Ketahui! Kejagung Dalami Dugaan Korupsi Pengadaan Laptop Kemendikbud Rp 9,9 T (2019,2023), Siapa Saja Terlibat dalam Kasus?

Senin, 26 Mei 2025 oleh journal

Ketahui! Kejagung Dalami Dugaan Korupsi Pengadaan Laptop Kemendikbud Rp 9,9 T (2019,2023), Siapa Saja Terlibat dalam Kasus?

Kejagung Selidiki Dugaan Korupsi Pengadaan Laptop Kemendikbud Senilai Rp 9,9 Triliun

Kejaksaan Agung (Kejagung) tengah mengusut dugaan praktik korupsi dalam proyek pengadaan digitalisasi pendidikan di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Proyek yang berlangsung dari tahun 2019 hingga 2022 ini, diduga melibatkan dana sebesar Rp 9,9 triliun.

Menurut Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar, penyidikan difokuskan pada indikasi adanya persekongkolan jahat yang melibatkan berbagai pihak dalam proyek tersebut. Salah satu poin yang disoroti adalah pengarahan tim teknis untuk memprioritaskan pengadaan laptop dengan sistem operasi Chromebook.

"Diduga ada pengarahan agar kajian teknis pengadaan peralatan TIK mengarah pada penggunaan laptop berbasis sistem operasi Chromebook," ujar Harli kepada wartawan di Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Senin (26/5/2025).

Lebih lanjut, Harli menjelaskan bahwa jenis laptop tersebut dinilai kurang sesuai dengan kebutuhan siswa pada saat itu. Bahkan, uji coba penggunaan Chromebook pada tahun 2019 menunjukkan hasil yang kurang efektif. Faktor utama yang menjadi kendala adalah keterbatasan akses internet yang merata di seluruh wilayah Indonesia.

"Karena kita tahu bahwa dia berbasis internet, sementara di Indonesia internetnya itu belum semua sama, bahkan ke daerah-daerah, sehingga diduga bahwa ada persekongkolan di situ," tegas Harli.

Total anggaran yang digelontorkan untuk proyek ini mencapai Rp 9,9 triliun. Dana tersebut berasal dari dua sumber, yaitu Rp 3,5 triliun dari satuan pendidikan dan Rp 6,3 triliun melalui Dana Alokasi Khusus (DAK).

"Pada tanggal 21 Mei yang lalu, penyidik setelah menaikkan status penanganan perkara ke penyidikan. Maka penyidik sudah melakukan upaya penggeledahan dan penyitaan," jelasnya.

Saat ditanya apakah proyek ini terkait dengan pemberian kuota pendidikan selama pandemi COVID-19, Harli belum bisa memberikan kepastian. Pihaknya akan melakukan pengecekan lebih lanjut terhadap susunan anggarannya. "Nanti akan kita cek nomenklaturnya ya apakah sama atau tidak. Karena kalau kita lihat ini terkait dengan digitalisasi pendidikan. Apakah itu termasuk pemberian kuota, tapi kalau yang kita baca sejauh ini, sepertinya ini terkait dengan pengadaan Chromebook," pungkas Harli.

Mengelola anggaran pendidikan dengan bijak adalah kunci untuk memastikan dana yang ada digunakan secara efektif dan efisien. Berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan:

1. Lakukan Perencanaan yang Matang - Sebelum memulai proyek atau pengadaan apapun, buatlah perencanaan yang detail dan terukur. Identifikasi kebutuhan yang paling mendesak dan susun prioritas berdasarkan urgensi dan dampaknya.

Contoh: Jika sekolah membutuhkan laptop, lakukan survei untuk mengetahui jumlah yang dibutuhkan, spesifikasi yang sesuai, dan anggaran yang tersedia.

2. Transparansi dan Akuntabilitas - Pastikan semua proses pengelolaan anggaran dilakukan secara transparan dan akuntabel. Libatkan pihak-pihak terkait, seperti guru, siswa, dan orang tua, dalam pengambilan keputusan.

Contoh: Publikasikan laporan keuangan secara berkala agar semua pihak dapat memantau penggunaan dana pendidikan.

3. Pilih Vendor yang Terpercaya - Lakukan riset dan seleksi vendor yang memiliki reputasi baik dan menawarkan harga yang kompetitif. Jangan terpaku pada harga murah, tetapi perhatikan juga kualitas barang atau jasa yang ditawarkan.

