Ketahui Bapenda Sumbar Modernisasi Pajak Daerah dengan OCA Telkom, Layanan Lebih Efisien, Lebih Ramah Lingkungan, untuk Pembangunan Berkelanjutan
Jumat, 16 Mei 2025 oleh journal
Bapenda Sumbar Makin Canggih dan Ramah Lingkungan dengan Adopsi Solusi Digital Telkom
Badan Pendapatan Daerah Sumatera Barat (Bapenda Sumbar) kini selangkah lebih maju dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Mereka mengadopsi solusi Omni Communication Assistant (OCA) dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom). Langkah ini bukan hanya meningkatkan efisiensi, tapi juga mendukung prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) yang semakin penting di era modern ini.
Di tengah isu keberlanjutan yang semakin menguat, ESG menjadi kompas bagi organisasi, termasuk instansi pemerintah. Integrasi ESG dalam regulasi menunjukkan komitmen terhadap tata kelola yang baik dan pembangunan berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan upaya global untuk menciptakan Indonesia yang lebih sejahtera.
Aspek Environmental (Lingkungan) dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, mengharuskan pemerintah untuk menjaga dan mengelola lingkungan secara berkelanjutan. Organisasi dituntut untuk mengurangi limbah dan jejak karbon.
Aspek Social (Sosial), seperti tercermin dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, mengatur hak pekerja dan kewajiban pemberi kerja, termasuk menciptakan lingkungan kerja yang adil dan aman.
Aspek Governance (Tata Kelola) menekankan etika bisnis dan transparansi, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan, yang menetapkan prinsip tata kelola pemerintahan yang baik, seperti akuntabilitas dan partisipasi publik.
Dulu vs. Sekarang: Transformasi Berkat Digitalisasi
Sebelum OCA hadir, Bapenda Sumbar mengandalkan surat fisik dan spanduk untuk menyebarkan informasi pajak. Proses ini memakan waktu, biaya, dan kurang efektif dalam menjangkau masyarakat luas. Bayangkan, hanya sekitar 3.000 surat yang bisa dikirim setiap bulan. Belum lagi dampak negatifnya terhadap lingkungan akibat limbah kertas dan spanduk.
Namun, setelah mengintegrasikan layanan OCA Blast dengan aplikasi pengiriman pesan, Bapenda Sumbar merasakan perubahan signifikan. Jumlah pemberitahuan pajak yang dikirim melonjak 1500%, dari 3.000 menjadi 45.000 per bulan! Masyarakat jadi lebih cepat dan mudah menerima informasi pajak, meningkatkan kesadaran dan kepatuhan, yang pada akhirnya berdampak positif pada pendapatan daerah.
Efisiensi Operasional dan Pelestarian Lingkungan: Dua Keuntungan Sekaligus
OCA tidak hanya meningkatkan pelayanan dan pendapatan, tapi juga membawa manfaat dalam efisiensi operasional dan pelestarian lingkungan. Penggunaan kertas berkurang drastis, yang berarti penurunan biaya operasional dan dampak positif bagi lingkungan. Produksi kertas memang berkontribusi besar terhadap deforestasi dan emisi karbon. Menurut World Wildlife Fund (WWF), satu ton kertas membutuhkan sekitar 17 pohon, serta konsumsi air dan energi yang besar.
Selain itu, peralihan ke komunikasi digital juga mengurangi kebutuhan kendaraan untuk distribusi surat fisik, sehingga emisi karbon pun berkurang. Transformasi ini membuktikan bahwa teknologi dapat berperan penting dalam mendukung keberlanjutan global.
"Transformasi digital bukan hanya tentang efisiensi operasional, tetapi juga mencerminkan tanggung jawab kita terhadap lingkungan, sosial, dan tata kelola yang lebih baik. Melalui solusi digital yang kami kembangkan, Telkom senantiasa mendukung perusahaan dan institusi yang ingin memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi masyarakat," kata EVP Digital Business and Technology Telkom Komang Budi Aryasa.
Dengan mengurangi ketergantungan pada metode konvensional, OCA membuka jalan bagi pengelolaan operasional yang lebih ramah lingkungan dan bertanggung jawab. Penggunaan kertas berkurang, efisiensi meningkat, dan proses kerja lebih praktis. Ini adalah bukti nyata bahwa keberlanjutan dapat dicapai melalui inovasi teknologi.
