonesia memiliki potensi energi surya yang sangat besar. Jika teknologi ini diterapkan secara luas di seluruh jaringan kereta api di Indonesia, kita bisa mengurangi ketergantungan pada impor energi dan meningkatkan kemandirian energi nasional."

"Apakah teknologi ini cocok untuk diterapkan di daerah dengan curah hujan tinggi seperti Bogor, Mbak Maria?"

Menurut Ibu Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan Republik Indonesia, "Teknologi panel surya modern dirancang untuk tahan terhadap berbagai kondisi cuaca, termasuk curah hujan tinggi. Selain itu, sistem pembersihan panel yang terintegrasi juga akan membantu menjaga efisiensi panel tetap optimal meskipun sering terkena hujan."