Ketahui BPOM Bongkar Praktik Jahat Produksi Obat Herbal Ilegal demi Keuntungan ungkap jaringan sindikat berbahaya.

Senin, 2 Juni 2025 oleh journal

Ketahui BPOM Bongkar Praktik Jahat Produksi Obat Herbal Ilegal demi Keuntungan ungkap jaringan sindikat berbahaya.

BPOM Bongkar Praktik Jahat Pembuatan dan Peredaran Obat Herbal Ilegal: Kesehatan Masyarakat Terancam!

Kabar mengejutkan datang dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang berhasil mengungkap praktik produksi dan peredaran obat bahan alam (OBA) ilegal di Klaten dan Kudus, Jawa Tengah. Penggerebekan ini membongkar jaringan kejahatan yang merugikan masyarakat dan membahayakan kesehatan.

Pabrik Ilegal di Klaten: Berkedok Rumahan, Mengandung Bahan Kimia Berbahaya

Di Klaten, petugas menemukan sebuah bangunan yang disulap menjadi pabrik obat ilegal. Ironisnya, tempat ini beroperasi tanpa izin resmi, bahkan Nomor Induk Berusaha (NIB) pun tak punya! Lebih parah lagi, sertifikat Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) yang seharusnya menjadi jaminan kualitas, juga tidak dimiliki.

Deputi Bidang Penindakan BPOM, Tubagus Ade Hidayat, mengungkapkan bahwa pabrik ilegal ini berlokasi di tengah pemukiman padat penduduk. "Obat dan OBA ilegal ini diduga kuat mengandung bahan kimia obat (BKO) yang dicampurkan secara sembarangan. Mereka juga mencantumkan nomor registrasi BPOM palsu pada kemasannya," tegas Tubagus.

Hasil penyelidikan mendalam mengungkap bahwa pemilik pabrik ilegal, berinisial AT (41), telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Rumah Tahanan Polda Jawa Tengah. Tim PPNS BPOM juga telah memeriksa 18 saksi untuk mengumpulkan bukti-bukti yang lebih kuat.

Barang bukti yang berhasil diamankan di Klaten meliputi ribuan tablet obat berwarna putih dan kuning, kaplet Rheumakap palsu yang mengandung deksametason, serta berbagai merek OBA ilegal seperti Pegal Linu Cap Dua Manggis, Pegal Linu Cap Madu Manggis Hijau, dan Super Stamina Pria Cap Madu Manggis. Total barang bukti yang disita mencapai 117.521 buah, diduga kuat mengandung parasetamol dan tadalafil.

Selain produk jadi, petugas juga menyita bahan baku, kemasan, label palsu, alat produksi, bahkan alat transportasi yang digunakan untuk mengedarkan produk ilegal tersebut. Nilai total barang bukti di Klaten diperkirakan mencapai Rp2,84 miliar!

Menurut Tubagus, obat dan OBA ilegal ini rencananya akan diedarkan ke berbagai wilayah di Indonesia, terutama Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, serta pusat-pusat penjualan OBA di Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan. "Mereka tidak hanya menjual secara konvensional, tetapi juga melalui marketplace online," imbuhnya.

Penggerebekan di Kudus: Temukan Ratusan Ribu Kemasan OBA Ilegal

Operasi serupa juga dilakukan di Kudus, di mana petugas berhasil menggerebek tiga lokasi berbeda. Hasilnya, 97 item produk jadi OBA ilegal sebanyak 395 ribu kemasan berhasil disita. Nilai ekonomi dari temuan di Kudus ini mencapai Rp855 juta.

Beberapa merek OBA ilegal yang ditemukan di Kudus antara lain Urat Madu, Montalin, Godong Ijo, Tongkat Arab, Jakarta Bandung Plus, Kopi Joss, dan Super Greng. Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa produk-produk ini tidak memenuhi standar keamanan dan mengandung BKO berbahaya seperti sildenafil sitrat dan natrium diklofenak.

Lebih mencengangkan lagi, 66 item produk yang disita ternyata sudah masuk dalam daftar peringatan publik (public warning) BPOM sebelumnya, termasuk Africa Black Ant, Anrat, Serbuk Brastomolo, dan Jakarta Bandung Plus.

Saat ini, kasus temuan di Kudus masih dalam proses penyidikan oleh PPNS BPOM bekerja sama dengan Korwas PPNS Polda Jawa Tengah. "Kami sudah meminta keterangan dari pemilik barang berinisial MNN, karyawan, salesman, aparat desa, dan membuat berita acara pemeriksaan (BAP)," pungkas Tubagus.