Contoh: Bandingkan harga dari beberapa vendor laptop dan pilih yang memberikan garansi serta layanan purna jual yang baik.

4. Evaluasi dan Monitoring - Lakukan evaluasi secara berkala terhadap penggunaan anggaran. Identifikasi area-area yang perlu diperbaiki dan lakukan penyesuaian jika diperlukan.

Contoh: Setelah pengadaan laptop, lakukan survei kepuasan pengguna untuk mengetahui apakah laptop tersebut memenuhi kebutuhan siswa dan guru.

5. Manfaatkan Teknologi - Gunakan aplikasi atau software untuk membantu mengelola anggaran secara lebih efisien. Dengan teknologi, kamu bisa memantau pengeluaran, membuat laporan keuangan, dan mengidentifikasi potensi pemborosan.

Contoh: Gunakan aplikasi keuangan sekolah untuk mencatat semua transaksi dan membuat laporan anggaran secara otomatis.

6. Prioritaskan Kebutuhan Esensial - Alokasikan dana terlebih dahulu untuk kebutuhan-kebutuhan esensial, seperti gaji guru, biaya operasional sekolah, dan pengadaan buku pelajaran. Hindari pengeluaran yang tidak perlu atau bersifat mewah.

Contoh: Lebih baik mengalokasikan dana untuk pelatihan guru daripada membeli peralatan olahraga yang mahal jika kebutuhan guru belum terpenuhi.

Mengapa Kejaksaan Agung melakukan penyidikan terhadap pengadaan laptop di Kemendikbudristek, Bapak Budi?

Menurut Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), Dr. Febrie Adriansyah, SH, MH, penyidikan dilakukan karena adanya dugaan tindak pidana korupsi yang merugikan keuangan negara dalam proses pengadaan tersebut. Tujuannya adalah untuk mengungkap fakta dan memastikan keadilan ditegakkan.

Apa saja yang menjadi fokus utama dalam penyidikan kasus ini, Ibu Ani?

Menurut pengamat kebijakan publik, Dr. Trubus Rahadiansyah, salah satu fokus utama dalam penyidikan ini adalah dugaan persekongkolan dalam pengarahan pengadaan laptop Chromebook, serta efektivitas penggunaan anggaran yang mencapai Rp 9,9 triliun. Apakah dana tersebut benar-benar memberikan manfaat yang optimal bagi pendidikan di Indonesia?

Apakah pengadaan laptop Chromebook ini sesuai dengan kebutuhan siswa pada saat itu, Mas Joko?

Menurut praktisi pendidikan, Ibu Retno Listyarti, M.Pd, kebutuhan siswa sangat bervariasi. Laptop Chromebook mungkin cocok untuk beberapa siswa, tetapi tidak untuk semua. Penting untuk mempertimbangkan akses internet dan kebutuhan aplikasi yang berbeda-beda. Idealnya, pengadaan harus disesuaikan dengan kebutuhan spesifik masing-masing sekolah.

Bagaimana dampak kasus ini terhadap dunia pendidikan di Indonesia, Mbak Susi?

Menurut Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, kasus ini menjadi pelajaran berharga untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran pendidikan. Pemerintah berkomitmen untuk memastikan bahwa dana pendidikan digunakan secara efektif dan efisien demi kemajuan pendidikan di Indonesia.

Apa langkah-langkah yang akan diambil Kejagung selanjutnya, Pak Herman?

Menurut Kapuspenkum Kejagung, Harli Siregar, penyidik akan terus mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan saksi untuk mengungkap semua pihak yang terlibat dalam dugaan korupsi ini. Kejagung berkomitmen untuk menuntaskan kasus ini secara profesional dan transparan.

Bagaimana masyarakat bisa turut serta mengawasi penggunaan anggaran pendidikan, Ibu Dewi?

Menurut aktivis anti-korupsi, Ibu Maria Katarina Sumarsih, masyarakat bisa berperan aktif dengan memantau laporan keuangan sekolah, mengikuti forum diskusi pendidikan, dan melaporkan jika menemukan indikasi penyimpangan. Partisipasi aktif masyarakat sangat penting untuk mewujudkan pendidikan yang bersih dan berkualitas.