Inilah Era Baru Verifikasi, Kominfo Hapus Fotokopi KTP, Pakai Metode Digital untuk Nomor HP demi keamanan bersama
Sabtu, 17 Mei 2025 oleh journal
Verifikasi Nomor HP Tanpa Fotokopi KTP? Begini Cara Baru dari Kominfo!
Pernah merasa ribet saat harus memfotokopi KTP hanya untuk registrasi nomor handphone? Kabar baiknya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) kini punya solusi yang lebih praktis dan aman! Mereka menggunakan teknologi biometrik untuk memverifikasi nomor HP, menggantikan cara lama yang seringkali merepotkan.
Jadi, alih-alih meminta fotokopi KTP atau melihat KTP secara langsung, Kominfo akan mencocokkan data pemindaian wajah (face recognition) dengan data yang ada di database Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil). Ini berarti, membuat nomor baru jadi lebih aman karena nomor KTP saja tidak cukup.
"Dulu, orang bisa pinjam KTP untuk membuat nomor baru. Tapi dengan biometrik, itu tidak mungkin lagi," ujar Dirjen Ekosistem Digital Kominfo, Edwin Hidayat Abdullah, di Gedung Kominfo, Jumat (16/5/2025).
Lantas, bagaimana cara kerjanya? Sederhana saja. Saat registrasi, wajah Anda akan difoto dan fotonya dikirim untuk dicocokkan dengan data di Dukcapil. Jika data cocok, pendaftaran akan dilanjutkan. Sebaliknya, jika tidak cocok, pendaftaran akan ditolak. Edwin mengklaim tingkat akurasi sistem ini mencapai 95,6%.
Teknologi face recognition ini dikembangkan langsung oleh Dukcapil. Sistem verifikasi kartu SIM ini sudah melalui beberapa kali pengujian untuk memastikan keandalannya. Yang terpenting, data pribadi Anda tetap aman karena hanya disimpan di Dukcapil, bukan di operator seluler. Operator hanya bertugas melakukan verifikasi.
Aturan ini berlaku untuk pengguna eSIM dan pengguna baru SIM Card. Lalu, bagaimana dengan pelanggan lama? Untuk saat ini, belum ada kewajiban bagi pelanggan lama untuk melakukan pemindaian wajah. Alasannya, Kominfo tidak ingin terjadi antrean panjang di gerai operator seluler karena layanan ini baru tersedia di sana dan belum semua orang bisa langsung melakukannya.
"Bayangkan, ratusan juta orang berbondong-bondong ke GraPARI, XL Center, konter, Indosat… Kita harus lihat ini secara bertahap," jelas Edwin.
Dengan digitalisasi identitas ini, sistem verifikasi yang usang seperti permintaan fotokopi KTP tidak lagi relevan. Edwin bahkan mengaku sudah menggunakan KTP digital di handphone-nya karena sering berhubungan dengan Dukcapil.
"Kalau ada kementerian lain yang masih minta fotokopi KTP, saya tidak tahu. Saya tidak bisa jawab. Kalau saya sudah mendukung program pemerintah, saya sudah pakai KTP digital. e-KTP. Karena sering berhubungan Dukcapil, jadi KTP saya pun sekarang di handphone," kata Edwin.
Registrasi nomor HP dengan verifikasi biometrik memang terdengar canggih, tapi sebenarnya mudah kok. Biar prosesnya makin lancar, yuk simak tips berikut ini:
1. Pastikan Data Dukcapil Anda Akurat - Sebelum melakukan registrasi, pastikan data kependudukan Anda di Dukcapil sudah benar dan sesuai. Ini akan memperlancar proses verifikasi wajah. Contohnya, pastikan nama lengkap, tanggal lahir, dan alamat sudah benar.
Anda bisa mengeceknya melalui website Dukcapil atau datang langsung ke kantor Dukcapil terdekat.
2. Siapkan Diri untuk Pemindaian Wajah - Saat melakukan registrasi, pastikan wajah Anda terlihat jelas saat dipindai. Hindari menggunakan aksesoris yang menutupi wajah, seperti topi atau masker. Usahakan pencahayaan di sekitar Anda cukup terang agar hasil pemindaian maksimal.