Ingin mengikuti jejak Bapenda Sumbar dalam mengoptimalkan sistem digital untuk efisiensi dan keberlanjutan? Berikut beberapa tips praktis yang bisa kamu terapkan:
1. Identifikasi Proses Bisnis yang Boros Kertas - Coba telaah proses-proses dalam organisasi kamu yang paling banyak menggunakan kertas. Misalnya, laporan keuangan, surat-menyurat internal, atau formulir pendaftaran. Setelah itu, cari cara untuk mendigitalisasikannya.
Contoh: Ubah laporan keuangan dari format cetak menjadi file PDF yang bisa diakses secara online.
2. Manfaatkan Cloud Storage - Simpan dokumen-dokumen penting di cloud storage seperti Google Drive, Dropbox, atau OneDrive. Ini akan mengurangi kebutuhan ruang penyimpanan fisik dan memudahkan akses dari mana saja.
Contoh: Tim marketing bisa menyimpan materi promosi di Google Drive dan membagikannya ke tim lain tanpa perlu mencetak.
3. Gunakan Tanda Tangan Digital - Beralihlah ke tanda tangan digital untuk dokumen-dokumen resmi. Ini akan menghemat waktu, biaya, dan kertas. Ada banyak aplikasi tanda tangan digital yang tersedia, seperti DocuSign atau Adobe Sign.
Contoh: Kontrak kerja bisa ditandatangani secara digital, tanpa perlu pertemuan fisik.
4. Optimalkan Komunikasi Internal dengan Aplikasi Chat - Kurangi penggunaan email untuk komunikasi internal. Gunakan aplikasi chat seperti Slack atau Microsoft Teams untuk komunikasi yang lebih cepat dan efisien.
Contoh: Alih-alih mengirim email untuk menanyakan status proyek, cukup kirim pesan singkat di Slack.
5. Sosialisasikan Kebijakan Go Green - Pastikan semua karyawan memahami dan mendukung kebijakan go green perusahaan. Adakan pelatihan atau seminar untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya keberlanjutan.
Contoh: Buat poster atau infografis yang mengingatkan karyawan untuk mematikan lampu dan komputer saat tidak digunakan.
6. Ukur dan Evaluasi Dampak Digitalisasi - Lakukan pengukuran dan evaluasi secara berkala untuk mengetahui dampak digitalisasi terhadap efisiensi dan keberlanjutan. Gunakan data untuk mengidentifikasi area yang masih perlu ditingkatkan.
Contoh: Hitung berapa banyak kertas yang berhasil dihemat setelah menerapkan sistem digital, dan berapa besar penurunan emisi karbon yang dihasilkan.
Apa saja manfaat utama adopsi solusi digital seperti OCA bagi instansi pemerintah menurut Bapak Bambang?
Menurut Bapak Bambang Brodjonegoro, mantan Menteri Riset dan Teknologi, adopsi solusi digital bagi instansi pemerintah membawa manfaat utama berupa peningkatan efisiensi operasional, transparansi, dan akuntabilitas. Selain itu, digitalisasi juga dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mendukung pembangunan berkelanjutan.
Bagaimana solusi OCA dari Telkom dapat membantu mengurangi dampak lingkungan menurut Ibu Susi?
Menurut Ibu Susi Pudjiastuti, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, solusi OCA dari Telkom dapat membantu mengurangi dampak lingkungan dengan mengurangi penggunaan kertas dan transportasi fisik untuk penyampaian informasi. Hal ini berkontribusi pada penurunan deforestasi dan emisi karbon, serta mendukung upaya pelestarian lingkungan.
Apa saja tantangan yang mungkin dihadapi dalam implementasi solusi digital di instansi pemerintah menurut Bapak Joko?
Menurut Bapak Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia, tantangan yang mungkin dihadapi dalam implementasi solusi digital di instansi pemerintah antara lain adalah kurangnya infrastruktur yang memadai, keterbatasan sumber daya manusia yang kompeten, serta resistensi terhadap perubahan dari beberapa pihak. Namun, dengan komitmen dan kerja keras, tantangan-tantangan ini dapat diatasi.
Bagaimana solusi digital dapat meningkatkan pendapatan daerah menurut Ibu Sri Mulyani?
Menurut Ibu Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan Republik Indonesia, solusi digital dapat meningkatkan pendapatan daerah dengan meningkatkan efisiensi dalam pengumpulan pajak, memperluas basis wajib pajak, dan mengurangi potensi kebocoran. Selain itu, digitalisasi juga dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan daerah.
Apa peran teknologi dalam mendukung tata kelola pemerintahan yang baik menurut Bapak Mahfud?
Menurut Bapak Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia, teknologi berperan penting dalam mendukung tata kelola pemerintahan yang baik dengan meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi publik. Teknologi juga dapat mempermudah akses informasi dan layanan publik, serta mempercepat proses pengambilan keputusan.