Ingin tetap sehat dengan obat herbal? Yuk, simak tips berikut agar Anda terhindar dari produk ilegal dan berbahaya:

1. Cek Kemasan dengan Teliti - Perhatikan apakah kemasan obat herbal dalam kondisi baik, tidak rusak, dan masih tersegel. Jangan membeli jika kemasan sudah terbuka atau terlihat mencurigakan.

Misalnya, hindari membeli obat herbal dengan kemasan yang sobek atau label yang sudah pudar.

2. Periksa Label dan Informasi Produk - Pastikan label mencantumkan nama produk, komposisi, nomor registrasi BPOM, tanggal kedaluwarsa, dan informasi produsen dengan jelas. Jika ada informasi yang kurang lengkap atau meragukan, sebaiknya jangan dibeli.

Contohnya, pastikan ada logo BPOM dan nomor registrasi yang bisa Anda cek keasliannya di website BPOM.

3. Cek Nomor Registrasi BPOM - Pastikan obat herbal memiliki nomor registrasi BPOM yang valid. Anda bisa mengecek keaslian nomor registrasi tersebut melalui website resmi BPOM (cekbpom.pom.go.id) atau aplikasi BPOM Mobile.

Jika nomor registrasi tidak terdaftar atau palsu, berarti produk tersebut ilegal dan berpotensi berbahaya.

4. Beli di Tempat Terpercaya - Belilah obat herbal di apotek, toko obat, atau tempat penjualan resmi yang terpercaya. Hindari membeli dari sumber yang tidak jelas atau mencurigakan, seperti pedagang kaki lima atau penjual online yang tidak memiliki reputasi baik.

Apotek dan toko obat biasanya lebih selektif dalam memilih produk yang dijual, sehingga risiko mendapatkan produk ilegal lebih kecil.

5. Konsultasikan dengan Dokter atau Ahli Herbal - Sebelum mengonsumsi obat herbal, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau ahli herbal yang kompeten. Mereka dapat memberikan saran yang tepat mengenai dosis, efek samping, dan interaksi obat yang mungkin terjadi.

Terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan lain.

Apa saja ciri-ciri obat herbal ilegal menurut Bapak Bambang?

Menurut Bapak Bambang, seorang ahli farmasi, obat herbal ilegal biasanya tidak memiliki izin edar dari BPOM, kemasannya mencurigakan, dan seringkali dijual dengan harga yang sangat murah. Penting untuk selalu memeriksa nomor registrasi BPOM sebelum membeli.

Bagaimana cara memastikan obat herbal yang saya beli aman, menurut Ibu Susi?

Ibu Susi, seorang praktisi kesehatan herbal, menyarankan untuk selalu membeli obat herbal di tempat yang terpercaya, seperti apotek atau toko obat resmi. Selain itu, perhatikan komposisi obat herbal dan pastikan tidak mengandung bahan kimia obat (BKO) yang berbahaya.

Apa dampak mengonsumsi obat herbal ilegal bagi kesehatan, menurut Dokter Joko?

Dokter Joko, seorang dokter umum, menjelaskan bahwa mengonsumsi obat herbal ilegal dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari gangguan pencernaan hingga kerusakan organ vital seperti ginjal dan hati. Hal ini disebabkan oleh kandungan BKO yang tidak terkontrol dan dosis yang tidak tepat.

Bagaimana peran masyarakat dalam memberantas peredaran obat herbal ilegal, menurut Bapak Anton?

Bapak Anton, seorang aktivis konsumen, menekankan bahwa masyarakat memiliki peran penting dalam memberantas peredaran obat herbal ilegal. Caranya adalah dengan menjadi konsumen cerdas, melaporkan jika menemukan produk yang mencurigakan, dan tidak tergiur dengan harga murah yang tidak masuk akal.

Apa tindakan BPOM terhadap pelaku produksi dan peredaran obat herbal ilegal, menurut Ibu Rina?

Ibu Rina, seorang pejabat BPOM, menjelaskan bahwa BPOM akan menindak tegas pelaku produksi dan peredaran obat herbal ilegal sesuai dengan hukum yang berlaku. Sanksi yang diberikan bisa berupa denda, penyitaan barang bukti, hingga pidana penjara.

Bagaimana cara melaporkan jika menemukan obat herbal ilegal, menurut Bapak Herman?

Menurut Bapak Herman, seorang pengacara, jika menemukan obat herbal ilegal, masyarakat dapat melaporkannya langsung ke kantor BPOM terdekat, melalui website resmi BPOM, atau melalui call center Halo BPOM. Informasi yang diberikan akan sangat membantu dalam memberantas kejahatan ini.