Menyusuri Situs Makam dan Sumur Pangeran Makdum Cirebon, Mengungkap Misteri Wali Agung
Rabu, 23 April 2025 oleh raisa
Menyelami Kedamaian dan Sejarah di Makam Pangeran Makdum Cirebon
Cirebon kaya akan situs bersejarah, dan salah satu yang menarik untuk dikunjungi adalah Makam dan Sumur Keramat Pangeran Makdum. Terletak di tengah permakaman umum di Kelurahan Pegambiran, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, situs ini menawarkan suasana teduh dan damai berkat pepohonan rindang yang mengelilinginya.
Untuk mencapai makam Pangeran Makdum, pengunjung harus melewati deretan makam lainnya. Di depan makam, terdapat papan cagar budaya yang menandakan Makam Pangeran Makdum, diapit oleh dua makam keramat berukuran besar di sisi kanan dan kirinya.
Makam Pangeran Makdum sendiri berada di dalam ruangan putih berpintu kuning. Ruangan ini biasanya terkunci, sehingga pengunjung perlu meminta izin kepada juru kunci untuk memasukinya. Dinding setinggi dada orang dewasa mengelilingi area makam, menambah kesan sakral tempat ini.
Tak jauh dari makam, terdapat sumur berusia ratusan tahun dengan bangunan dan dinding berwarna hijau. Beberapa gentong hijau juga terlihat di sekitar sumur. Konon, meskipun usianya sudah ratusan tahun, Sumur Pangeran Makdum tidak pernah kering dan selalu dikunjungi peziarah.
Pegiat sejarah dan budaya Cirebon, Jajat Sudradjat, menjelaskan bahwa Pangeran Makdum adalah seorang pendakwah dan ulama penyebar agama Islam di Cirebon pada pertengahan abad ke-15, sezaman dengan Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah) dan Pangeran Cakrabuana.
"Beliau adalah ulama, putra Mbah Kriyan, yang dikenal sebagai Pangeran Makdum. Beliau adalah pendakwah agama Islam masa awal Cirebon," tutur Jajat.
Selain berdakwah, Pangeran Makdum juga dikenal melayani Sunan Gunung Jati. Beliau tinggal di bantaran Sungai Kriyan, yang merupakan jalur masuk keraton melalui laut. Pangeran Makdum sering membantu Sunan Gunung Jati menyeberangi sungai, sehingga beliau juga dikenal sebagai Kiai Kriyan.
Keberadaan sumur di dekat makam menunjukkan bahwa lokasi tersebut dulunya merupakan tempat tinggal. "Sumur tersebut menjadi bukti adanya sistem sanitasi di zaman dulu," jelas Jajat. Meskipun belum diketahui pasti kapan Pangeran Makdum wafat, Jajat memperkirakan beliau wafat saat Sunan Gunung Jati masih hidup, sehingga dimakamkan di tempatnya sekarang, bukan di Astana Gunung Sembung.
Agar kunjungan Anda ke Makam Pangeran Makdum lebih lancar dan bermakna, berikut beberapa tips yang bisa Anda ikuti:
1. Menghubungi Juru Kunci Terlebih Dahulu - Sebaiknya hubungi juru kunci sebelum berkunjung untuk memastikan waktu kunjungan dan meminta izin masuk ke makam Pangeran Makdum. Hal ini untuk menghindari kunjungan Anda sia-sia jika juru kunci sedang tidak berada di tempat.
2. Berpakaian Sopan - Kenakan pakaian yang sopan dan tertutup sebagai bentuk penghormatan saat berkunjung ke makam. Hindari pakaian yang terlalu mencolok atau terbuka.
Contohnya, Anda bisa mengenakan kemeja lengan panjang dan celana panjang, atau baju kurung.
3. Menjaga Kebersihan dan Ketenangan - Jaga kebersihan dan ketenangan di sekitar area makam. Buang sampah pada tempatnya dan hindari berbicara terlalu keras.
4. Mempersiapkan Perlengkapan - Bawalah perlengkapan yang dibutuhkan, seperti payung atau topi jika cuaca panas, serta air minum. Anda juga bisa membawa sajadah kecil jika ingin berdoa.
Siapa Pangeran Makdum sebenarnya, Pak Ridwan Kamil?
Pangeran Makdum adalah seorang ulama dan tokoh penting dalam penyebaran agama Islam di Cirebon. Beliau dikenal sebagai pelayan setia Sunan Gunung Jati dan berjasa dalam membantu perkembangan Cirebon di masa awal.
Apa keistimewaan Sumur Pangeran Makdum, Bu Susi Pudjiastuti?
Konon, sumur ini tidak pernah kering meskipun usianya sudah ratusan tahun. Masyarakat setempat percaya air sumur ini memiliki keberkahan.
Kapan Pangeran Makdum wafat, Pak Ganjar Pranowo?
Waktu pastinya belum diketahui secara pasti, namun diperkirakan beliau wafat saat Sunan Gunung Jati masih hidup.
Bagaimana cara menuju ke Makam Pangeran Makdum, Mbak Najwa Shihab?
Makam ini terletak di Kelurahan Pegambiran, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon. Anda bisa menggunakan aplikasi peta online atau bertanya kepada warga sekitar.
Apa saja yang perlu diperhatikan saat berkunjung ke makam, Pak Jokowi?
Penting untuk berpakaian sopan, menjaga kebersihan, dan menghormati ketenangan area makam. Jangan lupa untuk meminta izin kepada juru kunci sebelum memasuki makam utama.