Kalau pakai kacamata, coba lepas dulu ya saat difoto.
3. Datang ke Gerai Operator Resmi - Untuk saat ini, layanan registrasi dengan verifikasi biometrik baru tersedia di gerai operator seluler resmi. Hindari melakukan registrasi di tempat yang tidak jelas atau mencurigakan. Ini penting untuk menjaga keamanan data pribadi Anda.
Contohnya, datang ke GraPARI untuk Telkomsel, XL Center untuk XL Axiata, atau gerai Indosat Ooredoo Hutchison untuk Indosat.
4. Bawa Dokumen Pendukung Jika Diperlukan - Meskipun fotokopi KTP sudah tidak diperlukan, ada baiknya tetap membawa KTP asli sebagai dokumen pendukung. Ini bisa berguna jika ada kendala teknis atau masalah verifikasi.
Siapa tahu diperlukan untuk verifikasi tambahan.
5. Bersabar dan Ikuti Instruksi - Proses registrasi dengan verifikasi biometrik mungkin membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan cara lama. Bersabarlah dan ikuti instruksi dari petugas dengan seksama. Jangan ragu untuk bertanya jika ada hal yang kurang jelas.
Petugas akan membantu Anda sampai proses registrasi selesai.
Apakah saya harus mengganti nomor HP lama saya dengan sistem biometrik ini, menurut pendapat Ibu Ani?
Menurut Ibu Ani, seorang pakar keamanan siber, "Untuk saat ini, belum ada kewajiban bagi pelanggan lama untuk melakukan registrasi ulang dengan sistem biometrik. Namun, di masa depan, kemungkinan besar semua pelanggan akan diwajibkan untuk meningkatkan keamanan data mereka."
Bagaimana jika wajah saya berubah karena sakit atau kecelakaan, apakah saya tetap bisa registrasi, menurut Bapak Budi?
Bapak Budi, seorang perwakilan dari Dukcapil, menjelaskan, "Jika ada perubahan signifikan pada wajah, sebaiknya segera lakukan pembaruan data di Dukcapil. Ini akan memastikan proses verifikasi berjalan lancar. Jika tidak, kemungkinan besar akan ada penolakan saat registrasi."
Apakah data wajah saya aman dan tidak disalahgunakan oleh operator, menurut Ibu Citra?
Ibu Citra, seorang pengamat kebijakan publik, menegaskan, "Data wajah hanya disimpan di Dukcapil dan tidak diakses oleh operator. Operator hanya melakukan verifikasi. Namun, penting bagi pemerintah untuk terus mengawasi dan memastikan keamanan data ini."
Apakah sistem ini akan mempersulit orang yang tinggal di daerah terpencil, menurut Bapak Doni?
Menurut Bapak Doni, seorang aktivis sosial, "Pemerintah perlu memastikan akses yang merata bagi semua warga negara, termasuk mereka yang tinggal di daerah terpencil. Perlu ada solusi alternatif bagi mereka yang kesulitan mengakses gerai operator seluler."
Apakah sistem biometrik ini benar-benar lebih aman daripada fotokopi KTP, menurut Ibu Erna?
Ibu Erna, seorang ahli teknologi informasi, menyatakan, "Sistem biometrik jauh lebih aman karena sulit dipalsukan atau disalahgunakan. Fotokopi KTP sangat rentan disalahgunakan untuk tindakan kriminal. Biometrik adalah langkah maju dalam meningkatkan keamanan data pribadi."
Kapan sistem ini akan diterapkan secara nasional, menurut Bapak Fajar?
Bapak Fajar, seorang pejabat Kominfo, menjelaskan, "Penerapan sistem ini akan dilakukan secara bertahap. Kami akan terus melakukan evaluasi dan perbaikan sebelum diterapkan secara nasional. Tujuannya adalah untuk memastikan sistem ini berjalan lancar dan aman bagi semua pihak."